Anda di halaman 1dari 2

Salah satu wujud pelibatan masyarakat dalam proses politik adalah pemilihan umum

(pemilu). Pemilu merupakan sarana bagi masyarakat untuk ikut menentukan figur dan
arah kepemimpinan negara atau daerah dalam periode tertentu. Ketika demokrasi
mendapat perhatian yang luas dari masyarakat dunia, penyelenggaraan pemilu yang
demokratis menjadi syarat penting dalam pembentukan kepemimpinan sebuah negara.
Pemilu memiliki fungsi utama untuk menghasilkan kepemimpinan yang benar-benar
mendekati kehendak rakyat. Oleh karena itu, pemilu merupakan salah satu sarana
legitimasi kekuasaan.

Ada banyak sekali kasus-kasus yang terjadi pada waktu pemilihan umum baik secara
independent maupun melalu jalur partai. kasus-kasus seperti itu pasti disetiap daerah
pernah mengalaminya. didaerah saya sendiri juga pernah mengalami kasus sengketa
dalam Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kab. Sabu Raijua Provinsi NTT. dimana pada saat
pemilihan Calon Bupati memiliki 2 warga Negara yaitu Amerika dan Indoensia. Kasus
Tersebut terlampir dalam bentuk Pdf. hal-hal seperti ini yang membuat kepercayaan
masyrakat terhadapa pemilihan umum menjadi hilang dan bahkan banyak masyrakat
yang tidak terlibat dalam pemilihan umum karena merasa kecewa terhadapa KPU yang
kurang kompeten dan terbuka.

Kalau ada persoalan yang patut dikhawatirkan dari kehidupan berbangsa dan
bernegara, maka rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik (parpol)
adalah salah satunya. Sejumlah anggota masyarakat apatis dan tidak percaya terhadap
parpol bukan saja karena banyak kadernya yang korupsi, tetapi juga tampaknya akibat
parpol absen ketika masyarakat tengah dirundung masalah.

Tentu saja tingkat kepercayaan publik yang rendah terhadap parpol akan
menyulitkannya bukan saja dalam mencari dukungan dan membangun kader serta
mencapai tujuan dan menjalankan fungsinya, tetapi juga dalam membangun iklim
politik Indonesia yang kondusif. Sebagaimana di dunia usaha, kepercayaan publik
terhadap parpol pun merupakan modal sosial paling berharga.

Jika rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap parpol mencerminkan sikap apatis
masyarakat terhadap parpol, maka bukan saja masyarakat akan minim dalam
menggunakan hak pilihnya, melainkan juga sulit didekati dan menerima tawaran untuk
terlibat aktif, apalagi masuk sebagai fungsionaris parpol. Tentu saja hal ini bukan saja
merugikan parpol, melainkan juga melemahkan tatanan politik.

Karena itu, di satu pihak, masyarakat harus memberikan kepercayaan kepada parpol. Di
pihak lain, parpol pun harus jeli melihat fenomena ini dengan merevitalisasi diri. Seluruh
parpol, tidak terkecuali parpol baru, harus berani menempuh berbagai terobosan baru
(new breakthrough) untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap parpol.
Wilayah negara Indonesia yang luas dengan jumlah penduduk yang besar dan
menyebar di seluruh nusantara serta memiliki kompleksitas nasional menuntut
penyelenggara pemilu yang profesional dan memiliki kredibilitas yang dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya  untuk lebih
meningkatkan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
penyelenggaraan pemilu.

Perlu dilakukan upaya untuk mengakomodasi dinamika dan perkembangan masyarakat


yang menuntut peran parpol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta tuntutan
mewujudkan parpol sebagai organisasi yang bersifat nasional dan modern. Upaya
tersebut antara lain dapat ditempuh melalui pendidikan politik dengan memperhatikan
keadilan dan kesetaraan gender yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan
hak dan kewajiban, meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif warga negara, serta
meningkatkan kemandirian dan kedewasaan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Agar tercipta derajat kompetisi yang sehat, partisipatif, dan mempunyai derajat
keterwakilan yang lebih tinggi, serta memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang
jelas, maka penyelenggaraan pemilu harus dilaksanakan secara lebih berkualitas dari
waktu ke waktu. Oleh karena itu, perlu diupayakan perubahan untuk memperkuat
lembaga perwakilan rakyat melalui langkah mewujudkan sistem multipartai sederhana
yang selanjutnya akan menguatkan pula sistem pemerintahan presidensial sebagaimana
dimaksudkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

hal yang perlu dilakukan agar masyrakat percaya terhadapa Parpol adalah  pertama

 Integritas parpol
 konsolidasi internal dalam partai : Konsolidasi internal ini sebagai bentuk
menunjukkan rasa solid yang ada didalam partai agar tidak terjadi perpindahan
kader yang dapat menimbulkan masalah didalam partai.
 Perumusan program yang out of the box bila parpol tersebut mendapat
kesempatan berkuasa. Menurutnya, masyarakat tidak mau dijanjikan program-
program yang muluk-muluk dan normatif. Misalnya program-program isu
strategis seperti mengatasi pengangguran, penegakan hukum, peningkatan
kesehatan dan lainnya.
 Dengan memperbaiki komunikasi politik dengan civil society. 

Anda mungkin juga menyukai