• Keterwakilan
• Legislative heavy
• Eksekutif yang lemah
Lembaga Yudikatif
Tinjauan Teoritis (1)
• Setiap manusia terlahir dengan hak-hak. Tujuan dari
dibentuknya pemerintahan (negara), melalui kesepakatan antar
individu adalah untuk melindungi berbagai hak ini. Pemerintah,
misalnya, bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan fisik
dan keamanan warga negara dan harta mereka (lihat pemikiran
John Lock, Montesquieu dan J.J Rousseau). Inilah latar
belakang mengapa disusun hukum pidana dan ada pejabat
pemerintahan untuk menerapkannya.
• Akan tetapi, jika sebuah pemerintahan melindungi warga
negara dari warga negara yang lain, lalu siapa yang akan
melindungi warga negara dari pemerintah?
Jawaban: Pemisahan kekuasaan.
Lembaga Yudikatif
Tinjauan Teoritis (2)
- Dalam praktik trias politica (L-E-Y), bagaimana lembaga yudikatif
dapat menjalankan fungsi dan kewenangannya?
Jawaban: kemandirian dn kemerdekaan! Cabang kekuasaan kehakiman
harus bebas dari campur tangan cabang kekuasaan lain, sehingga dapat
berfungsi sebagaimana seharusnya demi penegakan hukum dan
keadilan serta menjamin hak asasi manusia.
- Perlindungan yang utama bagi individu tergantung pada keberadaan
lembaga kehakiman yang tegas dan bebas serta dihormati. Pasal 10
Deklarasi Universal HAM menyebutkan, “everyone is entitled in full
equality to a fair and public hearing by an independent and impartial
tribunal in the determination of his rights and obligation of any
criminal charge against him.”
Fungsi Lembaga
Yudikatif
Sejak abad XVIII secara teori dan organisasi yudikatif terpisah
dari eksekutif dan mengambil alih fungsi dalam menerjemahkan
dan menerapkan hukum.
1. Penegakan hukum; menemukan fakta; menerjemahkan dan
menerapkan hukum; dan menghukum pelanggar.
2. Penyelesaian perselisihan antara tergugat dan penggugat.
3. Judicial Review. Doktrin ini populer pertama kali lahir di
AS pada tahun 1803 pada kasus Marbury versus Madison.
Judicial Review
Judicial review yaitu wewenang untuk menguji apakah suatu
peraturan perundangan sesuai atau tidak dengan peraturan yang
ada diatasnya (undang-undang dasar)
1. Hak Uji Formil (formiele toetsingsrecht) yaitu hak menguji untuk
menilai apakah suatu peraturan perundangan itu telah dibuat
sebagaimana seharusnya menurut peraturan yang lebih tinggi. Yang
ditekankan disini adalah pada mekanisme atau proses penyusunan
suatu peraturan.
2. Hak Uji Materil (materiele toetsingrecht) yaitu hak menguji untuk
menentukan apakah suatu peraturan perundangan yang dibuat oleh
suatu lembaga negara itu isinya tidak bertentangan dengan peraturan-
peraturan yang lebih tinggi, seperti Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar, serta apakah suatu kekuasaan tertentu
(verordende macht) berhak mengeluarkan suatu peraturan tertentu.
Sistem Bifurkasi
• Umumnya lembaga yudikatif menganut sistem bifurkasi
(2 cabang) yang ditandai dengan 2 puncak kekuasaan
kehakiman yaitu:
Keanggotaan
• Keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas mantan hakim, praktisi
hukum, akademisi hukum, dan anggota masyarakat.
• Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat Negara, terdiri dari 7 orang
(termasuk Ketua dan Wakil Ketua yang merangkap Anggota).
• Anggota Komisi Yudisial meemgang jabatan selama masa 5 (lima)
tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan