Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AGUS RIJALUL FIKRI

NIM : 30202100019
KELAS :A

SOAL UTS:

1) Sebutkan fungsi ideologi? Apa peran ideologi Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa?

2) Sebutkan dan jelaskan ideologi-ideologi di dunia? Apa manfaat mempelajari studi


perbandingan terhadap ideologi-ideologi di dunia tersebut?

3) Bagaimana pendapat dan sikap Saudara terhadap statement yang mengatakan “PKI (Partai
Komunis Indonesia dan turunannya) Bangkit Kembali”?

4) Apakah Saudara sependapat dengan pendapat yang mengatakan bahwa Hak Asasi Manusia
(HAM) diberikan sejak manusia dilahirkan? Jelaskan pendapat Saudara?

5) Dimanakah HAM diatur dalam regulasi nasional dan internasional?

6) Bagaimana Hak Asasi Manusia (HAM) dalam perspektif Hukum Islam? Jelaskan disertai
contoh terkait!

JAWABAN:

1) Ideologi yang berarti inti pemikiran jika dijabarkan mempunyai cukup banyak fungsi bagi
suatu bangsa dan negara, yaitu sebagai wawasan kebangsaan, pandangan hidup, falsafah
kebangsaan dan kenegaraan. Tetapi ideologi mempunyai fungsi yang lebih fundamental yaitu
sebagai dasar atau pedoman untuk mencapai cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar
bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan. Kemudian
beberapa fungsi lain dari ideologi menurut pakar adalah sebagai berikut.

A. Sebagai struktur Kognitif (keseluruhan pengetahuan yang merupakan landasan untuk


memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya).
B. Sebagai orientasi dasar (wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan
dalam kehidupan manusia).
C. Sebagai norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak.
D. Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
E. Sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
F. Sebagai pegangan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma
yang terkandung di dalamnya.

Kemudian, peran dari ideologi Pancasila sebagai alat pemersatu yang berarti alat untuk
menjaga keutuhan negara tanpa memandang perbedaan setiap kelompok atau individu, hal ini
sudah dibuktikan dengan adanya sila ke-3 (Persatuan Indonesia) dan sila ke-1 (Ketuhanan
Yang Maha Esa).
2) Setiap negara umumnya memiliki Ideologi tersendiri yang menjadi ciri khas dari suatu negara
tersebut, contohnya Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila yang mempunyai ciri khas
menyatukan dan menjaga keutuhan negara tanpa memandang perbedaan setiap
kelompok/individu. Berikut ini beberapa contoh ideologi-ideologi di dunia:

1. Komunisme/Marxisme. Ideologi yang mempunyai jargon “sama rata sama rasa” ini
merupakan ideologi yang dianut oleh beberapa negara seperti Uni Soviet, Jerman Timur,
dan Republik Rakyat Hongaria. Mempunyai ciri khas yaitu kepemilikan barang menjadi
milik bersama, setiap kaum komunis akan memperjuangkan kelompoknya, mayoritas
penganutnya adalah ateis (tidak mempercayai adanya Tuhan), mengutamakan
kepentingan bersama.

2. Fasisme. Ideologi ini mempunyai paham bahwa prinsip kepemimpinan dengan otoritas
yang mutlak/absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa
pengecualian. Ciri khas dari ideologi ini adalah selalu membayangkan adanya musuh
sehingga kekuatan militernya cukup kuat dan ketat, suka meneror, mempunyai sifat keras
dan tidak memiliki toleransi terhadap perbedaan pendapat. Negara yang menganut
ideologi ini yaitu, Jerman, Italia, dan Jepang.

3. Liberalisme. Ideologi ini merupakan ideologi yang dianut oleh negara-negara bagian
barat yaitu Amerika Serikat, Albania, Armenia, Belgia, Austria, dsb. Mempunyai ciri
khas yaitu memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada warga negara tersebut,
campur tangan pihak pemerintah sangat terbatas, Segala Kegiatan Ekonomi Didasarkan
pada Prinsip Keuntungan (Laba).

4. Kapitalisme. Ideologi ini mempunyai paham atau bertujuan untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya dengan biaya produksi sekecil-kecilnya. Penganut dari ideologi ini
disebut sebagai Kapital. Ciri khas dari ideologi ini yaitu mementingkan kepentingan
pribadi, dan penjaminan atas hak milik seseorang. Negara yang menganut ideologi ini
mayoritas negara bagian Eropa.

5. Feminisme. Ideologi ini bertujuan untuk menyetarakan gender, sehingga antara laki-laki
dan perempuan mempunyai hak yang sama. Ciri khas ideologi ini yaitu laki-laki dan
perempuan hak yang sama dalam semua aspek, paham feminisme didominasi oleh
perempuan, menganggap laki-laki merupakan kaum yang mementingkan dirinya sendiri.
Ideologi ini dianut oleh negara Islandia, Finlandia.

6. Nasionalisme dan Demokrasi. Suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan


kedaulatan sebuah negara, mempunyai ciri khas persatuan, adanya perjuangan yang di
orientasikan untuk nasional. Negara yang menganut ideologi ini yaitu Indonesia dengan
sebutan Pancasila.

Selain itu, masih banyak ideologi-ideologi lain yang dianut oleh sebagian warga negara di
dalam suatu negara contohnya demokrasi kristen, neoliberalisme, konservatisme, dll. Manfaat
yang dapat dipetik dari pembelajaran mengenai ideologi-ideologi didunia ini yaitu menambah
pengetahuan dan bermawas diri terhadap ideologi yang dipegang apakah mempunyai
pandangan yang lurus atau tidak karena banyak sekali ideologi ideologi yang beredar
kemudian berpotensi menyesatkan.

3) PKI merupakan sejarah kelam dari gerakan G30SPKI di Indonesia yang harus diwaspadai
hingga waktu yang belum ditentukan karena pada saat ini masih belum diketahui apakah
paham komunis di Indonesia sudah tidak ada atau bahkan muncul paham-paham lain yang
merupakan bentuk baru dari Komunisme. Maka dari itu, menurut saya pendidikan di
Indonesia harus di sisipkan wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter, agar tidak ada
paham-paham lain yang masuk ke dalam generasi-generasi muda Indonesia.

4) Saya kurang sependapat, karena menurut saya manusia harus mempunyai HAM sejak masih
dalam kandungan hal itu dikarenakan ketika seorang bayi yang belum dilahirkan tidak
mempunyai HAM maka dampaknya akan luas, contohnya Aborsi dimana-mana, tidak ada
jaminan untuk persalinan, sex bebas semakin merajalela, dll.

5) HAM diatur dalam regulasi nasional yaitu pada UUD Negara RI 1945 Pasal 27-34, Undang
Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Tap MPR No.
XVII/MPR/1998, UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, UU No. 40 Tahun 2008
tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan
Konflik Sosial.

Selain itu HAM juga diatur dalam regulasi internasional seperti pada Piagam PBB 1945,
Deklarasi Universal HAM 1948, Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik,
Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

6) Jauh sebelum HAM diperkenalkan pada dunia, umat islam terlebih dahulu mengetahui
pentingnya HAM terutama pada jaman nabi Muhammad SAW. yaitu sebagai pejuang gigih
dalam menegakan HAM, karena pada saat itu masih banyak tradisi dan kebiasaan yang
menyalahi HAM. HAM oleh sebagian besar umat islam dianggap sebagai anugrah yang tidak
boleh dirampas oleh siapapun karena diberikan langsung oleh Allah SWT. sebagaimana
tertuang dalam Al-Isra' ayat 70.

Sebagai contoh kasus pelanggaran HAM pada zaman Nabi Muhammad SAW. adalah
persengketaan hak pengairan atau irigasi antara Zubair bin Awwâm dan seorang Ansar.
Seorang sahabat dari kalangan Ansar menggugat Zubair kepada Rasulullah SAW. karena
Zubair dianggap telah menahan dan merugikan haknya atas air dan pengairan, padahal hak
tersebut merupakan hak umum yang mesti dijamin untuk setiap orang.

Kemudian ada lagi kasus Khalid bin Walid Masalah pokok pada kasus ini adalah tindakan
pembunuhan, penganiayaan, dan kezaliman lainnya yang dilakukan oleh Khâlid bin Walîd
dan pasukannya terhadap penduduk Bani Jadzîmah yang jelas-jelas melanggar bagian
terpenting dari hak asasi manusia.

Selain itu tradisi yang sampai saat ini masih diperbincangkan yaitu qisas dan hukuman mati
lainnya sudah ada sejak jaman nabi Muhammad SAW.

Kemudian HAM dalam perspektif hukum islam yang lain adalah ajaran pokok
tentang hablum min Alllah dan hablum min al-nas, muncul dua konsep hak, yakni
manusia (haq al-insan) dan hak Allah. Setiap hak saling melandasi satu sama lain. Hak Allah
melandasi hak manusia dan juga sebaliknya. Konsep Islam mengenai kehidupan manusia ini
didasarkan pada pendekatan teosentris atau yang menempatkan Allah melalui ketentuan
syariat-Nya sebagai tolak ukur tentang baik buruk tatanan kehidupan manusia baik sebagai
pribadi maupun sebagai warga masyarakat atau warga negara.

Anda mungkin juga menyukai