Anda di halaman 1dari 22

Nama : Khairil Fadhla

NPM : 2008001010024
Prodi : D3 Manajemen Informatika

BAB I
IDEOLOGI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA

A. HAKEKAT IDEOLOGI
Ideologi bagi suatu Negara sangat besar peranannya karena semua
kehidupan berbangsa dan bernegara sangat mempengaruhi oleh
idiologinya.menurut syafiie idiologi diartikan sebagai sistem pedoman hidup
yang menjadi cita –cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam
masyarakat yang bersifat khusus ,disusun secara sadar oleh tokoh pemikir
Negara ,dan kemudian menyebarluaskannya dengan resmi.selanjutnya dalam
kamus besar bahasa Indonesia (2008-517) idiologi didefinisikan sebagai
(1) kumpulan konsep bersistem yang dijadikannya azas atau pendapat yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup dan
(2) cara berpikir seseorang atau suatu golongan.

Secara historis,istilah ideologi berkembang di prancis pada abad ke-


19.Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Sutrisno (2006:24) bahwa :‟istilah
idiologi pertama diciptakan oleh DESSTUTT DE TRACY TAHUN 1976 DI
PRANCIS menurut trancy idiologi dapat dipandang sebagai cara pandang
yang bersifat komprehensif tentang segala aspek kehidupan oleh masyarakat
pendukungnya.Idiologi bertujuan untuk memberikan pedoman normative
dalam penyelenggaraan Negara.Idiologi mempunyai fungsi penting ,yaitu
menanamkan keyakinan atau kebenaran perjuangan kelompok atau kesatuan
yang berpegang teguh pada idiologi itu.
Idiologi berupa pedoman ,artinya menjadi pola dan norma hidup yang
sekaligus menjadi idiel atau cita-cita.Realiasi dari ide-ide di pandang sebagai
kebesaran dan kemulian manusia.

Oleh karna itu,urgensi idiologi bagi suatu Negara memerlukan


pembinaan yang kesinambungan agar dapat dihayati dan diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari namun demikian idiologi ini tidak sekedar gagasan
,melainkan gagasan yang diikuti dan dianut sekelompok besar manusia atau
bangsa ,sehinnga karena itu idiologi bersifat tersebut,dengan demikian
idiologi berupa peedoman artinya menjadi pola norma hidup,akan tetapi
,sekaligus menjadi ideal atau cita-cita.Idiologi bersumber dari kebudayaan
,artinya berbagai komponen budaya meliputi system religi dan upacara
keagamaan,system dan organisasi kemasyarakatan,system
pengetahuan,bahasa,kesenian,serta system teknologi.selain itu juga agama
dapat menjadi sunber bagi suatu idiologi .Manakala idiologi bersumber dari
agama maka akan ditemukan suatu bentuk Negara teokrasi,yaitu system
pemerintahan Negara yang berlandaskan pada nilai –nilai agama
tertentu.Demikian pula halnya dengan pemimpinnegara teokrasi pada
umumnya adalah pemimpin agama.

Dalam hal ini,suatu,gagasan pemikiran baru dapat dikatakan sebaagai


idiologi apabila terdapat karakteristik sebagai berikut:
a. Seperangkat perinsip dasar sosial politik yang menjadi pengangan
kehidupan sosial politik yang diinkorporasikan dalam dokumen resmi
Negara
b. Suatu pandangan hidup yang merupakan cara menafsirkan realitas serta
mengutamakan nilai trtentu yang mempengaruhi baik kehidupan
sosial,politik,maupun budaya.
c. Suatu model atau paradigma tentang perubahan sosial yang tidak
dinyatakan sebagai idiologi,tetapi berfungsi sebgai idiologi seperti
misalnya idiologi pembangunan
d. Berbagai aliran pemikiran yang menonjolkan nilai trtentu djadikan
sebagai pedoman gerakan suatu kelompok (sanstrapratedja,2001:45-
46).

Bagi suatu Negara idiologi sangat penting karna memiliki fungsi urgen
dalam menjalankan baik kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.Adapun fungsi idiologi bagi suatu Negara adalah sebagai
berikut:
a. Struktur kognitif, keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan
untuk memahami dan menafsirkan dunia,serta kejadian dilingkungan
sekitarnya
b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikab makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
c. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang
untuk melanggkah dan bertindak.
d. Bekal dan jalan bagi seseorang untk menemukan identitasnya
e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjlnkan kegiatan dan mencapai tujuan
f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami menghayati
serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-
norma yang terkandung didalm nya (soerjanto 1991:48).
Untuk lebih memperdalam pemahaman ,berikut ini beberapa corak idiologi
a. Seperangkat perinsip dasar sosial politik yang menjadi pngangan kehidupan
sosial politik yang diinkorporasikan dalam dokumen resmi Negara.
b. Suatu model atau pradigma tentang perubahan sosial yang dinyatakan
sebagai idiologi,tetapi berfungsi sebagai idiologi miisalnya idiologi
pembangunan.
Secara historis,idiologi dunia secara garis besar terbagi 2 yaitu liberalism
dan komunisme dan berdeda dengan idiologi pancasila.

1. IDEOLOGI LIBERALISME
Liberalisme berkembang di eropa barat terutama Amerika serikat
,(1996:67) .‟‟kapitalisme pada dasarnya merupakan system
perekonomian yang menekankankepada peran capital( modal ) dengan
segala jenisnya,termasuk barang-barang yang digunakan dalam ktivitas
untuk menghasilkan barang lainnya‟‟.Sejarah liberalism dimulai dari
zaman renaissance, sebagai reaksi terhadap ortodoksi religious.
Dalam hal ini,kebebasan menurut liberalism tidak dapat dikorbankan
untuk nilai yang laen,untuk nilai ekonomi,sosial dan politik.oleh karena
itu kebebasan menurut liberalism bukan suatu yang absolut ,kebebasan
hanya dapat dibatasi demi kebebasan itu sendiri.Kebebasan sebagai nilai
yang esensial dalam kehidupan manusia akan terancam dengan adanya
pemaksaan suatu pandangan khusus tentang kehidupan yang baik pada
setiap orang
2. IDEOLOGI KOMUNISME
Ajaran komunisme mengerjakan mengenai keadaan bagi
kemerdekaan proletarian atas penindasan kaum brojuis.Idiologi
komunisme tidak terlepas dari eksistensi kapitalisme eropa.Masyarakat
komunisme ini lebih tinggi dari masyarakat sosialisme, kelas-kelas
lenyap,perbudakan tidak ada,pembagian pekerjaan adil.Dalam hal ini
teori komunisme adalah marxime yang didasarkan pada metode
dialektika materialisme.Dialektika adalah suatu cabang dari pada logika
yang mengajarkan tentang aturan aturan dqn cara-cara berpikir yang
sehat. Marxisme eropa adalah masyarakat yang penuh dengan
pengistimewaan dan bahwa dunia politik akan sangat mengusai
perekonomian faktor penentu utama dalam perubahan adalah rakyat yang
dibangkitkan.

3 IDEOLOGI PANCASILA
Idiologi pancasila sebagai idiologi dasar nasional tumbuh dan
berkembang menjadi way of life (pandangan hidup), sebagai pedoman
hidup dalam kehidupan bersama bangsa Indonesia,secara formal dan
informal.Idiologi pancasila tidak komunisme dan bukan juga
individualisme atau liberalisme. Idiologi pancasila merupakan idiologi
yang lahir dan tumbuh berlandaskan dan bercirikan atas kondisi dan tradisi
yang dianut oleh bangsa Indonesia maupun sehinnga mempunyai ciri-ciri
khas bangsa Indonesia.

B. PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NEGARA
Pancasila sebagai idiologi Negara merupakan kritalisasi dari nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.Perumusan pancasila sebagai identitas bangsa atau juga disebut
sebgai jati diri bangsa Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai sumber
,baik dalam bentuk bahasan sejarah bangsa Indonesia dalam bentuk
bahasan tentang pemerintahan di Indonesia.Pancasila yang dirumuskan
ddalam siding badan penyelidik usaha –usha persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) tanggal 29 mei- 1juni 1945 dengan berbagai rumusan
dari para anngota siding ,maka oleh soekarnao ditetapkanlah pancasila
sebagai dasar Negara Indonesia merdeka.Pancasila yang dijadika sebagai
dasar Negara Indonesia saat ini dimaknai sebagai lima dasar yang diramu
dari berbagai aspek sikap hidup masyarakat Indonesia sejak dahulu kala
yang berwujud budaya bangsa.
Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa
Indonesia,artinyanilai-nilai ketuhanan,kemanusiaan,persatuaan, kerakyatan,
dan keadialan, diwujudkan, dalam sikap mental dan tingkah laku serata
amal perbuatan. Sikap mentaldan tingkah laku dan perbuatan bangsa
Indonesia memepunyai ciri khas,artinya dapat dibedakan dengan bangsa
laen.Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa,artinya nilai-nilai
ketuhanan,kemanusian,persatuan,kerakyataan dan keadilan diyakini
kebenarannya,kebaikannya,keindahannya,dan kegunaannya oleh bangsa
Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya
dalam kehidupan nyata.(bakry,1994:158).
Sejak pancasila ditetapkan sebagai dasar dan idiologi Negara
Indonesia, berarti bahwa pancasila telah mampu membangunkan dan
membangkitkan kembali identitas bangsa Indonesia yang selama
ini‟‟tetidur‟‟dan „‟terbius‟‟oleh kolonialisme.Dimana pada tanggal 29 mei
1945 Mr Muhammad Yamin mengusulkan calon dasar Negara Indonesia
merdeka sebagai berikut:

1) Peri kebangsaan.
2) Peri kemanusiaan.
3) Peri ketuhanan
4) Peri kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat

Seopomo pada tanggal 30 mei 1945 mengemukakan teori-teori Negara


sebagai berikut:
1) Teori Negara perseorangan
2) Paham Negara kelas
3) Paham Negara integralistik

Sementara itu, seokarno pada tanggal 1juli 1945 mengusulkan lima


dasar Negara Indonesia merdeka,yaitu:
1) Nasioanalisme (kebangsaan Indonesia)
2) Internasiomalisme (peri kemanusiaan )
3) Mufakat(Demokrasi)
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan yang maha esa (berkebudayaaan)

Pancasila merupakan jati diri,karakter,dan sikap hidup masyarakat


Indonesia yang dirumuskan secara sederhana menjadi lima sila pancasila
yang kita kenal sekarang. Pancasila merupakan cita-cita hokum yang
menjiwai segala aspek kehidupan bangsa Indonesia, sehingga pancasila
menjadi cerminan dari jiwa dan cita-cita hokum bangsa Indonesia. Konsep
ketuhanan yang maha esa telah memberikan sifat yang khas kepada
Negara Indonesia, yaitu bukan merupakan Negara sekuler yang
memisahkan agama dan Negara.

Pancasila tidak bertentangan dengan agama karna menurut


terminologi pancasila adalah tuhan yang maha esa yang tidak
terbagi,maknanya sejalan dengan agama islam.pancasila menurut bangsa
Indonesia merupakan suatu system filsafat,dimna lahir dari hasil
pemikiran para pendiri bangsa dalam siding BPUPKI tanggal 29 mei
sampai 1juni 1945.

Kelahiram idiologi bersumber dari pandangan hidup yang dianut


oleh suatu masyarakat,idiologi juga berfunggsi sebagai alat membangaun
solidaritas masyarakat dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam
tata nilai baru.sebagai idiologi,pancasila berfungsi membentuk identitas
bangsa dan Negara Indonesia sehingga bangsa dan Negara Indonesia
memeiliki ciri khas berbeda dari bangsa dan Negara lain.

Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berpikir atau


pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang
dianggap,dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma norma dan
nilai-nilai yang benar,adi, bijaksana, dan paling sesuai dengan kehidupan
dan kepribadian bangsa Indonesia.Salah satu pengalaman nilai-nilai
pancasila dalam bentuk musyawarah yng msih hidup dan berkembang
didalam msyarakat aceh didasarkan pada asas ungkapan‟‟ meunyoe ta
meupakat lampoh jeurat tapeugala‟‟artinya jika sesuatu telah
dimusyawarah maka semuanya harus dihormati dan dipatuhi walaupun
tanah kuburan tergadaikan.
Pancasila sebagai idiologi,selain menghadapi tantangan dari
idiologi-idiologi besar dunia juga menghadapi tantangan dari sikap dan
perilaku kehidupan yang menyimbang dari norma-norma masyarakat
umum. Pancasila yang dirumuskan sebagai dasar Negara merupakan
kritalisasi dari nilai-nilai yang pernah tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat Indonesia dimasa lalu.

B. PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA


Dengan artian idiologi bersifat terbuka dengan senangtiasa mendorong
terjadinya perkembangan-perkembangan pemikiran baru tentang idiologi
tersebut.,tanpa harus kehilangan jatidirinya.ciri khas idiologi terbuka
adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,melainkan
digali,dan diambil dari kekayaan rohani,moral, budaya masyarakat itu
sendiri.Idiologi terbuka mempunyai banyak sekali keunggulan
dibandingkan idiologi tertutup.

Perbedaan antara idiologi terbuka dan idiologi tertutup


IDIOLGI TERBUKA IDIOLOGI TERTUTUP
Tidak hanya dibenarkan melainkan Dasar pembentukan adalah cita-cita
dibutuhkan oleh seluruh warga atau kenyakinan idiologis
masyarakat perseorangan atau sekelompok
orang
Tidak diiptakan oleh Negara Pada dasarnya idiologi tersebut
melainkan oleh masyarakat itu diciptakan oleh Negara dalam hal
sendri,sehinnga idiologi tersebut ini penguasa Negara yang mutlak
adalah milik seluruh rakyat atau harus diikuti oleh seluruh warga
anggota masyarakatnya. masyarakat
System pemikiran terbuka System pemikiran tertutup
Pancasila sebagai idiologi terbuka terbagi atas 3 dimensi yaitu:
1. Dimensi idialisme
Dimensi idialisme menekankan bahwa nilai dasar yang terkandung
dalam pancasila yang berifat sistematis,rasioanal,dan menyeluruh itu.
2. Dimensi normatif
Mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung bahwa
nilai nilai yang terkandung di dalam pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu system norma sebagaimana terkandung dalam norma-norma
keagamaan.
3. Dimensi realitas
Mengandung makna bahwa suatu idiologi harus mampu
mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang masyarakat.oleh
karna itu pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan
masyarakatnya secara nyata baik dalam kehidupan sehari hari maupun
dalam penyelenggaraan Negara.

Idiologi merupakan cerminan cara fikir orang idiologi merupakan


cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus
membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita –cita yang
diinginkan.
Pancasila sebagai idiologi,selain menghadapi tantangan dari idiologi-
idiologi dasar dunia juga menghadapi tantangan dari sikap dan
perilaku kehidupan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat
umum.

Bab II
Negara Dan Sistem Pemerintahan
A. NEGARA
1. Pengertian Negara
Negara merupakan gejala kehidupan umat manusia di sepanjang
sejarah umat manusia. Konsep Negara berkembang mulai dari bentuknya
yang paling sederhana sampai ke yang paling kompleks di zaman
sekarang. Pengertian Negara adalah suatu organisasi kekuasaan manusia-
manusia (masyarakat) dan merupakan alat yang akan dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang sama.
Tiap-tiap Negara mempunyai tujuannya, adapun tujuan-tujuan Negara
antara lain:
a. Untuk memperluas kekuasaan semata-mata
b. Untuk menyelenggarakan ketertiban hukum
c. mencapai kesejahteraan umum.
Mengenai tujuan Negara terdapat berbagai ajaran, yang antara lain
adalah:
a. Ajaran Plato
b. Ajaran Negara Kekuasaan
c. Ajaran Teokratis (kedaulatan Tuhan)
d. Ajaran Negara Polisi
e. Ajaran Negara Hukum
f. Negara Kesejahteraan (Welfare State).
Berkaitan dengan tujuan Negara, dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 dicantumkan tujuan dari Negara Indonesia
yaitu:
a. Untuk memajukan kesejahteraan umum
b. Mencerdaskan kehidupan bangsa
c. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social.
Selain itu dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 juga
ditetapkan bahwa, Negara Indonesia berdasaarkan hokum (rechtsstaat)
tidsk berdasarkan kekuasaan belaka (Machtssstaat), dari penjelasan
UUD 1945, jelaslah bahwa Negara Indonesia adalah suatu Negara
yang bertujuaan untuk mewujudkan kesejahteraan uamum,
membentuk suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancaslia.

2. Unsur-Unsur Negara
Pada umumnya, suatu Negara harus memenuhi unsur-unsur,
yaitu:
a) Harus Adanya Wilayah
Adapun wilayah suatu Negara dapat dibagi atas wilayah darat,
wilayah laut (perairan) dan wilayah udara.

a. Wilayah Daratan
Wilayah daratan dari suatu Negara di batasi oleh wilayah daratan
dan wilayah laut (perairan) dari Negara lain. Pembatasan wilayah
Negara yang satu dengan wilayah Negara yang lain biasanya
ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian Internasional yang dibuat
antar dua Negara saja di sebut perjanjian bilateral. Sedangkan
perjanjian yang di buat antar banyak Negara disebut perjanjian
multilateral.
Perbatasan antara dua Negara dapat berupa:
a. Pembatasan alam
b. Pembatasan buatan
c. Pembatasan menurut ilmu pasti

b. Wilayah laut(Perairan)
Bagian dari laut (perairan) yang masuk wilayah suatu Negara
disebut lautan atau perairan teritorial dari Negara yang
bersangkutan. Adapun batas teritorial ini pada umumnya mil laut
(5,5555 KM) dihitung dari pantai ketika air surut. Laut diluar
perairan territorial ini Lautan Bebas (Mareliberum).

c. Wilayah Udara
Wilayah udara berada diatas wilayah daratan dan wilayah
laut(perairan) territorial suatu Negara,

b) Harus Adanya Rakyat


Rakyat suatu Negara adalah semua orang yang berada di
wilayah Negara itu dan tunduk pada kekuasaan Negara
tersebut.
c) Adanya Pemerintahan Negara
Pemerintahan Negara merupakan kekuasaan yang di berikan
kepada Negara oleh rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi,

3. Prinsip Negara Kesatuan


Prinsip Negara kesatuan dengan mengingat dan memperhatikan
hal-hal berikut:
a. Sistem pemerintahan terdiri dari satuan Pemerintahan Nasional
(Pemerintah Pusat) dan satuan Pemerintahan Sub Nasional
(Pemerintah Daerah).
b. Pemerintah daerah merupakan hasil pembentukan dan
pengembangan pemerintah pusat yang bahkan dapat dihapus oleh
pemerintah pusat melalui proses hukum.
c. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk (pluralis) yang
mempunyai aspirasi beragam pula (Bhinneka Tunggal Ika).
d. Secara yudiris dan politis, otonomi daerah diberikan oleh
pemerintah kepada masyarakat setempat dalam wilayah tertentu.

4. Konsep Negara Indonesia


Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, “Negara Indonesia adalah Negara hukum”,
yang menganut desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Sebagai Negara hukum, setiap penyelenggaraan urusan pemerintahan
haruslah berdasarkan pada hukum yang berlaku.

B. PEMERINTAH/PEMERINTAHAN
1. Pengertian Pemerintah/Pemerintahan
Secara teorik dan praktik, terdapat perbedaan antara pemerintah
dengan pemerintahan. Pemerintahan adalah segala urusan yang
dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat
dan kepentingan Negara. Dengan kata lain, pemerintahan adalah
bestuurvoering atau pelaksanaan tugas pemerintah. Sedangkan
pemerintah adalah organ/alat atau aparat yang menjalankan
pemerintahan.
Pemerintah sebagai organ/alat kelengkapan Negara dapat
diartikan:
a. Dalam arti luas (in the broad sense), mencakup semua alat
kelengkapan Negara. Pemerintah dalam arti luas merupakan
semua badan yang menyelenggarakan semua kekuasaan di dalam
Negara baik eksekutif, legeslatif maupun yudikatif. Bentuk
pemerintah yang terkenal yaitu:
1) Kerajaan (Monarki) merupakan Negara yang dikepalai oleh
seorang raja, kaisar atau syah dan bersifat turun temurun
dan menjabat seumur hidup. Contoh Monarki: Inggris,
Belanda, Norwegia, Swedia dan MuangThai.
2) Republik merupakan Negara dengan pemerintahan rakyat
yang dikepalai oleh seorang Presiden sebagai kepala
Negara yang di pilih oleh rakyat untuk suatu masa jabatan
tertentu ( Amerika serikat 4 tahun. Indonesia 5 tahun).

b. Dalam arti sempit (in the narrow sense), adalah cabang kekuasaan
eksekutif, pemerintahan dalam arti sempit merupakan organ/alat
perlengkapan Negara yang diserahi tugas pemerintahan
melaksanakan undang-undang.

2. Kekuasaan Pemerintah
Salah satu ciri Negara hukum adalah adanya pembatasan
kekuasaan dalam penyelenggaraan Negara. Pembatasan kekuasaan
(limitation of power) dilakukan dengan mengadakan pola-pola
pembatasan di dalam pengelolaan internal kekuasaan Negara itu
sendiri, yaitu mengadakan pembagian kekuasaan (division of power
atau distribution of power) dan pemisahan kekuasaan negara
(separation of power) dalam beberapa fungsi yang berbeda-beda.

Kekuasaan Negara di Indonesia menurut UUD 1945 dalam tiga


cabang kekuasaan yaitu legislative, eksekutif dan yudikatif yang
masing-masing memiliki fungsi dalam penyelenggaraan sebagai
berikut: Hal ini dapat dilihat dalam bab-bab UUD 1945 yang
menyebutkan:
a) Bab III tentang kekuasaan Pemerintahan Negara (eksekutif)
b) Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat (legislatif)
c) Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman (yudikatif)

a. Kekuasaan Legislatif
Menurut UUD 1945, ada 3 fungsi Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), yaitu :
a) Fungsi Legislasi atau Pengaturan
b) Fungsi Pengawasan (control)
c) Fungsi Penganggaran (Budgetting)

b. Kekuasaan Eksekutif
Kekuasan eksekutif adalah cabang kekuasaan yang memegang
kewenangan administrasi pemerintah Negara yang tertinggi. Ada tiga
sistem pemerintahan Negara yaitu:
1) Sistem Presidentil
2) Sistem pemerintahan parlementer atau sistem cabinet
3) Sistem campuran

c. Kekuasaan yudikatif
Kekuasaan yudikatif atau kekuasaan kehakiman (judiciary)
merupakan cabang kekuasaan tersendiri disamping lembaga
legislatif dan eksekutif. Pengadilan adalah lembaga
kehakiman yang menjamin tegaknya keadilan melaului
penerapan undang-undang dan kitab undang-undang Di
Indonesia, terdapat empat sistem peradilan yaitu:
1) Peradilan Umum
2) Peradilan Agama
3) Peradilan Militer
4) Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Sedangkan tingkatan Pengadilan terdiri dari:


1) Pengadilan tingkat pertama yaitu Pengadilan Negeri
2) Pengadilan tingkat banding yaitu Pengadilan Tinggi
3) Pengadilan tingkat kasasi yaitu Mahkamah Agung.

Prinsip pokok kehakiman yaitu


1) Indepedensi
2) Ketidakberpihakan
3) Integritas
4) Kepantasan dan kesopanan
5) Kesetaraan
6) Kecakapan dan kesakmaan
3. Susunan Pemerintah Negara Indonesia
Badan-badan kenegaraan yang diatur dalam UUD 1945 yaitu:
Lembaga-lembaga tinggi Negara
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2) Presiden
3) Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
4) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
5) Badan Pemeriksa keuangan (BPK)
6) Mahkamah Agung (MA)
7) Mahkamah Konsitusi (MK)

4. Macam-macam Jabatan Pemerintahan


Menurut Indroharto organ pemerintahan atau tata usaha
Negara dapat dikelompokkan:
a) Instansi-instansi resmi pemerintah yang berada dibawah presiden
sebagai eksekutif
b) Instansi-instansi dalam lingkungan Negara diluar lingkungan
kekuasaan eksekutif
c) Badan-badan hukum perdata yang didirikan oleh pemerintah
d) Instansi-instansi yang merupakan kerja sama anatara pihak
pemerintah dengan pihak swasta
e) Lembaga-lembaga hukum swasta yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
5. Wewenang Pemerintah
Wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan
berkaitan erat dengan asal legalitas. Kewenangan pemerintahan
menjadi dasar pijakan bagi pemerintah dalam penyelenggaraan
pemerintah. Wewenang berasal dari kata “authority” (Inggris),
sedangkan istilah kekuasaan berasal dari kata “power” (Inggris). Dari
kedua istilah tersebut jelas terdapat perbedaan makna dan pengertian.
Menurut P. Nicola, (1994:4), wewenang pemerintahan adalah
kemampuan untuk melakukan tindakan atau perbuatan hukum
tertentu, yakni tindakan atau perbuatan yang dimaksud untuk
menimbulkan akibat hukum dan lengapnya akibat hukum.
Untuk memperoleh wewenang pemerintah dapat dilakukan
melalui tiga cara, yaitu:
1. Atribusi
2. Delegasi
3. Mandat

C. PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH


1. Pengertian Otonomi
Otonomi adalah penyerahan urusan pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersifat operasional dalam rangka sistem
biroksasi pemerintahan. Tujuan pemberian otonomi pada daerah
adalah:
a) Mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan kepada
masyarakat
b) Menumbuh kembangkan daerah dalam berbagai bidang
c) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
d) Menumbuhkan kemandirian daerah
e) Meningkatkan daya saing daerah dalam proses pertumbuhan.

2. Asas Desentralisasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan


Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah pusat kepada daerah otonom. Otonomi daerah adalah
kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat (bersifat lokalitas).
Secara desentralisasi kewenangan daerah yang diatur dalam
Undang-Undang nomor 22 tahun 1999, mencakup seluruh bidang
pemerintahan kecuali:
a) Kewenangan dalam bidang politik luar negeri
b) Kewenangan pertahanan-keamanan
c) Kewenangan peradilan
d) Kewenangan moneter dan fiscal
e) Kewenangan agama serta
f) Kewenangan lainnya.

D. SISTEM PEMERINTAHAN ACEH


Undang-Undang nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan
Aceh merupakan Undang-undang khusus dan meletakkan Aceh
sebagai Daerah Istimewa dan Derah Khusus. Keberadaan undang-
uandang tersebut tidak lepas dari nota kesepahaman (Memorandum of
Understanding) antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka
(GAM) yang ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005. Nota
kesepahaman merupakan suatu bentuk rekonsiliasi secara bermartabat
menuju perkembangan social, ekonomi, serta politik di Aceh secara
berkelanjutan.

Pemerintahan Aceh dilaksanakan oleh pemerintah Aceh, dalam hal


ini Gubernur Aceh sebagai lembaga eksekutif dan Dewan Perwakilan
Rakyat Aceh (DPRA) sebagai lembaga legislatif. Selain itu, terdapat
lembaga Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Majelis Adat Aceh
(MAA), Lembaga Wali Nanggroe (LWN). Selain itu, dalam
pelaksanaan keistimewaan, Aceh juga menerapkan Syariat Islam
melalui Wilayah Hisbah (Polisi Syariat, WH) dan Mahkamah Syariah.

Anda mungkin juga menyukai