Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ESSAI

JEJARING ORGANISASI, PEMAHAMAN JEJARING, DAN KOLABORASI ORGANISASI

Disusun oleh :

1. Dhiwa Rizky Alvito (07011282227060)


2. Roni Pratama (07011282227075)
3. M. Rafly Nugraha (07011282227085)
4. Rizki Juli Wijayanto (07011282227087)
5. Galuh Mubiar Lumintang (07011282227112)

Dosen Pengampu : D.r. Lili Erina M.Si


Mata Kuliah : Teori Organisasi

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
1. Definisi Jejaring Organisasi
Adapun yang disebut jaringan dalam organisasi adalah suatu sistem yang mengacu pada
hubungan dan koneksi antara berbagai organisasi, baik langsung maupun tidak
langsung. Jaringan ini dapat terbentuk karena berbagai alasan, seperti pemenuhan
kebutuhan bersama, peningkatan efisiensi, atau akses terhadap sumber daya. Hal ini
dapat melibatkan kolaborasi antar perusahaan dalam industri yang sama, organisasi
nirlaba, atau kemitraan antara perusahaan dan lembaga pemerintah. Suksesnya jejaring
yang terawat justru ada pada bagaimana kualitas hubungan kita secara organisasi
dengan mitra-mitra kita.

2. Hal-Hal dalam Membangun Jejaring Organisasi


• Mulailah dengan membangun kepercayaan
• Tetapkanlah tujuan
• Seleksi kontak yang kita miliki
• Alokasi waktu waktu Anda untuk membangun jejaring.
• Mulailah membangun jejaring sekarang.
• Peliharalah jejaring, makan waktu sampai jejaring bisa memberikan manfaat.
• Cari kesempatan untuk memberi dan menerima dalam jejaring yang sudah
dibangun.
• Bukan hanya jumlah jejaring yang menentukan, kualitas hubungan sangat
penting.

3. Hal-Hal dalam Memengaruhi Kualitas Jejaring Organisasi


• Pertemuan yang cukup teratur
• Kedua pihak mendapat manfaat
• Adanya tantangan yang dihadapi bersama
• Saling percaya
• Hubungan yang personal
• Adanya musuh bersama
• Reputasi dan kepercayaan, reputasi adalah pandagan orang lain terhadap kita.
Reputasi dibangun agar orang lain mengenali kita bilamana kita efektif, bekerja
baik dengan orang lain, bilamana kita tulus, menghormati orang lain.
• Menjadi orang yang handal, sangat penting untuk tumbuhnya kepercayaan.

4. Jenis-Jenis Jejaring Organisasi


1.Jejaring Operasional
Didalam berorganisasi kita harus membangun hubungan kerja yang baik dengan
semua pihak yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan. Yang termasuk
dalam network operasional ini adalah semua anggota tim kerja, sesama kolega di
kantor, serta semua tim internal yang mempunyai kemampuan untuk mendukung
atau menggagalkan pekerjaan.
2. Jejaring Personal
Diperlukan untuk pengembangan diri. Melalui asosiasi profesi, ikatan alumni, dan
berbagai perkumpulan, Anda dapat memperoleh perspektif baru yang dapat
membantu untuk meningkatkan karir. Kontak yang dibangun dapat memberi
referensi dan informasi; serta seringkali pengembangan diri melalui coaching dan
mentoring. Datang ke pertemuan sosial yang tepat dapat membantu membangun
jejaring personal ini.
3. Jejaring Strategis
Membuka mata seorang pemimpin pada arah bisnis baru dan para pemangku
kepentingan yang perlu dilibatkan. Ketika kita naik ke posisi pimpinan suatu unit
bisnis, Kita harus mulai memperhatikan masalah strategis yang lebih luas. Relasi
lateral dan vertikal dengan pimpinan unit bisnis lain serta pihak-pihak di luar unit
bisnis kita menjadi sangat penting untuk mengetahui bagaimana unit bisnis yang
dipimpin memberikan kontribusi dalam konteks yang lebih besar. Jejaring strategis
adalah relasi dan sumber informasi yang memberikan kekuatan pada pemimpin
untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi kedepan.

5. Tujuan Membangun Jejaring Organisasi


Adanya sebuah jaringan di dalam sebuah organisasi adalah untuk saling bekerja sama
dan memenuhi kebutuhan masing-masing yang tidak dapat dipenuhi seorang diri dan
sebagai alat untuk koordinasi dan kerja sama antar semua pihak yang harus saling
mengenal dan saling percaya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

6. Definisi Pemahaman Jejaring


Jejaring adalah suatu susunan garis edar yag menghubungkan berbagai titik, dimana
satu organisasi atau lebih hergerak dari satu titik ke titik lain atau setiap organisasi akrab
dengan berbagai jaringan.jejaring terdiri dari beberapa jejaring yang dibentuk oleh
orang orang untuk mencapai tujuan tertemtu. Jejaring mendukung banyak fungsi yang
di penuhi oleh orang orang, mulai dari transaksi rutin hingga bersosialisasi, berinovasi,
merencanakan, belajar dan mengembangkan karir.

7. Tujuan Pokok Membangun Jejaring


a) Menyatukan bakat, potensi, kemampuan, baik individu, kelompok maupun
seluruh jajaran organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta kemampuan
bersama yang makin besar.
b) Fokus yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan pokok yaitu:
mempersatukan bakat, kecakapan, keterampilan serta kemampuan lainnya yang
masih diperlukan organisasi. dan bagaimana membina dan mengembangkan
hubungan untuk meningkatkan kemampuan bersama guna mencapai tujuan
yang disepakati termasuk meningkatkan kesatuan dan persatuan organisasi
c) Unsur pokok yang dapat membantu tujuan membangun jejaring ialah :
Membina dan mengembangkan sumberdaya manusia, mengembangkan
kemampuan organisasi, mewujudkan pencapaian tujuan bersama
d) Membantu mengembangkan berbagai ragam kemampuan anggota organisasi
sehingga dapat mewujudkan peningkatan kemampuan di setiap jenjang
organisasi secara menyeluruh

8. Definisi Kolaborasi Organisasi


Kolaborasi atau karya sama adalah proses dua atau tiga orang, entitas, atau organisasi
bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau masalah bersama. Kolaborasi
antarorganisasi adalah sebuah proses dimana organisasi-organisasi yang memiliki
kepentingan terhadap suatu masalah tertentu berusaha mencari solusi yang ditentukan
secara bersama dalam rangka mencapai tujuan yang tidak dapat mereka capai secara
sendiri-sendiri. Kolaborasi antarorganisasi dapat terjadi pada tataran organisasi sektor
publik maupun swasta.
Dalam perspektif teori organisasi, konsep kolaborasi atau relasi organisasi
mengandung 2 makna penting didalamnya. Diantaranya yakni:
Setiap organisasi pada awalnya bersifat otonom (mandiri).
Karena adanya kebutuhan untuk mencapai tujuannya masing-masing, akan tetapi masih
terfokus pada satu tujuan atau objek yang sama, maka suatu organisasi membentuk
kerjasama dengan organisasi lain yang memiliki satu fokus tujuan yang sama.

9. Faktor yang Memengaruhi Kolaborasi Organisasi


Kolaborasi antarorganisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Pembagian kerja antar lembaga: Pembagian kerja yang jelas dan efektif dapat
memudahkan kolaborasi antarorganisasi
b) Struktur kelembagaan: Struktur kelembagaan yang baik dapat memudahkan
koordinasi dan kerja sama antarorganisasi
c) Koordinasi: Interaksi operasional antarorganisasi dapat memudahkan
kolaborasi
d) Faktor lembaga utama: Adanya lembaga yang memimpin dan
mengkoordinasikan kolaborasi dapat memudahkan tercapainya tujuan bersama
e) Faktor pelayanan publik: Adanya fokus pada pelayanan publik dapat
memudahkan kolaborasi antarorganisasi
f) Faktor infrastruktur: Ketersediaan sumber daya dapat memudahkan kolaborasi
antarorganisasi

10. Komponen Penting Kolaborasi Organisasi


Kolaborasi organisasi memiliki 5 komponen yang dapat diperhatikan untuk mencapai
hasil yang maksimal, diantaranya:
a) Collaborative culture: Seperangkat nilai-nilai dasar yang membentuk tingkah
laku kolaborator.
b) Collaborative leadership: Suatu kebersamaan yang merupakan fungsi
situasional dan bukan sekedar hirarki dari setiap posisi yang melibatkan setiap
orang dalam organisasi.
c) Strategic vision: Prinsip-prinsip pemandu dan tujuan keseluruhan dari
organisasi yang bertumpu pada pelajaran yang berdasarkan kerjasama intern
dan terfokus secara strategis pada kekhasan dan peran nilai tambah di pasar.
d) Collaborative team process: Sekumpulan proses kerja non-birokrasi dikelola
oleh tim-tim kolaborasi dari kerjasama profesional yang bertanggung jawab
penuh bagi keberhasilannya dan mempelajari keterampilan-keterampilan yang
memungkinkan mereka menjadi mandiri.
e) Collaborative structure: Pembenahan diri dari sistem-sistem pendukung bisnis
(terutama sistem informasi dan sumberdaya manusia) guna memastikan
keberhasilan tempat kerja yang kolaboratif. Para anggotanya merupakan
kelompok intern yang melihat organisasi sebagai pelanggan dan terfokus pada
kualitas di segala aspek kerjanya.

11. Contoh Kasus


Kolaborasi Antar Instansi Dalam Pelayanan Pengurusan E-KTP di Kabupaten
Banggai
Kolaborasi Antar Instansi yang dilakukan pada kantor Kelurahan Luwuk dan Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Banggai adalah salah satu contoh
kolaborasi antara kedua organisasi. Kedua instansi ini mengolaborasikan kegiatannya
dalam kepengurusan Pelayanan Pengurusan e-KTP di Kabupaten Banggai.
Kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal bahwa dalam
pengurusan e-KTP pegawai belum dapat menyelesaikannya sesuai jadwal, sehingga
masyarakat harus menunggu lama, sebab Pemerintah Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil harus menunggu blangko dari pusat. Kemampuan pegawai dalam melakukan
kerjasama tim di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banggai
dan Kantor Kelurahan Luwuk bahwa pegawai melakukan bekerjasama im dengan baik
dalam menghadapi berbagai pekerjaan atau tugasnya agar hal tersebut dapat membantu
pegawai meringankan bebannya sebab setiap pekerjaan yang dikerjakan di kantor
adalah merupakan tanggungjawab bersama.
KESIMPULAN

1. Jaringan dalam organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen yang di dalamnya
saling berhubungan dengan satu sama lain.
2. Beberapa hal yang diperlukan dalam membangun jejaring organisasi, membangun
kepercayaan, menetapkan tujuan, alokasi waktu, membangun jejaring dari sekarang,dll.
3. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas jaringan organisasi, Pertemuan yang cukup
teratur,Kedua pihak mendapat manfaat,Adanya tantangan yang dihadapi bersama,Saling
percaya,Hubungan yang personal, Reputasi dan kepercayaan, menjadi orang yang handal.
4. Jejaring Operasional, didalam berorganisasi kita harus membangun hubungan kerja yang
baik dengan semua pihak yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan.
Jejaring Personal, diperlukan untuk pengembangan diri.
Jejaring Strategis, membuka mata seorang pemimpin pada arah bisnis baru dan para pemangku
kepentingan yang perlu dilibatkan. Ketika kita naik ke posisi pimpinan suatu unit bisnis, Kita
harus mulai memperhatikan masalah strategis yang lebih luas.
5. Adanya sebuah jaringan di dalam sebuah organisasi adalah untuk saling bekerja sama dan
memenuhi kebutuhan masing-masing yang tidak dapat dipenuhi seorang diri
6. Jejaring adalah suatu susunan garis edar yag menghubungkan berbagai titik, dimana satu
organisasi atau lebih hergerak dari satu titik ke titik lain atau setiap organisasi akrab dengan
berbagai jaringan.jejaring terdiri dari beberapa jejaring yang dibentuk oleh orang orang untuk
mencapai tujuan tertemtu.
7. Tujuan Pokok Membangun Jejaring adalah Fokus yang harus diperhatikan untuk mencapai
tujuan pokok yaitu: mempersatukan bakat, kecakapan, keterampilan serta kemampuan lainnya
yang masih diperlukan organisasi. dan bagaimana membina dan mengembangkan hubungan
untuk meningkatkan kemampuan bersama dan serta Menyatukan bakat, potensi, kemampuan,
baik individu, kelompok maupun seluruh jajaran organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta
kemampuan bersama yang makin besar.
8. Kolaborasi atau karya sama adalah proses dua atau tiga orang, entitas, atau organisasi bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas atau masalah bersama. Kolaborasi antarorganisasi adalah
sebuah proses dimana organisasi-organisasi yang memiliki kepentingan terhadap suatu
masalah tertentu berusaha mencari solusi yang ditentukan secara bersama dalam rangka
mencapai tujuan yang tidak dapat mereka capai secara sendiri-sendiri
9. Faktor utama yang dapat mempengaruhi tingkat kolaborasi dalam suatu organisasi,
pembagian kerja antar lembaga, struktur kelembagaan, koordinasi, faktor lembaga utama,
faktor pelayanan publik, dan faktor insfrastruktur.
10. Beberapa komponen kunci dari kolaborasi organisasi: collaborative culture, collaborative
leaderhsip. strategic vision, collaborative team process, collaborative structure
11.Berdasarkan deskripsi kolaborasi antara Kantor Kelurahan Luwuk dan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banggai dalam pengurusan e-KTP di Kabupaten
Banggai, dapat disimpulkan beberapa poin kunci:
• Meskipun ada kerjasama antar instansi, kendala tetap muncul, khususnya terkait dengan
waktu selesainya pengurusan e-KTP. Keterbatasan seperti menunggu blangko dari
pusat dapat mengakibatkan tertundanya pelayanan kepada masyarakat.
• Meskipun ada kerjasama antar instansi, kendala tetap muncul, khususnya terkait dengan
waktu selesainya pengurusan e-KTP. Keterbatasan seperti menunggu blangko dari
pusat dapat mengakibatkan tertundanya pelayanan kepada masyarakat.
• Meskipun ada kerjasama antar instansi, kendala tetap muncul, khususnya terkait dengan
waktu selesainya pengurusan e-KTP. Keterbatasan seperti menunggu blangko dari
pusat dapat mengakibatkan tertundanya pelayanan kepada masyarakat.
• Tantangan yang menghadang, seperti keterlambatan dalam penyelesaian e-KTP,
menunjukkan pentingnya pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kolaborasi.
Dengan melakukan evaluasi, instansi yang terlibat dapat mengidentifikasi masalah dan
mencari solusi untuk meningkatkan efisiensi.
• Tantangan yang menghadang, seperti keterlambatan dalam penyelesaian e-KTP,
menunjukkan pentingnya pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kolaborasi.
Dengan melakukan evaluasi, instansi yang terlibat dapat mengidentifikasi masalah dan
mencari solusi untuk meningkatkan efisiensi.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara (2008). NEGOSIASI KOLABORASI DAN JEJARING


KERJA. https://123dok.com/document/y9g7l1lq-
negosiasikolaborasidanjejaringkerjapim.html

L. O. S Jayalangi(2017). KOLABORASI ANTAR INSTANSI DALAM PELAYANAN


PENGURUSAN E-KTP DI KABUPATEN BANGGAI (Studi Kasus Di Kelurahan
Luwuk dan Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil).
https://lonsuit.unismuhluwuk.ac.id/clean/article/view/177/697#

Senjariani, N. (2014). Jejaring Organisasi. Blogspot.com.


https://nursellasenjariani.blogspot.com/2014/04/jejaring-organisasi.html?m=1

Sampe, E. (2014). Pengembangan Jejaring Organisasi Pada Yayasan Sangatta Baru (YSB)
Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat. Jurnal Administrasi Publik
Mahasiswa Universitas Brawijaya, 2(3), 471–477.
https://media.neliti.com/media/publications/78459-ID-pengembangan-jejaring-
organisasi-pada-ya.pdf

S. J Raharja (2008). KOLABORASI DALAM PERSPEKTIF TEORI ORGANISASI DAN


ADMINISTRASI PUBLIK. https://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F126160-D+00886-
Model+kolaborasi-Literatur.pdf

Zulfiani, D. (2022, March 7). Jejaring organisasi - Flip eBook Pages 1-16 | AnyFlip | dini.qt78.
Anyflip.com; dini.qt78. https://anyflip.com/jwlff/ntcw/basic

Zulfiani, D. (2022, March 7). Jejaring organisasi - Flip eBook Pages 1-16 | AnyFlip | dini.qt78.
Anyflip.com; dini.qt78. https://anyflip.com/jwlff/ntcw/basic

Anda mungkin juga menyukai