Anda di halaman 1dari 32

SISTEM POLITIK

a. Pengertian Sistem Politik

Dalam arti umum, politik adalah “macam-macam


kegiatan dalam suatu sistem politik/negara yang
menyangkut proses menentukan dan sekaligus
melaksanakan tujuan-tujuan sistem itu”.

Kata ”politik” (Yunani) ”polis” = negara kota. “Polis” berarti “city state” –
merupakan segala aktivitas yang dijalankan oleh Polis untuk
kelestarian dan perkembangannya “politike techne” (politika).
Politik pada hakikatnya “the art and science of government” atau seni
dan ilmu memerintah.
Dalam pengertian lain, politik dapat diartikan :
• Seni dan ilmu meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional.
• Usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).
• Hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan
dan negara.
• Merupakan kegiatan yangg diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
• Segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.
Batasan sistem politik menurut beberapa ahli ;
a. Rusandi Simuntapura, sistem politik ialah mekanisme seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu
sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng.
b. Sukarna, sistem politik ialah tata cara mengatur negara.
c. David Easton, sistem politik dapat diperkenalkan sebagai interaksi
yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-
nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.
d. Robert Dahl, sistem politik merupakan pola yang tetap dari
hubungan antara manusia serta melibatkan sesuatu yang luas dan
berarti ttg kekuasaan, aturan-aturan, dan kewenangan.
FUNGSI SISTEM POLITIK

 Kapabilitas, adalah kemampuan sistem politik dalam menjalankan


fungsinya (eksistensi) di lingkungan yang lebih luas.
 Konversi, menggambarkan kegiatan pengolahan input menjadi ouput
mulai dari : penyampaian tuntutan, perangkuman tuntutan menjadi
tindakan pembuatan aturan, pelaksanaan peraturan, menghakimi,
dan komunikasi.
 Adaptif, yaitu menyangkut sosialisasi dan rekruitmen yang bertujuan
memantapkan bangunan struktur politik dari sistem politik.

2 Fungsi Utama Sistem politik : Perumusan kepentingan rakyat, dan


Pemilihan pemimpin serta pejabat pembuat keputusan.
1. Fungsi integrasi dan adaptasi terhadap
SISTEM POLITIK masyarakat, baik ke dalam maupun
MENCAKUP : keluar.
2. Penerapan nilai-nilai dalam masyarakat
berdasarkan kewenangan.
3. Penggunaan kewenangan atau
kekuasaan, baik secara sah ataupun
tidak.
DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM POLITIK

Menurut Bingham Powel, Jr., sistem politik


demokrasi ditandai :
• Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut mewakili
keinginan rakyatnya.
• Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan untuk memperoleh legitimasi,
dilaksanakan melalui pemilu.
• Sebagian besar orang dewasa dapat mengikuti proses pemilihan (memilih/dipilih).
• Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa.
• Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar (kebebasan berbicara,
berorganisasi dan pers). Setiap partai politik berusaha untuk memperoleh
dukungan.
SUPRA STRUKTUR DAN INFRA STRUKTUR POLITIK DI
INDONESIA

a. Infrastruktur Politik

Berdasarkan teori politik, infra struktur politik mencakup :


a. Partai politik (political party),
b. Kelompok kepentingan (interest group),
c. Kelompok penekan (pressure group),
d. Media komunikasi politik (political communication media), dan
e. Tokoh politik (political figure).
Hak dasar sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat serta bebas
dari segala macam bentuk penjajahan (Pembukaan UUD 1945, alinea
I), dan hak dasar sebagai warga negara :

• Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26),


• Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat (1)),
• Memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasa 27 ayat 2),
• Kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan (Pasal 28),
• Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal 28A)
• Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)),
• Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30),
• Mendapat pendidikan (Pasal 31),
• Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32),
• Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) dan
• Jaminan pemeliharaan sebagai fakir miskin (Pasal 34).
PARTAI POLITIK (POLITICAL PARTAI) DI INDONESIA

Cara Memperoleh Kekuasaan ;


Eksistensi parpol
merupakan prasyarat,
baik sebagai sarana
penyaluran aspirasi
rakyat, maupun dalam
proses  Pertama, secara legal (ikut
penyelenggaraan pemilu legislatif).
negara melalui wakil-
wakilnya di dalam  Kedua, secara ilegal
badan perwakilan (melakukan subversib, revolusi
rakyat. atau coup d`etat).
Kehidupan politik masa demokrasi liberal (1955–1959), banyak
ditandai pergantian kabinet.
Persaingan antar elit partai politik besar, telah membawa negara pada
instabilitas politik, sehingga mandeknya pembangunan ekonomi dan
rawannya keamanan.

Akibat konflik berkepanjangan pada Badan


Konstituante (merumuskan UUD yang bersifat),
mendorong Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 yang selanjutnya melahirkan
demokrasi terpimpin.
KELOMPOK KEPENTINGAN (INTEREST GROUP)

Jenis-jenis kelompok kepentingan :


 Kelompok Anomik (kelompok spontan dan tidak memiliki
nilai/norma),
 Kelompok Asosiasional (biasanya jarang terorganisir dan
kegiatannya kadang-kadang),
 Kelompok Institusional ( merupakan kelompok pendukung
kepentingan institusional; seperti partai politik, korporasi bisnis,
dll.),
 Kelompok Assosiasonal (merupakan kelompok yang terorga-nisir
yang menyatakan kepentingan dari suatu kelompok dan memiliki
prosedur teratur).
Kegiatan kelompok kepentingan di dalam suatu negara, sangat
bergantung kepada sistem politik pemerintah apakah menerapkan
sistem kepartaian tunggal/ dua partai/ lebih.

Pada sistem partai tunggal,


kelompok kepentingan sangat
dibatasi, karena pemerintahan Pada sistem dua partai/
totaliter. Pada umumnya dianut lebih, kelompok kepentingan
oleh negara komunis (Rusia, berpeluang tumbuh dan
RRC, Vietnam, Korea Utara, berkembang dengan pesat.
Kuba dll.). Pada umumnya dianut oleh
negara-negara yang
Demokratis.
KELOMPOK PENEKAN (PRESSURE GROUP)
Kelompok penekan, dapat dipergunakan rakyat untuk menyalurkan
aspirasinya dengan sasaran mempengaruhi atau membentuk
kebijaksanaan pemerintah.

 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),


Contoh institusi  Organisasi sosial keagamaan,
Kelompok  Organisasi Kepemudaan,
penekan  Organisasi Lingkungan Hidup,
 Organisasi pembela Hukum dan HAM,
 Yayasan atau Badan hukum lainnya.
MEDIA KOMUNIKASI POLITIK (POLITICAL COMMUNICATION
MEDIA)

Media komunikasi politik, dapat berfungsi untuk menyampaikan


informasi dan persuasi mengenai politik baik dari pemerintah kepada
masyarakat maupun sebaliknya.

Media komunikasi ;
surat kabar, telefon,
faximile, internet,
televisi, radio, film, dan
sebagainya.
Dapat memainkan peran penting
terhadap penyampaian informasi
serta membentuk/mengubah
pendapat umum dan sikap politik
publik.
TOKOH POLITIK (POLITICAL FIGURE)

Pengangkatan tokoh politik dilakukan melalui proses :


 Transformasi dari peranan-peranan non-politis
(keagamaan, kebudayaan, status sosial, dll.) untuk
memainkan peranan politik yang bersifat khusus.
 Pengangkatan dan penugasan untuk menjalankan
tugas-tugas politik.
SUPRASTRUKTUR POLITIK

Merupakan
mesin politik
resmi sebagai
penggerak
politik formal. Pada Negara Monarki, pemerintahan dikuasai oleh
keluarga bangsawan. Raja/Ratu, berperan sebagai
lambang kebesaran/alat pemersatu. Kabinet dapat
dibentuk berdasarkan pemilu (tergantung tingkat
pendemokrasiannya).

Pada Negara Republik, elit politik ada yang


memegang kekuasaannya secara diktator. Namun
juga banyak yang bersifat demokratis (tergantung
Konstitusi/UUD negaranya).
Perkembangan ketatanegaraan modern, pd umumnya
elit politik pemerintah dibagi dalam kekuasaan :
 Eksekutif (pelaksana undang-undang),
 Legislatif (pembuat undang-undang), dan
 Yudikatif (mengadili pelanggaran undang-undang)
dengan sistem pembagian atau pemisahan kekuasaan.

Didukung infra struktur politik


Supra struktur
(rakyat, partai politik dan ormas),
politik mantap dalam pemerintahan melalui
wakil-wakilnya.
Mekanisme pemerintahan (infrastruktur dan suprastruktur
politik) dapat memenuhi fungsinya, manakala Sistem Politik
mampu :

1. Mempertahankan pola (tata cara, norma-norma dan prosedur-


prosedur yang berlaku).
2. Menyelesaikan ketegangan (menyelesaikan, konflik dan perbedaan
pendapat) yang memuaskan semua pihak.
3. Melakukan perubahan (kemampuan adaptasi dengan
perkembangan baik di dalam maupun luar negeri).
4. Mewujudkan tujuan nasional (kristalisasi keinginan masyarakat
untuk mencapai tujuan tersebut).
5. Mengintegrasikan dan menjamin keutuhan seluruh sistem.
SISTEM POLITIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Faktor Yang
No Uraian / Keterangan
Mempengaruhi
1. Latar Belakang Bangsa Indonesia harus menghadapi kolonial Belanda dan bala
Sejarah tentara Jepang untuk mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945. Pasca proklamasi kemerdekaan, para pemimpin
Indonesia terlibat dalam proses politik dengan mencari format
berdasarkan demokrasi Pancasila.

2. Kondisi Sosiologis Masyarakat Indonesia yang multi agama, ras dan antar Golongan telah
dipersatukan dalam kesatuan politik dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Dengan demikian, upaya saling menghormati dan kerja
sama dalam membangun kerukunan hidup penting untuk ditegakkan.

3. Kondisi Kultural/ Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun atas dasar sendi-sendi
Budaya multi kultural. Bangsa Indonesia memiliki semangat untuk selalu
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban untuk
bangsa dan negaranya. Budaya musyawarah, toleransi, dan saling
menghormati telah diwariskan kepada calon-calon pemimpin melalui
jalur-jalur pendidikan formal, in-formal, maupun nor-formal.
4. Kondisi Bangsa Indonesia, sebelum menjadikan Pancasila sebagai dasar
Psycho- negara selalu dapat dipecah belah oleh bangsa lain. Dengan semangat
Sosial / rela berkorban dan cinta tanah air bangsa Indonesia mampu sejajar
Kejiwaan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia sangat
masyarakat menentang segala mecam bentuk penjajahan.
5. Pedoman Pancasila dalam sistem politik Indonesia, telah dijadikan dasar dan
Filsafat motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasionalnya sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.

6. Paham atau Ideologi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, akan selalu
Ideologi yang dikaitkan dengan proses politik dalam pengaturan penyelengga-raan
diterapkan pemerintahan negara yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam struktur politik,
Pancasila menjadi sumber segala sumber hukum.
7. Pedoman Sejak pemilu 2004, presiden dipilih oleh rakyat sehingga tanggung
Konstitusi jawabnya kepada rakyat. Lembaga negara, terdiri dari ; MPR, Presiden,
dan Hukum DPR, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Mahkamah Agung.
DEMOKRASI DI INDONESIA DENGAN SISTEM DEMOKRASI
PANCASILA DENGAN PRINSIP :

a. Harus berdasarkan Pancasila sebagaimana disebut di dalam


Pembukaan UUD 1945, serta penjabarannya dalam Batang Tubuh
dan Penjelasan UUD 1945.
b. Menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia.
c. Dalam ketatanegaraan, harus berdasar atas kelembagaan yang
diharapkan segala sesuatunya dapat diselesaikan melalui saluran-
saluran tertentu sesuai UUD 1945.
d. Bersendi atas hukum sebagaimana dijelaskan di dalam penjelasan
UUD 1945.
SISTEM POLITIK DEMOKRASI PANCASILA MENGHARGAI NILAI-NILAI
MUSYAWARAH SEBAGAI BERIKUT:

1.Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat;


2.Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama;
4.Musyawarah harus diliputi olh semangat kekeluargaan;
5.Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan
melaksanakan keputusan musyawarah;
6.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur;
7.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara
moral kepada Tuhan YME, menjun-jung tinggi harkat dan martabat
manusia, serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Demokrasi Pancasila Pada Hakikatnya Demokrasi
Yang Bercorak Khas Indonesia, Yang Penerapannya
Dijabarkan Dalam :

 Pemerintahan Berdasarkan Hukum.


 Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia
 Pengambilan Keputusan Berdasakan Musyawarah
 Peradilan yang Bebas dan Merdeka
 Partai Politik (Parpol) dan Organisasi Sosial Politik (Orsospol)
 Pelaksanaan Pemilihan Umum (pemilu)
ASPEK - ASPEK DEMOKRASI PANCASILA:
a. Aspek formal
b. Aspek materiil
c. Aspek normatif (kaidah)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SESUAI DENGAN


PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA:
a. Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
b. Persamaan,
c. Kebebasan yang bertanggungjawab,
d. Mengutamakan persatuan dan kesatuan.
PERAN SERTA DALAM SISTEM POLITIK DI INDONESIA

Partisipasi Politik Warga Negara

Partisipasi politik, merupakan penentuan sikap dan


 keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi
organisasinya, sehingga pada akhirnya :
 Mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian
tujuan organisasi,
 Mengambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.
TINGKATAN PADA PARTISIPASI POLITIK, SANGAT
TERGANTUNG DARI AKIBAT YANG DISEBABKANNYA :

 Menduduki jabatan politik atau administratif.


 Mencari jabatan politik atau administratif.
 Keanggotaan aktif suatu organisasi politik.
 Keanggotaan pasif suatu organisasi politik.
 Keanggotan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political).
 Keanggotan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political).
 Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya.
 Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam bidang politik.
 Voting (pemberian suara).
KESADARAN POLITIK

Menurut Drs. M. Taopan, kesadaran politik adalah suatu proses


batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan
urgensi (hal terpenting) urusan kenegaraan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Tingkat kesadaran politik masyarakat tidaklah sama, sangat


tergantung pada latar belakang pendidikannya. Kaum elit dan
kelompok menengah, nampak relatif lebih baik. Sedangkan
kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah,
diperlukan pembinaan yang intensif.
PARTISIPASI POLITIK ANGGOTA MASYARAKAT DAPAT
DILAKSANAKAN DENGAN :
No Bidang Implementasi Partisipasi politik
1. Politik Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataupun tidak
langsung dalam kegiatan-kegiatan antara lain :
a. Ikut memilih dalam pemilihan umum,
b. Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, Presiden, DPR,
Menteri, dan sebagainya,
c. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi, dan lain-lain.
2. Ekonomi Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-
kegiatan antara lain :
a. Menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif baik dalam
bentuk jasa, barang, transportasi, komunikasi, dan sebagainya.
b. Melalui keahlian masing-masing, dapat menciptakan produk-produk
unggulan yang inovatif, kreatif dan kompetitif daripada produk luar.
c. Kesadaran untuk membayar pajak secara teratur demi
kesejahteraan dan kemajuan bersama.
3. Sosial- Setiap warga negara dapat mengikuti kegiatan-kegiatan a.l. :
Budaya a. Sebagai pelajar atau mahasiswa, harus dapat menunjukkan
prestasi belajar yang tinggi.
b. Menjauhkan diri dari perbuatan yang melanggar hukum ,
seperti: tawuran, narkoba, merampok, berjudi, dan sebagainya.
c. Profesional dalam bidang pekerjaannya, disiplin, dan
produktivitas tinggi untuk menunjang keberhasilan
pembangunan nasional.
4. Hankam Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-
kegiatan antara lain :
a. Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan kemampuan dan
profesinya masing-masing.
b. Senantiasa memelihara ketertiban dan keamanan wilayah atau
lingkungan tempat tinggalnya.
c. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap tegak
negara Republik Indonesia.
d. Menjaga stabilitas dan kemanan nasional agar pelaksanaan
pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
SOSIALISASI POLITIK

Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk


menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang
politik dan mengembangkan orientasi pada politik.

Sarana Dalam
Sosialisasi Politik

 Keluarga (family)
 Sekolah
 Partai Politik

Anda mungkin juga menyukai