Anda di halaman 1dari 6

Nama : Marsela Elkasih

Nim : 112110008
Kelas : BK ( A Pagi)
Makul: Seminar Masalah BK
Dosen: Eli Trisnowati M.Pd

1. Merumusakan masalah yang ada dilingkungan masyarakat ( diluar sekolah)

Judul : KONFLIK SOSIAL YANG TERJADI KARENA KEBERAGAMAN

Pada dasarnya, kita sebagai manusia dilahirkan semuanya sama. Hal-hal yang
membedakan kita adalah ras, budaya, bahasa, dan hal lainnya. Manusia tersebar di berbagai
negara dan bahkan dalam satu negara itu mempunyai orang-orang dengan banyak perbedaan
di satu sama lain. Tentu salah satunya adalah negara Indonesia. Negara Indonesia terdiri dari
berbagai suku dan agama yang tersebar di berbagai pulau-pulaunya. Hal inilah yang membuat
Indonesia memiliki keberagaman. Lalu apa keberagaman itu? Dan apa yang terjadi setelah
adanya keberagaman di masyarakat?

Keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan


dalam berbagai bidang seperti suku, ras, agama, idelogi, dan budaya. Masyarakat yang
memiliki keberagaman biasa disebut “masyarakat yang manjemuk”. Keragaman dalam
masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam
atau jenisnya dalam masyarakat.

Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara memiliki keberagaman yaitu:

1. Letak negara yang strategis.


2. Kondisi negara.
3. Perbedaan kondisi alam.
4. Keadaan transportasi dan komunikasi.
Dari faktor-faktor tersebut sudah jelas bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki banyak
sekali keberagaman karena letaknya yang strategis dan kondisi negara kepulauannya.
Terdapat ratusan suku dan berbagi macam budaya yang berbeda-beda yang menciptakan
keberagaman unik untuk negara Indonesia. Tetapi meskipun dikaruniai keberagaman yang
unik, hal itu juga menjadi alasan terjadinya banyak konflik di berbagai tempat. Hal ini disebut
konflik sosial.

Konflik sosial adalah pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam
kehidupan. Konflik ini sering terjadi dengan menggunakan perbedaan yang dimiliki orang
lain sebagai alasan untuk memulainya. Dengan Indonesia yang memiliki banyak suku, ras,
dan agama membuat negara Indonesia tidak lagi asing dengan konflik sosial. Memang sering
konflik tersebut hanya konflik kecil-kecilan saja dan dengan mudah dapat diselesaikan.
Tetapi ada juga beberapa kejadian dimana konflik sosial ini membuat banyak orang
meninggal. Ada beberapa kelompok yang tidak mau menerima kelompok lain dan mereka
melakukan aksi yang sampai membuat mereka dengan senang hati mengambil nyawa orang
lain yang berbeda dengan kelompoknya. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi di
negara lain juga terjadi. Hal ini disebabkan oleh manusia yang tidak mau saling memahami
perbedaan mereka.

Salah satu contoh konflik sosial yang terkenal di Indonesia adalah konflik di Sampit para
tahun 2001. Pada saat itu, suku Dayak tidak menerima suku Madura yang datang ke
Kalimantan dan terjadi konflik antar dua suku yang mengakibatkan terbantainya suku
Madura. Konflik ini berhasil diselesaikan pada tanggal 28 Februari saat pihak kepolisian
melepaskan perlawanan suku Dayak dan massa suku Dayak di jalanan berhasil dibubarkan.

Kasus di Sampit hanyalah salah satu contoh konflik sosial yang berskala besar. Jika dilihat
dari sejarah kita, banyak perang yang terjadi juga karena kedua pihak tidak bisa menerima
satu sama lain. Untuk itulah kita harus dapat menanamkan kesadaran di dalam diri kita untuk
menerima perbedaan yang dimiliki oleh orang lain. Jika kita mencoba memahami satu sama
lain, pasti kita dapat meningkatkan toleransi kita terhadap perbedaan orang.

2. Bentuk-Bentuk Pertemuan Ilmiah


1. Konferensi

Konferensi (conference) merupakan suatu pertemuan resmi para ahli atau pakar dari
berbagai instansi dan lembaga dengan tujuan mencoba menyepakati hal-hal yang penting dan
khusus, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik atau memadai, karena diungkapkan dari
pemikiran-pemikiran para ahli.
Umumnya suatu konferensi merupakan ajang pertemhuan yang berskala luas, baik tingkat
nasional maupun internasional, melibatkan peserta dari berbagai negara dengan kualifikasi
khusus. Contoh konferensi adalah "Konferensi Hak-Hak Asasi Manusia".
2.Kongres
Kongres (congress) merupakan forum bertemunya wakil-wakil yang berwenang dari
suatu kelompok atau organisasi yang mempunyai kekuasaaan tertinggi dalam menentukan
pedoman kebijakan-kebijakan, program kegiatan, dan adakalanya membentuk kepengurusan
dari kelompok atau organisasi. Sama dengan konferensi, kongres juga dapat berskala nasional
maupun internasional.
dalam lingkup nasional, banyak diselenggarakan kongres oleh berbagai kelompok atau
organisasi, misalnya "Kongres Ikatan Arsitek Indonesia" menyelenggarakan kongres disuatu
tempat dan dihadiri oleh wakil-wakil ikatan arsitekdari tiap provinsi. sedang dari lingkup
intrnasional, misalnya "Kongres guru Sedunia".
3. Seminar
Seminar (seminarium dalam bahasa latin) merupakan pertemuan ilmiah yang membahas
masalah yang diikuti banyak peserta dan mereka yang ahli di bidangnya yang pada akhirnya
akan diperoleh suatu rumusan yang disepakati bersama.
4. Simposium
Simposium (symposium) merupakan suatu rangkaian ceramah yang diberikan oleh dua
atau sampai lima orang, dengan topik yang berlainan, tetapi berhubungan erat satu sama lain
yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepaada peserta untuk menganalisis beberapa
aspek yang saling berhubungan dan dapat diperdebatkan, serta membantu peserta untuk dapat
mengerti hubungan dari macam-macam bagian dari satu tajuk atau inti permasalahan.
Simposium dipimpin oleh seorang moderator yang mengkoordinir jalannya
pembicaraandari pembicara atau pembahas dan penyanggah serta pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh peserta. Dalam sebuah simposium, peserta dapat mengajukan pendapat
atau pertanyaan setelah pembicara atau penyanggah selesai berbicara.
Simposium hampir sama dengan seminar, bedanya simposium merumuskan pandangan-
pandangan dari pakar pembicara atau peserta, namun tidak ada suatu kesimpulan akhir yang
diambil. sebuah simposium misalnya membahas masalah "Ancaman Narkoba Terhadap
Generasi Muda", menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan seperti badan narkotika
nasional, pendidik, ahli kesehatan, kepolisian, artis, olahragawan, agamawan, dan bekas
pengguna narkoba itu sendiri.
5. Lokakarya
Lokakarya (workshop) merupakan pertemuan dari orang-orang yang berpengalaman dan
bertanggung jawab dan ahli-ahli yang dapat membantu peserta guna membicarakan masalah
atau pelajaran mereka yang dirasa sukar untuk dipecahkan sendiri dan bersama-sama mencari
solusinya. Peserta lokakarya berasal dari kelompok yang homogen dalam jumlah yang relatif
sangat terbatas, sehingga setiap peserta dapat berbicara secara aktif dan intens sehingga
keterlibatan peserta dalam pembicaraan lebih dinamis.
Lokakarya mempunyai topik tertentu atau pokok pembicaraan, misalnya "Peran Airlines
Dalam Pengembangan Pariwisata".
6.Diskusi
Diskusi (disccusion) merupakan pembicaran mengenai hanya satu topik dengan tujuan
untuk merumusakan kepentingan bersama. Diskusi biasanya diikuti antara 6 sampai 20 orang
peserta, dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi atau moderator, guna memecahkan atau
menyelidiki suatu masalah, dimana setiap peserta dapat saling bertukar pendapat dan
membina team work yang solid.
7.Forum
Forum merupakan suatu diskusi terbimbing yang diikuti banyak peserta, misalnya sekitar
25 orang, dengan narasumber yang mendiskusikan berbagai masalah.
Para peserta dalam forum dapat saling bertanya atau menanyakan kepada narasumber
yang ada, mengemukakan pikiran, dan perasaannya, narasumber akan berbicara menurut
kebutuhandan kepentingan peserta. Dalam forum ini peserta dapat berpartisipasi penuh dan
memperoleh pengetahuan dari narasumber maupun peserta lainnya, dan peran pemimpin
forum atau moderator sangat membantukelancaran jalannya diskusi. Dalam forum, tidak ada
keputusan yang diambil, pimpinan forum hanya menyampaikan ikhtisar pembicaraan dan
himbauan kepada semua pihak yang telah mengikuti forum pada saat forum berakhir.

 CONTOHNYAA
1. Konferensi
suatu bentuk pertemuan yang umumnya dihadiri oleh wakil-wakil cabang suatu
organisasi (induk) untuk membicarakan dan menyelesaikan
permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan
2. Kongres
Pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk
mendiskusikan dan mengambil keputusan tentang berbagai masalah
3. Seminar
Suatu pertemuan atau persidangan yang bertrujuan untuk membahas sesuatu
masalah di bawah pimpinan ahli (guru besar atau pakar) yg dipandu oleh seorang
pemandu atau moderator
4. Simposium
Pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yg menyampaikan ceramah pendek
mengenai aspek yg berbeda, tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah
5. Lokakarya
Suatu acara dimana beberapa orang (antar-ahli) berkumpul untuk memecahkan
masalah tertentu dan mencari solusinya dalam bidang keahliannya masingmasing
6. Diskusi
Sebuah proses tukar menukar informasi & pendapat secara teratur dengan maksud
untuk mendapatkan pengertian bersama yg lebih jelas, lebih teliti ttg sesuatu untuk
mendapatkan/merampungkan kesimpulan pernyataan atau keputusan
7. Forum
alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting,
diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk
mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan

 KESIMPULAN MENURUT PENDAPAT SAYA


1. Konferensi:
Acara yang melibatkan presentasi dan diskusi mengenai penelitian terkini
dalam bidang tertentu.
2. kongres:
Acara besar yang mencakup berbagai kegiatan, termasuk presentasi ilmiah,
pameran, seminar, dan kegiatan jaringan, sering kali dihadiri oleh anggota
organisasi profesional atau industri tertentu.
3. Seminar:
Pertemuan yang lebih kecil dan terfokus, biasanya dengan presentasi oleh satu
atau beberapa pembicara tentang topik spesifik.
4. Simposium:
Acara di mana para ahli menghadirkan pemikiran dan temuan terbaru dalam
bidang yang lebih luas.
Tentu, berikut adalah penjelasan singkat tentang arti dari masing-masing istilah:
5. Lokarya
Lokarya adalah jenis pertemuan ilmiah yang berfokus pada pembelajaran
praktis, pelatihan, atau pengembangan keterampilan dalam bidang tertentu.
Peserta sering kali terlibat dalam kegiatan praktis atau proyek tertentu untuk
meningkatkan pemahaman mereka tentang subjek yang dibahas.
6. Diskusi
pertukaran ide, pandangan, atau informasi antara peserta yang terlibat dalam
pertemuan ilmiah. Diskusi dapat berlangsung secara formal, seperti dalam sesi
panel, atau secara informal, seperti dalam kelompok kecil. Tujuannya adalah
untuk memperdalam pemahaman tentang topik yang dibahas dan memfasilitasi
pertukaran pemikiran antara peserta.
7. Forum
pertemuan di mana peserta berkumpul untuk berbagi informasi, pengalaman,
atau pendapat tentang topik tertentu. Ini bisa berupa sesi presentasi, diskusi panel,
atau format interaktif lainnya. Forum sering digunakan untuk mempromosikan
dialog terbuka dan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang sedang
dibahas.
DAFTAR PUSTAKA

https://ratnadwiayu.blogspot.com/2015/12/bentuk-bentuk-pertemuan-ilmiah.html?
m=1

https://www.academia.edu/resource/work/24957497

https://binus.ac.id/character-building/2020/04/studi-kasus-konflik-sosial-yang-terjadi-
karena-keberagaman/

Anda mungkin juga menyukai