1. Sila ke 1 terinspirasi dari islamisme dan agama yang ada diindonesia
Islamisme berbeda dengan Islam. Islam adalah agama yang memiliki beberapa cabang yang berbeda, sedangkan Islamisme adalah gerakan rohani dan politik di dalam Islam, yang berdasar pada beberapa tafsiran Qur’an secara harafiah. Islamisme berupaya menundukkan masyarakat supaya menaati Syariah, sistem moralitas dan agama hukum yang ditemui dalam Al Qur’an. Syariat Islam mendefinsikan kode moralitas yang ketat bagi hampir setiap aspek kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat – semuanya mulai dari peraturan berdagang sampai dengan kebersihan pribadi – dan menafsirkan kata islam (yang artinya “ketundukan”) secara harafiah, sehingga setiap orang harus tunduk pada Syariah atau mati. Islamisme secara umum bersifat politis – Islamis tertarik dengan menaklukkan. Sebagian Islamis percaya bahwa cara terbaik melakukan ini adalah dengan revolusi atau melalui serbuan, dalam upaya menaklukkan dunia bagi Islamisme melalui serangan teror atau kuasa pemerintahan. Adapula mereka yang berupaya menggunakan jalur reformasi kebudayaan dari akar rumput. Istilah Islamisme telah didefinisikan sebagai berikut: − Paham yang percaya bahwa Islam harus menjadi pedoman bagi kehidupan sosial, politik, dan pribadi. − Gerakan "pendukung pemerintah yang sesuai dengan hukum syariah [dan] memandang Quran sebagai model politik." (Associated Press's (AP) original definition of "Islamist") − Ideologi [Islam] yang menjadi pedoman bagi masyarakat secara keseluruhan, dan [mengajarkan] bahwa hukum harus sesuai dengan syariat Islam", 2. Sila ke 2 merupakan terjemahan humanisme universal Humanisme universal adalah hakikat sesungguhnya dari kemanusiaan yang membuat seseorang menjadi manusia. yang merupakan keluruhan manusia yang membedakannya dari makhluk-makhluk lain yang ada di bumi. Humanisme universal paham paham yang dianut oleh budayawan dan pengarang Indonesia yang tidak mendukung konsep realisme sosialis. Unsur-unsur humanisme universal Menghadapi dengan jelas dalam surat Kepercayaan Gelanggang dan diulang sekali dalam Manifest Kebudayaan . Konsep humanisme universal adalah melihat diri sendiri dan karya mereka sendiri sebagai bagian dari kebudayaan dunia yang mengutamakan manusia sebagai makhluk yang sederajat. 3. Sila ke 3 terinspirasi germane in totaliter fuhrerstaat Dalam sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia, erat kaitannya dengan konsep nasionalisme Jerman yang dikumandangkan oleh Adolf Hitler, pemimpin NAZI Jerman pada era perang dunia II. Dengan konsep German ein Totaliter Fuhrerstaat Hitler mampu mempersatukan rakyat Jerman dan menkonsolidasikannya dengan baik. Konsep ini mengajak rakyat untuk bersatu dan memberikan yang terbaik bagi negaranya, karena itu adalah sebuah panggilan hidup yang harus dijalankan, selain itu Hitler juga menumbuhkan rasa cinta dan bangga pada negara. Konsep ini membawa Jerman menjadi negara yang maju dan disegani di Eropa waktu itu. Hal inilah yang kemudian diadopsi ke dalam sila Persatuan Indonesia. Indonesia yang terdiri dari bermacam- macam suku, ras, agama dan golongan harus dipersatukan di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rakyat Indonesia juga harus cinta dan siap berkorban untuk negara. 4. Sila ke 4 merupakan terjemahan demokrasi parlementer Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yg parlemennya memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. 5. Sila ke 5 terinspirasi demokrasi sosial ekonomi Demokrasi sosial adalah ideologi politik, sosial, dan ekonomi yang mendukung intervensi ekonomi dan sosial untuk mendorong keadilan sosial dalam kerangka entitas politik demokrasi liberal dan ekonomi campuran kapitalis. Protokol dan norma yang digunakan untuk mencapainya melibatkan komitmen pada demokrasi perwakilan dan partisipatoris, kebijakan untuk meredistribusi pendapatan dan regulasi ekonomi untuk kepentingan umum dan penyediaan kesejahteraan sosial. Dengan cara ini, demokrasi sosial bertujuan untuk menciptakan kondisi bagi kapitalisme untuk mengarah pada hasil yang lebih demokratis, egaliter, dan solidaristik. Demokrasi sosial bermula dari ideologi politik yang menganjurkan transisi evolusioner dan damai dari kapitalisme menuju sosialisme melalui proses politik yang mapan, berkebalikan dengan transisi dengan pendekatan revolusioner yang diasosiasikan kepada Marxisme ortodoks. Di awal era pasca-Perang Dunia II di Eropa Barat, partai demokrat sosial menolak model politik dan ekonomi Stalinis yang ada di Uni Soviet. Mereka lebih memilih jalan alternatif menuju sosialisme atau dengan berkompromi antara kapitalisme dan sosialisme. Dalam periode ini, demokrat sosial menganut ekonomi campuran berdasarkan pada dominasi kepemilikan pribadi, dengan hanya sedikit layanan publik dan utilitas penting yang dimiliki publik. Contoh demokrasi sosial ekononomi Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan sosialisme . Demokrasi Sosial adalah ideologi politik yang secara resmi bertujuan untuk membentuk sosialisme demokratis melalui metode reformis dan gradualis.