OLEH :
NAMA : IBRAHIM SAMIRA
NIM : 21901070
2022
Pengertian Ideologi.
Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh seorang filsuf Perancis, Destutt de
Tracy, pada tahun 1796. Destutt de Tracy menggunakan kata ideologi untuk menunjuk
pada suatu bidang ilmu yang otonom, ialah analisis ilmiah dari berpikir manusia, otonom
dalam arti lepas dari metafisika tetapi juga untuk mendefinisikan "sains tentang ide".
Dalam sejarah di Indonesia, ideologi seringkali dianut karena manfaatnya.109 Akan
tetapi orang menganut dan mendukung suatu ideologi pada dasarnya juga karena
keyakinan bahwa ideologi itu benar. Ide-ide atau pengertian itu merupakan suatu sistem,
suatu perangkat yang menjadi suatu kesatuan, menjadi ideologi mengenai manusia dan
seluruh realitas. Setiap ideologi pada intinya pasti mempunyai citra manusia tertentu.
2. Ideologi Kapitalisme
Ideologi yang ada di dunia ini bermacam-macam salah satunya adalah
Kapitalisme. Kapitalisme merupakan ideologi yang berkembang di Amerika Serikat,
ideologi ini dikembangkan oleh Adam Smith yang merespons terhadap adanya paham
merkantilisme, Adam Smith menganggap bahwa merkantilisme kurang mendukung
perekonomian masyarakat pada waktu itu karena Adam Smith menganggap bahwa
tanah adalah hal yang penting dalam proses produksi sehingga Adam Smith
beranggapan bahwa ada sistem yang tersembunyi dalam berjalannya suatu
perekonomian sehingga pasar harus bebas dari segala campur tangan pemerintah.
Sehingga pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas saja. Adapun negara yang
menganut ideologi kaptilasime ini di antaranya adalah Belanda, Amerika Serikat,
Inggris, Spanyol, Prancis, dan Australia, dan lain-lain. Negara-negara tersebut
menggunakan ideologi kapitalisme untuk mewujudkan cita-cita bangsa serta
mencapai tujuan, negara tersebut yakin bahwa ideologi kapitalisme sesuai dengan
kehidupan yang terdapat dalam masyarakat, karena dulu di negara barat pada abad ke
18 dominasi gereja terhadap aspek kehidupan sangat besar sehingga muncullah
ideologi kapitalisme karena merasa kehidupan masyarakat dikekang oleh
dogmadogma gereja akibatnya muncul reaksi dalam masyarakat yang sebelumnya
tersiksa hingga pada akhirnya menimbulkan gerakan perlawanan terhadap para
feodal, raja, dan tirani. Masyarakat menuntut adanya liberty, fraternity, dan egality.
Dengan adanya hal tersebut maka lahirlah ideologi liberalisme. Keterkaitan antara
liberalisme dengan kapitalisme cukup erat karena ideologi ini sama-sama
menginginkan kebebasan dan menolak segala campur tangan negara dalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam kapitalisme dan liberalisme sangat menjunjung tinggi
sekularitas sehingga dalam sebuah negara yang menganut ideologi ini cenderung
memisahkan antara urusan agama dengan pemerintahan atau negara.
Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu dapat beragama ataupun tidak
beragama, negara tidak ikut mengurusi individu dalam bidang keagamaan artinya
terdapat sebuah kebebasan dalam menentukan agama apakah seseorang menganut
Islam ataupun menjadi seorang ateis hal tersebut di negara yang menganut ideologi
kapitalisme-liberalisme merupakan hal yang sah dan legal. Sementara itu, dalam
bidang ekonomi kapitalisme sering dikatakan merupakan wujud dari ideologi
liberalisme dalam sektor ekonomi, perekonomian dalam liberalisme dan kapitalisme
sebenarnya hampir sama yakni menekan setiap individu dalam kebebasan, dalam
liberalisme dan kapitalisme menentang adanya campur tangan pemerintah dalam
suatu perdagangan atau sektor perekonomian, menurut individu yang menganut
ideologi ini perekonomian akan terbentuk dengan sendirinya melalui mekanisme
pasar tanpa intervensi oleh pemerintah.
Dalam negara yang menganut ideologi ini kepemilikan didasarkan atas
kepemilikan individu swasta. Dalam sektor pendidikan negara yang menganut
ideologi liberalisme-kapitalisme sangat menekankan kepada kebebasan berpikir dan
berpendapat pada setiap individu, dengan demikian negara tidak membatasi individu
dalam urusan pengembangan iptek sehingga akibat adanya kebebasan tersebut
membuat ilmu pengetahuan di negara yang menganut ideologi liberalismekapitalisme
cepat berkembang. Selain itu, dalam kapitalisme identik dengan uang sehingga
pendidikan dalam negara yang menganut kapitalisme-liberalisme memiliki tujuan dan
orientasi dalam masa depan supaya bisa mencetak uang yang banyak serta menjadi
individu yang terampil dan profesional yang nantinya dapat membantu sistem
kapitalisme terus berlangsung.
Oleh karena itu, pada negara kapitalisme-liberalisme pendidikan sangat terjamin
bahkan didanai oleh pemerintah sebagai investasi supaya nantinya sistem kapitalisme
berlangsung cukup baik. Dalam bidang politik dan hukum, ideologi kapitalisme dan
juga liberalisme yang berkembang di negara di dunia ini, umumnya dalam sebuah
negara yang menganut ideologi tersebut akan terdapat banyak sekali partai yang
bersaing dalam pemilu karena setiap individu mempunyai kebebasan untuk
mendirikan partai politik untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi pemilihan umum,
banyaknya partai politik dalam negara yang menganut ideologi liberalisme-
kapitalisme karena sistem demokrasi berkembang pesat di negara yang menganut
ideologi tersebut.
Dalam bidang hukum negara yang menggunakan ideologi liberalisme-
kapitalisme pada umumnya mempunyai negara bagian dalam suatu wilayah negara
federal sehingga setiap negara bagian mempunyai peraturan berbeda-beda, dalam
bidang hukum liberalisme dan kapitalisme memberikan kebebasan yang seluas-
luasnya kepada individu akan tetapi tetap patuh dan bertanggung jawab kepada
hukum, negara juga memberi kepastian hukum kepada setiap individu. Sebagai
ideologi liberalisme-kapitalisme memiliki ciri yang khas yaitu kepemilikan segala
sesuatu khususnya dalam bidang ekonomi adalah kepemilikan berdasarkan individu
atau swasta serta menolak adanya campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar
sehingga alat-alat produksi dimiliki oleh para swasta. Ideologi liberalisme juga
memiliki kekhasan dalam hal kebebasan, ideologi ini menentang segala bentuk
intervensi pemerintah kepada warga negara karena hal tersebut merupakan bentuk
pengekangan dan tidak mencirikan kebebasan.
Ideologi liberalisme dan kapitalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang
terbuka karena memberikan kebebasan dalam setiap aktivitas warga negara. Selain
itu, dalam ideologi liberalisme-kapitalisme menghargai keberadaan pluarisme.
3. Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang
masih terdapat negara yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia.
Komunisme merupakan ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx yang
merupakan seorang filsuf yang berasal dari Jerman. Komunisme lahir sebagai akibat
dari adanya sistem kapitalisme yang terjadi di Inggris pada saat terjadinya revolusi
Industri pada abad ke 18, Karl Marx melihat adanya eksploitasi terhadap para pekerja
yang kala itu disebut sebagai kaum proletar, yang bekerja untuk menghasilkan uang
bagi para pengusaha atau disebut sebagai borjuis, bagi Karl Marx hal tersebut
merupakan sebuah penindasan sehingga Karl Marx berpikir supaya tidak ada
penindasan seperti yang dilakukan oleh kapitalisme maka lebih baik jika semua alat
produksi negaralah yang memegang kendali supaya tidak ada masyarakat yang
tersekat pada kelas-kelas tertentu seperti pekerja dengan pengusaha.
Dalam konteks beragama individu yang hidup dalam negara yang menggunakan
ideologi komunis adalah individu tetap berhak memeluk agama yang diyakini tetapi
dalam praktiknya hal tersebut sangat dibatasi kebebasan untuk memeluk agama yang
diyakini dengan keberadaan individu yang beragama diatur oleh negara untuk
mengikuti ideologi dari negara. Komunis dalam hubungan antara negara dengan
agama dapat dikatakan bersifat sekuler artinya agama dipisahkan dalam kegiatan
bernegara dan pengambilan keputusan sehingga agama tidak memberikan pengaruh
apa pun terhadap negara. Dalam negara yang menganut ideologi komunisme sering
sekali menemukan individu yang tidak percaya adanya keberadaan tuhan atau dewa
dan dewi karena dalam negara komunis pemerataan ekonomi serta materi lebih
penting terhadap keberadaan agama itu sendiri.
Dalam ideologi komunis khususnya dalam sektor ekonomi, kepemilikan alat
produksi oleh individu atau swasta sangat ditentang oleh ideologi ini sesuai dengan
apa yang di cita-cita kan oleh Karl Marx kepemilikan alat produksi oleh individu atau
swasta hanya akan membawa ke dalam masyarakat yang terdapat stratifikasi atau
kelas, dengan adanya kelas menurut Marx dapat menimbulkan penindasan kepada
golongan yang lebih lemah yakni para pekerja sehingga dalam negara yang menganut
ideologi komunis sejatinya menggunakan sistem ekonomi yang terpusat atau
komando, semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga tidak terdapat kelas
dalam sebuah masyarakat. Peran negara dalam ekonomi dalam ideologi komunisme
sangat besar, negara sangat mengintervensi kegiatan warga negara dalam sektor
ekonomi, dalam negara komunis sektor produksi dikuasai oleh negara sehingga
pemenuhan bahan mentah sampai proses pendistribusian hasil produksi dikendalikan
oleh negara. Akibat dari sistem komunis yang terjadi adalah banyak individu yang
tidak bekerja sesuai dengan keahliannya karena individu harus patuh terhadap
perintah pemerintah. Dalam bidang pendidikan ideologi komunisme diajarkan dan
ditanamkan secara intensif kepada warga negara supaya nantinya warga negara dapat
patuh terhadap perintah negara.
Dalam negara komunisme pendidikan yang sebelumnya swasta akan
dinasionalisasikan langkah tersebut diambil supaya sistem pendidikan di negara
komunis dapat dikontrol sepenuhnya oleh negara. Demi menjamin hak warga negara
dalam memperoleh pendidikan setiap warga negara berhak untuk mengenyam
pendidikan secara gratis tetapi harus tetap tunduk dan taat kepada negara, hal tersebut
dicontohkan oleh Kuba yang sampai sekarang masih menganut sistem komunis.
Dalam bidang politik serta hukum, komunisme sebagai ideologi yang digunakan
oleh beberapa negara di belahan dunia pada umumnya mempunyai satu partai saja
dalam sebuah negara yang menganut komunis, tentu saja setiap warga negara hanya
mempunyai satu partai pilihan saja, sehingga dalam bidang politik kebebasan
mengemukakan pendapat sangat dibatasi oleh pemerintah komunis, sehingga dapat
dikatakan apabila negara komunis kurang menjunjung nilainilai hak asasi manusia.
Dalam bidang hukum negara yang menganut ideologi komunis memiliki sumber
hukum yakni keputusan tertinggi yang dibuat oleh penguasa dan harus ditaati oleh
setiap warga negara. Dalam negara yang menganut komunis setiap kebebasan
individu dalam melakukan aktivitas khususnya melakukan kritik terhadap pemerintah
akan dikenakan hukum yang tegas secara langsung, sehingga dalam negara komunis
dapat dikatakan kebebasan berpendapat sangat dibatasi oleh hukum yang telah dibuat
oleh penguasa. Komunisme berada di atas hukum sehingga pelaksanaan hukum hanya
untuk mementingkan dan melanggengkan sistem komunisme. Ideologi komunis
mempunyai kekhasan yaitu segala sektor ekonomi dan alat produksi diatur dan
dikuasai oleh negara. Komunis menolak adanya sistem kelas dalam masyarakat
sehingga keberadaan pengusaha dan pekerja yang menyebabkan kesenjangan sangat
ditentang.
Oleh karena itu, dalam sistem komunisme setiap aktivitas dalam segala bidang
mendapatkan intervensi dari negara. Komunisme sebagai ideologi dapat dikatakan
sebagai ideologi yang tertutup karena dalam praktiknya yang terjadi setiap negara
yang menganut komunisme apabila melihat sejarah selalu terjadi revolusi yang
mengakibatkan pertumpahan darah sehingga hadirnya komunisme dalam sebuah
negara terkesan dipaksakan oleh pihak yang menjadi pemenang dalam perjuangan
untuk merebut kekuasaan. Selain itu, banyak negara di luar Eropa yang menganut
paham komunisme hal tersebut jelas berbeda secara nilai-nilai luhur dari sebuah
bangsa atau negara yang menganut komunisme sehingga dapat dikatakan komunisme
bukan merupakan suatu cita-cita dan tujuan suatu negara