Anda di halaman 1dari 15

FORUM MANAJEMEN Vol. 07 No.

MEMBANGUN JEJARING KERJA SEBAGAI


BAGIAN PENINGKATAN DIKLAT

Oleh : Sutrisno *)

ABSTRAK

Jejaring kerja diperlukan bagi setiap manajemen pada tingkatan apapun baik tingkat
atas, menengah, maupun supervisor. Hal ini penting dan harus dilakukan oleh karena
program-program organisasi tidak mungkin dapat diselesaikan hanya oleh sebuah
institusi tetapi harus diselesaikan dengan berkolaborasi untuk mencapai hasil yang
sinergis. Suatu institusi akan dapat eksis dan berkembang jika berdiri di atas networking
yang kokoh dan dinamis. Keterlambatan dalam mengembangkan jaringan kerja dapat
menyebabkan stagnasi perkembangan institusi yang bersangkutan. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu dan daya saing peserta diklat tersebut
adalah dengan mengembangkan jejaring kerjasama dengan stakeholder. Melalui
jejaring kerjasama ini akan terjadi penguatan posisi tawar terhadap stakeholder dalam
mengembangkan pendidikan. Manfaat langsung yang diperoleh lembaga diklat lewat
jejaring kerjasama di antaranya adalah program-program diklat yang
diselenggarakan akan dapat dimantapkan secara substansial. Di samping itu juga
akan diperoleh manfaat ekonomis akibat pemanfaatan bersama berbagai sumber daya
dan fasilitas yang ada. Setidak-tidaknya penggunaan sumber daya akan lebih efektif
daripada tidak hanya dimanfaatkan oleh lembaga diklat masing-masing secara individual.

Kata kunci: jejaring kerja, diklat, kerja sama

A. PENDAHULUAN Soeharto (2004) mengungkapkan beberapa


1. Latar Belakang pengertian partnership sebagai berikut : (1)
Dalam Webster New World Encyclopedia
Jejaring kerja atau kemitraan atau sering partnership dinyatakan sebagai dua atau lebih
disebut partnership, secara etimologis berasal fihak yang mengerjakan urusan yang sama
dari akar kata partner. Partner dapat diartikan untuk kepentingan dan keuntungan yang
pasangan, jodoh atau sekutu. Sedangkan sama. (2) Menurut Encyclopedia Britania ,
partnership diterjemahkan persekutuan atau partnership dinyatakan sebagai assosiasi
perkongsian. Dengan demikian, jejaring kerja secara sukarela dari dua fihak atau lebih
dapat dimaknai sebagai suatu bentuk dengan tujuan mengelola urusan yang
persekutuan antara dua pihak atau lebih disepakati, dan secara bersama sama
yang membentuk satu ikatan kerjasama di menanggung kerugian ataupun memperoleh
suatu bidang usaha tertentu atau tujuan keuntungan. (3) Dalam World Bank
tertentu sehingga dapat memperoleh hasil Development Forum disebutkan bahwa
yang lebih baik. partnership sebagai hubungan dua lembaga
atau lebih dalam

1
FORUM MANAJEMEN Vol. 07 No. 1

waktu lama, yang membawa keuntungan tugas. Seperti halnya dengan koordinasi,
bersama antara dua pihak atau lebih dengan selain memperoleh hasil seefisien mungkin,
konsep kesamaan derajat. para pihak biasanya bekerjasama dengan
Selebihnya sebagai kesatuan dari anggota tim harapan menghemat biaya dan waktu.
untuk mencapai misi, tujuan yang dimiliki Kerjasama umumnya dilakukan untuk
untuk keuntungan bersama dengan memecahkan persoalan dalam lingkungan
mekanisme kerja yang terkordinasi dan dan sistem yang kompleks;
partisipasi. Jejaring kerja merupakan proses yang aktif
Kerjasama dalam membangun jejaring kerja membangun dan mengelola hubungan-
antara dunia industri dan lembaga diklat hubungan yang produktif. Jejaring kerja
maka akan menjadi kekuatan yang besar merupakan hubungan yang luas, kokoh, baik
untuk memenangkan persaingan dipasar personal maupun organisasi (Wayre E. Bakri:
global. Dengan menjadikan lembaga 1994)
pendidikan sebagai mitra maka hasil dari Pentingnya jejaring kerja adalah
produk pendidikan dapat dinikmati oleh menimbulkan komitmen dari setiap unsur
kalangan dunia usaha dan industri untuk yang terkait dengan menempatkan setiap
meningkatkan profit usaha. individu pada jejaring tersebut serta menjadi
Jejaring kerja menurut Wayne E. Braker jembatan penghubung antara pribadi dengan
dalam buku Networking Smart, tahun 1984 kehidupan profesional dan antara satu
adalah proses aktif membangun dan institusi dengan institusi lainnya. Kita hidup
mengelola hubungan-hubungan yang dalam dunia yang penuh dengan jejaring
produktif. Jejaring merupakan hubungan kerja yang tumpang tindih bagaikan galaksi
yang luas dan kokoh baik personal maupun dari tatanan kerja.
organisasi. Dalam kondisi yang kompleks sedemikian
Selanjutnya pengintegrasian kemam- puan- ini, suatu organisasi dapat melakukan sesuatu
kemampuan terpilih, bakat-bakat, hubungan dengan lebih baik, bila dikerjakan bersama-
dan partner dengan dikatakan jejaring dalam sama pihak lain, saling bekerja sama, saling
organisasi merupakan suatu proses percaya- mempercayai, dan saling
pemeliharaan, penumbuhan mendukung. Menciptakan jejaring kerja
serta cara dengan menghimpun kekuatan, tetapi
mengembangkan jejaring kerja yang kreatif menyebarkan apa yang ada pada suatu
dan strategis untukmeningkatkan kinerja organisasi dan mendorong pihak lain
organisasi. melakukan hal yang sama (Kaloh, 2007).

Jejaring kerja mengacu kepada praktik antara Membangun jejaring kerja pada hakekatnya
dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan adalah sebuah proses membangun
bersama (mungkin juga termasuk komunikasi atau hubungan, berbagi ide,
cara/metodenya), kebalikan dari bekerja informasi dan sumber daya atas dasar
sendiri-sendiri dan berkompetisi. Motivasi saling percaya (trust) dan saling
utama dari kerjasama biasanya adalah menguntungkan diantara pihak-pihak yang
memperoleh kemanfaatan bersama (hasil bermitra yang dituangkan dalam
yang saling menguntungkan) melalui
pembagian

2
FORUM Vol. 07 No.

bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan


guna mencapai kesuksesan bersama yang
lebih besar.

2. Rumusan Masalah terkait, organisasi kemasyarakatan, organisasi


profesi, lembaga pendidikan, dunia usaha dan
Dari latar belakang penulisan diatas dapat industry, tokoh masyarakat dan stake holder
dikemukakan rumusan masalah sebagai lainnya
berikut :

1. Mengapa jejaring kerja diperlukan


dalam kegiatan lembaga diklat.. 2. Peningkatan mutu dan
relevansi.
2. Bagaimana mengatasi kendala dari jejaring
kerja. Dinamika perubahan/perkembangan
masyarakat sangat tinggi. Lembaga diklat
B. Tujuan Membangun Jejaring Kerja jika ingin tetap eksis harus mampu bersaing
Jaringan kerja dalam organisasi dilaksanakan dengan kompetitor lain. Untuk itu, organisasi
agar terciptanya koordinasi dan sinergi yang dituntut untuk terus melakukan inovasi,
kuat menyatukan tindakan, menyerasikan peningkatan mutu dan relevansi program yang
kegiatan dan mensinkronisasikan setiap usaha dibuatnya sesuai kebutuhan pasar.
guna mencapai tujuan organisasi. Lebih lanjut Untuk itu, membangun Jejaring kerja
dalam manajemen jaringan sesuai dengan diperlukan guna merancang program yang
tujuan akhirnya tak lain adalah kerja sama inovatif, meningkatkan mutu layanan dan
atau koordinasi yang harnonis antar bagian relevansi program dengan kebutuhan pasar
(mengkombinasikan unsur- unsur atau bagian- dan masyarakat.
bagian) untuk menghasilkan keluaran yang
lebih bermutu (lebih baik atau lebih besar). Jejaring kerja adalah sebuah upaya yang
melibatkan berbagai sektor, kelompok
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai masyarakat, lembaga pemerintah maupun
oleh suatu organisasi dalam membangun bukan pemerintah, untuk bekerjasama dalam
jejaring kerja diantaranya sebagai berikut: mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan
1. Meningkatkan partisipasi kesepakatan prinsip dan peran masing-
masyarakat. masing, dengan demikian untuk membangun
jejaring kerja harus memenuhi beberapa
Salah satu tujuan membangun Jejaring Kerja persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling
adalah membangun kesadaran masyarakat percaya dan saling menghormati, harus saling
terhadap eksistensi organiasi tersebut, menyadari pentingnya jejaring kerja, harus
menumbuhkan minat dan meningkatkan ada kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai
partisipasi masyarakat dalam pengembangan yang sama, harus berpijak padalandasan yang
oranisasi. Masyarakat disini memiliki arti luas sama, kesediaan untuk berkorban.
tidak hanya pelanggan tetapi termasuk juga
pengguna, dinas atau departemen Jejaring kerja pada esensinya adalah dikenal
dengan istilah gotong royong atau

3
FORUM Vol. 07 No.

kerjasama dari berbagai pihak, baik secar Dengan mensinergikan beberapa sumber
individual maupun kelompok. untuk mencapai tujuan yang sama diharapkan
Menurut Notoatmodjo (2003), jejaring kerja mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya
adalah suatu kerja sama formal antara dan tanaga. Efisiensi tersebut tentu saja tidak
individu-individu, kelompok- kelompok atau mengurangi kualitas proses dan hasil. Justru
organisasi-organisasi untuk mencapai suatu sebaliknya dapat meningkatkan kualitas
tugas atau tujuan tertentu. proses dan produk yang dicapai. Tingkat
efektifitas pencapaian tujuan menjadi lebih
1. Kesamaan visi-misi; tinggi jika proses kerja kita melibatkan mitra
kerja. Dengan jejaring kerja dapat dicapai
Jejaring kerja hendaknya dibangun atas dasar
kesepakatan- kesepakatan dari pihak yang
kesamaan visi dan misi dan tujuan
bermitra tentang siapa melakukan apa
organisasi. Kesamaan dalam visi dan misi
sehingga pencapaian tujuan menjadi lebih
menjadi motivasi dan perekat pola jejaring
efektif.
kerja. Dua atau lebih lembaga dapat
bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama. 5. Komunikasi timbal balik;

2. Kepercayaan (trust); Komunikasi timbal balik atas dasar saling


menghargai satu sama lain merupakan
Setelah ada kesamaan visi dan misi maka
fondamen dalam membangun kerjasama.
prinsip berikutnya yang tidak kalah penting
Tanpa komunikasi timbal balik maka akan
adalahadanya rasa saling percaya antar pihak
terjadi dominasi satu terhadap yang lainnya
yang bermitra. Oleh karena itu kepercayaan
yang dapat merusak hubungan yang sudah
adalah modal dasar membangun jejaring dan
dibangun.
jejaring kerja. Untuk dapat dipercaya maka
komunikasi yang dibangun harus dilandasi 6. Komitmen yang kuat;
itikad (niat) yang baik dan menjunjung tinggi
kejujuran Jejaring Kerja sama akan terbangun dengan
kuat dan permanen jika ada komitmen satu
3. Saling menguntungkan; sama lain terhadap kesepakatan-kesepakatan
yang dibuat bersama.
Asas saling menguntungkan merupakan
fondasi yang kuat dalam membangun jejaring Pada dasarnya jejaring kerja itu merupakan
kerja. Jika dalam bermitra ada salah satu suatu kegiatan saling menguntungkan
pihak yang merasa dirugikan, merasa tidak
mendapat manfaat lebih, maka akan Untuk membangun sebuah jejaring kerja, harus
menggangu keharmonisan dalam bekerja didasarkan pada hal-hal berikut :
sama. Antara pihak yang bermitra harus saling  Kesetaraan.
memberi kontribusi sesuai peran masing-  Transfaransi.
masing dan merasa diuntungkan.
 Pendekatan berorientasi hasil.
4. Efisiensi dan efektivitas;  Tanggung jawab.
 Saling melengkapi.

4
FORUM Vol. 07 No.

Prinsip kesetaraan mengandung makna bahwa untuk berkontribusi antara yang satu dengan
jejaring kerja yang dilaksanakan harus yang lain. Kapasitas yang dimiliki suatu
didasarkan pada rasa saling menghormati anggota jejaring kerja adalah salah satu aset
antar anggota jejaring kerja tanpa melihat penting untuk ditingkatkan dan menjadi dasar
besaran dan kekuatan. Para peserta harus pengembangan.
saling menghormati mandat kewajiban dan
kemandirian dari anggota yang lain serta C. Jenis Jejaring Kerja dalam proses
memahami keterbatasan dan komitmen yang pelaksanaannya
dimiliki satu sama lain.
Jejaring kerja adalah seni berkomunikasi
Prinsip transparansi mengandung makna antar orang yang satu dengan yang lain,
bahwa jejaring kerja yang dilakukan harus berbagi ide, informasi dan sumber daya untuk
didasari atas hasil kesepakatan dengan meraih kesuksesan individu atau kelompok.
menekankan pada konsultasi dan pembagian Selain itu, kemitraan juga diartikan sebagai
informasi terlebih dahulu. jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan. Dalam arti kata lain,
Komunikasi dan transparansi, termasuk membangun kemitraan haruslah berlandaskan
transparansi finansial, membantu prinsip saling menguntungkan dan
meningkatkan kepercayaan antar organisasi. komunikasi dua arah (dialogis).
Prinsip pendekatan berorientasi hasil
mengandung makna bahwa jejaring kerja Berdasarkan observasi, ada tiga jenis jejaring
yang dilakukan harus berdasarkan pada yang berbeda tapi saling berhubungan yaitu :
realitas dan berorientasi pada tindakan.
1. Jejaring Operasional, dibutuhkan
Artinya jejaring kerja tersebut membutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
koordinasi yang berorientasi hasil dan internal saat ini.
berbasis pada kemampuan efektif dan
Anda harus membangun hubungan kerja yang
kapasitas operasional yang konkrit. Prinsip
baik dengan semua pihak yang dapat
tanggung jawab mengandung makna bahwa
membantu menyelesaikan pekerjaan.
jejaring kerja harus dilaksanakan oleh seluruh
Termasuk dalam network operasional ini
anggota jejaring kerja dengan rasa penuh
adalah semua anggota tim kerja, sesama
tanggung jawab dengan integritas dan cara
kolega di kantor, semua tim internal yang
yang relevan dan tepat. Untuk itu, setiap
mempunyai kemampuan untuk mendukung
anggota jejaring kerja harus berkomitmen
atau menggagalkan pekerjaan.
terhadap tugas yang menjadi tanggung
jawabnya, dan berusaha memiliki alat, Pihak luar seperti pemasok, distributor dan
kompetensi, keahlian dan kapasitas untuk pelanggan termasuk juga dalam jejaring
mewujudkan komitmen tersebut. operasional. Tujuan jejaring ini adalah untuk
koordinasi dan kerjasama antara semua pihak
Prinsip saling melengkapi,
yang harus saling mengenal dan saling
mengsiyaratkan bahwa dengan keragaman
percaya agar dapat menyelesaikan pekerjaan
yang dimiliki oleh setiap anggota jejaring
dengan baik.
kerja harus dijadikan asset yang berharga dan
dijadikan bahan 2. Jejaring Personal diperlukan untuk
pengembangan diri.

5
FORUM Vol. 07 No.

Melalui asosiasi profesi, ikatan alumni dan mereka untuk menentukan arah kedepan serta
berbagai perkumpulan, dapat diperoleh kemampuan melibatkan pihak-pihak yang
perspektif baru yang dapat membantu untuk dibutuhkan untuk sampai kesana. Karenanya
meningkatkan karir. Kontak yang dibangun jejaringnya pun perlu diarahkan keluar dan ke
dapat memberi referensi, informasi dan arah masa depan. Kebanyakan orang belum
seringkali pengembangan diri melalui memanfaatkan jejaring strategis ini dengan
coaching dan mentoring. baik.
Hadir dalam suatu kegiatan informal yang Ada tiga macam proses di dalam pelaksanaan
tepat dapat membantu membangun jejaring jejaring kerja yaitu:
personal ini. Agar efektif, disarankan sebelum
menghadiri pertemuan, tanyakan siapa saja a. Mengadakan seleksi
yang akan hadir dan lakukan pengamatan
Dalam hal ini sebelum pelaksanaan jejaring
kecil tentang latar belakang mereka yang
kerja perlu melaksanakan seleksi dengan siapa
hadir sehingga dapat mempersiapkan diri
saja perlu melakukan jejaring kerja. Hal ini
untuk memulai suatu pembicaraan.
sangat bermanfaat bagi langkah selanjutnya.
Menurut prinsip six degrees separation,
b. Mengadakan penggalian
kontak personal kita sangat berharga dalam
menjangkau orang yang memiliki informasi Menggali lebih jauh tentang manfaat jejaring
yang kita butuhkan secepat mungkin. kerja, bidang-bidang apa saja yang perlu
dilaksanakan serta kemampuan apa saja yang
3. Jejaring Strategis.
diperlukan.
Memberikan informasi pada arah organisasi
c. Mengadakan mitra kerja
baru dan para pemangku kepentingan yang
perlu dilibatkan. Dalam hal ini perlu menentukan tugas dan
peran masing masing mitra kerja, hal- hal
Ketika ada dalam posisi pimpinan suatu unit
yang perlu dan tidak perlu dilakukan oleh
organisasi, maka tentu harus mulai
masing-masing mitra kerja.
memperhatikan masalah strategis yang lebih
luas. Relasi lateral dan vertikal dengan Keberhasilan jejaring kerja sangat dipengaruhi
pimpinan/leadership unit organisasi lain dan oleh nilai-nilai pokok yang harus dipenuhi
pihak-pihak diluar unit organisasi, hal ini dalam jejaring kerja.
menjadi sangat penting untuk mengetahui
bagaimana unit organisasi dapat memberikan Nilai-nilai tersebut diantaranya adalah:
kontribusi dalam konteks yang lebih besar. 1. Adanya kejujuran dari individu
2. Hubungan kerja sama antar pribadi harus
Jejaring strategis adalah relasi dan sumber
didasarkan atas saling adanya
informasi yang memberikan kekuatan pada
kepercayaan.
untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi
kedepan. 3. Dalam proses manajerial harus
ditekankan pada prinsip
Yang membedakan para pemimpin/leader dari pemberdayaan.
para manager adalah kemampuan
4. Secara organisasi harus dibina
tercapainya jejaring kerja.

6
FORUM Vol. 07 No.

Disamping keempat hal tersebut diatas dalam 4. Alokasi waktu waktu Anda untuk
melaksanakan hubungan antar individu perlu membangun jejaring.
memperhatikan hal-hal berikut:
5. Mulailah membangun jejaring sekarang.
1. Saling memahami satu sama lain
6. Peliharalah jejaring, makan waktu
2. Saling menguntungkan kedua belah sampai jejaring bisa memberikan
pihak manfaat.
3. Saling sama-sama menang. 7. Cari kesempatan untuk memberi dan
menerima dalam jejaring yang sudah
dibangun.
8. Bukan hanya jumlah jejaring yang
menentukan, kualitas hubungan sangat
penting.

E Jejaring kerja dengan internal dan


external

Kegiatan pendidikan dan pelatihan juga perlu


diorganisir agar mencapai tujuan diklat secara
efesien dan efektif. Kegiatan ini tidak terlepas
dari penerapan fungsi- fungsi manajemen.
D Langkah-Langkah didalam Bagaimana cara bergaul yang baik, bagaimana
membangun jejaring kerja membuat orang lain menaruh simpati,
bagaimana agar kehadiran diterima orang-
Membangun jejaring lebih ditentukan oleh
orang sekeliling kita, dan bagaimana
kemauan daripada bakat atau kemampuan.
mempengaruhi orang lain agar dapat
Ketika usaha awal untuk membangun jejaring
menerima ide dan gagasan kita. Semua itu
gagal, beberapa orang cepat menyimpulkan
akan dapat dicapai jika kita mampu
bahwa membangun jejaring bukan termasuk
bekerjasama, menghormati dan menghargai
bakatnya. Tetapi, membangun jejaring
orang lain.
bukanlah bakat, juga bukan sesuatu yang
membutuhkan kepribadian ekstrovet yang luar
biasa. Membangun jejaring adalah
ketrampilan yang perlu dilatih.

Menganggap jejaring sebagai bagian penting


dari pekerjaan adalah langkah awal utama
untuk membangun jejaring.

Berikut ini adalah beberapa tahapan


untuk membangun jejaring :
1. Mulailah dengan membangun
kepercayaan
2. Tetapkanlah tujuan
3. Seleksi kontak yang kita miliki

7
FORUM Vol. 07 No.

Dalam organisasi, jejaring kerja jelas sangat kerja sangat penting baik dalam sektor
dibutuhkan untuk setiap tingkatan manajemen industri maupun masyarakat.
yang biasa dikenal dengan perencanaan,
pengorganisasian, Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
pembagian kerja, pengawasan. meningkatkan daya saing dalam hal ini yang
berkaitan dengan diklat adalah
Oleh karena itu, dalam setiap tahapan harus pengembangan jejaring
didukung adanya penguasaan tentang cara- kerjasama.
cara berinteraksi dengan orang lain untuk
dapat menciptakan jejaring kerja dengan siapa Secara garis besar jejaring kerjasama tersebut
saja, agar mendapatkan respon positif dalam dapat dibagi dalam 2 (dua) kategori, jaringan
organisasi. Hal ini penting dan tentu harus kerjasama internal dan eksternal. Jejaring
dilakukan oleh keseluruhan SDM organisasi kerjasama internal diarahkan untuk
karena target capaian organisasi tidak mewujudkan
mungkin dapat diselesaikan oleh seorang diri kerjasama sinergis antara elemen- elemen
tetapi harus diselesaikan dengan berkolaborasi yang ada dalam lingkup lembaga diklat
untuk mencapai hasil yang sinergis. yang membentuk sebuah kelompok baru.

Jika kondisi tersebut dapat terwujud, maka Jaringan kerjasama eksternal diarahkan untuk
akan dapat menciptakan suasana kerja yang mewujudkan kerjasama sinergis antara
kondusif dan terkuranginya ketegangan atau jaringan lembaga diklat dengan pihak luar
stres yang memicu menurunnnya tingkat yang terlibat (Pemda, tokoh masyarakat,
produktivitas kerja. industri swasta, BUMN, dan masyarakat ).
Dalam mewujudkan dan mengembangkan
Dalam proses pengembangan kapasitas, salah jejaring kerjasama internal dan eksternal
satu cara yang cukup efektif untuk dilakukan beberapa kegiatan antara lain :
meningkatkan kemampuan membangun pertemuan teknis, rapat koordinasi, pertemuan
jejaring kerja adalah dengan benchmarking konsultatif, workshop, dan lain-lain.
bagaimana orang-orang sukses berinteraksi
dengan orang lain. Namun perlu diketahui Peningkatan jalinan kerja sama dengan
bahwa proses benchmarking bukan lembaga lain baik swasta atau negeri, baik
merupakan perkerjaan yang mudah asal berskala lokal, regional maupun internasional
mengikuti, tetapi butuh adanya kecerdasan merupakan suatu keharusan. Salah satu
dalam mengidentifikasi berbagai aspek terkait kelemahan lembaga pendidikan secara umum
dengan proses interaksi, misalnya bagaimana pada saat ini adalah kurangnya keberanian
cara mengendalikan berkomunikasi, cara dalam melakukan terobosan- terobosan dalam
menghargai orang lain, cara berkoordinasi, membentuk jejaring kerja sama. Padahal
cara merespon dan sebagainya. Setidaknya banyak manfaat yang dapat diambil dengan
membangun jejaring kerja merupakan suatu adanya kerja sama tersebut. Dalam rangka
seni sehingga tidak mudah dibuat suatu pola membentuk kualitas sumber daya manusia
hubungan yang baku Kontribusi keberhasilan yang unggul di era global, kerjasama antar
dalam membangun jejaring institusi menjadi sesuatu yang tidak dapat
dinafikan, dan harus digarap secara

8
FORUM Vol. 07 No.

intens, serius oleh satu lembaga tersendiri. terhadap hubungan yang telah dibangun
Beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan merupakan hal prinsip. Lebih mendasar dari
oleh lembaga diklat dengan stakeholder dalam hal-hal yang ditanggungkan atau
meningkatkan pertukaran informasi, digantungkan pada para pemberi dukungan,
khususnya dalam hal tukar menukar adalah menjaga, membangun dan memperkuat
informasi tata kelola internal sehingga tidak terjadi salah
perkembangan teknologi yang terkait dengan urus dan hilangnya kepercayaan.
kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja yang F. Manfaat adanya Jejaring Kerja
dibutuhkan oleh industri untuk mendukung
kegiatan bisnisnya. teknologi dan jaringan Pentingnya networking adalah
Informasi, harus dapat dioptimalkan sejauh menimbulkan komitmen dari setiap unsur
mungkin agar informasi dapat bermanfaat yang terkait dengan menempatkan setiap
bagi yang memerlukannya khususnya dalam individu pada jejaring tersebut serta menjadi
pengembangan pendidikan di lembaga jembatan penghubung antara pribadi dengan
pendidikan untuk meningkatkan mutu kehidupan profesional dan antara satu institusi
pendidikan. dengan institusi lainnya. Kita hidup dalam
dunia yang penuh dengan jejaring kerja yang
Dalam hal ini, jejaring (networking) tumpang tindih bagaikan galaksi dari tatanan
kerjasama harus dapat menjadi jembatan yang kerja.
mampu menghimpun seluruh informasi terkait
baik bersumber dari internal maupun dari luar Dalam kondisi yang kompleks sedemikian ini,
instansinya. Setidaknya terdapat dua manfaat suatu organisasi dapat melakukan sesuatu
langsung yang diperoleh lembaga diklat lewat dengan lebih baik, bila dikerjakan bersama-
kerjasama. sama pihak lain, saling bekerja sama, saling
percaya-mempercayai, dan saling mendukung.
Pertama, melalui kerjasama program-
program diklat yang diselenggarakan akan Menciptakan jejaring kerja dengan
dapat dimantapkan secara substansial dengan menghimpun kekuatan, tetapi
mengembangkan bidang-bidang pendidikan menyebarkan apa yang ada pada suatu
dan lain sebagainya. Dengan istilah yang lebih organisasi dan mendorong pihak lain
sederhana, lembaga diklat dapat melakukan melakukan hal yang sama (Kaloh, 2007).
pembaharuan materi dan metode
Lembaga diklat bertujuan menghasilkan SDM
pembelajarannya. Kedua, melalui kerjasama
yang kompeten dan profesional agar sesuai
akan diperoleh manfaat ekonomis akibat
dengan perkembangan dan kemajuan
pemanfaatan bersama berbagai sumber daya
teknologi yang sangat cepat dimana telah
dan fasilitas yang ada.
menempatkan
Dukungan yang telah tergalang harus dikelola profesionalisme sumber daya manusia sebagai
dengan baik, dijaga, diperkuat dan aset utama perusahaan.
dikembangkan ke arah kerjasama yang lebih
Dalam kondisi sekarang ini, pengembangan
nyata dan berkelanjutan. Menjaga komitmen
sumber daya manusia yang berkesinambungan
dan kepercayaan
dan selaras dengan dengan perubahan
tersebut

9
FORUM Vol. 07 No.

menjadi kunci utama untuk simbiose antar pihak yang bersekutu.


meningkatkan profesionalisme dan
meningkatkan daya saing. Sumber daya 3. Research model
manusia (SDM) merupakan aset yang sangat
Aktivitas jejaring kerja untuk melakukan
penting dalam upaya meningkatkan
penelitian dengan identifikasi topik-topik
daya saing dan kunci dalam memenangkan
penelitian yang bersumber dari problem –
persaingan usaha yang semakin ketat seiring
problem yang berkembang dan sejalan
dengan perkembangan dibanyak sektor.
dengan kepentingan lembaga partner.
Lembaga pendidikan memiliki fungsi sangat
4. Resource sharing
strategis dalam penyediaan tenaga kerja yang
kompeten di pasar kerja, namun berdasarkan Aktivitas jejaring kerja untuk mencapai
fakta masih ada gap antara kebutuhan SDM tujuan yang didasarkan pada kebutuhan
di industri dengan SDM yang dihasilkan oleh bersama dan
lembaga diklat. menggunakan sumber daya yang tersedia
dilembaga yang partisipasi.
Agar link and match dapat segera terwujud
maka Soeharto (2004) mengungkapkan ada 5. Commmunity development model
enam model partnership antara lembaga
pendidikan dan industri yaitu: Aktivitas jejaring kerja yang mengarah
pada keuntungan bersama untuk
1. Training model meningkatkan kondisi sosial ekonmi dan
keberfihakan masyarakat
Aktivitas dari jejaring kerja yang
mengembangkan kapabilitas dari personel 6. Built -Operation and Transfer
lembaga yang berpartisipasi, yang
didahului dengan kualifikasi personel pada Usaha bersama dalam
bidang yang relevan dengan kebutuhan menggunakan sumber daya yang lebih
institusi atau clients yang berpartisipasi. maju dari institusi untuk keperluan dan
tujuan produksi, tetapi kelak
2. Twinning model keuntungan akan dimiliki oleh lembaga
yang berpartisipasi.
Aktivitas jejaring kerja yang
mengimplementasikan program khusus Lembaga diklat yang memiliki kepentingan
yang disetujui oleh institusi yang dan tanggung jawab lebih besar dalam
berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas SDM tentunya harus
meningkatkan efisiensi dan lebih pro aktif untuk mendekati dunia industri
efektifitas program inovatif, agar terjadi dan masyarakat Untuk mewujudkan
peningkatan dan akselerasi dampak suatu kerjasama yang baik masih dibutuhkan upaya
kegiatan. Kebutuhan bersama antara dua lebih keras agar meyakinkan dunia industri
lembaga adalah faktor yang mendorong untuk menjadikan lembaga pendidikan
kegiatan, sehingga diperoleh keuntungan sebagai mitra bisnis strategis.

Kerjasama yang berkelanjutan hanya akan


terwujud jika pihak industri

1
FORUM Vol. 07 No.

merasakan adanya keuntungan pada proses  CPM menggunakan satu jenis waktu untuk
bisnis yang telah mereka lakukan. taksiran waktu kegiatan sedangkan PERT
G. Analisa Jaringan Kerja menggunakan tiga jenis waktu, yaitu:
prakiraan waktu teroptimis, termungkin,
Pengelolaan kegiatan yang berskala besar dan terpesimis.
memerlukan perencanaan, penjadwalan, dan
pengordinasian yang hati-hati dari berbagai  CPM digunakan kala taksiran waktu
aktivitas yang saling berkaitan. Untuk itu pengerjaan setiap aktivitas diketahui
kemudian dikembangkan prosedur-prosedur dengan jelas dimana deviasi relatif kecil
formal yang didasarkan atas penggunaan atau dapat diabaikan sedangkan PERT
jaringan kerja dan teknik-teknik network. digunakan saat taksiran waktu aktivitas
tidak dapat dipastikan seperti aktivitas
Analisa jaringan kerja merupakan suatu tersebut belum pernah dilakukan atau
perpaduan pemikiran yang logis, digambarkan bervariasi waktu yang besar.
dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-
lintasan kegiatan dan memungkinkan  CPM digunakan untuk memperkiraan
pengolahan secara analitis. Analisa jaringan waktu kegiatan suatu kegiatan dengan
kerja memungkinkan suatu perencanaan yang pendekatan deterministik, sementara PERT
efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai direkayasa untuk menghadapi situasi
interaktivitas. dengan kadar ketidakpastian yang tinggi
pada aspek kurun waktu kegiatan.
Keuntungan dari penggunaan analisa
jaringan kerja adalah: Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan
seperti di atas, namun kecenderungan dewasa
 Dapat merencanakan suatu kegiatan
ini adalah menggabungkan kedua pendekatan
secara keseluruhan.
tersebut menjadi PERT-type system. PERT-
 Penjadwalan pekerjaan dalam urutan type system dirancang untuk membantu
yang praktis dan efisien. dalam perencanaan dan pengendalian,
 Pengadaan pengawasan dan sehingga tidak langsung terlibat dalam dalam
pembagian kerja maupun biaya. optimasi.
 Penjadwalan ulang untuk mengatasi
Tujuan dari sistem ini adalah:
hambatan dan keterlambatan.
 Menentukan kemungkinan a. Menentukan probabilitas
pertukaran antara waktu dan biaya. kemungkinan tercapainya batas waktu
kegiatan.
Salah satu prosedur yang telah dikembangkan
berdasarkan jaringan kerja untuk mengatasi b. Menetapkan kegiatan mana (dari suatu
permasalahan pengelolaan suatu kegiatan kegiatan) yang merupakan bottlenecks
adalah PERT (Program Evaluation and (menentukan waktu penyelesaian seluruh
Review Technique) dan CPM (Critical Path kegiatan) sehingga dapat diketahui pada
Method), yang sebenarnya di antara kegiatan mana kita harus bekerja keras
keduanya terdapat perbedaan penting, yaitu: agar jadwal terpenuhi.

1
FORUM Vol. 07 No.

c. Mengevaluasi akibat dari perubahan- Aktivitas dummy adalah aktivitas yang


perubahan program. sebenarnya tidak ada, sehingga tidak
d. Mengevaluasi akibat dari terjadinya memerlukan pemakaian sumber daya.
penyimpangan pada jadwal kegiatan. Dummy terjadi karena:

1. Simbol-simbol yang digunakan a. Terdapat lebih dari satu kegiatan yang


mulai dan selesai pada event yang
Dalam menggambarkan suatu jaringan kerja sama.
digunakan tiga buah simbol sebagai berikut:

 Anak panah (arrow), menyatakan sebuah


kegiatan atau aktivitas. Kegiatan di sini
didefinisikan sebagai hal yang
memerlukan jangka waktu tertentu dalam
pemakaian sejumlah sumber daya Untuk membedakan ketiga kegiatan tersebut,
(sumber tenaga, peralatan, material, maka harus digunakan dummy seperti
biaya) berikut:

 Lingkaran kecil (node), menyatakan


sebuah kejadian atau peristiwa atau
event. Kejadian didefinisikan sebagai
ujung atau pertemuan dari satu atau
beberapa kegiatan.

 Anak panah terputus-putus, menyatakan


kegiatan semu atau dummy . Dummy
tidak mempunyai jangka waktu tertentu,
Apabila suatu kegiatan, misal A dan B, harus
karena tidak memakai sejumlah sumber
selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai,
daya.
tetapi kegiatan D sudah dapat dimulai bila
Penggunaan simbol-simbol ini mengikuti kegiatan B sudah selesai, maka:
aturan-aturan sebagai berikut:

 Di antara dua event yang sama, hanya


boleh digambarkan satu anak panah.

 Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan


huruf atau nomor urut event.

 Aktivitas harus mengalir dari event 3. Penentuan Waktu


bernomor rendah ke event bernomor
tinggi. Setelah jaringan kerja dapat digambarkan,
kemudian diestimasikan waktu yang
 Diagram hanya memiliki sebuah initial diperlukan untuk menyelesaikan masing-
evet dan sebuah terminal event. masing aktivitas, dan menganalisis seluruh
diagram network untuk menentukan waktu
2. Dummy
terjadinya masing-masing event.

1
FORUM Vol. 07 No.

Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu saat paling cepat dari dimulainya
ini, akan terdapat satu atau beberapa lintasan aktivitas yang lain atau saat paling cepat
tertentu dari kegiatan- kegiatan pada jaringan terjadinya event lain pada network.
kerja tersebut yang menentukan jangka waktu
penyelesaian seluruh kegiatan.

Lintasan ini disebut lintasan kritis (critical 4. Notasi yang digunakan


path). Jalur kritis adalah jalur yang memiliki
Untuk mempermudah perhitungan penentuan
rangkaian komponen kegiatan dengan total
waktu digunakan notasi-notasi sebagai
jumlah waktu terlama dan menunjukkan
berikut:
kurun waktu penyelesaian yang tercepat.
TE = earliest event occurrence time,
Pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang
yaitu saat tercepat terjadinya event.
bila pelaksanaannya terlambat akan
menyebabkan keterlambatan kegiatan secara TL = latest event occurrence time, yaitu
keseluruhan. saat paling lambat terjadinya event.
Selain lintasan kritis, terdapat lintasan- ES = earliest activity start time, yaitu saat
lintasan lain yang mempunyai jangka waktu paling cepat dimulainya aktivitas.
yang lebih pendek daripada lintasan kritis.
EF = earliest activity finish time, yaitu saat
Dengan demikian, maka lintasan yang tidak paling cepat diselesaikannya aktivitas.
kritis ini mempunyai jangka waktu untuk bisa
terlambat, yang disebut float/slack. LS = latest activity start time, yaitu saat
paling lambat dimulainya aktivitas.
 Float/slack memberikan sejumlah
kelonggaran waktu dan elastisitas pada LF = latest activity finish time, yaitu saat
sebuah jaringan kerja, dan ini dipakai paling lambat diselesaikannya
pada waktu penggunaan network dalam aktivitas.
praktek, atau digunakan pada waktu
T = activity duration time, yaitu waktu
mengerjakan penentuan jumlah material,
peralatan, dan tenaga kerja. Float terbagi Yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
menjadi dua jenis, yaitu: aktivitas.

 Total float/slack, jumlah waktu di mana S = total slack/float


waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat
diundur tanpa mempengaruhi saat paling SF = free slack/float
cepat dari penyelesaian kegiatan secara 5. Asumsi dan perhitungan
keseluruhan
Asumsi yang digunakan dalam melakukan
 Free float/slack, jumlah waktu di mana perhitungan adalah:
penyelesaian suatu aktivitas dapat diukur
1. Kegiatan hanya memiliki satu initial
tanpa mempengaruhi
event dan satu terminal event.

1
FORUM Vol. 07 No.

2. Saat tercepat terjadinya initial event Setelah kedua perhitungan di atas selesai,
adalah hari ke-nol kemudian dilakukan perhitungan untuk
3. Saat paling lambat terjadinya terminal mencari nilai slack/float. Adapun cara
event adalah TL = TE untuk event ini. perhitungannya adalah sebagai berikut:
Adapun cara perhitungan yang harus 1. Total float/slack dihitung dengan cara
dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu: mencari selisih antara saat paling lambat
dimulainya aktivitas dengan saat paling
1. Perhitungan maju (forward
cepat dimulainya aktivitas, atau dengan
computation)
mencari selisih antara saat paling lambat
Pada perhitungan ini, perhitungan bergerak diselesaikannya aktivitas dengan saat
dari initial event menuju ke terminal event. paling cepat diselesaikannya aktivitas.
Tujuannya adalah untuk menghitung saat
2. Free float/slack aktivitas dihitung
yang paling cepat terjadinya events dan saat
dengan cara mencari selisih antara saat
paling cepat dimulainya serta diselesaikannya
tercepat terjadinya event di ujung
aktivitas-aktivitas.
aktivitas dengan saat tercepat
2. Perhitungan mundur (backward diselesaikannya aktivitas tersebut.
computation)
H. PENUTUP
Pada perhitungan ini, perhitungan bergerak
Kemampuan membangun jejaring kerja
dari terminal event menuju ke initial event.
merupakan kebutuhan bagi orang dewasa
Tujuannya adalah untuk menghitung saat
untuk meraih sukses oleh karena disadari
paling lambat terjadinya events dan saat
ataupun tidak, bahwa kesuksesan kita bukan
paling lambat dimulainya dan diselesaikannya
semata-mata hasil usaha kita sendiri tetapi
aktivitas-aktivitas.
juga atas bantuan orang lain. Cara mudah
Untuk melakukan perhitungan maju dan
Berdasar keterkaitan kepentingan yang saling
perhitungan mundur, lingkaran event di bagi
membutuhkan terhadap
atas tiga bagian.
ketersediaan SDM berkualitas maka antara
dunia industri dan lembaga pendidikan perlu
membangun pola jejaring kerja. Menjadikan
lembaga pendidikan sebagai mitra bisnis
dalam pengembangan SDM di industri untuk
menunjang kinerja perusahaan adalah solusi
terbaik untuk menghadapi persaingan dunia
kerja para lulusannya.

Dukungan yang telah tergalang harus dikelola


Keterangan:
dengan baik, dijaga, diperkuat dan
a = nomor event dikembangkan ke arah kerjasama yang lebih
b = saat tercepat terjadinya event, yang nyata dan berkelanjutan. Menjaga komitmen
merupakan hasil perhitungan maju dan kepercayaan
c = saat paling lambat terjadinya event, yang
merupakan hasil perhitungan mundur.

1
FORUM Vol. 07 No.

terhadap hubungan yang telah dibangun dukungan, adalah mejaga, membangun dan
merupakan hal prinsip. Lebih mendasar dari memperkuat tata kelola internal sehingga
hal-hal yang ditanggungkan atau tidak terjadi salah urus dan remuknya
digantungkan pada para pemberi kepercayaan diri.

DAFTAR PUSTAKA

1. Jejaring Kerja, Modul Diklat Kepemimpinan Aparatur Pemerintah Lembaga


Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta, 2014

2. Idham Arsyad , Membangun Jaringan Sosial Dan Kemitraan

3. Rakhmat, Jamaluddin, Drs.MSc., Psikologi Komunikasi, PT. Remaja


Rosdakarya, Bandung, 2005

4. Hadi Pratomo, Shohib,M.Ag., Pengembangan Jejaring dalam Advokasi, Balai Diklat


Keagamaan Bandung

5. http://sumbersuko1.blogspot.co.id//membangun-dan-mengembangkan-jejaring.html

6. http://bandiklat.babelprov.go.id/

7. http://leadershipqb.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6196:manf aat-
jejaring-dan-cara-membangunnya.

8. https://facilitatortrainingpf.wordpress.com/membangun-jaaringan-kemitraan/

9. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article

10. https://fileshared.wordpress.com/analisa-jaringan-kerja/

*) Penulis Widyaiswara Ahli Madya PPSDM Migas

Anda mungkin juga menyukai