Anda di halaman 1dari 6

Materi 6

1. Apa itu kapitalisme ?


Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana pihak swasta, baik individu maupun
perusahaan, bertindak sebagai pemilik berbagai faktor produksi.

2. Apa itu sosialisme ?


Sosialisme adalah sistem ekonomi di mana setiap orang memiliki faktor produksi yang
sifatnya setara.

3. Perbedaan Kapitalisme dan Sosialisme


 Kesetaraan
Sistem ekonomi kapitalisme tidak mementingkan kesetaraan dalam masyarakat.
Sedangkan sosialisme mementingkan kesetaraan
 Kepemilikan
Dalam kapitalisme, bisnis dimiliki oleh individu atau perusahaan swasta. Dalam
sosialisme, negara adalah pemilik dan pengontrol alat produksi yang utama.
 Efisiensi
Dalam sistem ekonomi kapitalisme ( investasi, banyak anak perusahaan )
Dalam sosialisme, keuntungan dimiliki oleh pemerintah.
 Tingkat pengangguran
Dalam kapitalisme, pemerintah tidak menyediakan lapangan kerja secara
langsung. Sementara dalam sosialisme, pekerjaan biasanya diarahkan oleh
negara.
 Kontrol Harga
Dalam sistem kapitalisme harga barang dan jasa ditentukan oleh kekuatan pasar.
Dalam sistem sosialisme, harga barang dan jasa ditetapkan oleh pemerintah.

4. Apa itu sistem ekonomi Islam ?


Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang di dasarkan pada nilai-nilai Islam.

5. Perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi Kapitalis dan Sosialis.
Perbedaan yang sangat mendasar antara Sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi
lain (kapitalisme dan Sosialisme) adalah dalam Kapitalisme itu harta dikuasai penuh
oleh manusia. dalam Sosialisme harta itu dikuasai oleh negara,
Materi 7

1. Apa itu radikalisme dan apa hubungannya dengan terorisme ?


Radikaisme adalah pemahaman, sikap dan tindakan yang berlebihan terhadap
suatu faham atau ajaran.
Biasanya dikaitkan dengan aksi terorisme

2. Penyebab terjadinya aksi radikal/teror


Terorisme itu, disebabkan oleh tiga faktor, yakni
 Faktor domestik yakni masalah ekonomi (kemiskinan, ketidakadilan dan
kecewa kepada pemerintah).
 Faktor internasional dikarenakan ketidakadilan global, politik luar negeri
yang arogan serta imperialisme modern negara super power,
 Faktor kultural yakni masalah pemahaman sempit tentang kitab suci, terutama
Alquran yang ditafsirkan secara bebas.

3. Radikalisme dan terorisme bukan monopoli agama tertentu seperti Islam saja,
namun ada di semua agama dan bahkan setiap individu.
Sikap al-Qur’an terhadap radikalisme dan terorisme
sebagaimana firman Allah dalam Q.S. an-Nisa’ [4]: 171 dan Q.S. al-Maidah [5]: 32
dan 77.

4. Mengapa masih terjadi terorisme dan radikalisme di Indonesia?


Karena faktor domestik dan faktor internasional
Materi 9

1. Apa itu pluralisme ?


Pluralisme merupakan suatu sistem nilai atau pandangan yang mengakui
keragaman di dalam suatu bangsa
Secara paradigmatik, pluralisme adalah suatu sistem yang memungkinkan
seluruh kepentingan dalam masyarakat luas bersaing secara bebas untuk
memengaruhi proses politik, sehingga mencegah munculnya dominasi
kelompok tertentu terhadap kelompok lain

2. Multikulturalisme dan Kerukunan


Multi-kulturalisme mengisyaratkan pengakuan terhadap realitas keragaman
kultural, yang berarti mencakup baik keberagaman tradisional seperti
keberagaman suku, ras, ataupun agama.

Menurut ST. Nugroho (2009:13) deskriptif multikulturalisme dibedakan


menjadi lima model penting yaitu:
 multikulturalisme isolasionis, yaitu masyarakat yang berbagai
kelompok kulturalnya menjalankan hidup secara otonom dan terlibat
dalam interaksi minimal satu sama lain.
 multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur
dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi
tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas.
 multikulturalisme otonomis, yaitu masyarakat plural yang kelompok-
kelompok kultural utamanya berusaha mewujudkan kesetaraan
(equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan
otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima.
 multikulturalisme kritikal/interaktif, yakni masyarakat plural yang
kelompok-kelompok kulturalnya tidak terlalu terfokus (concerned)
dengan kehidupan kultural otonom, tetapi lebih membentuk penciptaan
kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif perspektif khas
mereka.
 multikulturalisme kosmopolitan, yaitu masyarakat plural yang
berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk
menciptakan sebuah masyarakat tempat setiap individu tidak lagi terikat
kepada budaya tertentu.

3. Apa itu Pluralisme Agama?


Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama
adalah sama. oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim
bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah.
Pluralisme, Sekularisme dan Liberalisme Agama adalah paham yang
bertentangan dengan ajaran agama Islam.

4. Islam dan Toleransi


Dalam pandangan Islam, sikap menghargai dan toleran kepada pemeluk agama
lain adalah mutlak untuk dijalankan, sebagai bagian dari keberagaman
(pluralitas).
Materi 10

1. HAM menurut pemikiran Barat semata-mata bersifat antroposentris, artinya, segala


sesuatu berpusat kepada manusia.
Sebaliknya, hak-hak asasi manusia ditilik dari sudut pandangan Islam bersifat
teosentris, artinya, segala sesuatu berpusat kepada Tuhan.

2. Kewajiban yang diperintahkan kepada umat manusia dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu huqūqullah dan huqūqul ibād.
Huqūqullāh (hak-hak Allah) adalah kewajiban-kewajiban manusia terhadap Allah
swt yang diwujudkan dalam berbagai ritual ibadah.
Huqūqul ibād (hak-hak manusia) merupakan kewajiban-kewajiban manusia
terhadap sesamanya dan terhadap makhluk-makhluk Allah yang lainnya

hak-hak asasi manusia seperti yang tertuang dalam dalam al-Qur‟an dan as- Sunnah,
antara lain:
 Hak hidup
 Kebebasan dan kemerdekaan
 Hak bekerja dan mendapatkan upah
 Hak persamaan dan keadilan.
 Hak kebebasan berpendapat
 Hak atas jaminan sosial.
 Hak atas harta benda.

3. Terdapat lima prinsip utama HAM dalam Islam seperti yang termuat dalam hukum
Islam sebagai berikut:
1. Prinsip perlindungan terhadap agama.
Agama Islam memberikan jaminan perlindungan kepada semua pemeluk agama
untuk menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya dan tidak memaksakan
pemeluk agama lain untuk meninggalkan agamanya untuk memeluk agama Islam.
2. Prinsip perlindungan terhadap jiwa.
hukum Islam wajib memelihara dan memberikan perlindungan terhadap jiwa
manusia. Islam melarang keras pembunuhan sebagai upaya menghilangkan jiwa
manusia dan melindungi berbagai sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk
mempertahankan kemaslahatan dan kelangsungan hidupnya.
3. Prinsip perlindungan terhadap akal.
Hukum Islam secara tegas melarang manusia melakukan berbagai upaya yang dapat
merusak akal diantaranya meminum minuman yang memabukkan karena dapat
berakibat merusak fungsi akal manusia.
4. Prinsip perlindungan terhadap keturunan.
Islam memberikan jaminan pemeliharaan keturunan bagi manusia dengan
ketentuan yang sah menurut ajaran Islam melalui perkawinan sebagai sarana untuk
mendapatkan keturunan dan melarang melakukan perbuatan zina
5. Prinsip perlindungan terhadap harta.
manusia dilindungi haknya untuk memperoleh harta asalkan dengan cara-cara yang
halal dan sah menurut hukum serta benar menurut ukuran moral. Islam memberikan
jaminan hak pemilikan yang sah terhadap harta manusia dan
mengharamkan penggunaan cara apapun untuk mendapatkan harta orang lain yang
bukan haknya.

4. Islam dan masalah kesetaraan Gender


Di dalam ajaran Islam laki-laki dan perempuan memiliki posisinya masing-masing,
sesuai dengan fitrahnya. Selama antara laki-laki dan perempuan tetap menjaga fitrah
tersebut, pada keduanya terdapat kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan
baik dalam bidang pendidikan, sosial-kemasyarakatan, politik, seni, dan sebagainya.

Terdapat dua aliran pendapat yang hidup di tengah lingkungan masyarakat muslim
yaitu:
Pertama, Dimana posisi kaum laki-laki berada di atas kaum perempuan. perempuan
adalah makhluk kelas dua setelah laki-laki yang diciptakan Tuhan, sebab penciptaan
perempuan pertama (Hawa) berawal dari tulang rusuk laki-laki (Adam) sehingga pada
aliran ini perempuan merupakan subordinat.
Kedua, Posisi laki-laki dan perempuan adalah sama dan setara. Perempuan memiliki
kesempatan yang sama dengan kesempatan yang dimiliki oleh kaum laki-laki, sebab
antara keduanya terdapat potensi kemanusiaan yang sama baik dalam hal intelektual,
fisik maupun mental-spiritualnya.

Anda mungkin juga menyukai