Disusun Oleh :
Dosen pengampu:
Meldawati,M.Pd
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Jenis-Jenis Kesenian Diminangkabau’
dalam Mata Kuliah Budaya Alam Minangkabau dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari Ibuk
Meldawati,M.Pd pada mata kuliah Budaya Alam Minangkabau. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Jenis-Jenis Kesenian
Diminangkabau.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibuk Meldawati,M.Pd selaku guru
mata kuliah Budaya Alam Minangkabau. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSRAKA........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan seni adalah sebuah wacana tentang segala sesuatu yang dapat
menunjukkan bahwa apa yang disebut seni dapat dan berkembang jika di
dalamnya terdapat seniman/pelaku seni, karya seni dan masyarakat seni, sehingga seni
merupakan produk sosial(Wolff, 1993, p. 26-27). Pelaku seni merupakan subjek
utama yang menentukan hidup dan berkembangnya sebuah kesenian, yang kedua
yaitu masyarakat seni. Masyarakat seni seperti halnya masyarakat pendukung kesenian
itu sendiri diluar pelaku seni,baik itu masyarakat pemilik, penikmat,
pengamat,peneliti maupun praktisi seniatau partisipan yang mampu memberidaya
kehidupan dan berkembangnya kesenian. Yang ketiga yaitu karya seni sebagai objek
dalam bentuk material bunyi/ musik yang dapat dikembangkan dalam berbagai
pendekatan untuk melakukan kreativitas seni.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk
mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa
keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya,
mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat
dan nilai-nilai kebudayaan.
Seperti yang kita ketahui, kesenian ini terdiri dari seni rupa, seni drama, seni tari,
seni musik, dan kerajinan tangan. dari sekian banyaknya jenis seni mempunyai manfaat
tersendiri untuk masingmasing jenisnya. Manfaat seni dapat dirasakan tidak hanya dari
sisi individu melainkan juga dari sisi sosial. Terlepas dari jenis-jenis seni, berikut ini
manfaat belajar seni secara umum: 1. Manfaat seni bagi individu ; seni sebagai media
pemenuhan kebutuhan fisik, seni sebagai media pemenuhan kebutuhan emosional. 2.
Manfaat seni bagi sosial ; seni sebagai media agama/kepercayaan, seni sebagai media
komunitas, media pendidikan, media informasi, media hiburan. 3. Manfaat belajar seni
terhadap anak-anak ; meningkatkan kreatifitas, membangun pola pikir yang lebih
dewasa, membangun sikap solidaritas, menimbulkan karakter yang tidak mudah
menyerah, belajar untuk mengapresiasi karya, meningkatkan kepercayaan diri, berlatih
tekun, fokus, menerima feedback positif, dan bertanggung jawab.
Kota Padang merupakan kota besar yang berpusat di Sumatera Barat yang suku
identiknya adalah Minangkabau. Kota Padang yang mana dikenal kuat akan keseniannya
ini perlahan-lahan mulai terkikis akan pengaruh dari perkembangan zaman dan pengaruh
dari budaya luar. Masuknya budaya asing menjadi salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi terhadap menurunnya minat masyarakat terhadap kesenian daerahnya
sendiri (Anwar Effendi. Eksistensi kesenian minang terancam modernisasi 2015/14: 09).
3
dan bentuk-bentuk acara sosial kemasyarakatan lainnya seperti: acara pengumpulan dana
untuk pembangunan desa, sunatan, alek nagari, dan lain sebagainya.
1. Musik
a. Talempong
Talempong terbuat dari logam jenis kuningan. Bentuk talempong bulat seperti
piring telengkup. Sebelah bawahnya kosong dan sebelah atasnya ada benjolan.
Pukulan biasanya jatuh pada benjolan itu. Garis tengah talempong biasanya sekitar
15 sampai 17,5 cm. Talempong di Minangkabau ada dua jenis, antara lain:
Cara memainkan talempong saron dengan menjinjing dua tiga talempong pada
satu tangan. Dalam formasi lengkap biasanya talempong dimainkan oleh empat
orang. satu orang menjinjing tiga talempong dinamakan pambao maksudnya
membawakan melodinya. Bunyi yang keluar adalah bunyi melodi. Dua orang
lainya membawa satu talempong, dinamakan pengiring. Cara memainkan
talempong ada dua macam, yaitu :
Ketika satu tangan memegang talempong maka tangan yang lain memukulnya.
Dengan standar berisi lima talempong memukulnya adalah dengan pemukul
pada kedua belah tangan.
Ada dua jenis, yaitu : Talempot saut terbuat dari bambu dan Talempong yang
terbuat dari logam.
4
b. Gandang
Gandang adalah alat musik yang berbentuk tabung. Tabung gendang terbuat
dari kayu. Ada juga yang terbuat dari kulit kayu. Mulutnya ditutup dengan kulit.
Kulit menjadi dua buah sisi datar di ujung tabung. Kulit dipasang tegang.
Ketegangan kulit pada permukaan tabung sangat menentukanbunyi yang dihasilkan.
Kulit yang dipakai biasanya kulit kambing atau kulit sapi.
Jenis gandang juga sangat banyak. Ada yang gandang yang berisi sabalah,
adapula gendang yang yang berisi dikedua mulutnya, atau ujungnya. Gandang yang
berisi satu disebut indang. Indang biasanya mempunyai ukuran20 sampai 25 cm.
Indang biasanya digunakan untuk pengiring dikir serta permainan dabuih. Indang
yang dua kali lebih besardisebut rebana. Rebana umumnya digunakan untuk
mengiringi nyanyian pada acara – acara keagamaan, seperti dalam khatam Qur’an.
Jenis gandang yang lain adalah tansa. Tansa merupakan gandang yang bersisi di
kedua belah mulutnya. Tansa banyak digunakan di Pesisir serta di nagari sekitar
Danau Maninjau. Gandang tansa ukurannya besar. Cara memukulnya seperti
memukul drumband. Bunyinya sangat keras, sampai mengatasi bunyi sepuluh
sampai dua belas buah bunyi gandang ( tambur ) pada perarakan tabut.
Gandang yang mempunyai dua sisi lainnya adalah gandang kaling dan gandang
tabut. Gandang keling adalah gandang yang berbadan panjang. Kulit pada kedua
mulutnya tidak sama besar, sehingga bunyinya berbeda pula. Alat ini digunakan
pada musik gamat.
Di daerah Darek, juga ada sebuah gandng yang khas. Gandang ini berbentuk
seperti indang, tetapi ukurannya lebih besar, namun lebih kecil dri rebana. Inilah
yang dinamakan adok.
5
2) Jenis alat musik tiup
1) Saluang
Saluang adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan
biasanya jenis talang. Talang adalah bambu beruas panjang dan dagingnya tipis,
sehinnga ringan dan mudah dibentuk. Diameter bambu yang digunakan biasanya
2,5 cm. Panjang saluang sekitar 30cm. Kedua ujung bambu dibiarkansaja terbuka.
Saluang memiliki tiga atau empat lubang nada.
Cara meniup saluang, dengan cara meniup salah satu bibir di ujuang saluang
tersebut. Saluang sangat khas. Meniupnya tidak boleh terputus – putus, karena itu
pemain saluang harus punya keahlian tersendiri dalam mengatur pernafasannya.
Hal ini disebut “ manyalisiahan angok” maksudnya adalah mengatur lalu lintas
nafas dengan memanfaatkan hidung dan mulut.
2) Bansi
Bansi terbuat dari bambu yang lebih kecil dari saluang. Ukuran diameternya
sekitar 1,5cm. Panjangnya sekitar 20cm dengan buku bambu pada salah satu
ujungnya. Ruas itu dilubangi sebesar lubang nada yang dibuat pada bambu itu.
Jumlah lubang nadanya ada lima buah.
3) Pupuik
Pupuik biasanya dari batang padi. Ada juga yang membuat pupuik dari bambu
kecil, yang ukurannya hampir sama dengan batang padi. Panjang pupik berkisar
antara 5 cm sampai 10 cm. Batang padi dilubangi seperti bansi. Lubang adalah
untuk menentukan nada. Sering juga ditemui pupuik batang padi disambung
dengan daun kelapa yang disusun melingkar menyerupai tanduk. Dengan
penyambungan ini, bunyi pupuik akan semakin keras. Pupuik ini disebur “ pupuik
simpolong “. Pupuik ini tidak digunakan untuk mengiringi nyanyian, tetapi semata-
6
mata digunakan untuk mengiringi arak-arakan, karena bunyinya yang
tinggi melengking.
Alat musik gesek adalah rabab. Rabab lebih mirip dengan biola. Badan rabab
terbuat dari tempurung kelapa yang besar. Bagian permukaannya ditutupi dengan kulit
kambing. Lehernya terbuat dari seruas bambu. Tali rabab diregang langsung oleh
pemain. Nada diatur oleh keempat jari kiri pada leher rabab. Suara penyanyi
ditentukan oleh nada yang dilahirkan oleh rabab itu sendiri.
Jenis alat musik petik adalah kecapi dan geng gong. Kecapi merupakan alat
musik yang terdiri dari senar – senar, masing – masingnya melantunkan bunyi yang
berbeda. Alat musik ini merupakan pengaruh dari kebudayaan Arab. Alat musik petik
asli Minangkabau adalah geng gong. Geng gong, dulu banyak dijumpai di daerah
Luhak Lima Puluh Kota. Geng gong merupakan lat musik petik yang terdiri dari karet
yang ditarik, kemudian didekatkan ke mulut. Perbedaan bunyi disebabkan oleh tarikan
tali serta besar kecil mulut dan bentuk mulut yang memainkan.
2. Tarian daerah
7
2. Ciri-ciri khas gerakan dalam tarian Minangkabau
1) Tarian pencak
a. Tari gelombang
b. Tari sewah
Tari sewah merupakan tari pencak. Penari biasanya terdiri dri dua atau
tiga orang. Dalam menari, mereka memakai senjata yang disebut sewah.
8
Sewah merupakan senjata tajam yang panjangnya kira – kira satu ela. Dalam
tarian ini biasanya dua orang memakai senjata. Bila pemain ada tiga orang,
yang memegang senjata tetap dua orang . sedangkan yang tidak bersenjata
menjadi sasaran tikaman. Dalam tarian yang terdiri dari dua orang penari,
mereka mempertunjukan gerakan bertempur tanpa bersinggungan.
Tari alo ampek dilakukan oleh dua orang dibantu oleh dua penamping
yang disebut dampeang dan dua orang janang. Gerakan tari mempertunjukan
perlombaan keterampilan menyerang dan menangkis secara bergantian.
Bentuk gerakan penyerangan misalnya merebut pakaian lawan seperti : seperti
destar, baju, dan kain sesamping yang dililitkan di pinggang. Pemain dipimpin
oleh dampeang. Ia mengatur gerakan sambil bernyanyi. Seorang dampeang
bersuara rendah disebur dampeang jantan, seorang lagi bersuara tinggi disebut
dampeang betina. Janang bertugas memberikan penilaian.
2) Tarian perintang
a. Tari piriang
9
elang terbang yang mengibaskan sayapnya lalu menukik menyambar anak ayam.
Ada juga gerakan yang memperlihatkan petani sedang bercocok tanam, mulai
dari membajak, mencangkul sampai panen. Ada juga gerakan lain seperti
kegiatan sehari-hari lainnya, gadis yang sedang berhias, menyisir rambut dan
lain-lain. Variasi gerakan sering memperlihatkan kemahiran meliuk-liukan badan
sambil terus mengayunkan tangan atau berguling. Dalam pertunjukan tari piring
sering juga dipertunjukkan kemampuan penari dengan menginjak pecahan kaca.
b. Tari galuak
Tari ini memperlihatkan gerakan kerbau yang gila. Kedua tangan penari
diacung – acungkan lewat kepala membentuk tanduk kerbau. Nafas mendengus –
dengus. Kelihatan gerakan ini hampir seperti orang kesurupan. Adakalanya penari
menyeruduk ke arah penonton. Penonton jadi gaduh dan terlihat aktif dalam
tarian ini. Kerbau jalang mempelihatkan gerakan bergulingan di kubangan. Tiba –
tiba ia terkejut, seolah – olah mendengar suara harimau. Puncak tarian ini adalah
pada gerakan pertempuran antara kerbau dan harimau.
3) Tarian kaba
Tarian kaba adalah tarian dengan mengangkat terima cerita kaba. Tarian ini
sangat banyak ragamnya. Pola gerakan penari tidak banyak variasi, karena dalam
pertunjukan ini lebih mengutamakan nyanyian dari tarian. Gerakan dalam tari
mengacu pada isi cerita. Jenis tarian kaba adalah :
a. Tari si kambang
10
berkeliling, ia mempertunjukan gerakan menggendong anak. Inilah makanya tari si
kambang sering juga disebut tari buai – buai.
b. Tari ilau
Tarian ini dimainkan oleh empat orang atau lebih. Gerakannya dengan
berjalan berkeliling membentuk lingkaran. Sambil berjalan mereka meratap
bergantian. Ratapan ini unruk mengisahkan cerita yang hendak disampaikan. Tari ini
sering dimainkan oleh perempuan.
Pada kedua tari ini terdapat gerakan yang lebih lincah. Kaba disampaikan
lewat nyanyian yang diiringi musik tradisional. Gerakan menirukan gerakan tupai
atau gerakan burung gerabah.
3. Seni Gabungan
1) Randai
Randai ini bearsal dari luak lima puluah kota, yang biasanya dimainkan oleh
sekelompok orng yang berjumlah 15 sampai 25 orang, yang memainkan sebuah cerita
atau kaba klasik seperti Anggun Nan Tungga, dll. Randai merupakan kumpulan
kesenian seperti tari dendang drama (tater), buasana, dan kini juga ada musik serta
pencak silat.
2) Tari Indang
Tari indang merupakan perpaduan antara seni sastra, vokal dan tari yang diirinfi
dengan rapai atau tari indang. Pada tari indang ini terjadi berbalas pantun yang
dipimpin oleh eorang khalifah.
3) Tabuik
11
4. Seni Rupa seperti Ukiran,Sulaman, Bordir, dan Anyaman
Seni rupa merupakan ungkapan jati diri kebudayaan orang minangkabau. Untuk itu
semua bentuk makhluk hidup dan benda-benda yang ada di lingkungannya, seperti
ukiran itiak pulang patang, pucuk rebung paku kacang balimbiang
a. Pantun
Pantun terdiri dari beberapa baris dalam jumlah yang genap, sari 2 sampai 12
baris, rima akhir sama, separuh kalimat permulaan sampiran dan separuh berikutnya
isi.
b. Kaba
Kaba merupakan salah satu cerita rakyat disamping dongeng, hikayat, dan cerita
lainnya. Jika dilihat dari ceritanya, kaba dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a) Kaba Klasik Yaitu kaba dari hikayat, misalnya hikayat Malin Deman menjadi
Kaba Malin Demam
b) Kaba Baru Setelah adanya mesin cetak, tukang kaba beralih ke buku, kemudian
dijadikan permainan randai sebagai teater rakyat yang memunculkan kaba baru
seperti kaba simarantang.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak nagari di minangkabau kaya akan seni yang terdiri dari alat musik,tarian dan
berbagai seni gabungan lainnya yang memiliki nilai tersendiri. Seni anak nagari di
minangkabau merupakan harta yang perlu dijaga dan dirawat karena merruapakan salah
satu warisan dari nenek moyang terdahulu.
B. Saran
Kami mengucapkan bnyak maaf jika terdapat bnyak kesalahan dalam penulisan dan
sebagainya. Karena kami hanya manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
sempurnanya isi makalah yang kami buat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Maswardi dan Afrimars, Drs (2003),Benda cagar /buadaya Lima Puluah Kota, Dinas
Penisbud kabupaten lima puluh kota
Maswardi, Juli 2006, Budaya Alam Minangkabau, Kabupaten Lima Puluh Kota Jilid 2
Sekolah Dasar kelas IV
Jasa Surya, April 2010, Padang, Budaya Alam Minagkabau, Sekolah Dasar kelas 5
14