Kelompok A5 :
PENDAHULUAN
Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi
komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan
pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun
1948, serta dituduh membunuh 6 jenderal TNI AD di Jakarta pada tanggal 30 September
1965 yang di kenal dengan peristiwa G30S/PKI. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah
partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha
melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi
pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, serta dituduh membunuh 6 jenderal TNI AD di
Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan peristiwa G30S/PKI. Dan
dimana ideologi komunis merupakan paham yang sangat bertentangan dengan ideology
bangsa Indonesia yaitu ideologi Pancasila.
Pentingnya Pancasila untuk mengatasi komunisme dan pentingnya generasi sekarang
memperkuat ideology bangsa yaitu ideology Pancasila, yaitu dengan menerapakan apa yang
ada dalam Pancasila, pertama, kita harus tetap memiliki keyakinan kepada tuhan dan agama
kita, agar iman kita kuat dan mintalah pada tuhan kita agar selalu melindungi kita dan negara
kita tercinta ini dari segala ancaman dari idiologi yang dapat merusak Pancasila. Kedua,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, jadi akuilah persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia, saling mencintai sesama manusia,
mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, berani membela
kebenaran dan keadilan. Ketiga, Persatuan Indonesia, dengan menjaga Persatuan dan
Kesatuan NKRI, rela berkorban demi bangsa dan Negara, cinta akan Tanah Air, berbangga
sebagai bagian dari Indonesia dan ikut memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, nilai yang terkandung adalah
mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain, mengutamakan budaya ngariyung atau musyawarah dalam mengambil keputusan
bersama (mufakat) diliputi dengan semangat kekeluargaan. Kelima, Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia, dalam sila ini kita harus bersikap adil terhadap sesama,
menghormati hak-hak orang lain, menolong sesama, menghargai orang lain, melakukan
pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama. Dari nilai-nilai Pancasila di
atas pada intinyaialah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila
dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian
kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang
beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita. Dengan begitu
idiologi sebesar apapun dan sekuat apapun tidak akan bisa mempengaruhi idiologi kita
Pancasila. Oleh karenanya kita harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
I.II. Tujuan
1. Menyadari pentingnya Ideologi bagi suatu bangasa dan negara,
2. Mampu memahami dan melaksanakan pancasila sebagai ideologi negara,
3. Memahami sumber historis,sosiologis,politis tentang pancasila sebagai ideologi
negara.
4. Mengetahui latar belakang masuknya komunis di Indonesia,
5. Memahami sejarah perjuangan Pancasila melawan Kominisme,
bahkan dunia telah tahu bahwa Pancasila sebagai ideologi negara turun temurun
memiliki nilai-nilai luhur yang jika diterakan akan menghindari semua generasi secara
khusus generasi millenials dari penyimpangan perkembangan zaman.jadi, jika kita
bisa menerapkan nilai-nilai pancasila dengan baik dapat meminimalisirkan
penggunaan gadget saat ada acara formal maupun non formal jika perlu,
menggunakan teknologi elektronik secara bijaksana dan terhindari dari berbagai
penyimpangan dan sebagainya. Kemudian, jauh dari itu diterapkan dalam skala
nasional seperti menggunakan jejaring social secara bijaksana tentunya.
2. Bagi kelompok
Untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehngga ancaman berupa penyalahgunaan
narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah.
BAB II
PEMBAHASAN
Ideologi berasal dari bahasa latin, dari kata idea yang berarti gagasan/ide danlogos yang
berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah ilmu yang mempelajari gagasan dan pemikiran atau
pembelajaran yang menggunakan metode.
Jika ideologi kita Liberal, maka undang-undang tidak seperti sekarang. Jika Pancasila diubah
menjadi Sosialis dan Liberalis maka akan terpecah-belah. Ideologi tidak identik dengan
negara saja. Hedonisme ataupun Matrealisme mungkin dimiliki salah satu orang tetapi yang
lain belum tentu. Ideologi Liberalis adalah Ideologi yang tertua. Ideologi Sosialis menurut
Karl Max adalah ideologi yang muncul untuk menghentikan Ideologi Liberalis. Untuk
mempraktekkan Ideologi Sosialis tidak bisa hanya sukarela saja tetapi harus ada kekerasan.
Negara yang menerapkan Ideologi Liberalis akan menimbulkan pajak yang besar.
Untuk mengetahui posisi ideologi Pancasila di antara ideologi besar dunia, maka Anda perlu
mengenal beberapa jenis ideologi dunia sebagai berikut:
a. Marxisme-Leninisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif evolusi
sejarah yang didasarkan pada dua prinsip; pertama, penentu akhir dari perubahan sosial
adalah perubahan dari cara produksi; kedua, proses perubahan sosial bersifat dialektis.
b. Liberalisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kebebasan
individual, artinya lebih mengutamakan hak-hak individu.
c. Sosialisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kepentingan
masyarakat, artinya negara wajib menyejahterakan seluruh masyarakat atau yang dikenal
dengan kosep welfare state.
d. Kapitalisme; suatu paham yang memberi kebebasan kepada setiap individu untuk
menguasai sistem pereknomian dengan kemampuan modal yang ia miliki
(Sastrapratedja, 2001: 50 – 69).
Dari kunjungan kami kemarin ke Museum Pancasila banyak pelajaran –pelajaran penting
dalam sejarah yang dapat kita pelajari terutama tentang kejadian sebelum, sesaat, dan sesudah
pemberontakan Gerakan 30 September PKI (G30SPKI). Tetapi saat ini banyak sekali remaja-
remaja yang sudah tidak peduli lagi dengan sejarah, bahkan saat kami mengunjungi ke
museum tersebut sangat sepi sekali padahal fasilitas ditempat tersebut sudah bagus, seperti
sudah diberikan mesin pendingin pada ruangan-ruangannya. Tetapi sebagian dari kelompok
kami juga baru tau tempat tersebut.
Disana terdapat sejarah awal mula hingga setalah terjadi pemberontakan G30SPKI, dan juga
banyak sekali pemberontakan-pemberontakan yang terjadi. Berikut beberapa peristiwa yang
terjadi di beberapa daerah di Indonesia yang terjadi sebelum G30SPKI:
Pada saat Pemerintah dan Angkatan Perang memusatkan perhatian untuk menghadapi
Belanda, PKI melakukan pengkhianatan yang didahului dengan kampanye menyerang politik
pemerintah, aksi teror, mengadu domba kekuatan bersenjata dan sabotase di bidang ekonomi.
Dini hari tanggal 18 September 1948 PKI mengadakan pemberontakan di Madiun. Sejumlah
tokoh militer, pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat dibunuh. Di gedung Karesidenan
Madiun PKI mengumumkan bcrdirinya “Soviet Republik Indonesia” dan pembentukan
Pemerintah Front Nasional.
Pembunuhan di Kawedanan Ngawen (Blora) (20 September 1948)
Pada tanggal 18 September 1948 Markas Kepolisian Distrik Ngawen (Blora) diserang oleh
pasukan PKI. Dua puluh empat orang anggota polisi itu ditahan dan tujuh orang yang masih
muda dipisahkan. Kemudian datang perintah dari Komandan Pasukan PKI Blora agar mereka
dihukum mati
Pada tahun 1953 Pemerintah RI Karesidenan Sumatera Timur merencanakan untuk mencetak
sawah percontohan bekas perkebunan tembakau di desa Perdamaian, Tanjung Morawa. Akan
tetapi rencana itu ditentang oleh penggarap liar yang sudah menempati areal tersebut. Pada
tanggal 16 Maret 1953 pemerintah terpaksa mentraktor areal tersebut dengan dikawal oleh
sepasukan polisi. Ketika itulah massa tani yang didalangi oleh Barisan Tani Indonesia (BTI)
orma PKI, melakukan tindak brutal.
Tidak hanya dibidang politik yang ingin dikuasai oleh PKI tetapi juga bidang Iain seperti
sastra dan budaya. Salah satu usaha yang dilaksanakan oleh Lembaga Kebudayaan Rakyat
(Lekra) bersama semua lembaga yang ada di bawahnya adalah memasukan komunisme ke
dalam seni dan sastra, mempolitikan budayawan dan mendiskreditkan lawan. Pada tanggal 22
sampai 25 Maret 1963 diselenggarakan Konferensi Nasional I Lembaga Sastra Indonesia di
Medan.
Kampanye anti ABRI, khususnya TNI-AD berlatar belakang pada kecemburuan PKI karena
ABRI berhasil membendung pengaruh PKI dikalangan rakyat. Berbagai macam cara
kampanye anti ABRI telah dilakukan PKI seperti tuduhan, isyu, provokasi, fitnah politik, dan
Iain-Iain. Sejak tahun 1964 PKI dengan “Ofensif Revolusionernya” secara gencar menyerang
ABRI seperti tuntutan pembubaran aparat teritorial dan puncaknya isyu Dewan Jenderal
1965.
Peristiwa Kanigoro (13 januari 1965)
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Kras, Kedtri, tanggal 13 Januari 1965, dimana para peserta
Mental Training Pelajar Islam Indonesia Jawa Timur diserang oleh masssa Pemuda Rakyat
(PR) dan Barisan Tani Indonesia (BTI).
Setelah merasa dirinya kuat, PKI mulai melancarkan ofensif revolusioner yang bertujuan
untuk menggalang dan mempengaruhi massa agar berpihak kepadanya. Bentuk unjuk
kekuatan itu ialah aksi kekerasan. aksi terror tuntutan pembentukan Kabinet Nasakom dan
Angkatan Kelima dan sebagainya. Salah satu unjuk kekuatan itu ialah penyelenggaraan rapat
raksasa di Stadion Utama Senayan tanggal 23 Mei 1965 dalam rangka peringatan ulang tahun
ke-45 PKI.
Salah satu usaha mendiskreditkan aparatur pemerintah telah dilakukan PKI terhadap
Gubernur Jawa Timur. Dengan dalih akan menyampaikan resolusi tuntutan penurunan harga
9 bahan pokok..
Sehabis bagian- bagian pemberontakan tersebut kita melewati bagian sejarah terjadinya
G30SPKI, seperti:
Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan
Pada bulan September 1965 ketua CC PKI D.N Aidit memerintahkan Syam Kamaruzaman
Pimpinan Biro Khusus untuk menyusun suatu rencana pemberontakan. Syam mengadakan
rapat sebanyak 16 kali dengan Pono dan Waluyo anggota Pimpinan Biro Khusus Pusat,
Kepala Biro Khusus Daerah dan oknum-oknum ABRI yang sudah dibina PKI.
Pukul 02.30 tanggal 1 Oktober 1965) pasukan penculik G.30.S/PKI sudah berkumpul di
Lubang Buaya. Pasukan dengan nama Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief. Pasukan
penculikan Men/Pangad Letjen TNI A. Yani memakai seragarn Cakrabirawa tiba disasaran
pukul 04.00 dan berhasil melucuti regu pengawal. Kemudian segera membawa ke kawasan
Lubang Buaya
Dini hari tanggai 1 Oktober 1965 gerombolan G.30.S/PKI menculik 6 pejabat teras TNI AD
dan seorang perwira pertama. Di Lubang Buaya tubuh mereka dirusak dengan benda-benda
tumpul dan senjata tajam yan masih hidup disiksa satu demi satu kemudian kepalanya
ditembak. Sesudah disiksa para korban dilemparkan kedalam sumur tua sempit. Penyiksaan
dan pembunuhan itu dilakukan oleh anggota Pemuda Rakyat (PR), Gerakan Wanita Indonesia
(Gerwani) dan ormas-ormas PKI lainnya
.
Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
Panglima Kostrad Mayjen TNI Seoharto rnengeluarkan perintah untuk segera mengamankan
Lapangan Udara Halim Perdanakusuma mengingat kekuatan G.30.S/PKI berpusat
dipangkalan tersebut.Pasukan yang akan melaksanakan tugas pengamanan terdiri atas 1 Yon
RPKAD, 1 Yon Para Kujang Siliwangi yang diperkuat 1 kompi panser. Pasukan bergerak
pukul 03.00 tanggal 2 Oktober 1965 dari Markas Kostrad menuju Lapangan Udara Halim
Perdanakusuma dari arah timur. Mereka tiba dilempat sasaran pukul 06.00 pagi tanggal 2
Oktober 1965. Lapangan Halim Perdanakusuma dijaga oleh Yon 454/Diponegoro yang
diperalat G.30.S/PKI. Beberapa orang anggota RPKAD berhasil menyusup sampai ketempat
parkir pesawat-pesawat terbang, sedang anggota lainya sudah berada didepan Yon 454.
Dengan gerakan pendadakan, maka pasukan RPKAD dan Kujang berhasil melumpuhkan
pasukan Yon 454. Pukul 06.10 Halim berhasil dikuasai oleh RPKAD dan Yon Para Kujang
dan gerakan selanjutnya ialah menguasai Lubang Buaya.
Pada tanggal 12 Maret 1966, Partai Komunis Indonesia berikut semua organisasinya yang
seazaz/berlindung/bernaung dibawahnya, dibubarkan oleh Ketetapan MPRS No.
XXV/MPRS/I966. Untuk mengantisipasi munculnya bahaya laten komunis, berdasarkan
Intruksi Presiden No. 10 tahun 1982, Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban
(Kopkamtib) berkerja sama dengan Lembaga Pertahanan Nasional mengadakan Penataran
Kewaspadaan Nasional (Tarpadnas). Sejak tanggal 19 September 1991 Tarpadnas diikuti
oleh wakil-wakil pemuda dari 27 Provinsi dan berbagai organisasi massa pemuda.
BAB IV
PENUTUP
IV.I. KESIMPULAN
Disana terdapat sejarah awal mula hingga setalah terjadi pemberontakan G30S/PKI, dan
juga banyak sekali pemberontakan-pemberontakan yang terjadi. Berikut beberapa peristiwa
yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia sebelum G30S/PKI:
IV.II. SARAN
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kalian lebih memahami tentang
Pancasila sebagai Ideologi Negara yang lebih mendalam. Mohon permakluman dari
semuanya jika dalam makalah ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa
maupun pemahaman.
https://www.rmol.co/read/2015/11/27/226109/Pancasila-Penangkal-Paham-Liberalisme,-
Kapitalisme,-dan-Komunisme-
http://mediaindonesia.com/read/detail/163965-nilai-nilai-pancasila-bagi-generasi-milenial-
di-zaman-now
http://shabrina911.blogspot.com/2015/01/contoh-karya-tulis-atau-laporan.html?m=1
https://www.academia.edu/35335600/Penerapan_Nilai-
Nilai_Pancasila_dari_Pengaruh_Teknologi_terhadap_Generasi_Milennials
https://www.google.com/amp/s/amp.rappler.com/indonesia/142700-4-langkah-dunia-cegah-
aksi-terorisme
https://www.kompasiana.com/sri.nuraini/55530d41b67e611308130978/peranan-pancasila-
dalam-menanggulangi-terorisme
https://www.google.com/amp/s/ahmadjurnaidi.wordpress.com/2014/01/02/makalah-
pancasila-sebagai-ideologi-nasional/amp/
IV.IV. LAMPIRAN
Pertanyaan
Jawaban
1. Sebagaimana yang sempat disinggung di atas, Pancasila kini tengah mengalami
gempuran beragam ideologi yang mengancam eksistensinya. Terlebih di era
globalisasi seperti saat ini, berbagai ideologi saling berebut masuk ke Indonesia guna
menancapkan pengaruhnya, seperti salah satunya adalah ideologi terorisme. Hal
pertama yang di atas mengingatkan kita bahwa Indonesia adalah negara yang
didirikan atas kesepakatan bersama mengenai kehidupan multikultur. Oleh karena itu,
adalah sangat menyalahi aturan jika terorisme dipaksakan ideologinya di Indonesia.
Hal kedua jelas melarang terorisne hadir di Indonesia karena menyalahi aturan
hukum, di mana pemerintah dengan sangat tegas mengecam segala tindakan terorisme
karena berpotensi menimbulkan keresahan dan kedamaian hidup bermasyarakat.
Adapun mengenai hal ketiga, terorisme sudah barang tentu menjauhkan masyarakat
dari cita-cita kehidupan yang damai. Oleh karenanya,sebagai rakyat Indonesia yang
berdasar pada Pancasila, kita harus senantian memegang teguh prinsip persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan berangsa dan bernegara.
Menegakan hukum, berbagi informasi dan data intelijen, pengendalian yang efektif
terhadap area perbatasan, mencegah jaringan teroris dalam menggunakan teknologi
siber termasuk berbagi informasi global melalui Interpol.
Mendorong PBB agar mengambil posisi sebagai pemimpin dan memainkan peranan
yang lebih signifikan dalam mengatasi tindak terorisme, termasuk mencari solusi akar
permasalahan
Pembahasan G30SPKI
Penyerangan PKI & Di adakannya Pertemuan-pertemuan