Anda di halaman 1dari 8

Nama : Zahratul Jannah Irsyad

NIM : 21110413025
Kelas/MKWU : Kimia C/ Pancasila 25
: Dr.Roni Ekha Putera, M.PA
Dosen Pengampu
Lusi Puspika Sari, S.IP

PAPER SINGKAT

IDEOLOGI PANCASILA

Pendahuluan

Ideoligi secara umum merupakan sistem keyakinan yang dianut oleh masyarakat untuk menata
dirinya sendiri. Ideologi adalah hal yang sangat penting dalam berdirinya suatu bangsa dan negara, karena
jika tidak ada ideologi maka negara akan kehilangan arah dan tujuan sebab tidak adanya ide-ide atau
gagasan yang merupakan perwujudan dari ideologi tersebut. Kata ideologi berasal dari gabungan bahasa
Yunani ideos dan logos yang berarti tujuan, cita-cita, sudut pandang, pemikiran dan pengetahuan. Istilah
ideology pertama kali digunakan oleh seorang filsuf Perancis, Detutt De Tracy, pada tahun 1796. Destutt
De Tracy menggunakan kata ideology untuk menunjukkan pada suatu bidang ilmu yang otonom, yaitu
analis ilmiah dari berpikir manusia, otonom dalam arti lepas dari metafisika tetapi juga untuk
mendefinisikan “sains tentang ide”.

Ideologi menjadi pusat perdebatan banyak pakar di Amerika Serikat pada era Perang Dingin
setelah Perang Dunia II. Dua pendapat yang terkenal antara lain adalah Daniell Bell yang menyimpulkan
dalam bukunya Matinya Ideologi telah meramalkan bahwa ideology telah sampai kepada ajalnya. Dan
ramalan tersebut terbukti dengan hancurnya komunisme pada abad 20.

TUJUAN

1. Mengetahui urgensi terhadap ideologi Pancasila dan perbandingannya dengan ideologi


liberalism, sosialisme, dan komunisme.
2. Mengetahui ancaman-ancaman penyusupan yang ada terhadap ideologi Pancasila dan dampaknya
dalam kehidupan sehari-hari.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai ideology berarti Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan yang


fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur bagaimana
suatu system itu dijalankan. Visi atau arah dari kehidupan berbangsadan bernegara di Indonesia
ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan,
kerayaktan serta keadilan. visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan ,
kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai
dasar sistem kenegaraan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar
sistem kenegaraan.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki hubungan yaitu, bahwa nilai-niali
yang terkandung dalam ideology Pancasila itu menjadi cita-cita nomatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa Indonesia
adlah terwujudnya kehidupan yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang
berkerakyatan, dan berkeadilan. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki beberapa makna
yaitu:

1. Sebagai cita-cita negara


Ideology Pancasila sebagai cita-cita negra memeiliki makna bahwa nilai-niali
dalam Pancasila tersebut diimplementasikan sebagai tujuan atau cita-cita dari
penyelenggaraan pemerintahan negara.
2. Sebagai nilai integrative bangsa dan negara
Dalam hal ini Pancasila sebagai ideology negara yang mewujudkan dalam nilai
integrative bangsa dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan
perbedaan bangsa Indonesia.

Dari situlah makna dari Pancasila sebagai ideology negara memegang peran yang
penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebgaai wujud nilai bersama yang menjadi pemecah
konflik atau penyetara kesenjangan.
Sebagai ideologi negara Pancasila tentu memiliki berbagai fungsi, yaitu:
1. Mempersatukan bangsa
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya
3. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
4. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila.

Dalam hal ini tentu Pancasila sebagai ideology negara Pancasila tentunya juga memiliki
beberapa nilai, berikut adalah nilai Pancasila sebagai ideologi:
1. Nilai dasar, artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.
2. Nilai Instrumental, artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara kreatif dan
dinamis sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan catatan,
nilai-nilai penjabarannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila.
3. Nilai Praktis, artinya Pancasila dapat diterapkan secara ril dalam kehidupan sehari-
hari.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu:
1. Dimensi Realita
Artinya nilai-nilai dasar yang terkandungdalam ideologi itu secara riil berakar
dan hidup dalam masyarakatatau bangsanya, yaitu mencerminkan kenyataan hidup
yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme
Artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu
memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa
depan yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, atau dimensi pengembangan
Artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan menyesuaikan diri
dengan perkembangan masyarakatnya.

B. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lainnya


1. Ideologi Komunisme
Ideology komunis ini pertama kali diterbitkan pada 18 Februari 1848 berasal dari
Manifest der Kommunistichen manifest der Kommunistischen. Pada saat itu paham ini
menjadi salah satu gerakan yang palih berpengaruh dalam dunia. Komunis sebagai paham
anti kapitalisme menjadi paham yang sangat menentang akumulasi modal pada individu.
Paham ini mempunyai prinsip bahwa semua dipreorientasikan sebagai milik rakyat maka
dari itu paham ini beranggapan bahwa semua alat-alat produksi harus dikuasai oleh
negara demi kemakmuran rakyat secara merata. Dalam paham ini sistem demokrasi
keterwakilan yang dilakukan oleh para petinggi kelompok komunis ini dan membatasi
demokrasi pada rakyat yang bukan penganut paham komunis karena dalam komunis tidak
ada hak perorangan seperti halnya paham liberalis. Pada dasarnya paham ini tidak
berdasarkan kepercayaan mitos, takhayul, dan agama.
Ideologi komunisme tersebut tentu memiliki beberapa keunggulan dan juga
kekurungannya. Berikut beberpa keunggulan dan juga kekurangan dari ideologi
komunisme:
I. Keunggulan ideologi komunis
a. Paham komunis ini mempunyai suatu kebijakan bahwa perokonomian di
berikan seutuhnya ke tangan pemerintah. seperti perencanaan, pelaksaan,
pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflansi, tingkat
penganguran dan keburukan perokonomian lainnya.
b. Pemerintah yang menjadi penentu perencaan kegiatan produsi sehingga
pasar dalam negeri dalam berjalan dengan lancar karena pengendali hanya
satu sehingga tidak ada perbedaan pendapat saat mengatur perencanaan
kegiatan.
c. Sudah melalakukan distribusi pendapatan.
d. Jarang terjadi krisis ekonomi karena semua kegiatan diatur langsung oleh
pemerintah yang mempunyai pandangan ekonomi lebih luas.

II. Kekurangan ideologi komunis.


a. Pers menjadi alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan
nilainilai komunis kepada masyarakat.
b. Menonaktifkan intensiv individu karena semua kegiatan diatur oleh pusat.
c. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyrakat.
d. Masyarakat tidak mempunyaSi kebebasan dalm memiliki sumber daya.

Yang menjadi perbedaan sendiri antara ideologi Pancasila dengan Ideologi komunisme yang
paling jelas ialah ideology Pancasila mempercayai adanya tuhan Sedangkan paham ideology
komunisme tidak memercayai adanya tuhan.

2. Ideologi Liberalisme
Munculnya ideology liberalism dilator belakangi oleh situasi di Eropa sebelum
abad ke-18 yang diwarnai oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok
aristokrasi, dan bentuk pemerintahan yang bercorak monarki absolut. Dalam situasi
demikian, ide-ide liberal yang mencerminkan aspirasi kelompok industrialis dan
pedagang mulai diterima. Liberalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang begitu
menyatu dalam kehidupan masyarakat Barat, namun tidak lepas dari kritik. Padaabad ke-
20, bahkan hingga awal abad ke-21 ini, telah banyak pihak yang mulai mempertanyakan
prinsipprinsip dasar liberalisme klasik seiring dengan munculnya dampak industri
modern. Hal ini disebabkan kelompok liberal terlalu membesar-besarkan nilai kebebasan
dan kesetaraan kesempatan bagi individu, sementara dalam realitas, kesempatan dalam
bentuk peluang kerja tidak tersedia secara merata dimasyarakat. Sebagai upaya untuk
menanggapi tantangan terhadap liberalisme klasik tersebut, dikembangkanlah liberalisme
modern yang lebih sesuai dengan kondisi masyarakat modern oleh tokohtokoh seperti
T.H. Green, L.T. Hobhouse, J.M. Keynes, John Rawls, dan Robert Nozick.
Paham liberalisme sendiri memiliki beberapa prinsip dasar yang melandasinya,
yaitu individualism, kebebasan, keadilan dan kesetaraan, dan utilitarianisme. Berikut
beberpa prinsip dasar yang melandasi liberalisme:
I. Individualisme
Individualisme merupakan inti pemikiran liberal yang menjiwai seluruh basis
moral, ekonomi, politik, dan budaya. Individualisme sendiri dapat diartikansebagai
pemikiran yang menjunjung keberadaan individu, dan masyarakat hanya dipandang
sebagai sekumpulan individu semata. Individu memiliki otonomi dan merupakan
sumber seluruh nilai. Individu juga dianggap sebagai hakim yang terbaik bagi
dirinya serta dapat bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Bertitik tolak dari
pandangan ini, kelompok liberal beranggapan bahwa negara tidak berhak
mengintervensi kehidupan warga negara.
II. Kebebasan
Kebebasan dalam liberalisme dipandang sebagai “hak” yang dimiliki tiap orang.
Hak ini yang memungkinkan tiap individu mendapat kesempatan yang sama untuk
mengejar kepentingannya. Dari perspektif liberalisme, kebebasan tidak hanya
dipandang sebagaihak melainkan juga sebagai kondisi yang memungkinkan tiap-tiap
individu dapat mengembangkan bakat dan ketrampilannya. Dalam hal ini kebebasan
yang dimaksud adalah kebebasan dalam hal positif.
III. Keadilan dan kesetaraan
Nilai keadilan yang dijunjung kaum liberal dilandasi oleh komitmen terhadap
nilai kesetaraan. Tekanan liberalisme di sini adalah keyakinan bahwa secara
universal manusia memiliki hak yang sama, dan secara moral kedudukan manusia
adalah setara. Dengan demikian, tiap-tiap individu memiliki hak dan kesempatan
yang setara untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.Oleh sebab itu,
menurut kaum liberal, kesetaraan kesempatan harus terbuka bagi tiap individu agar
mereka dapat menikmati hak-hak dan penghormatan yang sama. Dan kaum liberal
tidak melihat bahwa ide kesetaraan kesempatan akan mengarah pada ketidaksetaraan
sosial dan ekonomi.
IV. Utilitarianisme
Prinsip utilitas atau manfaat adalah prinsip yang memungkinkan tiap-tiap
individu dapat mengkalkulasi apa yang secara moral baik dengan menjumlahkan
keuntungan/kenikmatan yang diperoleh dari setiap aspek tindakan yang dipilih. Di
tingkat masyarakat pun, prinsip ini dapat dijadikan pedoman untuk pengambilan
keputusan yang menguntungkan masyarakat banyak, yang kemudian dikenal sebagai
prinsip “the greatest happiness for the greatest number”. Dengan demikian, pilihan
tindakan individu selalu didasarkan pada perhitungan jumlah keuntungan yang
diperoleh ketimbang kerugiannya. Inilah yang dimaksud dengan prinsip utilitas.

Tentunya Ideologi Liberalisme juga memiliki kelebihan dan kekurangn. Berikut


kelebihan da kekurangan Ideologi Liberalisme:
I. Kelebihan Ideologi Liberalisme
a. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
b. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal
ini mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam perekonomian.
c. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
d. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang
bermutu tidak akan laku di pasar.
e. Kontrol sosial dalam sistem pers berlaku secara bebas. Berita-berita
ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-
kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau
pemerintah.
f. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.
II. Kelemahan Ideologi Liberalisme
a. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Hal ini dikarenakan persaingan
bersifat bebas, dimana pendapatan jatuh kepada pemilik modal ataupun
majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagiankecil
dari pendapatan.
b. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
c. Sering munculnya monopoli yang merugikan masyarakat.
d. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
budaya oleh individu yang sering terjadi.
e. Karena penyelenggaraan pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah
sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai
media komunikasi dan media massa sangat efektif menciptakan
gambaran dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.

3. Ideologi Sodialisme
Sosialisme adalah ideologi yang muncul atas ideology liberlisme dan kapitalis
pada akhir abad k-18 hingga awal abad ke-19 M di eropa saat terjadinya revolusi
industry. Dalam ideology sosialisme berkaitan erat dengan kebersamaan dan solidaritas
antar masyarakat dan tidak seperti ideology liberalism yang terjadinya kesenjanngan
masyarakat.negara yang menganut ideology ini adalah Negara laos. Sosialisme
merupakan ideology yang bersifat tertutup karena penggunaan ideology yang menuntut
setiap masyarakat mempunyai kesetiaan yang total dan berkorban untuk ideology
tersebut.
Sosialisme mengaanggap setiap individu berhak memeluk agama yang diyakini,
dan sah atau lumraj jika individu tidak menganut kepercayaan apapun, sehingga
kebijakan agama dihilangkan. Setiap individu tidak menciptakan kesenjanngan dalam
beramasyarakat artinya setiap individu rela berbagi antar sesame sehingg terjadi
pemerataan. Pemerintah hanya penegendali dalam sector ekonomi. Peran pemerintah
sangat diperlukan karna pendidikan akan melakukan doktrinisasi dan juga pengabdian
total kepada Negara sehingga setiap pealajar tidal lupa akan terhadap nilai pendidikan.di
negra yang menganut ideology ini wajib mendapatkan hak belar sesuai waktu yang di
tentukan olh Negara. Menganut sistem demokrasi dengan kolektivitas atau kebersamaan
karena persmaan antar indivuidu masyarakat sosialis dijunjung tinggi dengan persaamaan
demkratis yang terlihat secara nyauta. Negara ini memnggunakan penguasa Negara
sebagai sumber hukum dalam sebuah Negara , hukum digunakan sebagai kepetingan
4. Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme, dan Komunisme
I. Ideologi Pancasila dengan Liberalisme,
 Pancasila:
a. Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi hajat hidup
orang banyak.
b. Bercampurnya aspek kepemerintahan dengan agama.
c. Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama.
 Liberalisme:
a. Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali.
b. Aspek pemerintahan dan keagamaan dilarang untuk dicampur adukkan.
c. Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan agama.
 Persamaan: Sama-sama menganut sistem demokrasi, dimana semua orang
berhak menyuarakan pendapatnya.

II. Ideologi Pancasila dengan Komunisme,


 Pancasila:
a. Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan sesuai
peraturan.
b. Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakatdengan penanganan masing-
masing.
c. Pemerintah yang demokratis.
 Komunisme:
a. Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik
besama.
b. Terciptanya negara tanpa kelas.
c. Pemerintahan cenderung otoriter agar rakyat dapat diatur sepenuhnya.

C. Ancaman-ancaman Penyusupan Ideologi Pancasila dan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-


hari.
1. Komunisme
Paham yang menganut ajaran dari karl marx yang menghapus hak milik
perseorangan dan digantiakan dengan milik bersama dikontrol oleh Negara.komunis
merupakan penganutpaham komunisme. Sehingga danya yang mengkomuniskan tau
membuat menjadi komunis. Di Indonesia sendiri pernah terbentuk Partai Komunis
Indonesia(PKI) pada 1924 bersifat nonkooperatif dan radikal. Setelah kemerdekaan
terjadi pemberontakan G30S/PKI adalah upaya penggulingan pemerintah yang sah
berkuasa di Indonesia. Komunis juga mengancam ideology bangsa yang meybabkan
perpecahan antara penganut paham komunis dan para kemuka agama yang bertentangan.
Jika ini dibiarkan akan berdampak terjadinya pertumpahan darah.
2. Liberalisme
Akhir ini masyrakat indonesialebih mengarah pada kehidupan liberal atau
individual. Dimana liberalism adalah doktrin politik yang menjadikan pelindungan dan
peningkatan kebebasan individu menjadi masalah politik. Liberalism tidak hanya terjadi
Negara Indonesia hampir seluruh Negara merasakannya. Liberalism akibat dari era
globalisasi yang masuk ke Indonesia yang mampu menyakini masyarakat tertarik
terhadap ideology ini. Dapak liberalism yang dibawa oleh globalisasi adalah pengaruh
ikiran masyrakat Indonesia. Pengaruh ini bernilai negative karna membawa gaya hidup
kemewahan, pergaulan bebas, yangberujung pada pakaiaan obat-obatan terlarang dan
kehamilan diusia dini. Apabila liberalism ini tidak diatasi akan berdampak bagi
kepribadian bangsa Indonesia.
Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi
negara. Sebagai ideology Pancasila sangat penting dan memiliki urgensi yang sangat besar bagi
bangsa dan negara Indonesia. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar
yang berkenaan dengan kehidupan negaraPancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali
dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang
membedakannya dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang
Maha Esa,yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang
mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu memberikan
keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari dimensi Fleksibilitas, nilai-
nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan
dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.

Ideologi liberalisme bersifat bebas sebebas dan juga sekuler yaitu memisahkan antara
agama dengan kehidupan dunia, Ideologi sosialis adalah ideologi yang muncul atas ideology
liberlisme dan kapitalis di eropa saat terjadinya revolusi industry. Dalam ideology sosialisme
berkaitan erat dengan kebersamaan dan solidaritas antar masyarakat dan tidak seperti ideology
liberalism yang terjadinya kesenjanngan masyarakat.negara. Sedangkan ideologi komunisme
merupakn ideology yang masih dianut di bebeapa Negara serti kuba dan rusia.

Banyaknya ancaman-ancaman terhadap ideology Pancasila sendiri adalah hal-hal yang


harus kita peerhatikan dan hidari, agar tidak memengaruhi ideologi yang dianut oleh bangsa
Indonesia. Karena berdasarkan kriterianya ideology Pancasila lah yang sesuai dengan tujuan
bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

https://thegorbalsla.com/pengertian pancasila/

https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-dasar-negara/

Widiarttati, Theresia Rifeni. Keberadaan organisasi Metodologi. 2010.


http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131445-T+27548-Keberadaan+organisasi-
Metodologi.pdf

Sembiring, JAKOBUS dkk. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI. Makalah.pdf

Anda mungkin juga menyukai