KELOMPOK 4 :
1. FHILIA DELTA. C. S NIM. 210910301051
2. MASYITA DIVA SYAHARINI NIM. 210910301051
3. RENGGI ASTINA NIM. 210910301042
4. FHILLIA DELTA CLARESTA S NIM. 210910301051
5. ARGYA DAMA NARARYA NIM. 210910301161
6. WILDAN MAULANA AHMAD NIM. 210910301082
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA PERBANDINGAN IDEOLOGI
PANCASILA, KOMUNISME, LIBERALISME, KAPITALISME, ANARKISME DAN
SOSIALISME PADA BIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, KEBUDAYAAN, POLITIK
DAN HUKUM, DAN EKONOMI
A. BIDANG PENDIDIKAN
IDEOLOGI PANCASILA IDEOLOGI LIBERALISME
Pancasila sebagai dasar negara juga Ideologi Pendidikan liberalisme
mengatur bidang Pendidikan. Tujuan merupakan ideologi Pendidikan yang
tersebut tercantum dalam Pembukaan berorientasi pada peserta didik bagaimana
UUD 1945 alenia ke IV yakni cara problem solving tentang
“mencerdaskan kehidupan bangsa” yang kehidupannya secara efektif. Konsep
lebih lanjut dijabarkan dalam batang tubuh liberaslime tentang Pendidikan
UUD Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) yang sebenarnya secara implisit mengarah pada
berbunyi tiap-tiap warga negara berhak konsep Pendidikan integratif. Dalam
mendapat pengajaran, dan ayat (2) pandangan liberalisme, sasaran puncak
pemerintah mengusahakan dan pendidikana adalah berupa penanaman
menyelenggarakan satu system pembangunan kembali masyarat
pengajaran nasional, yang diatur dengan mengikuti alur humanistik. Sepenuhnya
undang-undang. Berdasarkan Undang- menekankan pada potensi-potensi khas
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang setiap orang sebagai makhluk manusia.
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, Akar dari pendididkan liberalisme adalah
tujuan diselenggarakan Pendidikan pandangan yang menekankan
nasional adalah untuk berkembanganya pengembangan kemampuan, melindungi
potensi peserta didik agar menjadi hak, dan kebebasan. Tujuan Pendidikan
manusia yang beriman dan bertakwa liberal adalah untuk mempromosikan
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak perilaku personal yang efektif dan berpikir
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, bebas.
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pancasila menjadi sumber nilai untuk
mengarahkan proses Pendidikan yang
menyangkut secara jelas output
pendidikannya agar mampu menghasilkan
manusia Indoensia yang ideal.
B. BIDANG AGAMA
IDEOLOGI PANCASILA IDEOLOGI LIBERALISME
Secara garis besar Pancasila telah hadir di Dalam kehidupan bermasyarakat setiap
dalam hubungan antara agama dan negara individu dapat beragama ataupun tidak
dan senantiasa menghadirkan beragama, negara tidak ikut mengurusi
kenyamanan. Tertera bahwa sila pertama individu dalam bidang keagamaan artinya
adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa” terdapat sebuah kebebasan dalam
yang diperjelas dalam pasal UUD yaitu : menentukan agama apakah seseorang
Pasal 28E UUD setiap orang bebas menganut Islam ataupun menjadi seorang
memeluk agama dan beribadat menurut ateis hal tersebut di negara yang menganut
agamanya serta pasal 29 ayat (1) UUD ideologi kapitalisme-liberalisme
negara berdasar atas Ketuhanan yang merupakan hal yang sah dan legal. Saya
Maha Esa. Pancasila lahir dalam suasana misalkan mengambil contoh negara
kebatinan untuk melawan kolonialisme berpaham ideologi liberal yakni Amerika
dan imperalisme, sehingga diperlukan Serikat, data penduduk beragama di
persatuan dan persaudaraan. Maka dari itu Amerika tahun 2021, Kristen mewakili
sila pertama menjadi faktor penting untuk 71% total penduduk. Hal ini dapat
mempererat persaudaran, dan sejarah dairtikan bahwasanya liberal memberikan
Indonesia tidak lepad dari sila pertama. kebebasan kepada warganya untuk dapat
beragama maupun tidak.
C. BIDANG EKONOMI
IDEOLOGI PANCASILA IDEOLOGI LIBERALISME
Dalam system ekonomi Pancasila Sistem ekonomi libera; adalah bentuk
dilakukan berdasarkan usaha bersama sistem ekonomi yang memberikan
dengan asas kekeluargaan dan kebebasan kepada semua orang untuk
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk mendapatan keuntungan yang sangat
rakyat dibawah pimpinan dan pengawasan besar. Sistem ekonomi liberal adalah
pemerintah. Landasan operasioanl system system ekonomi yang setiap keputusan
ekonomi berdasarkan nilai-nilai Pancasila ekonomi mengacu pada pasar dan
ditegaskan dalam UUD Negara Republik menjungjung tinggi hak kepemilikan
Indonesia tahun 1945 Pasal 33, yaitu : (1). pribadi. Dalam penerapan system ini,
Perekonomian atas dasar kekeluargaan, pemerintah memiliki potensi untuk
jadi privatisasi kurang tepat diterapkan di intervensi agar tidak ada monopoli oleh
Indonesia, (2). Cabang produksi penting pihak swasta. Dalam system ekonomi
dikuasai negara, (3). Bumi, air, dan liberal menerapkan system persaingan
kekayaan didalamnya dikuasai negara bebas, mempriorotaskan kedaulatan
untuk kemakmuran rakyat, (4). konsumen dan kebebasan konsumsi,
Perekonomian diselengggarakan dengan begitupun peran pemerintah yang dibatasi
prinsip kebersamaan, efisiensi, dan peranan modal sangat penting.
berkeadilan, berkelanjutan, berwawsan
lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional, (5). Ketentuan
lebih lanjut dijelaskan dalam undang-
undang. Kemakmuran masyarakat lebih
diutamakan daripada kemakmuran
individu.
D. BIDANG KEBUDAYAAN
IDEOLOGI PANCASILA IDEOLOGI LIBERALISME
Pancasila dalam sosial dan budaya Liberalisme mencita-citakan suatu
penerapannya dapat melalui hal masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
sederhana, yang dapat ditemukan di kebebasan berpikir bagi para individu.
kehidupan masyarakat. Dengan sosial dan Paham liberalisme menolak adanya
budaya yang berpancasila, kita perlu pembatasa, khususnya pemerintah dan
menekankan agar seluruh masyarakat agama. Jadi masyarakat bebas melakukan
paham akan perbedaan yang ada di negara apapun yang diinginkan dan disukai, dan
indonesia, yang harusnya sekarang sudah tidak peduli dengan norma dan anggapan
tidak perlu dijelaskan lagi bahwa negara orang lain. Sistem liberal tidak ada aturan
indonesia adalah negara yang berbeda dan norma mengenai tingkah laku dan
beda golongannya. Penerapan nilai etika yang mengatur untuk kehidupan.
pancasila dapat dimulai dari diri sendiri
misalnya dengan menghargai dan
menghormati adanya perbedaan agama,
menempatkan sesama sebagai makhluk
tuhan dengan segala martabat dan hak
asasi, menempatkan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi dan golongan,
menjunjung tinggi sosial kemasyarakatan,
dan sikap hidup tolong menolong,
kekeluargaan, dan gotong royong. Dengan
sosial dan budaya yang menerapkan sila
dalam pancasila kita bisa mengajarkan
warga negara untuk mengenal dan
berhubungan baik dengan saudara
sebangsa dan setanah air, tidak mudah
terprovokasi, siap bela negara, dan ikut
serta menjadi Sumber Daya Manusia yang
unggul untuk diri sendiri dan untuk
Negara Indonesia.
1. Adanya tingkat efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi karena prasarana
produksi tidak mengalami ketertinggalan dalam kekuatan pasar.
2. Kesenjangan di tingkat kesejahteraan masyarakat lebih rendah atau setara dalam
kehidupan bernegara karena dalam ideology sosialisme tidak terjadi kepemilikan
pribadi atas sarana dan prasarana produksi.
3. Terbebasnya suatu Negara dari praktik monopoli
4. Tingkat fluktuasi bisnis yang rendah
5. Pertumbuhan ekonomi yang stabil karena adanya perencanaan pertumbuhan
ekonomi dari Negara.
1. sistem pendidikan komunisme lebih berat dan tegas serta sangat terstruktur dengan ketat
sehingga bisa mematikan ide-ide kreatif dari para pengajarnya
2. dalam ideologi komunisme setiap individu lebih bebas untuk melakukan segala hal
dikarenakan tidak adanya pandangan bahwa tuhan itu ada, dan norma agama termasuk
kedalam hal yang sangat sedikit
3. angka monopoli dalam perdagangan masih besar
4. masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam menggunakan sumber daya
5. pemerintah lebih mementingkan kepentingan negara dibandingkan kesejahteraan
rakyatnya
1. Akses modal yang hanya dimiliki oleh golongan tertentu memicu persaingan tidak
sempurna pada pasar bebas dan mengarah pada monopoli.
2. Sistem kapitalisme hanya mengutamakan keuntungan semata sehingga upah
pekerja dan kesejahteraannya sering kali terabaikan.
3. Keuntungan yang besar memicu para pemilik modal untuk mengeksploitasi alam
KELEMAHAN IDELOGI SOSIALISME
1. Kurangnya kebebasan dalam aspek ekonomi karena semua di atur oleh Negara
2. Konsumen tidak dapat menikmati hak-hak konsumen seperti yang ada dalam
ideology kapitalisme
3. Tidak adanya kebebasan dalam system politil
4. Tingkat kreativitas produsen menjadi rendah sehingga produk cenderung tidak
berkembang sehingga tidak terjadi kompetisi dalam ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Naisya. 2021. Anarkisme : Pengertian, Ciri, Jenis, Kelebihan,Kekurangan, dan Tokoh.
https://apayangdimaksud.com/anarkisme/
Dewi, Susi Fitria, et al. "Perbandingan Ideologi: Pancasila dan Ideologi-Ideologi di Dunia."
(2017): 1-227.