Anda di halaman 1dari 12

Review Jurnal

Kelompok IV
Characteristics Of Organizations

Judul A Literature Review of Inter-Organizational Sustainability Learning

Jurnal Internasional
Volume & Nomor Volume 12 No 4876.
Tahun Terbit 2020
Penulis Tulin Dzhengiz
Reviewer Ratna Azizah Puteri (03320210015)
Received: 23 Mei 2020 / Revised: 10 Juni 2020 / Accepted: 12 Juni 2020 /
Tanggal
Published: 15 Juni 2020
inter-organizational learning; sustainability; SDGs; collaboration;
Keywords
capabilities;

Pembangunan berkelanjutan dalam suatu organisasi dapat dilakukan secara


kolaboratif atau membangun Bersama antar lintas organisasi, dengan
catatan perlu di bangun system yang dapat menyatukan nilai-nilai baru.
Jurnal yang telah di review mengambarkan secara singkat terkait proses
dalam pembelajaran antar organisasi, kharakter individu organisasi, kondisi
lingkungan untuk proses belajar, factor hambatan dalam berkembang
hingga hasil gabungan antar organisasi. Jurnal ini memberikan nilai
kepahaman terkait dengan ide-ide yang dapat dikembangkan terkait
mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan dalam suatu
Latar Belakang organisasi. Pembangunan berkelanjutan yang terjadi dalam organisasi
secara tidak langsung dapat meningkatkan berbagai manfaat antara lain,
memperkuat internal/eksternal ekonomi, inovasi, peningkatan teknologi,
upgrade SDM, ekspansi bisnis, menaikan margin keuntungan dan lain lain.
Terdapat 4 nilai yang dihasilkan secara kerja kolaboratif yakni, nilai
asosiasi, manfaat turunan yang diperoleh mitra lain hanya dengan
bergabung pada organisasi lain. Nilai sumber daya, nilai berkaita dengan
hal yang tertuju pada pengembangan SDM itu sendiri, dan terdapat nilai
interaksi (hubungan sosial) dan nilai sinergis (menyelesaikan masalah
secara cepat dan tepat dengan dilakukan Bersama-sama).
1. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam Konteks Bisnis
Teori Penting Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) menetapkan target global
untuk semua organisasi yg dapat mengatasi masalah kesehatan hingga
memerangi ketidaksetaraan hingga perubahan iklim serta dapat mencakup
triple bottom (ekonomi, lingkungan, sosial) dan mengatasi masalah yang
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, gagasan tentang kemakmuran
dan kesetaraan.Pengabungan studi dalam organisasi pun memiliki peranan
penting berkaitan dengan mencapai tujuan bersama, mendesign ulang model
bisnis, meningkatkan kemampuan dan menjaga kestabilan dalam hal
ekonomi lingkungan dan social.

2. Aliansi Antar Perusahaan dan Kemitraan Lintas Berbagai Sektor


Aliansi antar perusahaan didefinisikan sebagai bentuk pengaturan
organisasi untuk hubungan kerjasama yang berkelanjutan di antara
perusahaan. Dengan kata lain, aliansi adalah pengaturan internal perusahaan
yang melibatkan pertukaran, berbagi, atau mengembangkan bersama
produk dan teknologi baru. Dengan adanya aliansi ini maka perusahaan
dapat mengakses sumber daya secara terbuka, memperoleh pengetahuan
yang lebih detail, dan mengembangkan kemampuan baru.Di sisi lain hal,
aliansi dapat membantu perusahaan mematuhi norma, nilai, dan peraturan
kelembagaan, dan melegitimasi tindakan mereka menggunakan pengaturan
aliansi. Aliansi antar perusahaan dapat terjadi antara pemasok dan
pelanggan dalam rantai nilai perusahaan, dengan pesaing atau berbagai
mitra inovasi lainnya dari industri yang berbeda.

3. Pembelajaran Antar-Organisasi dalam Konteks Bisnis


Dengan adanya Kerjasama antar organissasi perusahaan maka, dapat
menjadi ladang ilmu bagi perusahaan itu sendiri, seolah olah akan
mengubah pengetahuan eksternal menjadi internal bagi kepentingan
Bersama.Literatur tentang pembelajaran organisasi dapat dikategorikan
menjadi dua bidang yakni: pengetahuan atau sumber nilai. Jika
pembelajaran terjadi di berbagai tim dan fungsi di dalam suatu organisasi,
maka pembelajaran atau transfer pengetahuan ini sering disebut sebagai
intra-organisasi. Jika sumber pengetahuan berada di luar organisasi, seperti
dalam kasus jaringan, aliansi, konsultan, pemasok dan pelanggan, maka
pembelajaran ini sering disebut sebagai antar organisasi belajar.

Tujuan penulisan makalah ini yakni agar dapat berkontribusi pada


Tujuan pengetahuan tentang aliansi dan kemitraan yang keberlanjutan. Kontribusi
ini berkaitan dengan model dan agenda penelitian masa depan yang
dibangun karena berbagai pendekatan dan konsep teoretis yang menjelaskan
fenomena pembelajaran keberlanjutan antar organisasi. Selain itu, jurnal ini
juga berkontribusi untuk pengembangan keberlanjutan yang dapat mengatur
aliansi dan kemitraan dengan menunjukkan faktor yang dapat membantu
mereka meningkatkan pembelajaran antar organisasi dan kinerja kemitraan.
Bagian Teori dalam jurnal ini merangkum literatur tentang SDGs, kemitraan
untuk SDGs, dan pembelajaran antarorganisasi dalam konteks bisnis.
Bagian Temuan memperkenalkan model yang menunjukkan hasil proses
pembelajaran antar organisasi dalam konteks keberlanjutan. Bagian
Penelitian Masa Depan menguraikan kesenjangan penelitian di lapangan
berdasarkan tinjauan dan memberikan jalan untuk penelitian lebih lanjut.
Terakhir, bagian Kesimpulan mengacu pada kontribusi makalah ini untuk
teori dan praktek.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatur kembali pekerjaan yang
sudah ada sebelumnya yang berorientasi pada keberlanjutan kemitraan dan
aliansi dengan fokus pada proses pembelajaran antar organisasi, prosesnya
dan diikuti dengan hasil. Oleh karena itu, artikel ini mengambil pendekatan
sistematis untuk meninjau literatur yang ada. Sebuah penelitian tinjauan
literatur sistematis membantu untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan
mensintesis tubuh yang ada dengan metode tertentu. Tinjauan dipandu oleh
daftar periksa PRISMA, yang mengidentifikasi langkah-langkah yang
peneliti lakukan perlu melakukan tinjauan literatur sistematis. Bagian
pendahuluan memiliki isi terkait identifikasi alasan di balik tinjauan, dan
bagian teori mengembangkan dasar teoretis dari tinjauan. Fokus dari bagian
Metode Penelitian
ini untuk menjelaskan bagaimana review dilakukan. Metode dalam
penulisan jurnal yakni dengan melakukan Review dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Pencarian artikel akademik di database
2. Screening artikel yang ditemukan berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi
3. Memproses artikel yang dipilih melalui analisis konten kualitatif dan
pengkodean
4. Mensintesis,
5. Menyajikan temuan tinjauan.
Mengatur kembali pekerjaan yang sudah ada sebelumnya yang berorientasi
pada keberlanjutan kemitraan dan aliansi dengan fokus pada proses
pembelajaran antar organisasi, prosesnya dan diikuti dengan hasil. Oleh
Hasil Penelitian
karena itu, artikel ini mengambil pendekatan sistematis untuk meninjau
literatur yang ada.

Makalah ini diuraikan bagaimana kontribusi tidak hanya dihasilkan dari


kemitraan itu sendiri (perseorangan) tetapi juga di tingkat perusahaan hasil
melalui pengembangan kemampuan secara Bersama. Makalah ini juga
mengidentifikasi kesenjangan dan point-point yang diusulkan untuk
penelitian masa depan. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada
literatur tentang aliansi keberlanjutan antar organisasi perusahaan.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa praktisi keberlanjutan
semakin terlibat dalam mengelola aliansi dan kemitraan. Studi ini lebih
lanjut menambahkan bahwa untuk mengelola aliansi dan kemitraan yang
Kesimpulan keberlanjutan secara efektif, praktisi perlu focus pada cara terbaik yang
dapat mereka pelajari dari kolega mereka. Yakni dengan mengembangkan
kemampuan yang dapat meningkatkan kinerja dan memperluas model
produktifitas. Selanjutnya, model yang disajikan dalam Studi ini
dimaksudkan untuk memandu pembaca dalam mengidentifikasi apa yang
menjadi hambatan pembelajaran mereka berkaitan diri perseorangan
ataupun lintas organisasi perusahaan. Selanjutnya, hal ini akan membantu
dalam menentukan apa yang dibutuhkan perusahaan dan mitranya untuk
meningkatkan hasil pembelajaran (seperti kemampuan, sumber daya, daya
serap, kapasitas penyebaran, marketing dll).
Menjelaskan hal yang berguna untuk masa yang akan datang, yang
menjelaskan bagaimana terciptanya harmoni yang bagus antar organisasi
atau pun organisasi dengan perseorangan. Sehingga dengan terciptanya
Kelebihan
hubungan yang bagus, maka dengan mudah akan mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan seperti meningkatkan sumber daya, meningkatkan relasi
bisnis, meningkatkan value perusahaan dll.
Kurangnya detail ataupun bukti ilmiah yang berkaitan dengan pengalaman
Suatu Organisasi tertentu dalam hal hubungan antar organisasi perusaahaan
dalam satu dekade terakhir.Pengalaman dalam satu dekade terakhir ini yang
Kekurangan
biasanya dapat menjadi tolak ukur, ataupun bahan evaluasi terhadap
penelitian lebih lanjut.
Judul Program Sustainability Focus On Organizational Routines

Jurnal International Journal of Social Science and Business.

Volume & Nomor Volume 2, Number 2, Tahun 2018, pp. 82-92.

Tahun Terbit 2018

Penulis Nirwan Rasyid , Hanifati Burhan, dan Pridson Mandiangan

Reviewer Astrid Adelia Utami (03320210042)

Tanggal Received 19 February 2018 Received in revised form 15 March 2018


Accepted 18 April 2018 Available online 25 may 2018

Keywords organization characteristic, environmental change, organizational


entrepreneur, individual characteristic

Latar Belakang Keberadaan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang merupakan bagian terbesar
dari negara ekonomi, merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat
dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. UKM telah terbukti dapat
diandalkan sebagai katup pengaman di saat krisis, melalui mekanisme kerja
penciptaan dan penciptaan nilai. Peran dan fungsi strategis ini sebenarnya
dapat ditingkatkan dengan UKM sebagai salah satu pelaku usaha pelengkap
bagi pembangunan ekonomi nasional, dan bukan sebagai subordinasi pelaku
usaha lainnya. Kemenangan dalam meningkatkan kemampuan UKM berarti
memperkuat ekonomi komunitas bisnis. Hal ini akan membantu
mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional, dan sekaligus
memberikan dukungan nyata kepada pemerintah daerah dalam
melaksanakan otonomi pemerintah. UKM adalah fenomena yang cukup
populer saat ini, dan cenderung menjadi pola dan struktur baru dalam
kehidupan masyarakat, dan bagi pihak tertentu merupakan hal baru yang
memerlukan pendidikan khusus. UKM adalah bisnis dengan penuh resiko
dan ketidakpastian, yaitu antara sukses dan gagal dengan mudah dan cepat
terjadi. Perubahan lingkungan yang dinamis menjadi tantangan bagi
perusahaan untuk selalu tanggap terhadap perubahan. Salah satu tantangan
yang dihadapi perusahaan adalah perubahan lingkungan eksternal yang
menuntut kompetensi untuk mencapai efektivitas organisasi.
Teori Penting 1. Berdasarkan Teori RBV (Resource Based View), organisasi harus
memiliki sumber daya dan kemampuan yang unggul dan unik untuk
memenangkan persaingan (Hitts, et al 2001). Satu set sumber daya unik
yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan memungkinkan
perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan yang
berkelanjutan. Sumber daya unik yang dimaksud dalam RBT adalah
sumber daya yang memiliki sifat-sifat berharga, langka, tak ada
bandingannya, dan tak tergantikan. Usaha Kecil sebagai salah satu usaha
bisnis yang perlu ditanggapi perubahan lingkungan eksternal yang
dinamis, mengembangkan kapasitas untuk bersaing di tingkat lokal,
domestik dan pasar global.

2. Beberapa hal yang perlu disiapkan oleh usaha kecil antara lain: kapasitas
inovasi sebagai salah satu aspek kewirausahaan, fleksibilitas, dan
kemampuan untuk mengidentifikasi peluang bisnis dan pasar potensi
berdasarkan produk dan layanan yang unik (Hartati, 2014).

3. Penelitian yang berjudul Analisis Perubahan Lingkungan Terhadap


Kompetensi Usaha (Studi Pada Usaha Kecil dan Pengusaha Makanan dan
Minuman Skala Menengah di Malang dan Pasuruan) yang dilakukan oleh
Yuli (2006). Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis
dampak perubahan lingkungan bisnis yang meliputi : lingkungan,
lingkungan industri dan lingkungan internal, baik secara bersama-sama
maupun sebagian terhadap dunia usaha kompetensi UKM makanan dan
minuman di Malang dan Pasuruan. Sampel penelitian adalah 60
pengusaha dengan kriteria modal maksimal 200 juta dan usaha telah
berjalan minimal 5 tahun.

4. Studi lain oleh Kurniati (2014) berjudul Efek Karakteristik Manajer-


Pemilik Bisnis, Karakteristik Organisasi dan Lingkungan Eksternal
terhadap Kapasitas Inovasi dan Kinerja Bisnis. Hasil penelitiannya
membuktikan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi kapasitas
inovasi pada usaha kecil yaitu manajemen usaha pemilik, karakteristik
organisasi, dan karakteristik lingkungan.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik organisasi
dan perubahan lingkungan terhadap pembentukan landasan kewirausahaan
melalui variabel karakteristik individu pada studi kasus UKM di Kota
Palembang.

Metode Penelitian Peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh karakteristik organisasi dan
perubahan lingkungan pada penciptaan landasan kewirausahaan melalui
karakteristik individu variabel. Dengan demikian akan terlihat seberapa
besar karakteristik organisasi dan perubahan lingkungan mempengaruhi
karakteristik dan tingkatan individu untuk terciptanya landasan
kewirausahaan sehingga dapat diketahui juga berapa banyak UKM yang
menciptakan UKM baru lainnya. Metode penelitian yang di gunakan dalam
penulisan jurnal ini melalui beberapa tahapan yakni :

1. Desain Penelitian, Populasi dan Sampel


2. Teknik Pengambilan Sampel
3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
4. Teknik Analisis Data
5. Persamaan III Substruktur
6. Uji Hipotesis

Desain penelitian adalah studi kausal. Jenis data yang digunakan berupa data
primer yaitu kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Berdasarkan kriteria diperoleh Total sampel UKM
sebanyak 101 orang.

Hasil Penelitian Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan UKM
tidak mendukung peningkatan kinerja UKM. Sehingga di lakukan Uji
Validitas dan Reliabilitas Dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur konsistensi dan akurasi dari data yang
dikumpulkan dari hasil penggunaan instrumen. Hasil uji reliabilitas
menunjukkan bahwa semua item atau pertanyaan dinyatakan valid.
Sedangkan keandalan pengujian menunjukkan semua variabel dalam
penelitian ini adalah dinyatakan terpercaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil regresi layak digunakan.
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini
diperoleh kesimpulan sebagai berikut yakni Karakteristik organisasi
berpengaruh positif signifikan terhadap karakteristik individu, Perubahan
lingkungan bisnis berpengaruh signifikan dan berpengaruh positif terhadap
karakteristik , Karakteristik organisasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap pembentukan organisasi wirausaha UKM, Perubahan lingkungan
bisnis berpengaruh signifikan dan berpengaruh positif terhadap
pembentukan organisasi wirausaha UKM, Karakteristik organisasi,
karakteristik individu, dan perubahan lingkungan memiliki pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap penciptaan organisasi pengusaha UKM.

Kelebihan Dengan adanya penelitian ini kita dapat mengetahui betapa pentingnya
pembentukan organisai PKM saat ini yang dimana sangat berpengaruh
positif dan signifikan terhadap karakteristik individu maupun organisasi .
Menjelaskan bagaimana terciptanya harmoni yang bagus antar organisasi
atau pun organisasi dengan perseorangan. Dengan meningkatkan
kemampuan UKM berarti memperkuat ekonomi komunitas bisnis dan
sumber daya manusia serta membantu mempercepat proses pemulihan
ekonomi nasional, dan sekaligus memberikan dukungan nyata kepada
pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi pemerintah.

Kekurangan Untuk pengembangan penelitian selanjutnya di upayakan dapat dilakukan


dengan memasukkan orientasi strategis, integrasi pengetahuan, reaktivitas
strategis, kemampuan organisasi, faktor etnis, dan fokus pada studi untuk
UKM yang merupakan bisnis keluarga turun-temurun.
karakteristik organisasi lokal perempuan dan komunikasi terhadap
Judul
pembangunan sosial masyarakat di lhokseumawe-aceh
Jurnal Jurnal Kajian Jender
Volume & Nomor Volume 8 No 1.
Tahun Terbit 2016
Penulis Zulham dan Fauzan
Reviewer Aenun Sakinah 03320200083
Received: 25 Mei 2016 / Revised: 26 Mei 2016 / Accepted: 31 Mei 2016 /
Tanggal
Published: 1 Juni 2016

Keywords organizations, women, communication and development

Pengalaman masa lalu telah memberikan pelajaran berharga bagi bangsa


Indonesia, bahwa pembangunan yang dilaksanakan dengan pendekatan
top-down dengan sistem sentralistis, tidak berhasil di bidang sosial maupun
politik; meskipun di bidang ekonomi cukup menggembirakan. Masyarakat
menjadi kurang memiliki jati diri, tidak aktif dan tidak progresif. Wacana civil
society ini tampaknya menyadarkan para penyeleng-gara negara, untuk
menemukan pendekatan baru dalam kebijakan pembangunan yang benar-
benar berpihak pada kebutuhan rakyat, dengan mengedepankan demo-
Latar Belakang
kratisasi dan hak asasi manusia. Gender adalah bagian yang terpenting
dalam aspek pembangunan, dari sumber daya manusia, agama hingga
aktivitas sosial, budaya dan politik. Pembangunan masyarakat madani
ditutut penguatan keterlibatan dan peran perempuan. Marginalisasi gender
sangat dirasakan pada periode orde baru, namun optimisme baru, muncul
dengan eksisnya kesadaran perempuan akan termarginalnya kaum hawa,
sehingga banyak muncul bentuk perlawanan kaum feminis ini dalam bentuk
yang positif, seperti keterlibatan mereka dalam aktivitas organisasi sosial.

Strategi pembangunan menentukan strategi komunikasi, maka makna ko-


munikasi pembangunan pun bergantung pada modal atau paradigma
pembangunan yang dipilih oleh suatu negara. Pada bagian lainRogers
menyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar dari perubahan sosial.
Rogers (1981) melanjutkan komunikasi tetap dianggap sebagai
Teori Penting perpanjangan tangan para perencana pemerintah, dan fungsi utamanya
adalah untuk mendapat-kan dukungan masyarakat dan partisipasi mereka
dalam pelaksanaan rencana-rencana pembangunan. Dari pendapat Rogers
ini jelas bahwa setiap pembangunan dalam suatu bangsa memegang
peranan penting.Effendy (1987) mengatakan strategi baik secara makro
(planned multimedia strategy) mempunyai fungsi ganda yaitu : 1)
menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan
instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang
optimal; 2) menjembatani ”cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya
dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh,
yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

1. Urgensi Organisasi Lokal Perempuan di Indonesia dan Aceh


Sehubungan dengan itu, organisasi dan kearifan lokal, yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat lokal, perlu diberikan ruang gerak yang luas agar
dapat mengekspresikan dan mengartikulasikan berbagai kebutuhan
masyarakat lokal. Lebih jauh dari itu, berkembangnya keswadayaan
masyarakat dan peran aktifnya dalam pembangunan, khususnya
pembangunan kesejahteraan sosial. Dan pembangunan yang berpusat pada
masyarakat itu dapat direalisasikan apabila memanfaatkan organisasi lokal
yang ada di masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, keberadaan organisasi
dan kearifan lokal tersebut memiliki posisi yang sangat strategis dalam
pembangunan masyarakat. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan
penelitian dalam upaya menemukenali profil dan peranan organisasi lokal.

2. Karakteristik Organisasi Lokal Perempuan di Kota Lhokseumawe.


Terdapat empat karakteristik utama dari sebuah organisasi, yaitu: tujuan,
kumpulan orang, struktur, sistem dan prosedur. Setiap organisasi harus
memiliki tujuan. Karak-teristik organisasi dapat didefenisikan adalah
perilaku dan tingkah laku suatu organisasi/institusi terhadap kondisi yang
ada diluar organisasinya, maupun di dalam organisasinya sendiri. Hasil
penelitian menunjukan bahwa, organisasi lokal yang dibentuk oleh kaum
perempuan di Lhokseumawe mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Pertama, bentuk Organisasi Lokalyang didirikan oleh gender Kota


Lhoksemawe baik pada lingkup wilayah gampong (desa) maupun di
perkotaan merupakan unsur dari organisasi lokal. Dilihat dari bentuknya,
organisasi lokal ini cukup bervariasi seperti majelis ta’lim/pengajian/yasinan,
penguyupan (pengumpulan) warga daerah, perkumpulan suku tertentu,
perkumpulan remaja, perkumpulan adat, ikatan pemuda masjid,
perkumpulan arisan, lembaga keuangan masyarakat, perkumpulan
kesenian, perkumpulan olah raga, lembaga musyawarah adat, ikatan
keluarga. Organisasi ini cenderung adaptif dengan kemampuan lokal dengan
mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya lokal, tradisi dan
kebiasaan serta sumber daya lokal. perkumpulan yang pembentukannya
diprakarsai oleh pemerintah. Organisasi ini merupakan kepanjangan tangan
pemerintah kepada masyarakat seperti PKK, Posyandu, IPHI dan sebagainya.

Kedua, keanggotaan organisasi lokal gender di wilayah Kota Lhokseumawe


didasari pendidikan tertentu, keterampilan, persamaan agama, keturunan,
persamaan suku, persamaan pekerjaan, kepedulian sosial, persamaan
kepentingan, domisili di wilayah tertentu dam multikultur. Organisasi lokal
dengan anggota suku/etnis tertentu biasanya didirikan di pusat kota
Lhokseumawe yang bertujuan sebagai ikatan kekerabatan diantara
anggotanya, misalnya organisasi suku alas (kutacene), gayo, minang dan
lain-lain. Menjadi anggota sebuah perkumpulan tidak sulit, biasanya melalui
informasi dari keluarga, teman atau orang lain. Hak dan kewajiban anggota
biasanya sudah dirumuskan dalam suatu organisasi dalam bentuk anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga. Hak dan kewajiban anggota diantaranya
perkumpulan memiliki banyak persamaan antara lain hak untuk mem-
peroleh pendidikan, mengikuti pengajian, memperoleh arisan, memperoleh
bantuan sosial dan mengikuti setiap kegiatan perkumpulan sedangkan
kewajiban anggota antara lain menghadiri pertemuan rutin, iuran wajib,
iuran sukarela, mengikuti arisan wajib dan mengikuti kegiatan perkumpulan
secara aktif.

Ketiga, jangkauan wilayah, pada umumnya wilayah kegiatan organisasi di


kota Lhokseumawe meliputi desa maupun di pusat kota. Sebagai contoh,
perkumpulan arisan yang didirikan oleh kelompok masyarakat tertentu dari
Provinsi Aceh dimana jangkauannya bisa sampai ke luar wilayahnya (kota
dan kabupaten lain). Sedangkan tempat kegiatan dilaksanakan secara
bergantian sesuai dengan kesepakatan anggotanya misalnya kegiatan
pengajian dan arisan.Mengenai jangkauan wilayah ini sebenar-nya bukan
persoalan, karena memang begitu adanya. Lebih penting dari pada itu,
bahwa organisasi dengan jangkauan wilayah tertentu tersebut, dapat
membentuk dan mengembangkan jejaring kerja dengan organisasi lainnya,
sehingga potensi yang ada pada mereka dapat disinergikan untuk
kepentingan sebuah program yang dampaknya menjangkau banyak orang.

Keempat, sumber dana, aktivitas perkumpulan perlu didukung oleh dana


yang memadai sehingga kegiatan perkumpulan dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan. Informasi tertulis dari berbagai lokasi/tempat,
terdapat banyak kesamaan cara organisasi lokal dalam menghimpun dana,
diantara lain: Iuran anggota, Sumbangan masyarakat, Subsidi pemerintah,
Hasil usaha organisasi (usaha ekonomis)
Tujuan penulisan makalah ini yakni agar dapat berkontribusi pada
pengetahuan tentang peran perempuan dan karakteristik dalam
membentuk organisasi dan mempertahankan pendirian komunikasi sosial
dalam rangka aktualisasi keberadaan mereka di masyarakat, karena
Tujuan selama rezim orde baru, atau disebut dengan rezim militer Suharto,
perempuan terpinggirkan dan terisolasi dari pembangunan, politik, budaya
dan kegiatan sosial lainnya. Oleh karena itu dilakukan pengamatan pada
masyarakat lokal di Aceh dalam bidang organisasi sebagai mekanisme
pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan bagi masyarakat
pada tingkat lokal, khususnya perempuan.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informasi dan data
diperoleh dengan menggunakan observasi, wawancara dan studi literer.
Teknik analisis menggunakan Interaktive Model dari Miles dan Huberman
(Milles & Huberman, 1992. Pp 20), yang meliputi kegiatan, antara lain:
peneliti mengum-pulkan data baik dari sumber data primer maupun
sumber data sekunder, setelah itu semua data yang sudah terkumpul
tersebut selajutkan ditampilkan ataupun disajikan. Data yang diperoleh
dari lapangan maupun bahan pustaka pasti sangat beragam, untuk
menyortir agar data yang diperoleh itu sesuai dengan kebutuhan maka
selanjutnya dilakukan reduksi data. Reduksi data ini dimaksudkan agar
data yang nanti akan menjadi bahan analisis tersebut adalah data yang
benar-benar revelan dengan tema riset yang dilakukan. Jika reduksi data
telah selesai maka langkah selanjutkan adalah penarikan simpulan. Siklus
ini dilakukan dengan siklus yang tidak terputus
masyarakat akar rumput telah tumbuh dan berkembang organisasi yang
dimanfaatkan sebagai mekanisme pemenuhan kebutuhan dan pemecahan
permasalahan bagi ma-syarakat pada tingkat lokal, khususnya perempuan.
Hasil Penelitian Organisasi lokal telah mengembangkan organisasi sesuai karaktek masing-
masing masyarakat dan perkumpulannya. Setiap organisasi memiliki
program program/kegiatannya yang mengakomodasi berbagai perbedaan
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat local
Makalah ini diuraikan bagaimana masyarakat telah tumbuh dan
berkembang organisasi yang dimanfaatkan sebagai mekanisme
pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan bagi ma-syarakat
pada tingkat lokal, khususnya perempuan. Organisasi lokal telah
mengembangkan organisasi dan program/kegiatannya yang
mengakomodasi berbagai perbedaan dan kebutuhan masyarakat lokal.
Kesimpulan Sasaran bidang kesejahteraan sosial (penyandang masalah kesejahteraan
sosial) sudah menjadi per-hatian sebagian besar organisasi perem-puan
lokal yang ada di Lhokseumawe. Berbagai peranan telah dilaksanakan oleh
organisasi sosial lokal, dan manfaatnya telah dirasakan oleh anggota dan
masyarakat. Antar organisasi lokal telah mengembangkan jaringan dan
telah membentuk embrio wahana kesejahteraan sosial berbasis
masyarakat. Di samping kaum perempuan telah mengembangkan
kerjasama dengan pemerintah lokal dalam pembangunan masyarakat.
Menjelaskan mengenai organisasi perempuan yang dapat diterima oleh
warga setempat, yang dimana menganalisa tentang karakter masyarakat
terhadap berbedaan dalam berorganisasi dan sesuai dengan kebutuhan
Kelebihan masyarakat local khususnya perempuan. Hal ini berguna terciptanya
hubungan yang harmonis sesama warga lokal, maka dengan mudah akan
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan seperti meningkatkan sumber
daya, dan membangun lingkungan yang aman dan damai.
Kurangnya menjelaskan tentang karakteristik penting yang dibutuhkan
Kekurangan berdasarkan kriteria setiap organisasinya. Selain itu perlu juga dijelaskan
mengenai cara masyarakat dalam menyikapi organisasi perempuan yang
yang ada pada desa tersebut

Anda mungkin juga menyukai