ANJAS
FADLUL FIQRI
NURSULFAWATI
A. Latar belakang
Politik dalam pengertiannya adalah suatu seni dan ilmu untuk meraih
kekuasaan secara konstitusional mapun nonkonstitusional, dalam pengertian lainnya
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara politik sangat
erat hubungannya dengan kekuasaan dan pemerintahan. Dalam menjalankan
pemerintahan maka diperlukan mesin politik yang tak lain dan tak bukan adalah struktur
politik. Mesin politik menjalankan kegiatan pemerintahan sesuai dengan yang dimiliki
oleh suatu struktur politik atau lembaga dengan tujuan yang di cita-citakan.
Indoneisa negara dengan sistem pemerintahan yang demokratis dimana sistem
poltik di indonesia dilakukan pada trias politika , proses demokratisasi Indonesia telah
mengalami perubahan menuju perbaikan konsep dan pelaksanaanya. Salah satu
perubahan tersebut adalah dilaksanakannya Pemilu secara langsung dipilih oleh rakyat,
lebih transparan, terbentuknya sebuah lembaga independent penyelenggara Pemilu atau
yang disebut dengan Komisi pemilihan umum (KPU) yang diharapkan mampu menjadi
meminilasir kelompok kepentingan.
Pada hakikatnya politik ialah suatu power atau kekuasaan akan tetapi tidak
semua kekuasaan adalah kekuasaan politik. Kekuasaan politik pada hakekatnya ada pada
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Pada ajang pemilihan umum atau
pun juga pilkada tentu saja bagi mereka calon-calon kandidat mempunyai mesin politik
dan sebelum pemiliihan pasti sejumlah parpol telah lebih dulu bersiap memanaskan mesin
politiknya.
B. Rumusan masalah
Pada makalah ini akab menjelaskan pengertian dari mesin politik dan sejarah
struktur politik, pemabagian struktur politik .
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui apa
pengertian dari mesin politik,sejarah dan struktur politik.
Bab III
Pembahasan
1. Pengertian mesin politik
Sebuah mesin politik (atau mesin saja) adalah sebuah orgaisasi politik disiplin tempat
seorang bos atau kelompok kecil otoriter memerintahkan dukungan dari sekelompok
pendukung dan bisnis (biasanya pekerja kampanye), yang menerima imbalan atas usaha
mereka. Meskipun elemen-elemen ini umum bagi sejumlah partai dan organisasi politik,
mereka adalah dasar dari mesin politik yang bergantung pada hierarki dan imbalan demi
kekuasaan politik, biasanya didorong oleh struktur cambuk politik yang kuat. Mesin
kadang memiliki bos politik yang sering bergantung pada perlindungan, sistem
pemanjaan, pengawasan "di balik layar", dan hubungan politik jangka panjang di dalam
struktur demokrasi perwakilan. Mesin biasanya diatur dengan dasar permanen dibanding
untuk satu pemilihan saja. Sebutan ini mungkin memiliki kesan peyoratif karena ada
mesin-mesin politik yang korupsi.
b) Lembaga Legislatif
Legislatif adalah badan deliberatif pemerintah dengan kuasa membuat
hukum. Legislatif dikenal dengan beberapa nama, yaitu parlemen, kongres,
dan asembli nasional. Dalam sistem Parlemen, legislatif adalah badan tertinggi
dan menujuk eksekutif. Dalam sistem Presidentil, legislatif adalah cabang
pemerintahan yang sama, dan bebas, dari eksekutif.
Fungsi Badan Legislatif Menentukan kebijakan (policy) dan membuat
undang-undang. Untuk itu badan legislatif diberi hak-hak sebagai berikut :
- inisiatif, hak untuk mengadakan amandemen terhadap rancangan undang-
undang yang disusun oleh pemerintah dan terutama di bidang budget atau
Mengontrol badan eksekutif, dalam arti menjaga agar semua tindakan
badan eksekutif sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
Untuk menyelenggarakan tugas ini, badan eksekutif rakyat diberi hak-hak
kontrol khusus, seperti hak bertanya, interpelasi dsb. Anggota badan
legislatif berhak untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah
mengenai sesuatu masalah dan mengorek mengenai kebijakan pemerintah.
Kegiatan ini banyak menarik perhatian media massa.
- Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah
mengenai kebijakan di suatu bidang. Badan eksekutif memberi penjelasan
dalam sidang pleno, yang mana dibahas oleh anggota-anggota dan diakhiri
dengan pemungutan suara mengenai apakah keterangan pemeritah
memuaskan atau tidak. Dalam hal terjadi antara badan legislatif dan badan
eksekutif, interpelasi dapat dijadikan batu loncatan untuk diajukan mosi
tidak percaya.
- Angket (Enquete), adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan
penyelidikan sendiri Mosi, merupakan hak kontrol yang paling ampuh.
Jika badan legislatif menerima suatu mosi tidak percaya, maka dalam
sistem parlementar kebinet harus mengundurkan diri dan terjadi suatu
krisis cabinet.
-
Di Indonesia badan legislatif dipegang oleh majelis permusyawaratan rakyat
(MPR) dan dewan permusyawaratan rakyat (DPR) serta dewan perwakilan daerah
(DPD) . Fungsi pokok MPR selaku lembaga tertinggi negara adalah menyusun
konstitusi negara, mengangkat dan memberhentikan presiden/wakil presiden; dan
menyusun Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Sedangkan fungsi pokok DPR
Selaku lembaga legislatif, DPR berfungsi mengawasi jalannya pemerintahan dan
bersama-sama dengan pemerintah menyusun Undang-undang.
c) Lembaga Yudikatif
Kekuasaan Yudikatif adalah kekuasaan peradilan di mana kekuasaan
ini menjaga undang-undang, peraturan-peraturan dan ketentuan hukum lainnya
benar-benar ditaati, yaitu dengan menjatuhkan sanksi terhadap setiap
pelanggaran hukum/undang-undang. Selain itu Yudikatif juga bertugas untuk
memberikan keputusan dengan adil sengketa-sengketa sipil yang diajukan ke
pengadilan untuk diputuskan. Dalam pasal 24 dan 25 UUD 1945 mengenai
Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan: “Kekuasaan Kehakiman ialah
kekuasaan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah. Berhubung dengan itu harus diadakan jaminan dalam undang-
undang tentang kedudukan para hakim.” Menurut Amandemen ketiga UUD
1945 yang disahkan pada tanggal 10 November 2001, mengenai Bab
Kekuasaan Kehakiman (BAB IX), kekuasaan kehakiman terdiri dari
Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung.
lembaga yudikatif di Indonesia yaitu Mahkamah Konstitusi (MK),
Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), Komisi Hukum Nasional
(KHN), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Nasional Anti
Kekeransan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Komisi Ombudsman
Nasinal (KON). Wewenang dari mahkamah konstitusi yaitu menguji undang-
undang terhadap UUD 1945 (Judicial Review), memutuskan sengketa
kewenangan lembaga Negara, memutuskan pembubaran partai politk,
memutuskan perselisihan tentang pemilihan umum. Mahkamah Agung (MA),
kewenangannya adalah menyelenggarakan kekuasaan peradilan yang berada
dilingkunan peradilan umum, militer, agama, dan tata usaha Negara. MA
berwenang mengadili pada tingkat kasasi. Calon hakim diajukan oleh Komisi
Yudisial kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan, dan ditetapkan sebagai
hakim agung oleh Presiden. Ketua dan wakil ketua MA dipilih dari dan oleh
hakim agung. Komisi Yudisial (KY) adalah suatu lembaga yang bebas dan
mandiri, berwenang utnuk mengusulkan pengangkatan hakim agung serta
menegakkan kehormatan dan perilaku hukum. Diangkat dan diberhenitkan
oleh Presiden atas persetujuan DPR. Komisi Hukum Nasional (KHN), untuk
mewujudkan sistem hukum nasional demi menegakkan supremasi hukum dan
hak-hak asasi manusia berdasarkan keadilan dan kebenaran dengan melakukan
pengkajian masalah-masalah hukum secara objektif. Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), merupakan respon pmerintah terhadap rasa pesimistis
masyarakat terhada kinerja dan reputsi kejaksaan maupun kepolisian dalam
hal pemberantasan korupsi. Komisi Nasional Anti Kekeransan Terhadap
Perempuan (Komnas Perempuan), dibentuk sebagai mekanisme nasional
untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan. Komisi Ombudsman
Nasinal (KON), bereperan agar pelayanan umum yang dijalankan oleh
instansi-instansi pemerintah berjalan dengan baik.
Bab III
Kesimpulan
Pembahasan mengenai sebuah mesin politik yang dimana adalah sebuah orgaisasi politik
disiplin tempat seorang bos atau kelompok kecil otoriter memerintahkan dukungan dari
sekelompok pendukung dan bisnis (biasanya pekerja kampanye), yang menerima imbalan
atas usaha mereka. Meskipun elemen-elemen ini umum bagi sejumlah partai dan organisasi
politik, mereka adalah dasar dari mesin politik yang bergantung pada hierarki dan imbalan
demi kekuasaan politik, biasanya didorong oleh struktur cambuk politik yang kuat. Ketika
melihat pada sejarah Istilah mesin politik telah muncul pada abad ke-20 di amerika serikat,
dimana tempat organisasi ini telah ada disejumlah manipulitas dan dinegara bagian amerika
latin sejak abad ke-18, tempat sistem ini diterapkan dengan menggunakan nama klientelisme
atau klientelisme politik ditempatkan dipedesaan juga dinegara-negara afrika dan juga negara
dengan demokrasi berkembang lainnya seperti eropa timur. Sedangkan melihat pada sejarah
di Indonesia itu sendiri mesin politik berkembang sejalan dengan perkembangan politik yang
ada di Indonesia mulai dari era orde lama yang kondisi politik yang tidak stabil. Ketika
masuk pada orde baru mesin politik menjadi jalan untuk mencapai kemenangan politik,
seperti halnya partai golkar, apparat serta kapitalis asing menjadi mesin politik untuk
kemenangan politik.
Sedangkan dalam mesin politik terdapat yang namanya strukktur politik sesuai dengan
pengertian mesin politik itu sendiri Menurut almond dan powell jr, struktur politik dapat
dibedakan ke dalam system, proses, dan aspek-aspek kebijakan. Struktur system merujuk
pada organisasi dan nstitusi yang memelihara atau mengubah struktru politik, dan secara
khusus struktur menampilkan fungsi-fungsi sosialisasi politik, rekruitmen politik, dan
komunikasi politik. Almond membedakan struktur politik atas infrastruktur yang terdiri dari
stuktur politik masyarakat, suasana kehidupan politik masyarakat, dan sector politik
masyarakat dan suprastruktur politik yang terdiri dari sector pemerintahan, suasana
pemerintahan, dan sector politik pemerintahan.
Daftar Pustaka
Budairi Muhammad, Masyarakat Sipil Dan Demokrasi, E-Law Indonesia Dan Kreasi
Kencana : Yogyakarta, 2002
Winarno Budi, System Politik Indonesia Era Reformasi, Media Pressindo : Yogyakarta, 2007
Marijan Kacung, System Politik Indonesia, Kencana Prenada Media Group : Jakarta, 2005
Kencana Inu, Teori Dan Analisis Politik Pemerintahan, Perca : Jakarta 2008
Sahya anggara, sistem politik indonesia . cetakan 1, pustaka setia bandung: bandung 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_politik . (diakses senin 15:02)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_politik (diakses senin 17.30)
https://www.plimbi.com/article/168970/sering-disebut-sebagai-andalan-parpol-di-pilkada-
seperti-apa-bentuk-mesin-politik-itu- ( diakses pada senin pukul 19. 23)