Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AINUL FIKRI

NIM : 21087210

MATKUL : PENDIDIKAN PANCASILA ( UAS )

1. Dalam permasalahan kasus Di indonesia tentang pancasila bagaimanakah


pertentangan pancasila dengan komunisme dan apa konsekuensinya dalam
kenegaraan RI?
Jawab :
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam dasar negara
Pancasila pada sila pertama merupakan manifestasi dari kalimat tauhid yang diterima
agama-agama di Indonesia.
Sebagai ideologi negara, pada dasarnya Pancasila merupakan ideologi yang
terbuka. Ketika di zaman Orde Lama, Soekarno sendiri masih membiarkan PKI hidup
dan mengikuti pemilu padahal ideologi itu sangat bertentangan dengan Pancasila.
Begitu pula ketika rezim Orde Baru Soeharto, penguasa sering menggunakan tameng
“ideologi Pancasila” untuk memberangus segala hal yang berbau Islam, yang
dituduhnya bertentangan dengan Pancasila.
Terlepas dari sikap pro-kontra soal Pancasila sebagai ideologi terbuka atau
ideologi tertutup semua tentu sepakat bahwa tidak semua jenis penafsiran Pancasila
bisa diterima. Betapa pun dinamis dan terbukanya, pasti ada kesepakatan bersama.
Misalnya, penafsiran bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengizinkan kebebasan
untuk mengembangkan paham ateisme di Indonesia, tentu merupakan tafsir yang
salah. Jika seorang menjadi ateis, tentu itu urusan dirinya sendiri. Tetapi, ketika ia
menyebarkan paham itu atau mendirikan organisasi berpaham ateisme, tentu
masalahnya menjadi lain.
Dalam suatu pidato Jenderal Nasution menyatakan,
“Manusia yang tidak beragama adalah bukan manusia yang memiliki rasa
rasio. Dengan rasa maka dipancarkan estetica susila dan nosrma yang bersumber
dalam jiwa nanusia. Rasa-rasa ini dalam hidup nyata satu sama lain dikehendaki
harmonisasi hal mana hanya akan dapat selaras bila didasari norma-norma dan etika
dari keagamaan yang sifatnya universal dapat diterima. Sila Ketuhanan Pancasila
menuntut bahwa manusia setiap manusia Indonesia hendaknya bertuhan minimal dia
menghargai dan berusaha kearah bertuhan.”
Prinsip Ketuhanan Pancasila ini sangat bertentangan dengan ideologi komunis
yang tidak mengakui adanya Tuhan. Mengutip pasal 13 Program Partai Komunis
Rusia, bahwa “tiap-tiap anggota Partai Komunis tidak boleh beragama dan harus
mengambil bagian dengan giat untuk menghentikannya.”
Seorang tokoh komunis Indonesia, Alimin pernah mengatakan, “Partai
Komunis yang betul-betul revolusioner, harus berkata dengan terus terang, bahwa
Partai Komunis tidak dapat menerima Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan orangorang
komunis merasa jijik untuk menutupnutupi pandangan dan tujuannya. Pancasila
adalah bertentangan dengan dialektika materialisme.” Lebih dalam, kandungan
komunisme dari segi ideologi, politik, sosial, dan ekonomi sangat bertentangan
dengan prinsip dan nilai-nilai Pancasila.

KONSEKUENSINYA TERHADAP NEGARA RI


1. Komunisme Dianggap Membunuh Nasionalisme
Paham komunisme dianggap membunuh rasa nasionalis karena di dalam
komunisme semua hal diatur oleh negara. Apa yang dikatakan benar oleh negara,
adalah benar dan apa yang dikatakan salah oleh negara, adalah salah. Namun di
Indonesia, gerakan komunisme sangat nasionalis dan turut berperan dalam
kemerdekaan. PKI sebagai salah satu partai terbesar saat itu, sangat berpegangan pada
Pancasila.
2. Komunisme Dianggap Membunuh Hak Asasi Manusia
PKI dicap buruk akibat keterlibatannya dalam konflik pada tahun 1926, 1948,
dan 1965. Beberapa tokoh PKI memang melakukan serangkaian tindakan radikal
yang menghilangkan nyawa orang lain seperti pembunuhan Gubernur Jawa Timur
Ario Soerjo pada Peristiwa Madiun 1948. Akan tetapi, komunisme yang masuk ke
Indonesia sejak sebelum kemerdekaan, sebenarnya tidak membenarkan kekerasan
sebagai jalan utama oleh penganutnya. Sehingga, tidak sepenuhnya komunisme
Indonesia mengabaikan hak asasi manusia. Adapun G30S, rencana awalnya bukan
membunuh melainkan menculik untuk dihadapkan ke Soekarno. Pelaku dan pihak
yang bertanggung jawab terhadap G30S adalah tentara.
3. Komunisme Dianggap Bergerak Secara Radikal
Radikalisme dalam ajaran komunis ditunjukkan dengan memaksakan satu
paham atau aliran kepada semua orang. Ketika ada orang atau kelompok yang
memiliki pandangan yang berbeda, maka bisa dianggap sebagai lawan. Hal tersebut
bertentangan dengan demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Indonesia sangat
menghargai hadirnya oposisi dalam menjalankan pemerintahan untuk menciptakan
keseimbangan atau check and balances. Selain itu, Indonesia juga melarang dan
membendung munculnya gerakan-gerakan radikal dalam bentuk apapun yang
dianggap akan merusak persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Namun dalam
praktiknya, PKI menjadi pelaku demokrasi lewat pemilu yang demokratis.
Komunisme di Indonesia di era awal kemerdekaan tidak memaksakan sistem partai
tunggal. Seperti kita ketahui, pemilu pada tahun 1955 diikuti oleh banyak partai
politik termasuk PKI. Dalam upayanya mewujudkan demokratisasi, sistem multipartai
sebagai salah satu bukti kebebasan masyarakat dalam berorganisasi.

2. Sekarang ini banyak permasalahan IDEOLOGI dari berbagai bidang ,


Bagaimana peran mahasiswa dalam menghadapi pengaruh negative ideologi
yang bertentangan dengan pancasila?
Jawab :
Kebudayaan dalam aspek filosofi (contoh: pandangan politik dan ilmu pengetahuan)
dan sosial masyarakat (contoh: sifat manusia, kesenian dan kebiasaan) di Indonesia
mengalami masa percampuran budaya, sementara itu tidak semua budaya yang
diterima memberikan efek yang baik untuk perkembangan bangsa.

Pancasila melalui penerapannya dapat menyaring kebudayaan luar yang tidak


menguntungkan, Kesadaran akan poin-poin Pancasila dapat dilaksanakan oleh
seluruh aspek masyarakat, dalam hal ini pemuda sebagai calon penerus bangsa
haruslah memiliki pemahaman dengan baik mengenai ideologi Pancasila dan
kepribadian bangsa untuk mengendalikan masuknya budaya bangsa asing.
Pencapaiannya melalui pengajaran atau diskusi mengenai penerapan Pancasila pada
kebudayaan masyarakat di tataran pemuda.
Pemuda yang kelak akan memegang kendali negara haruslah memahami dengan baik
ideologi Pancasila dan kepribadian bangsa. Dimulai dari kegiatan perkuliahan hingga
kegiatan kemahasiswaan Pancasila harus mulai digalakkan kembali. Untuk saat ini
faktor lingkungan seperti Universitas, lembaga pendidikan atau organisasi mahasiswa
yang berperan penuh dalam menjaga kepribadian bangsa agar tetap utuh tanpa harus
memboikot masuknya kebudayan lain.

Anda mungkin juga menyukai