Anda di halaman 1dari 9

ANALISA STUDI KELAYAKAN USAHA KACANG KEDELAI

Dosen Pengampu : Setiyono, Dr.,M.Si.

Oleh :

Rama Putra Eka Setyawan ( 5180211493 )

Herlambang Prayoga ( 5180211508 )

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

FAKULTAS BISNIS DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang-kacangan merupakan buah atau biji dari sebuah tumbuhan


yang menjadi makanan yang banyak digemari dengan kandungan gizi yang
sangat banyak. Dalam sebutir kacang kedelai terdapat 30-45% protein, karena
itu kacang kedelai terkenal dengan sumber proteinnya. Kedelai juga
mengandung lemak tak jenuh, vitamin dan juga mineral. Pengolahan kacang
kedelai pada saat ini antara lain, bahan utama tahu, tempe, kecap, dan susu
kedelai.

Jenis kacang lainnya adalah kacang hijau. Kacang hijau mengandung


mineral yang penting bagi tubuh manusia yaitu fosfor, kalsium, dan lemak tak
jenuh yang baik untuk kesehatan. Pengolahan kacang hijau pada saat ini
masih tergolong sedikit, seperti bubur kacang hijau, isi onde-onde, isi gandas
turi (makanan tradisional) dan sebagai isi bakpao.

Kacang kedelai adalah bahan dasar dari pembuatan tahu dan tempe
kebutuhan kacang kedelai di Indonesia setiap tahun terus mengalami
peningkatan. Hal ini tercatat dari kebutuhan kedelai di Indonesia pada tahun
2018 sebesar 2,325 juta ton dibandingkan pada tahun 2017 yang hanya
sebesar 2,181 juta ton. Dari kebutuhan tersebut hanya mampu memenuhi
produksi dalam negeri sekitar 41-43%, selebihnya diperoleh dari import
kacang kedelai.3 Badan Pusat Statistik atau BPS, pada tahun 2018 hasil
produksi kedelai lokal hanya sebesar 963,183 ton atau 41% dari total
kebutuhan kacang kedelai, sehingga membuat Indonesia harus melakukan
import kacang kedelai sebanyak 1,362,330 ton untuk memenuhi kebutuhan
sebesar 59% kacang kedelai dalam negeri.4 Kacang kedelai di Indonesia
diproduksi sekitar 80% untuk memenuhi kebutuhan pembuatan tahu, tempe,
kecap, susu kedelai, makanan ringan, dan hasil olahan kedelai lainnya.
Apabila Indonesia selalu bergantung pada kacang kedelai import untuk
memenuhi kebutuhan, maka hal tersebut tidak menguntungkan bagi
Indonesia. Sehingga dibutuhkan alternatif bahan lain sebagai campuran
pembuatan tahu. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai campuran
dalam pembuatan tahu adalah kacang tunggak. Sebagai alternatif campuran
pembuatan tahu, kacang tunggak diharapkan dapat mengurangi import kacang
kedelai di Indonesia.

Tahu dan tempe sudah akrab di lidah orang Indonesia sejak lama,
makanan hasil variasi olahan kacang kedelai ini pun menjadi makanan yang
populer karena harganya yang relatif terjangkau untuk dikonsumsi
masyarakatdari berbagai lapisan, mulai dari masyarakat kelas bawah,
masyarakat kelas menengah, hingga masyarakat kelas atas. Bahkan seperti
diberitakan, tahu dan tempe mulai digemari beberapa negara tetangga seperti
Malaysia, Jepang, dan lain–lain karena rasanya yang nikmat serta bergizi
tinggi. Hal yang menarik dari keberadaan industri tahu dan tempe adalah skala
industrinya yang kebanyakan masih berupa industri kecil dan menengah yang
berproduksi dengan metode tradisional, padahal daya beli masyarakat untuk
produk ini relatif tinggi. Meskipun didalam persaingan dengan makanan luar
negeri, tahu dan tempe tetap eksis di pasaran. Pasar untuk produk ini pun
tergolong cukup luas, namun biasanya konsumen tahu dan tempe merupakan
kalangan menengah ke bawah.

B. Rumusan Maslaah
1. Apakah bisnis kacang kedelai ini memiliki potensi yang besar dan
menguntungkan ?
2. Bagaimana cara pemasaran nya ?
3. Bagaimana lokasi yang pas untuk bisnis kedelai ?
C. Tujuan
1. Tujuan di dirikan usaha yaitu mencari profit atau keuntungan
2. Memberikan wadah untuk para pelaku usaha tahu tempe untuk dijadikan
tempat belanja bahan kebutuhan produksinya
3. Memaksimalkan potensi kacang kedelai di daerah kami

BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Konsep Bisnis Kacang Kedelai
Disini kami akan menjadi reseller kacang Kedelai untuk wilayah
Kabupaten Oku Selatan. Kami disini akan menawarkan produk kacang kedele
impor untuk para pengrajin/pengusaha tempe dan tahu karena kedelai adalah
bahan utama dari pembuatan tempe dan tahu tersebut dan kacang kedele yang
kami jual memiliki kualitas yang bagus serta harga yang bisa bersaing di
pasaran.
Saya selaku owner usaha ini telah berbicara atau lebih tepatnya
berdiskusi bersama 2 teman saya mereka bicara kalau  dimasa pandemi seperti
sekarang ini Soalnya untuk saat ini para pedagang tahu dan tempe
mengeluhkn harga kedelai yang terus melambung untuk karena itu kita akan
menjual kedelai  yang punya kualitas tinggi tetapi harga masih bisa di jangkau
untuk kalangan pedagang kecil, oleh karena itu kami bertekad ingin menjadi
reseller kacang kedelai yang memiliki kualitas tinggi tetapi harga masih di
bawah pasaran. Bentuk resmi dari kepemilikan bisnis ini adalah perusahaan
persekutuan dimana saya dan dua teman saya bekerja sama menjalankan
sebuah bisnis untuk mendapatkan profit. Kemudian untuk perihal perizinan
usaha kami akan mengajukan perizinan kepada pemerintah kabupaten/kota
berupa SIUP (Surat Izi Usaha Perdagangan). Karena di negara Indonesia
semua bentuk usaha harus ada perizinan supaya tidak dikatakan usaha ilegal.
B. Aspek Pemasaran
Sasaran pemasaran kami adalah ke pengusaha/pengrajin tempe dan
tahu yang ada di daerah lingkup kabupaten/kota atau bahkan ke pedagang
eceran sembako untuk dijual kembali. Jika melihat di kehidupan sehari-hari
tahu dan tempe tidak terlepas dari konsumsi masyarakat maupun dari
kalangan bawah hingga kalangan atas oleh karena itu kami tertarik dengan
bisnis ini karena banyak minat dari konsumen yang membutuhkan barang
tersebut. Dari konsep bisnis ini Selama kami mengamati beberapa minggu
terakhir para pedagang tahu dan tempe mengeluhkan harga kedelai yang tidak
stabil, cenderung mahal dan kualitas kedele kurang cukup bagus sehingga
disini kami mempunyai peluang utnuk menawarkan produk/jasa kami karena
kedelai yang akan kami jual mempunyai kualitas yang baik seperti kacangnya
yang besar-besar dan putih bersih tidak ada campuran gabah-gabah lain, dan
untuk meyakinkan konsumen kami menawarkan barang serta membawa
sempel barang yang kami jual sehingga para konsumen dapat melihat
langsung kualitas barang yang kami jual. Jika usaha ini berjalan lancar kami
sangat yakin akan mendatangkan laba yang besar juga untuk kedepannya.
C. Aspek Teknis
Kami disini menjual kedelai berdasarkan kebutuhan konsumen dari
hasil pengamatan saya dikabupaten saya bisa mengolah kacang kedelai 50 ton
per 2 minggu dan jenis lokasi yang kami butuhkan adalah dalam bentuk ruko.
Zonasi toko kami adalah rumah diperkotaan kabupaten, untuk lokasi toko
yang akan kami buka meempunyai akses yang sangat mudah di jangkau
karena dipinggir jalan raya yang menghubungkan dua provinsi, dan memiliki
lahan yang cukup luas, kami juga menyediakan parkir gratis yang cukup luas
bagi para konsumen kami dan kami bisa menghantarkan barang yang dibeli
oleh konsumen dengan skala besar. Kami juga sudah mempunyai tempat yang
akan dijadikan toko dan hanya merenovasinya sedikit serta mempunyai
gudang penyimpanan stok barang. Toko kami buka mulai dari hari senin
hingga hari sabtu dan untuk hari minggu adalah hari libur, di pagi hari kami
mulai buka pada pukul 07.30 WIB dan tutup pada pukul 15.30 WIB dan untuk
Jenis papan nama yang akan kami gunakan adalah berupa Neon Box dan
Badner.
D. Aspek Biaya
Sumber dana usaha berasal dari kantong pribadi Owner dan beberapa rekan
serta pinjaman ke Koperasi
Rincian biaya untuk bisnis ini adalah sebagai berikut:
 Biaya barang yang dibutuhkan

NAMA BARANG JUMLAH HARGA

Meja Kasir 1 Rp 1.250.000

Komputer/mesin kasir 1 Rp 3.500.000

Kursi Kasir 1 Rp 550.000

Kursi tunggu Konsumen 5 Rp 750.000

Alat Tulis dan Nota 1 Rp 150.000

Timbangan Duduk/ Dacing 1 Rp 3.000.000

Karung 50 Rp 250.000

Neon box 1 Rp 1.300.000

Banner 2 Rp 70.000

Kacang Kedelai 5 ton Rp 40.000.000


JUMLAH Rp 50. 820.000

 Biaya Operasional
1. Renovasi Ruko = Rp 10.000.000
2. Gaji = Rp 8.000.000/org
3. Transportasi = Rp 1.000.000/bulan
4. Listrik dan air = Rp 500.000/bulan
5. Lain-lain = Rp 1.500.000
= Rp 21.000.000
E. Estimasi Pendapatan
Proyekai keuntungan yang diperoleh setelah beberapa bulan memulai usaha.
Dalam satu minggu ada 7 pengrajin Tempe dan setiap minggunya membeli
300kg setiap orangnya, dan untuk pengrajin tahun dalam satu minggu ada 5
orang dan setiap orang membeli 1 ton/1000kg kacang kedelai untuk diolah
menjadi tahu dan kami mengambil keuntungan sebanyak Rp 1000/kg.
Kalkulasi penghitungan :
-Pengrajin Tempe 7 x 300 = 2.100kg
2.100kg x Rp 1000
= Rp 2.100.000
-Pengrajin Tahu 5 x 1000 = 5000
5000kg x 1000
= Rp 5.000.000
Rp 5.000.000 + Rp 2.100.000
= Rp 7.100.000
- Rp 7.100.000 x 4
= Rp 28.400.000
- Penjualan Kacang kedelai Rp 28.400.000
- Biaya Operasional Rp 3.500.000
- Gaji Rp 8.000.000
Jumlah laba bersih Rp 16.000.000

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari segala aspek yang sudah di jelaskan di atas makas bisa kami
simpulkan, bahwa bisnis atau usaha kacang kedelai kami sudah layak
dijalankan. Hal tersebut mengaca pada harga yang murah tetapi kualitas juga
tetap terjaga serta target pasar yang sudah kami dapatkan membuat usaha ini
memiliki potensi memperoleh profit yang besar. Tetapi selain dari aspek -
aspek tersebut keberhasilan usaha ini juga tidak terlepas dari kerja kelompok
dari berbagai pihak yang terkait, maka saya berharap semua yang terlibat
bekerja keras sampai kapan pun demi keberhasilan usaha ini.

B. Sumber
Anonim, 2011. Industri Tahu dan Tempe. Diakses (Online).
http://hanageoedu.blogspot.co.id/2011/12/industri-tahu-dan-tempe.html

www.soylution.co.id.

Anda mungkin juga menyukai