Anda di halaman 1dari 18

SISTEM SOSIAL BUDAYA

KELOMPOK 8:
1. Kristin Aprilia (07011282227097)
2. Mutiara Indah Wulandari (07011282227115)
3. Amrina Rosyada (07011282227098)
4. Khilya Thahara (07011282227062)
5. Siti Sulia Febrianti (07011282227082)
POKOK BAHASAN

- Integrasi Sosial -

Permasalahan Integrasi

Potensi Konflik & Disintegrasi Bangsa


Integrasi Sosial dalam Paradigma Kebhineka


Tunggal Ikaan.
Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling


berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga memiliki keserasian fungsi.

Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian masyarakat memiliki


kesepakatan tentang nilai-nilai sosial tertentu yang bersifat fundamental.
Nilaai-nilai sosial dalam masyarakat majemuk inilah yang diharapkan mampu
meredam kemungkinan untuk berkembangnya konflik horizontal.
Syarat Integrasi

Menurut (Wiliam dalam Kun Maryati 2007) syarat terjadinya integrasi sosial
adalah:

a. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-


kebutuhan mereka.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai nilai dan
norma.
c. Nilai dan norma sosial berlaku cukup lama dan dijalankan konsisten.
Bentuk-Bentuk Integrasi
Menurut Yusniati (2007) dalam proses integrasi sosial terdapat bentuk-bentuk
integrasi sosial dapat dilihat yaitu:
a.Integrasi normatif yaitu integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang
berlaku di masyarakat.

b. Integrasi fungsional yaitu integrasi yang terjadi akibat adanya fungsi-fungsi


tertentu dalam masyarakat.

c. Integrasi koersif yaitu integrasi yang berbentuk kekuasaan yang miliki


pengusaha.
Faktor Pendukung & Penghambat
Integrasi Sosial

Menurut Rusman (2005) faktor pendukung Menurut I Putu Ari Asrawam dalam Diktat Integrasi
integrasi yaitu: Nasional (2017), yang dapat menghambat integrasi yaitu :
Pengakuan kebhinekaan Kurangnya toleransi dalam masyarakat.
Adanya kesamaan dalam heterogenitas Kurangnya kesadaran untuk menjaga persatuan dan
Perasaan saling memiliki kesatuan.
Tercapainya suatu konsensus mengenai Adanya perasaan tidak adil terhadap ketimpangan
nilai-nilai dan norma sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Norma-norma masyarakat konsisten dan Timbulnya etnosentrisme
tidak berubah-ubah Ancaman atau gangguan baik dari dalam maupun luar
Pembinaan kesadaran negeri.
Pelaksanaan asas keadilan sosial dan Pembangunan yang tidak merata
subsidiaritas Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen
Pengawasan sosial dan intensif Masuknya kebudayaan asing

Konflik Agama
Konflik dalam agama maupun antaragama merupakan bentuk potensi konflik yang bisa terjadi kapana

saja dalam suatu masyarakat, juga bisa menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Konflik antaragama
biasanyae terjadi saat adanya perbedaan pandangan. Selain itu ada juga pemicu lain, yaitu pemaksaan
pandangana dari suatu agama pada pemeluk agama yang berbeda.

Konflik antaragama yang pernah terjadi di Indonesia dan berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa
adalah Konflik Antaragama di Situbondo. Konflik ini berawal dari persidangan Saleh sebagai tersangka
kasus pencemaran agama yang kemudian akhirnya terjadi pembakaran-pembakaran di gedung
Pengadilan Negeri Situbondo, gereja-geraja di kawasan Kabupaten Situbondo, bahkan sebuah rumah
milik pendeta. Konflik ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar, bukan hanya infratrusktur,
tetapi juga menyisakan trauma yang mendalam bagi warga masyarakat.

Kearifan lokal yang dimiliki oleh kedua umat beragama yang terlibat konflik menjadi modal sosial yang
mendukung dalam terwujudnya integrasi
Contoh konflik tersebut berhubungan dengan teori hubungan masyarakat
dalam teori konflik sosial. Upaya yang bisa dilakukan agar peristiwa itu tidak
terjadi di masa yang akan datang, yaitu:
1. Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan yang
lain.

2. Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal lebih


jauh antara satu dengan yang lain.

3. Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang dianut masyarakat membawa


misi kedamaian.

4. Meningkatkan pendidikan toleransi antaragama.


Konflik Fashion

Arus informasi yang berkembang pesat menyebabkan interaksi masyarakat lokal dengan
masyarakat luar makin intens dan sulit disaring. Bahkan, interaksi tersebut tak terkendali
dan berhasil mempengaruhi perilaku masyarakat terutama generasi milenial yang meniru
gaya berpakaian terbuka yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Gejala tersebut berkaitan dengan teori identitas yang berasumsi bahwa konflik
disebabkan oleh identitas yang terancam. Pemerintah diharapkan meningkatkan
kepeduliannya karena terkadang pemerintah bungkam mengenai solusi agar budaya luar
tidak mudah masuk ke Indonesia. Kebijakan yang dapat ditetapkan, misalnya adalah
memblokir media sosial atau melarang masuknya tayangan dari luar negeri. Hal ini
merupakan salah satu cara untuk menjaga kelestarian Identitas Indonesia.
Perpecahan NKRI

Masuknya tenaga kerja asing akan membuat semakin sempit lapangan pekerjaan di dalam negeri. Hal
ini karena jumlah tenaga kerja akan bertambah banyak. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan usaha
di dalam negeri maka lapangan pekerjaan akan terasa semakin sempit dan dapat berpotensi terjadinya
disintegrasi bangsa.

Timbulnya prasangka dan kecemburuan sosial yakni akibat tidak meratanya upah antara tenaga kerja
lokal dan upah tenaga kerja asing, Hal tersebut memicu hadirnya kecemburuan sosial dikalangan
masyarakat lokal maupun tenaga kerja lokal terhadap tenaga kerja asing yang mengakibatkan
terbentuknya prasangka dan stereotype yang tidak baik, masalah ini sama hal nya dengan kasus yang
berada di sulawesi selatan yang sebagian besar masyarakat pekerja merasa mereka dalam perusahaan
seperti di kelas dua kan dalam tatanan sosial kerja di perusahaan.

Diharapkan pemerintah dapat menganalisa fenomena tersebut dari segi hukum dan memberikan
rekomendasi kepada pihak-pihak terkait dalam bertindak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
guna menghasilkan pilihan-pilihan yang tepat dan efisien
Hal tersebut memicu hadirnya kecemburuan sosial dikalangan masyarakat lokal maupun
tenaga kerja lokal terhadap tenaga kerja asing yang mengakibatkan terbentuknya prasangka
dan stereotype yang tidak baik, masalah ini sama hal nya dengan kasus yang berada di sulawesi
selatan yang sebagian besar masyarakat pekerja merasa mereka dalam perusahaan seperti di
kelas dua kan dalam tatanan sosial kerja di perusahaan.

Diharapkan pemerintah dapat menganalisa fenomena tersebut dari segi hukum dan
memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait dalam bertindak untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut guna menghasilkan pilihan-pilihan yang tepat dan efisien seperti
menegakkan aturan ketenagakerjaan memperketat masuknya TKA sehingga lapangan kerja di
dalam negeri masih dilindungi untuk warga negara Indonesia , melindungi kesempatan kerja bagi
para tenaga kerja lokal supaya mereka tidak kehilangan kesempatan untuk bekerja guna
mewujudkan kesejahteraan masyarakat .
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa
jangan Hukum ada kepastian hukum dalam masyarakat.
Kesen
Artinya, kata kunci hukum adalah hak dan
kewajiban yang adil.
Faktor penyebab permasalahan hukum

diantaranya yaitu:
1. Peradilan yang mengedepankan nafsunya Beberapa akibatnya yakni:
1. Perlakuan khusus terhadap koruptor
2. Adanya hubungan antara pihak hukum Lapas sukamiskin menjadi tempat nyaman bagitikus-
dengan tersangka tikus pengunggis dana negara.
Beberapa diantaranya yakni:
3. Perbedaan ekonomi a) Setya Novanto(Anggota Partai Golkar) - Kasus
Korupsi e-KTP
4. Sikap masyarakat yang acuh tak acuh
mengenai hukum/aturan/norma b) Luthfi Hasan Ishaq( Mantan Presiden PKS) – Suap
impor daging sapi & pencucian uang.
5. Kesadaran yang kurang.

1. Berhak untuk berpendidikan sebatas hukum


Pendidikan adalah hak dan kewajiban bagi penerus bangsa Indonesia. Kebutuhan primer ini juga belum bisa ditangani dengan baik
oleh pemerintah. Ini membuahkan konflik bagi masyarakat dengan pemerintah.
Banyak sekali anak yang belum merasakan bangku Sekolah Dasar, banyak sekali anak yang mederita kelaparan di pinggir jalan,
banyak sekali anak yang tidak mendapatan haknya.
Pasal 31 UUD 1945 merupakan landasan mengenai hak untuk memiliki Pendidikan di Indonesia.
(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai.

Penyelesaian masalah menggunakan Teori Transformasi Konflik - Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah ketidaksetaraan
dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi -
1. Perlakuan khusus terhadap koruptor
Dengan adanya kenyataan ini, bukan hanya koruptor yang harus di adili, namun pegawai sipil negara yang bertugas sebagai penjaga
juga harus di adili. Hukum ada bukan didasari oleh kekuasaan, tetapi keadilan. Ketidaksetaraan atara para tahanan koruptordengan
tahanan rakyat biasa harus segera diperbaiki. Didasari dengan hukum dan yang utama kesadaran diri sendiri.Konflik ini akan terus
berlanjut jika para petugas terus melahap uang kotor dari para koruptor.

2. Berhak untuk berpendidikan sebatas hukum


Pemerintah harus jeli dalam pemberian dana Pendidikan bagi anak-anakyang kurang mampu, jangan sampai ada pendanaan yang
didasari dengan kata kekeluargaan. Terutama penggelapan dana oleh pihak berwajib, ini adalah hal yang harus segera dimusnahkan.
Kita juga sebagai kaum milenial, sudah saatnya ikut serta dalam menyelesaikan konflik sosial ini, kita bisa memberikan Pendidikan
informal kepada anak-anak yang membutuhkan. Kita bisa menjadi pelayan publik yang jauh darikecurangan.
Kita bisa membuat kegiatan sosial untuk anak yang kurang berkecukupan baik dari pandangan ekonominya ataupun pendidikannya.
1. Berhak untuk berpendidikan sebatas hukum
Pendidikan adalah hak dan kewajiban bagi penerus bangsa Indonesia. Kebutuhan primer ini juga belum bisa ditangani
dengan baik oleh pemerintah. Ini membuahkan konflik bagi masyarakat dengan pemerintah.
Pasal 31 UUD 1945 merupakan landasan mengenai hak untuk memiliki Pendidikan di Indonesia.
(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai.

Penyelesaian masalah menggunakan Teori Transformasi Konflik - Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi -
1. Perlakuan khusus terhadap koruptor
Dengan adanya kenyataan ini, bukan hanya koruptor yang harus di adili, namun pegawai sipil negara yang bertugas sebagai
penjaga juga harus di adili.

2. Berhak untuk berpendidikan sebatas hukum


Pemerintah harus jeli dalam pemberian dana Pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan dan harus tepat sasaran.

Tertutupnya Suku Baduy


Suku Baduy merupakan suku yang terkenal dengan tertutupnya budaya mereka dan menolak
adanya modernisasi. Mereka tidak ingin budayanya terkontaminasi dengan budaya luar demi
menjaga tradisi yang sudah menjadi pegangan turun menurun dalam kehidupan bermasyarakat.
Sangat tertutupnya Suku Baduy dalam pada dunia luar membuat kehidupan masyarakatnya pun
tidak tersentuh teknologi. Seperti tidak adanya listrik, pendidikan formal, transportasi, dan
barang-barang elektronik.

Contoh kesalahpahaman yang terjadi adalah karena adanya persepsi yang berbeda terhadap
suatu hal karena setiap budaya memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai suatu objek atau
suatu kejadian. Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kesalahpahaman tersebut biasanya
dikarenakan oleh perbedaan bahasa, stereotip dalam masyarakat, adanya prasangka-prasangka
terhadap suatu kebudayaan, rasialisme, adanya etnosentrisme, kecemasan sosial dan kurangnya
rasa Cultural Self-Awareness (kesadaran diri).
Komunikasi antar budaya merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua orang dengan latar
belakang budaya yang berbeda. Kesalahpahaman merupakan suatu hal yang dapat menghambat
komunikasi yang bisa saja berujung dengan terjadinya konflik antarbudaya. Jadi, dalam melakukan
komunikasi antar budaya kita harus memiliki ilmunya dan sebisa mungkin mengenali aspek-aspek
apa saja di dalamnya yang memiliki resiko menimbulkan kesalahpahaman.

Mungkin komunikasi yang dilakukan dengan orang yang berbeda latar belakang budaya dengan
kita, terlihat sulit untuk dilakukan. Namun pada dasarnya, terlepas dari tuntutan era globalisasi,
komunikasi antarbudaya sangatlah penting untuk dilakukan. Karena kita dapat belajar lebih banyak
dari orang-orang yang “berbeda” dengan kita dibandingkan dengan orang-orang yang “serupa”
dengan kita. Dan melalui pencerminan orang lainlah kita akan lebih bisa mengenal diri kita sendiri.
Integrasi Sosial dalam Paradigma Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika merupakan filosofi atau semboyan yang menjadi landasan dasar bagi bangsa
Indonesia dalam membangun integrasi sosial di tengah keberagaman budaya, agama, suku, ras, dan
adat istiadat yang ada di Indonesia. Dalam paradigma Bhineka Tunggal Ika, integrasi sosial dapat
dicapai melalui tiga aspek utama, yaitu:
1. Kesamaan Tujuan dan Orientasi

2. Penghargaan terhadap Keberagaman

3. Kerja Sama dan Kemitraan

Dengan memperhatikan ketiga aspek di atas, integrasi sosial di Indonesia dapat terwujud dengan
baik. Dalam implementasinya, paradigma Bhineka Tunggal Ika perlu ditanamkan secara konsisten di
dalam pendidikan, kebudayaan, dan kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menciptakan masyarakat
yang harmonis dan saling menghargai.
Terima
Kasih
E!! !
aNk dk
D e ta ny o
a la k b
G ? !
kam u

Anda mungkin juga menyukai