Anda di halaman 1dari 2

Peran rektor atau direktur menjadi kunci dalam keberhasilan suatu perguruan tinggi,

sehingga apa yang dihasilkan, baik itu lulusan, riset, dan inovasi dapat memberikan nilai
tambah bagi pembangunan nusa dan bangsa.

Tugas rektor adalah tugas selayaknya pemimpin, yaitu memimpin lembaga perguruan
tinggi yang dipimpinnya untuk mampu mencapai visi yang sudah ditetapkan.

Juga, memimpin lembaga perguruan tinggi supaya perguruan tinggi bisa berfungsi
sebagaimana mestinya, yaitu melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, dan membina sivitas akademika (dosen &
mahasiswa), serta membina hubungan dengan alumni, baik di lingkungan universitas
dan masyarakat.

Namun, dalam pengelolaan perguruan tinggi, tidak semua rektor atau direktur
mempunyai basic leadership yang baik, karena tidak punya basic leadership yang baik,
dimana dalam sistem pemilihan yang dilakukan dan ukurannya mungkin perlu kita
tingkatkan lagi. seperti contoh kasus yang diberikan itu membuktikan bahwa rektor
tersebut tidak kompeten menurut saya karena dalam masa kepemimpinannya yang
kurang lebih 10 tahun tidak ada peningkatan. Pastinya melihat terhadapa kondisi
tersebut sudah sepantasnya ada pihak-pihak yang tidak setuju karena salah satu yang
menjadi minat seorang ingin berkuliah di suatu universitas akan dilihat dari Akreditasi
kampus tersebut dan Akreditas jurusan2 yang ada pada kampus tersebut. tentu hal ini
akan sangat merugikan kampus tersebut jika tindakan2 seperti kasus diatas dibiarkan
berlarut-larut dan tentunya akan menjadi konflik.

terhadap kasus yang diberikan bagaimanakah cara mengatasi konflik yang terjadi di atas

Penanganan konflik yang tepat dapat menghasilkan situasi yang menguntungkan bagi
kedua belah pihak asalkan Pendekatan harus membangun pengertian akan satu dengan
yang lain dan juga membangun rasa hormat yang dapat memperkuat ikatan kedua
belah pihak. Pada akhirnya, pendekatan ini dapat membantu menyelesaikan konflik
dengan cara yang harmonis.

Salah satu cara menangani konflik dengan melakukan diskusi. Dengan kepala dingin,
bisa mulai berdiskusi bersama orang yang terlibat langsung dalam konflik. Selain itu,
pilih tempat atau lokasi yang nyaman agar dapat menyelesaikan persoalan dengan baik.

Setelah menentukan lokasi yang nyaman,  bisa memulai merundingkan masalah dengan
cara memaparkan sudut pandang atau keinginan masing-masing. Pastikan
menggunakan kata-kata yang baik agar tidak memancing emosi dari kedua belah pihak.
Ada juga cara2 lain untuk mengatasi konflik tersebut adalah :

Mengatasi Konflik Pada Struktur :

 Melakukan Perubahan Struktural


 Meningkatkan Peranan Integrasi
 Menyesuaikan Hierarki kewenangan dengan kebutuhan organisasi

Mengatasi Konflik Level Individu :

 Dengan membangun dialog dalam unit-unit kerja atau tim kerja


 Membentuk attitudinal structuring
 Penunjukan atau pembentukan pihak ketiga
 Rotasi dan mutase
 Penggantian personal
 Memilih pimpinan yang kuat

Anda mungkin juga menyukai