Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS TENTANG KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MASING-

MASING IEDOLOGI DAN MENUNJUKAN BAGAIMANA POSISI


PANCASILA DIANTARA IDEOLOGI-IDEOLOGI LAIN

DISUSUN OLEH:

1. Nurdila G1D021023
2. Natalia Margareta G1D021025
3. Muhammad Fitrah G1D021029
4. Ramadan G1D021031
5. M Yesya Anugeraha G1D021033
6. Bima Satya K G1D021035

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. PEMBAHASAN ANALISIS TENTANG KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
MASING-MASING IDEOLOGI

Setiap negara tentu memiliki visi dan misi dalam penyelenggaraan negara, tak
terkecuali dengan Indonesia.Untuk mengatur negara dan warganya, suatu negara tentu
membutuhkan ideologi.Di Indonesia sendiri menerapkan ideologi Pancasila untuk
mengatur dan memberi arahan dalam bertindak, baik bagi pemerintah maupun warga
negara. Supaya bisa lebih jelas, Anda bisa simak ulasannya dibawah ini.

A. Pengertian Ideologi

Istilah “Ideologi” yang dibentuk oleh kata “ideo” yang artinya pemikiran, khayalan,
keyakinan, dan “logi” yang berarti logika, ilmu atau pegetahuan dapat didefenisikan
sebagai ilmu tentang keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan. Ideologi adalah suatu
doktrin, tata pendapat, atau tata pikiran dari seseorang atau kelompok manusia, ideologi
adalah suatu cita-cita yang teratur dan sistematis. Ali Syariati mendefenisikan ideologi
sebagai “keyakinan-keyakinan dan gagasangagasan yang ditaati oleh suatu kelompok,
suatu klas sosial, suatu bangsa atau satu ras tertentu”.(Ali syariati, 1984: 72).

Destutt de Tracy (1796) mengartikan ideologi sebagai “Science of ideas”, dimana


didalamnya ideologi dijabarkan sebagai jumlah program yang diharapkan membawa
perubahan institusional dalam suatu masyarakat. Kirdi Dipoyudo dalam uraianya tentang
Negara dan ideologi membatasi pengertian ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-
gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupanya baik
individual maupun sosial, termasuk kehidupan Negara.(Analisa, 1978-3: 174)

B. Ideologi Pancasila

Dengan memahami pengertian ideology pada umumnya, yang didalamnya ada tiga faktor
yang cukup menonjol, yaitu adanya keyakinan dan tujuan hidup yang dicita-citakan,serta
cara-cara yang mesti ditempuh guna tercapainya tujuan hidup, maka secara pasti dapat
dinyatakan bahwa pancasila eksplisit telah memenuhi tiga faktor tersebut. Dalam filsafat
pancasila unsure keyakinan hidup tergambar dalam sila pertama, kedua dan ketiga. Pada
ketiga sila tersebut tergambar secara jelas bahwa bangsa Indonesia dalam menatap
masalah hidup telah menemukan tiga keyakinan yang paling fungdamental. Ketiga
keyakinan itu adalah bangsa Indonesia meyakini dirinya sebagai makhuk tuhan (Homo
divinan), 7 sebagai makhluk sosial (Homo secius) dan meyakini dirinya sebagai makhluk
individu (Homo individualicum). Berpijak pada ketiga prinsip keyakinan tersebut bangsa
Indonesia merumuskan tujuan hidupnya sebagaimana tergambar dalam sila kelima.
Bangsa Indonesia dalam upaya membangun kehidupan berbangsa dan bernegara mencita-
citakan terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Cita-cita hidup yang cukup mulia seperti ini hanya dapat diwujudkan
melalui perjuangan dan pengorbanan yang optimal, dengan menggunakan cara-cara yang
efektif, yang bersesuai dengan ketiga keyakinan di atas. Masalah cara yang dipergunakan
untuk memperjuangkan tujuan hidup dalam filsafat pancasila tercermin pada sila
keempat. Bangsa Indonesia menyadari dengan keyakinan sepenuh hati bahwa hanya
dengan cara dan alat yang namanya „‟Demokrasi‟‟ sebagai satu-satunya cara yang
bersesuaian dengan ketiga keyakinan hidupnya,dan hanya dengan prinsip demokrasi
tujuan hidup berbangsa dan bernegara tujuan hidup berbangsa dan bernegara dapat
tercapai.

C. Kelemahan dan Kelebihan Ideologi Pancasila


 Keunggulan Ideologi Pancasila
Berikut merupakan artikulasi ringkas keunggulan Pancasila jika dibandingkan
dengan ideologi-ideologi besar dunia lainnya.
1) Sila Pertama Pancasila lebih unggul dibandingkan paham Atheisme yang dianut
Komunisme, yang berbasiskan ajaran materialisme dialektis dan materialisme
historis versi Marxisme.Berbeda dari Marxisme dan Leninisme (Komunisme)
yang menjangkarkan ideologinya pada paham sejarah dan alam yang berwujud
materi dan kembali (lagi) pada materi, dalam suatu gerak materi yang menempuh
siklus abadi tanpa akhir, Ideologi Pancasila sila pertama menjangkarkan
sekaligus menjiwai sila-sila yang lain (Perikemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
dan Keadilan Sosial) dalam Realitas yang Pertama dan Ultim,sekaligus
memberikan orientasi yang lebih luhur dan transenden dalam diri manusia
penghayatnya.
2) Sila Kedua Pancasila, berupa prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mau
menunjukkan jalan tengah konsep tentang “Manusia” yang lebih seimbang dan
bijaksana sebagai tandingan dari kontestasi konseptual antara paham
Liberalisme-Kapitalisme, yang melihat gambaran manusia sebagai “subjek
pelaku bebas yang dapat mendeterminasi dirinya sendiri” dan homo oeconomicus
murni, denganpaham Sosialisme dan Komunisme, yang melihat gambaran
manusiasebagai “yang dibentuk oleh totalitas relasi-relasi sosialnya,” (pandangan
Feuerbach dan Marx awal) juga sebagai zóon politikón (Aristoteles) atau homo
socius (manusia sebagai makhluk politik dan makhluk sosial). Dengan demikian,
konsep manusia Pancasila lebih lengkap, komprehensif, dan seimbang dalam
memandang, meneliti,dan memperlakukan manusia, tidak berat sebelah seperti
pada LiberalismeKapitalisme, maupun pada MarxismeSosialisme.
3) Konsep Persatuan Indonesia sebagai Sila Ketiga Pancasila lebih unggul daripada
konsep persatuan ras (NAZI)dan persatuan bangsa yang chauvinis (Fasis).
Persatuan ras dan bangsa yang chauvinis merupakan pemahaman persatuan yang
sempit dan singularis, bahkan eksklusif. Persatuan jenis ini mengandung unsur
peninggian diri sendiri (superioritas ras Arya) dan perendahan yang-lain yang
berbeda (inferioritas), yang lalu dilegalkan (Nuremberg Laws) dan dijustifikasi
secara ilmiah (ilmu eugenics).Persatuan model fasis bertumpu pada keseragaman
dan penyeragaman yang berimplikasi pada penyangkalan bahkan peniadaan yang
lain dan berbeda.Persatuan model Volksgemeinschaft yang digelorakan NAZI
secara implisit mengandung kehendak untuk berkuasa dan meluaskan kekuasaan
tersebut (ekspansi) sekaligus kehendak untukmenjaga kemurnian darah dan tanah
air dari unsur-unsur yang dianggap “asing,lain, dan berbeda” (seperti orang
Yahudi, kaum gipsy, kaum homoseksual, dst).
4) Sila keempat pancasila lebih unggul dibandingkan paham kerakyatan yang
diusung baik oleh sosialisme maupun fasisme. Dalam pidatonya di depan sidang
BPUPKI pada 1 Juni 1945,Sukarno mengatakan bahwa’Dasar itu ialah dasar
mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu
negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan walaupun
golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara’ semua buat semua’, satu buat
semua, semua buat satu’. Saya yakin bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya
negara Indonesia ialah permusyawaratan, perwakilan’Dengan demikian jelas
bahwa prinsip kerakyatan yang diwujudkan dalam bentuk badan
permusyawaratan/perwakilan, yang dipimpin oleh “hikmat kebijaksanaan”
(dalam bentuk tuntunan moral lewat agama dan tuntunan akal budi lewat filsafat)
merupakan amanah para bapak pendiri Negara Indonesia yang membedakannya
dengan, dan membuatnya lebih unggul dari, prinsip kerakyatan “solidaritas
sosial” yang bertumpukan pada perjuangan dan antagonisme kelas yang dicita-
citakan Sosialisme dan Marxisme.
5) Konsep sila kelima Pancasila yang berimplikasi pada konsep kesejahteraan sosial
dan demokrasi ekonomi lebih unggul daripada konsep pasar bebas yang diusung
Liberalisme-Kapitalisme dan bentuk barunya, yaitu paham NeoLiberalisme,
maupun ekonomi yangdikontrol speneuhnya oleh negara seperti tampak dalam
paham komunisme maupun fasisme. Menurut Sri Edi Swasono, Sistem Ekonomi
Indonesia dapat difokuskan pada wawasan yang dikaitkan dengan sila Pancasila
yaitu berorientasi pada lima sila Pancasila dengan tekanan pada sila “Keadilan
sosial” yang berarti kegiatan ekonomi menggunakan asas persamaan demi
kemakmuran masyarakat, bukan kemakmuran perseorangan. Hal ini paling jelas
terwujud dalam konsep Koperasi. (Hendar Putranto, dkk., 2015,80-84)

 Kekurangan Pancasila
1. Memberi kesempatan kebebasan yang cenderung menjadi anarki
2. Adanya kemungkinan masuknya kepentingan neoliberal
3. Terlalu normative Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil jalan tengah
diantara komunis dan liberal
4. Pancasila justru membuat bangsa mengambil keburukan Liberal dan Komunis
bersama-sama
D. Kelebihan dan kekurangan Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.Dalam masyarakat modern,
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya
sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog
Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).
 keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :
1) Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3) Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan
kepada masyarakat.
4) Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang
bermutu tidak akan laku di pasar.
5) Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari keuntungan
6) Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita
ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik
tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
7) Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
 Kelemahan ideologi liberalisme :
1) Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas,
pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan
pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2) Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang
kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
3) Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4) Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh
individu yang sering terjadi
5) Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah
sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga persamaan
sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan

image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka (Asih Nastiti Azmi.


"KELEBIHAN DAN KELEMAHAN IDEOLOGI LIBERALISME , KOMUNIS,
DAN PANCASILA IDEOLOGI LIBERALISME" https://pdfcoffee.com/kelebihan-
ideologi-komunisliberal-pancasilakelompok-pdf-free.html, diakses Tanggal 28
Oktober 2021 )
E. Kelebihan dan kekurangan Komunisme
Ideologi Komunisme adalah gerakan sosial dan politik yang memiki rujuan
menciptakan masyarakat tanpa kelas yang dapat hidup bernegara dengan terstruktur pada
kepemilikan umum dari alat - alat produksi yangada, muncul pertama kali di Prancis
sekitar tahun 1830 bersamaan dengan adanya kemunculan ideologi sosialisme. Dua
ideologi ini pada awalnya memiliki arti yang sarna akan tetapi kara "Komunisme" dipakai
untuk aliran "sosialis" yenglebih radikal, yangmenunrut adanya penghapusan total hak -
hak milik pribadi dan kesamaan milik konsumsi serta menginginkan suatu keadaan lebih
baik. Bukan dari kebaikan pemerintah atau rezim penguasa melainka.n dari upeye
perjuangan kaum miskin dan kelas bawah (Ebendtein \7illiam. 1990). Ajaran Karl Marx
ini lebih dikenal dengan (Manisme) ,sebenarnya ajaran Karl Ma< tersebut tidaklah identik
bahkan sama dengan komunisme - komunisme yang muncul pada dasawarsa sekarang ini
seperti di Rusia, Indonesia pada masa orde lama dan orde baru , Cina dan Kuba misalnya
karena, komunisme yang ada merupakan gerakan dan kekuatan politik yeng terorganisir
sebagai organisasi kepartaian (Partai Komunis) untuk mendapatkan kekuasaan. Partai
Komunis ada pada oktober l9l7 di bawah pimpinan \f.I. Lenin sebagai kekuatan politik
dan idiologi internasional. Namun demikian komunis sebagai kekuatan politik pastilah
membutuhkan idiologi sebagai perekat kekuatan, oleh karena itu ajaran Karl Marx
dijadikan sebagai idiologi Partai Komunis lajaran komunisme (MamismeLeninisme).
Dengan demikian Marxisme dijadikan sebagai kcmponen idiologi Partai Komunisme
bukan komunisme 4 Pmdh & lhhd - ldodod di hrir sebagai kekuatan politik itu sendiri.
Marxisme merupakan pembakuan dari aJaran Karl Marx yangdilakukan oleh Friedrich
Engels (1820-1895) dan tokoh teori Marxis Karl Kautsky ( rg54- 1239) yang
memudahkan pemahaman a)arun Karl Marx sebagai idiologi perjuangan kaum buruh,
meskipun hal inipur, -..,uiu, 9:org Lukacs.lnl_uqakan penyimpangan dari ajaran yang
dikemukakan oleh Karl Marx.
 Kelebihan :
1) Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah
lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan
ekonomilainnya.
2) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan
sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.
3) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
5) Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada.
 Kekurangan :
1) Tidak adanya kepercayaan terhadap Tuhan.
2) Mengurangi motivasi individu untuk menjadi lebih baik, karena apapun usaha
mereka, tetap saja kedudukannya akan sama dengan orang lain.
3) Monopoli pemerintah dapat merugikan masyarakat.
4) Masyarakat tidak memiliki kebebasan.
5) Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dihargai.
6) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
7) Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai –nilai
komunis.
1. BAGAIMANA POSISI PANCASILA DIANTARA IDEOLOGI-IDEOLOGI
LAIN

Dapat kita analisis dan cermati lebih mendalam bahwa sebenarnya sikap - sikap dan
ciri ideologi pancasila yang humble dan flelsibel teriebut telah memuat seluruh nilai -
nilai yang ada yang dimiliki ideologi lain, semua nilai nilai itu sudah terangkum
dengan sistimatis dan menyeluruh di dalam sila - sial dan butir - butir pancasila,
sehingga menempatkan pancasila sebagai suatu ideologi yang paripurna,
dibandingkan dengan ideologi lainnya. Jika kita lihat ideologi - ideologi lainnya
hanya terfokus kepada suatu tujuan yeng ingin dicapai dan terkadang .justru
menghilangkan sebagian hal - hal yang bernilai lainnya hal tersebut justru
menunjukan bahwa ideologi terlihat lebih kaku terhadap pandangan dasar dari
gagasan - gagasan ideologi rersebut, dengan kata lain ideologi - ideologi masing Iain
di dunia ini masing-masing memiliki pandangan berbeda-beda namun tidak terkait
satu sama lain , sehingga terlihat seperti monoton dan kaku , sementara ideologi
pancasila dengan keterbukaannya yang fleksibel dan dinamis membuka celah akan
adanya keterkaitan terhadap nilai-nilai yang sebenarnya sudah terwakilkan didalamnya

Anda mungkin juga menyukai