Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI UNTUK MENGEMBANGKAN

MUTU KOMPETENSI LULUSAN

Matakuliah : Filsafat Manajemen Pendidikan


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd

REVIEW JOURNAL

Oleh:
AROZATULO BAWAMENEWI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
2022
Laporan Hasil Kajian Sesuai Hasil Review

Manajemen Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan Mutu Kompetensi


Topic
Lulusan
Keywords Manajemen, mutu lulusan
Artikel Pendukung 1

Judul artikel Kepemimpinan (Leadership) Berbasis Karakter Dalam Peningkatan


Kualitas Pengelolaan Perguruan Tinggi
Penulis Hardi Mulyono
Nama Jurnal Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora
Tahun, Halaman 2018, 290-297
Untuk mengetahui kepemimpinan dalam pengelolaan perguruan tinggi
Tujuan Penelitian
yang diintegrasikan dalam 18 karakter bangsa.
Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik studi
Pengambilan dokumen merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan yang
Sampel relevan.
Metode penelitian ini merupakan pendekatan yang dilakukan dengan
Metode Penelitian cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas melalui teknik
analisis deskriptif kualitatif.
Pemimpin dalam menentukan gaya kepemimpinannya harus mampu
menyesuaikan dengan situasi, kondisi pada waktu dan tempat tertentu.
Pemimpin-pemimpin yang berhasil adalah mereka yang bisa
Hasil dan Bahasan
menyesuaikan perilaku dirinya sesuai dengan tuntutan dari keunikan
lingkungannya. Kepemimpinan yang efektif atau tidak efektif itu sangat
tergantung akan gaya perilaku yang disesuaikan dengan situasi tertentu.
Di dalam pola kepemimpinan yang dijelaskan di atas selalu mengalami
kendala dan kelemahan di dalam prakteknya. Dan pada umumnya yang
tercermin bahwa pemimpin itu adalah hal yang sangat di takuti dan ada
gap. Sehingga keadaaannya menjadi tidak tercipta rasa kekeluargaan yang
membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman. Untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan ini diperlukan dikembangkan suatu model
Keunggulan
kepemimpinan yaitu “ Berbasis Karakter”. Ada 18 (delapan belas) nilai
karakter bangsa sebagaimana yang dikeluarkan oleh Kemediknas yaitu:
Nilai Religius, Kejujuran, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif,
Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta
Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai,
Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab.
Inovasi manajemen kepemimpinan dalam Pengelolaan Perguruan
Tinggi diintegrasikan yang di dalam nilai nilai 18 karakter bangsa
merupakan konsep ajaran agama dan budaya yang dianut, namun
Kesimpulan
kenyataannya trendnya mengadopsi gaya kepemimpinan pola dari Barat
yang ternyata belum tentu cocok dengan budaya yang ada di
masyarakat kita.
Artikel Pendukung 2

Judul artikel Peningkatan Efektivitas Program Studi Di Perguruan Tinggi Swasta


Melalui Kepemimpinan Adaptif Integratif
Penulis S. Martono dan Andhi Wijayanto
Nama Jurnal Jurnal Dinamika Manajemen
Tahun, Halaman 2014, 103-120
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dasar teori model
Tujuan Penelitian konseptual reso-lusi kepemimpinan dan konflik, mengamati
pengaruhnya untuk kepuasan kerja, komitmen dan efektivitas
organisasi.
Penelitian ini mengem-bangkan model teoritis empiris sebagai dasar
untuk menguji dan menganalisis konflik substantif dan gaya
Metode kepemimpinan adaptif integratif dan juga implikasinya terhadap
Pengambilan otonomi tugas, kerja sama tim, kepuasan kerja, komitmen organisasi
Sampel dan efektivitas program studi di universitas. Sampel dari penelitian ini
adalah program studi utama dan atau departemen dari PTS di Kota
Semarang.
Penelitian ini melakukan tes empiris mengenai hubungan antara
Metode Penelitian variabel-variabel, yaitu gaya kepemimpinan adaptif, resolusi konflik,
kepuasan kerja, komitmen afektif dan efektivitas organisasi.
Hasil analisis ini mendukung penelitian sebelumnya (Lambert et al., 2006;
Karadal et al., 2008), bahwa konflik tugas berpengaruh positif terhadap
komitmen organisasi. Secara spesifik dapat dijelaskan, bahwa resolusi
kolaboratif yang lebih menekankan pada pentingnya kerjasama dan upaya
Hasil dan Bahasan
menciptakan keterbukaan akan mampu membuat seseorang tetap loyal dan
selalu berusaha memiliki keterikatan dengan jurusan atau prodi. Dasar
pemahaman tentang pentingnya kerjasama menjadi alasan kuat bagi
seseorang untuk bekerja sebaik-baiknya..
Dalam pendekatan kolaboratif ini, dipandang relatif ideal dalam
penyelesaian konflik meskipun sangat sulit diimplementasikan untuk itu
Upaya penyelesaian masalah yang baik membutuhkan kesediaan kedua
kelompok untuk bekerjasama mencari penyelesaian terpadu yang dapat
memuaskan kedua kelompok. Ketika pihak-pihak yang saling
bertentangan benar-benar berkolaborasi, kemungkinan akan
Keunggulan
mendapatkan pemahaman, pengalaman, dan cara pandang baru yang
dapat menciptakan solusi-solusi berkualitas. Kebebasan melakukan
inovasi dan kreasi di tempat kerja yang berkaitan dengan tugas dan
pekerjaannya harus didukung oleh kesediaan karyawan untuk menerima
kritik dan masukan pihak lain, terutama pimpinan, agar tetap dalam
batas-batas kewenangannya.
Berdasarkan hasil pengembangan model teoritis seperti yang disajikan
dalam model konseptual implementasi gaya kepemimpinan dalam
upaya peningkatan komitmen, kepuasan kerja dan efektivitas organisasi
maupun pengembangan dan pengujian model empiris yang dilakukan
meninggalkan bebarapa agenda penelitian lanjutan. Pertama, penelitian
empiris ini belum mampu memberikan jawaban peran kepemimpinan
adaptif integratif dalam hubungannya dengan resolusi kolaboratif dalam
Kesimpulan menyelesaikan konflik dan komitmen afektif. Hal ini didasarkan atas
hasil analisis pengaruh yang tidak signifikan kepemimpinan adaptif
integratif terhadap komitmen afektif. Untuk itu, sebuah penelitian
lanjutan dapat dilakukan dengan mengembangkan konstruk komitmen
organisasi yang mencakup afektif, kuntinuan dan normatif. Dengan
demikian, diharapkan dapat diketahui peran kepemimpinan adaptif
integratif dalam hubungannya dengan resolusi kolaboratif dan
komitmen organisasi.
Artikel Pendukung 3
Judul artikel Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Learning Organization
Terhadap Kinerja Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya

Penulis Dyah Agustin Widhi Yanti

Nama Jurnal Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan


Tahun, Halaman 2018, 84-102
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh
Tujuan Penelitian kepemimpinan transformasional dan learning organization terhadap
kinerja perguruan tinggi swasta di Surabaya.
Metode Metode penarikan sampel menggunakan metode sensus, dimana seluruh
Pengambilan anggota populasi dijadikan sampel penelitian.
Sampel
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Metode Penelitian
penelitian survei.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa Learning Organization berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Organisasi. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa Learning
Organization harus tetap dijaga dan bahkan ditingkatkan oleh organisasi Perguruan
Hasil dan Bahasan Tinggi, karena dalam variabel-variabel ini merupakan faktor yang harus diperhatikan
dan dilaksanakan dengan baik di perguruan tinggi dalam mencapai kinerja yang
optimal mengingat pencapaian kinerja di perguruan tinggi penting sebagai dasar
dalam mendapatkan penilaian akreditasi dan prestasi perguruan tinggi lainnya
Jika dilihat dari masing-masing item pernyataan hampir semua item
pernyataan mendapatkan jawaban dengan kategori Sangat Setuju, hal
ini menunjukkan bahwa kinerja organisasi perguruan tinggi swasta di
Surabaya yang menjadi responden dalam penelitian ini menjawab
dengan kategori Sangat Baik, dan kinerja organisasi perguruan tinggi
Keunggulan
swasta di Surabaya item pertanyaan yang paling tinggi adalah sarana
dan prasarana serta fasilitas yang ada di perguruan tinggi ini sudah
lengkap, hal ini mengindikasikan bahwa perguruan tinggi swasta di
Surabaya telah memiliki sarana dan prasarana seperti yang ditentukan
oleh DIKTI.
Kesimpulan Berdasarkan permasalahan, kajian teori dan hasil penelitian serta
pembahasan yang telah dilakukan, maka di simpulan dari penelitian ini
antara lain adalah sebagai berikut.
1. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh tidak signifikan
terhadap Kinerja Organisasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan
bahwa penerapan kepemimpinan transformasional tidak menjamin bisa
meningkatkan kinerja organisasi, karena kinerja organisasi ditentukan
oleh kinerja dosen dimana pekerjaan dosen bersifat mandiri lebih pada
memotivasi diri untuk menjalankan tugas sendiri tanpa banyak
dipengaruhi oleh pimpinannya serta kurangnya komunikasi antara
pimpinan dengan bawahan.
2. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Learning Organization
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Organisasi. Hasil temuan di
lapangan menunjukkan bahwa Learning Organization harus tetap
dijaga dan bahkan ditingkatkan oleh organisasi Perguruan Tinggi,
karena dalam variabel-variabel ini merupakan faktor yang harus
diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik di perguruan tinggi dalam
mencapai kinerja yang optimal mengingat pencapaian kinerja di
perguruan tinggi penting sebagai dasar dalam mendapatkan penilaian
akreditasi dan prestasi perguruan tinggi lainnya.
Artikel Pendukung 4
Persepsi Filsafat Pendidikan di Era Industri 4.0 dan Produktifitas
Judul artikel
Pendidikan Calon Guru
Penulis Yavuz Bolat dan Muhammed Bas
Nama Jurnal Jurnal Dunia Pendidikan
Tahun, Halaman 2018, 149-166
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi filosofi pendidikan
Tujuan Penelitian di era industri 4.0 dan untuk mengetahui produktivitas filosofi
pendidikan guru pra-jabatan.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah kelompok studi,
mencakup 111 guru pra-jabatan yang mengambil kursus filsafat
Metode
pelatihan di tingkat kelas 2 di fakultas pendidikan Universitas Mustafal
Pengambilan
Sampel Kemal di Turki. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes
25 pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti dan formulir
wawancara semi-terstruktur yang terdiri dari 3 pertanyaan.
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif secara
Metode Penelitian
bersama-sama ini merupakan penelitian pendidikan campuran.
Filosofis pendidikan dari para guru pra-jabatan merupakan 15 kategori
yang berbeda untuk itu telah terlihat bahwa ada beberapa alasan yang
efekif bagi guru pra-jabatan untuk membuat pilihan, dari alasan-alasan
Hasil dan Bahasan
ini berpusat pada peserta didik dari tren filofofis pendidikan alasan
selanjutnya menyediakan kegiatan langsung dan terakhir individu itu
berharga yang terpenting mempengaruhi preferensi guru.
Para guru prajabatan menunjukkan bahwa hubungan pendidikan-filsafat
memiliki manfaat dalam dimensi yang berbeda dengan yang paling
penting dalam hubungan ini adalah membimbing pendidikan dengan
Keunggulan
menjacari jawaban atas masalah-masalah pendidikan serta mengubah
sudut pandnag dalam mempertimbangkan pandangan guru prajabatan
dengan menunjukkan 15 manfaat yang berbeda ditekankan
Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi filsafat
pendidikan dalam mengetahui produktivitas filsafat pendidikan guru
pra-jabatan dari 111 mahasiswa yang belajar di tingkat kelas 2 dengan
mengadakan tes 25 pertanyaan diterapkan kepada para mahasiswa
Kesimpulan sebagai pretest dan post-test. Pada saat guru pra-jabatan membuat
desain pendidikan baru, beberapa yang dominan dalan kategori ini
seperti filsafat penndidikan, filsafat, dan filsafat campuran. Dalam hal
ini guru pra-jabatan menyatakan bahwa mereka dapat mengembangkan
desain dengan bantuan tren filosofis pendidikan.

Artikel Pendukung 5
Meningkatkan Komitmen dan Kinerja Dosen: Apa Peran Manajemen
Judul artikel
Perguruan Tinggi?
Rachma Nadhila Sudiyono, Francisca Sestri Goestjahjanti, Masduki
Asbari3, Eva Agistiawati, Miyv Fayzhall5, Ahmad Yani6, Winanti7,
Penulis
Teguh Yuwono8, Nurasiah9, Yayah Yulia10, Eman Singgih11, Gusli
Chidir12
Nama Jurnal Journal Of Education, Psychologi and counseling
Tahun, Halaman 2020, 337-352
Tujuan Penelitian Untuk Meningkatkan Komitmen dan Kinerja Dosen dan mengetahui
Apa Peran Manajemen Perguruan Tinggi?
Metode
Pengambilan Teknik simple random sampling
Sampel
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Metode Penelitian Dilakukan pengumpulan data dengan mengedarkan angket kepada
seluruh dosen dan dosen di perguruan tinggi.
Hasil penelitian memverifikasi bahwa persepsi dukungan organisasi
yang dirasakan secara positif mempengaruhi komitmen afektif (H4
diterima dengan koefisien jalur 0,258) dan juga secara positif
mempengaruhi kinerja dosen (H5 diterima dengan koe5fisien jalur
0,087).Hubungan positif antara persepsi dukungan organisasi dan
keterlibatan dosen juga dibuktikan oleh hasil penelitian (H1 diterima
dengan koefisien jalur 0,37). Hasil penelitian lebih lanjut mendukung
pengaruh positifdan signifikan variable keterlibatan dosen terhadap
komitmen afektif (H2 diterima dengan koefisien jalur 0,537). Demikian
juga penelitian ini mengkonfirmasi pengaruh positif dan signifikan
Hasil dan Bahasan
variable keterlibatan dosen terhadap kinerja dosen (H3 diterima dengan
koefisien jalur 0,712). Pengaruh positif dan signifikan persepsi
dukungan organisasi terhadap komitmen afektif melalui variable
keterlibatan dosen dibuktikan oleh hasil penelitian (H6 diterima dengan
koefisien jalur 0,192). Pengaruh positif dan signifikan persepsi
dukungan organisasi terhadap kinerja dosen melalui variable
keterlibatan dosen dibuktikan oleh hasil penelitian (H7 diterima dengan
koefisien jalur 0,254). Hasil keseluruhan mengkonfirmasi bahwa
keterlibatan dosen memediasi sebagian hubunganpengaruh persepsi
dukungan organisasi terhadapkomitmen afektif dan kinerja dosen.
Dengan menggunakan teknik simple, random, sampling dapat mengetahui
Keunggulan
peningkatan komitmen dan kinerja doses di perguruan tinggi.
Studi ini berkontribusi pada literatur ilmiah tentang keterlibatan dosen
dengan mengembangkan danmemvalidasi model penelitian yang
menggambarkan keterlibatan dosen, anteseden dankonsekuensi di salah
satu pendidikan tinggi swasta di Indonesia. Studi ini dapat bermanfaat
bagimanajemen lembaga pendidikan tinggi untuk menyusun strategi
dalam mengembangkan tenaga kerja yang kompeten, berkomitmen baik
dengan organisasi danmemberikan keunggulan kompetitif. Organisasi
pendidikan tinggi perlu selalumencari berbagai cara agar dosenyang ada
bias terlibat aktif dan merasakan hubungan yang dekatdengan
Kesimpulan organisasi mereka. Hasil positif dalam bentuk peningkatan komitmen
dankinerja harus memberikan dorongan yang cukup untuk memulai
tindakan yang relevan. Keterbatasan diakui oleh penelitian ini. Studi ini
hanya meneliti sedikit variabel, penelitian di masa depan dapat
memperluas jumlah variabel dalam model ini. Tambahan variabel
seperti penghargaan dan pengakuan, kepuasan kerja, dll. juga dapat
dipertimbangkan untuk dijelaskan pada penelitian masa depan.
Penelitian ini terbatas konteks perguruan tinggi swasta, studi pada
perguruan tinggi negeri dapat dilakukan untuk melihat apakah ada
variasi dalam hasil dan kesimpulan lainnya.
Referensi lain
Judul buku Strategi Meningkatkan Kualitas Lulusan Melalui Ketepatan Manajemen
Penulis Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd., IPM; Dr. Ir. Putri Lynna A.
Luthan, M.Sc., IPM; Prof. Dr. Abdul Hamid, K., M.Pd.
Tahun, halaman 2019; 135
Ukuran xiv, 119 hlm, Uk: 17.5x25 cm
Penerbit Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA
Mempelajari tentang kualitas lulusan perguruan tinggi dengan berbagai
metode, peningkatan dan mengetahui soft skil yang diperoleh
mahasiswa, membangun dan mengetahui kualitas diri/kepemimpinan
Pembahasan
mahasiswa penelitian ditentukan, hasil penelitian terhadap beberapa
perguruan tinggi dalam hal mengetahui kualitas pelayanan dosen
terhadap mahasiswa.
Berisi materi yang terstruktur dan mudah dipahami disertai dengan hasil
Keunggulan
penelitian yang lengkap.
Berdasarkan temuan penelitian, disimpulkan bahwa 49,21% variabel
kualitas pelayanan dosen tergolong kategori tinggi. Dibandingkan
variabel lainnya, presentase ini merupakan yang paling tinggi. Di sisi
lain, untuk variabel kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan hanya
Kesimpulan 28,16% yang mencapai kategori tinggi dan 62,11% tergolong memiliki
tingkat kepuasan kategori cukup. Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan dosen pada perguruan tinggi di Kota Medan tergolong baik,
dan kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan perguruan tinggi tergolong
cukup puas.

Hasil review berdasarkan jurnal dan buku


Transformasi pendidikan semakin maju dari waktu ke waktu hingga di era globalisasi menuju
society 5.0 seiring pesatnya perkembang kecanggihan teknologi. Keadaan ini terus menuntut setiap
sektor pendidikan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perwujudan ini tidak
terlepas dari setiap kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
unggul di bidangnya. Tentu, pola kepemimpinan yang handal ada faedahnya dalam diri seseorang
untuk melahirkan SDM yang unggul dalam memanajemen pendidikan sebagai dasar pengembangan
terhadap mutu lulusan yang diharapkan oleh pemangku kepentingan.
Kinerja pemimpin sangat menentukan proaktif bawahan dalam melaksanakan serta mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang diemban untuk diimplemenasikan sehingg tercapaian mutu
lullusan yang diharapkan stakeholder. Pada hakikatnya keberhasilan seorang pemimpin bilamana
menumbukembangkan makna leadership dalam kehidupan dengan prinsip time management and work
time discipline sebagai skala prioritas dalam mewujudkan hasil kinerja yang maksimal.
Dalam suatu organisasi, berhasil atau tidaknya pencapaian suatu tujuan, sangat
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pemimpin dan orang yang dipimpinnya. (hal.5)
Kepemimpinan merupakan suatu bentuk proses interaksi sosial untuk memengaruhi
komponen organisasi secara personal maupun kolektif untuk bersama-sama bekerja secara
kolektif-kolegial mencapai tujuan bersama dengan aturan-aturan yang berlaku. (hal.17)
Berdasarkan pembahasan tentang fakta kepemimpinan, ada beberapa pengkajian yang
menemukan berbagai model kepemimpinan, antara lain: kepemimpinan kharismatik,
kepemimpinan transformasional, kepemimpinan kultural, dan kepemimpinan partisipatif.
(hal.21-29)
Selanjutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi kepemimpinan, antara lain:
kepribadian (personality), harapan dan perilaku atasan, karakteristik harapan dan perilaku
bawahan memengaruhi terhadap gaya kepemimpinan, kebutuhan tugas, iklim dan kebijakan
organisasi, serta harapan dan perilaku rekan. (hal.31)
Pada prosesnya, perilaku seorang pemimpin terkait erat dengan beberapa hal yang
bersifat internal dalam organisasi, antara lain: kemampuan yang dimilikinya, karakter setiap
bawahan yang dipimpinnya, jabatan atau posisi tersebut yang diembannya, budaya organisasi,
serta situasi kondisi yang menyertainya. (hal.40)
Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang melibatkan
perubahan besar dalam sikap dan asumsi dari para pengikutnya serta membangun komitmen
untuk misi, sasaran dan strategi organisasi. (hal.114)
Berpijak pada teori hierarki kebutuhan Maslow, James McGregor Burns
mengembangkan gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional untuk
mengefektifkan cara menggerakkan dan mengarahkan komponen organisasi mencapai tujuan.
Artinya, pemimpin dalam memengaruhi komponen organisasi pendidikan dalam upaya
memobilisasi dan mengarahkan sumber daya manusia dalam organisasi dengan
memotivasinya menggunakan pendekatan kebutuhannya. (hal.135)
Selanjutnya, ada empat komponen kepemimpinan transformasional, antara lain:
idealized influence-charisma, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan
individualized consideration.
Kesimpulan
Kepemimpinan transformasional merupakan suatu gaya kepemimpinan yang
menginspirasi dan memberdayakan setiap individu maupun kelompok dalam suatu organisasi
dengan cara mentransformasikan atau melakukan perubahan pola pemikiran dan nilai-nilai
organisasi agar tercipta suatu kemandirian.
Seorang pemimpin dalam memengaruhi komponen organisasi pendidikan dalam
upaya memobilisasi dan mengarahkan sumber daya manusia dalam organisasi, harus mampu
membangun suatu hubungan/interaksi sosial antara pimpinan dan bawahan agar mampu
meningkatkan kinerja komponen organisasi pendidikan, melalui pendekatan kebutuhannya.
Kebutuhan yang dimaksud merupakan kebutuhan para bawahan itu sendiri yang pada
dasarnya merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, seorang
pemimpin yang transformasional senantiasa memberikan motivasi dan inspirasi kepada
bawahan atau anggotanya agar selalu kreatif dan inovatif dalam pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai