Anda di halaman 1dari 13

SENI MUSIK

Balqis Hidayat
NIM1052017039

Prodi : PGMI

Mk : Seni

Semester/Unit : VI/2

Dosen Pembimbing : Inna Agustina, S.Pd, M.Pd ndri

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

LANGSA

2020/2021
PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang riset operasi, yang
kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Makalah ini memuat tentang “Seni musik”. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
untuk itu penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Langsa,19 Juni 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1

B. Rumus Masalah .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3


A. Pengertian pendidikan seni musik .............................................................................. 3
B. Fungsi pendidikan di sekolah ..................................................................................... 5
C. penjelasan alat-alat musik irama, melodi, halmoni ..................................................... 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9


A. Kesimpulan ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelam masalah

Musik merupakan salah satu cabang seni yang mejadi kebutuhan masyarakat.
keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak lepas dari berbagai macam
fungsi yang ada dalam musik itu sendiri antara lain sebagai media ekspresi, ritual
keagamaan, estetik dan sebagai media hiburan masyarakat. Musik mampu
mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat di ekspresikan dengan kata-kata maupun dengan
jenis seni lainnya. Mereka juga mengatakan bahwa musik akan lebih mampu dan
ekspresip untuk mengungkapkan perasaan dari bahasa baik lisan maupun tulisan. Hal
demikian, menurut para filsuf disebabkan bentuk-bentuk perasaan manusia jauh lebih
dekat atau sesuai dengan bentu-bentuk musikal dari bentuk bahasa.

Sementara itu musik menanamkan perasaan halus dan budi yang halus dalam jiwa
manusia. Dengan musik, jiwa lebih mempunyai rasa akan harmoni dan irama. Kedua-
duanya adalah landasan yang baik untuk menghidupkan rasa keadilan. Namun dalam
pendidikan musik, harus dijauhkan lagu-lagu yang melemahkan jiwa serta mudah
menimbulkan nafsu buruk

Musik yang menanamkan perasaan mulia dan halus dalam jiwa manusia, secara
tidak langsung berpengaruh pada perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, serta
ilmu pengetahuan sebagai faktor utama yang membuat musik menjadi dinamis.
Berkembanya berbagai jenis aliran musik di abad 20 menjadi eksistensi musik itu
sendiri dan tolak ukur kreatifitas itu sendiri mencakup 2 asfek nilai yaitu, nilai interinsik
dan nilai ekstrinsik seni. Oleh karena itu, sebagai kreatifitas dalam seni harus ditinjau
dari dua sudut tersebut, meskipun tidak sama sekali memisahkan kedua asfek itu tanpa
mengubah kesatuan atau keutuhan karya seni

Hakikat kreatifitas adalah menemukan sesuatu yang baru atau hubungan-hubungan


baru dari sesuatu yang telah ada manusia menciptakan sesuatu buku dari kekosongan,
manusoia menciptaka sesuatu dari yang telah ada sebelumnya setiap seniman menjadi
kreatif karena bertolak dari bahan yang telah di ciptakan sebelumnya. Seperti yang
dituliskan setiap seniman bertolak dari tradisi seni tertentu yang hidup dalam suatu
masyarakat. Seseoarang seniman bukan manusia yang muncul dari angkasa yang
1
mampu menciptakan karya seni tanpa dukungan karya seni yang tersedia dalam
masyarakatnya. Manusia dapat menulis sejak pernah membaca yang diperoleh dari
masyarakat dan lingkungannya

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian pendidikan seni musik
2. Apa Fungsi pendidikan di sekolah
3. Apa penjelasan alat musik irama, melodi, halmoni

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pendiddikan seni musik

1. Pengertian musik.

Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya

manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu hasil dari budaya

manusia di samping ilmu pengetahuan, arsitektur, bahasa dan sastra, dan lain sebagainya.

musik yang berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam mitologi Yunani kuno

bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan. Selain itu, beliau juga

berpendapat bahwa musik merupakan cabang seni yang membahas dan menetapkan

berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia. 1

Sementara itu musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau

komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur

pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi

sebagai suatu kesatuan.2 Lebih lanjut bahwa musik adalah waktu yang memang untuk

didengar. Musik merupakan wujud waktu yang hidup, yang merupakan kumpulan ilusi

dan alunan suara. Alunan musik yang berisi rangkaian nada yang berjiwa akan mampu

menggerakkan hati para pendengarnya.

Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa musik adalah segala sesuatu yang

ada hubungan dengan bunyi dan memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang

mewujudkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati melalui indra pendengar. Dapat

1
Banoe, Pona. Kamus musik, Yogyakarta: kanikus, 2003. Hal. 288

2
Jamalus. Paduan pengajar buku pengajar musik melalui pengalaman musik jakarta: proyek
pengembangan lembaga pendidikan, 1988. Hal. 1

3
ditarik kesimpulan bahwa musik merupakan seni yang timbul dari perasaan atau pikiran

manusia sebagai pengungkapan ekspresi diri, yang diolah dalam suatu nada-nada atau

suara- suara yang harmonis. Jika musik diartikan sebagai ungkapan sederhana dari

suasana hati jiwa atau respon harafiah terhadap peristiwa dari diri pribadi komponis,

diperlukan informasi ataupun referensi yang cukup agar kita dapat menarik hubungan

langsung antara kehidupan dengan karyanya.

2. Pengertian Komposisi

komposisi merupakan proses kreatif musikal yang melibatkan beberapa

persyaratan, yaitu bakat, pengalaman, dan nilai rasa. 3 Pendapat lain mengatakan

komposisi adalah gubahan musik instrumental maupun vokal. Dari pendapat tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa komposisi adalah suatu pengembangan ide musikal dan

penggabungan dari elemen-elemen musik melalui pengetahuan, pengalaman, rasa, dan

estetika untuk menjadikan sebuah sajian musik yang original. 4

Rasa adalah daya penggerak dan pewarna tingkah laku dan kreasi manusia. Rasa

atau sense adalah salah satu daya-daya khusus tubuh manusia, yang dengan apa seseorang

menyadari sesuatu melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, pengecap

atau gabungan dari dua atau lebih dari indra-indra tersebut. Dengan rasa seseorang tidak

hanya mengartikan realitas seperti apa adanya, tetapi dengan rasa seseorang dapat

memilah-milah realitas itu menjadi bagian-bagian yang kemudian memadukannya

kembali menjadi sebuah pola baru, yang bagi orang yang bersangkutan lebih bermakna.

Begitu juga dengan komposisi musik, rasa dalam proses kreatif tidak hanya

3
Heni, Kusumawati. Komposisi dasar. Yogyakarta: fakultas bahasa dan seni universitas negri
yogyakarta. 2004. Hal. 2

4
Syafiq, muhammad. Ensiklopedia musik klasik. Yogyakarta. Adicita. 2003. Hal. 165

4
melibatkan perasaan komposernya, namun juga melibatkan perasaan dan keadaan

sekitarnya. Pengalaman rasa estetika tidak lepas dari minat yang diberikan pada

representasi. Pengalaman estetika menurut Kant akan terbangun oleh adanya interaksi

manusia dan karya dalam kerangka minat yang diberikan.

B. Fungsi pendidikan di sekolah dasar

Seni sebagai bagian dari alat pendidikan memiliki fungsi yang berarti bagi
perkembangan anak didik, di antaranya pendidikan seni sebagai media ekspresi, sebagai
media komunikasi, dan sebagai media pengembangan hobi dan bakat. Berikut ini adalah
penjelasannya.

1. Seni Sebagai Media Komunikasi


Dari contoh diatas sebenarnya anak membutuhkan media untuk menuangkan
pikiran dan perasaan. Titik bijak untuk mengatasi persoalan anak adalah mengajarkan
anak mampu mengutarakan pendapat. Jika uraian di atas dijelaskan bahwa anak diberikan
media untuk mengungkapkan secara nyata sehingga terwujud karya seni. Maka sisi lain
yang juga harus menjadi titik perhatian adalah cara mengungkapkannya. Cara
pengungkapan ini bertumpu pada komunikasi. Komunikasi adalah usaha anak untuk
mampu mengutarakan pendapat dengan jelas, teratur, dan mudah dipahami orang lain.
Jika anak telah menemukan media ekspresi yang cocok, kini saatnya ide dan perasaan itu
diungkapkan secara teratur, atau dikomunikasikan dengan teratur.

Melalui pembelajaran bahasa dan pendidikan seni anak dilatih mengatur segala
pikiran dalam tahapan-tahapan tertentu sehingga apa yang akan diutarakan jelas. Bahasa
akan dilakukan pelatihan menyusun kalimat, kata serta tekanan yang menjadikan
keinginan anak diketahui orang lain. Demikian pula dengan seni, anak akan dilatih lewat
medium suara, gerak dan bentuk yang dapat melengkapi ungkapan bahasa tadi. Melalui
gambar misalnya, anak akan mampu menerangkan peta dan geografi suatu daerah
demikian pula lewat nada dan suara yang indah anak akan mampu memberikan gambaran
tentang alam yang indah pula.

Dengan demikian pendidikan seni sebenarnya adalah pelatihan berkomunikasi


lewat karya seni. Melalui seni anak dilatih menyusun keindahan kata-kata dengan halus
budinya, dilatih berprilaku sopan ketika akan menjawab pertanyaan, demikian pula akan

5
memberikan kesan yang senang, damai, indah dan menarik. Karena, pendidikan seni
melatih ungkapan komunikasi dengan dikemas dalam tampilan yang menarik, indah, dan
menyenangkan orang lain.

Manfaat yang besar dengan belajar seni adalah seni mengajarkan pemahaman
tentang komunikasi visual . sangat penting untuk memahamkan murid perihal keterkaitan
antara materi pelajaran, susunan objek, maupun arti dari karya yang telah diciptakan
sendiri. Karya-karya tersebut sebagai ungkapan diri maupun sebagai refleksi dari
dirinyadalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi pengetahuan yang berada pada kelas-
kelas awal, dimana pikiran dan perasaan anak masih menyatu, kelihatannya saling
mempengaruhi, sehingga sulit membedakan bentuk-bentuk yang diciptakan. Sebagai
contoh: ketika seorang anak menari sendirian ketika mendengarkan lagu tampak bahwa
refleksi terhadap irama menyentuh kepada rasa gerak dan lambat laun ketika ambang
sadar berubah menuju kesadaran penuh gerakan tersebut diulang dan ditata sebagai karya
tari.

Namun, orang dewasa belum melihat proses perkembangan gerak sebagai dasar
perilaku anak dikemudian hari. Rasa indah yang muncul dari sentuhan irama dan nada
tadi diisi dengan syair yang dibuat sendiri, jadilah pikiran anak muncul dan menyatu
dalam rasa ekspresi seni gerak dan lagu.

2. Seni Sebagai Media Pembinaan Kreativitas


Seorang tokoh pendidikan yang banyak mengemukakan peranan seni dalam
pendidikan adalah art is most simply and most usually defined as attempt to create a
pleasing form. Pendapat ini memberikan inspirasi dalam pelaksanaan pendidikan. Pada
umumnya seni memberikan andil dalam pendidikan anak dalam meningkatkan
kreativitas.

Kreativitas dapat diartikan sebagai kiat seseorang untuk mempertahankan hidup


melalui usaha yang ulet, tekun dan inovasi sehingga tidak kekurangan akal dalam
menghadapi kesulitan dan tantangan hidup. Perliaku ini sangat banyak dimiliki oleh
pendidikan seni. Pada dasarnya pendidikan seni adalah pendidikan kreatif, yaitu
pendidikan untuk memberikan kesempatan pada anak untuk berkembang sesuai dengan
naluri dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehari-hari secara mandiri.

6
C. Penjelasan alat-alat musik
1. Alat musik Irama adalah urutan rangkain gerak yang menjadi unsur dalam sebuah musik.
Irama dalam musik terbentuk oleh bunyi dan diam, dengan bermacam-macam lama waktu
atau panjang pendeknya, membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa dalam ayunan irama.
Irama dapat dirasakan dan didengar.

Irama berhubungan dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya tekanan
atau aksen pada not. Namun demikian, oleh teraturnya gerak maka irama tetap dapat
dirasakan meskipun melodi diam. Dan keteraturan gerak ini menyebabkan lagu lebih
indah didengar dan dirasakan.5

Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa irama adalah urutan rangkaian
gerak dalam sebuah musik yang membentuk pola irama dan bergerak teratur sehingga
menyebabkan lagu enak didengar dan dirasakan.
2. Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada yang berbunyi atau
dibunyikan secara berurutan, lebih lanjut Miller (penerjemah Bramantya, tanpa tahun : 37)
mengatakan bahwa melodi adalah suatu rangkaian nada-nada, serta nada-nada dari melodi
membentuk suatu ide musikal yang komplit. Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi
dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu
pikiran dan perasaan.
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa melodi merupakan
rangkain nada-nada yang teratur, yang disusun secara ritmis yang mengungkapkan
suatu pikiran dan perasaan. Dalam pengertian yang singkat, Ratner mengatakan bahwa
melodi adalah garis dari nada-nada. Melodi dapat naik dan turun, serta melodi juga
dapat tetap di tempatnya untuk waktu singkat dan lama dalam satu nada, serta melodi
juga mempunyai wilayah nada yang luas dan sempit.

5
Jamalus. Paduan pengajar buku pengajar musik melalui pengalaman musik jakarta: proyek
pengembangan lembaga pendidikan, 1988. Hal. 56

7
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa melodi merupakan
rangkain nada-nada yang teratur, yang disusun secara ritmis yang mengungkapkan suatu
pikiran dan perasaan. Dalam pengertian yang singkat, Ratner mengatakan bahwa melodi
adalah garis dari nada-nada. Melodi dapat naik dan turun, serta melodi juga dapat tetap di
tempatnya untuk waktu singkat dan lama dalam satu nada, serta melodi juga mempunyai
wilayah nada yang luas dan sempit.
3. Harmoni atau paduan nada ialah bunyi gabungan dua nada atau lebih, yang berbeda tinggi
rendahnya dan dibunyikan secara serentak. Dasar dari paduan nada tersebut ialah trinada. Paduan
nada tersebut merupakan gabungan tiga nada yang terdiri atas satuan nada dasar akor, nada terts
dan nada kwintnya. Lebih lanjut Kodijat mengatakan harmoni adalah selaras, sepadan, bunyi
serentak menurut harmoni, yaitu pengetahuan tentang hubungan nada-nada dalam akord, serta
hubungan antara masing-masing akord.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah paduan nada-nada
yang apabila dibunyikan secara bersama-sama akan menghasilkan keselarasan bunyi.
Miller mengatakan, bahwa harmoni adalah elemen musikal yang di dasarkan atas
penggabungan secara simultan dari nada-nada, sebagaimana dibedakan oleh rangkaian
nada-nada dari melodi. Melodi merupakan sebuah konsep horizontal, sedangkan harmoni
adalah konsep vertikal.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan budaya
manusia. Pendidikan seni berfungsi diantaranya sebagai media ekspresi, sebagai media
komunikasi , dan sebagai media pembinaan kreativitas, serta sebagai media pengembangan
bakat dan hobi.

Dengan seni akan melatih anak mengungkap isi hati dan pikiran mereka yang sulit
diungkapkan melalui kata-kata. Seni memberikan kesempatan ide dan pikiran yang
diungkapkan melalui gerakan sehingga akan berwujud tarian yang sedemikian rupa. Ataupun
memberikan kesempatan mengungkapkan apa yang dirasakan, gagasan dan pikiran anak
melalui beberapa rangkaian nada dan suara atau bisa jadi dalam bentuk gambar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pona. 2003. Kamus musik, Yogyakarta: kanikus

Soeharto, M. 1992. Kamus musik. Jakarta : gramedia widia sarana indonesia

Jamalus. 1988. Paduan pengajar buku pengajar musik melalui pengalaman musik
jakarta: proyek pengembangan lembaga pendidikan

Kusumawati, Heni. 2004. Komposisi dasar. Yogyakarta: fakultas bahasa dan seni
universitas negri yogyakarta

Syafiq, muhammad 2003. Ensiklopedia musik klasik. Yogyakarta. Adicita.

10

Anda mungkin juga menyukai