0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan20 halaman
Pendidikan politik penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan kondusifitas daerah menjelang pemilihan kepala daerah. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban warga serta karakter bangsa yang sesuai dengan budaya lokal. Semua pemangku kepentingan harus turut serta dalam memberikan pendidikan politik untuk memotivasi partisipasi masyarakat dalam pemilihan.
Pendidikan politik penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan kondusifitas daerah menjelang pemilihan kepala daerah. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban warga serta karakter bangsa yang sesuai dengan budaya lokal. Semua pemangku kepentingan harus turut serta dalam memberikan pendidikan politik untuk memotivasi partisipasi masyarakat dalam pemilihan.
Pendidikan politik penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan kondusifitas daerah menjelang pemilihan kepala daerah. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban warga serta karakter bangsa yang sesuai dengan budaya lokal. Semua pemangku kepentingan harus turut serta dalam memberikan pendidikan politik untuk memotivasi partisipasi masyarakat dalam pemilihan.
DAN KONDUSIFITAS WILAYAH OLEH : KETUA DPRD KABUPATEN NGANJUK Dalam Forum Silaturrahmi Partai politik “PENDIDIKAN POLITIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT MENYONGSONG PEMILUKADA” TEMPAT : RM RAKITOS TANGGAL : 1 MARET 2012 • Dalam konteks Negara, partisipasi politik rakyat adalah keterlibatan rakyat secara perseorangan (privat citizen) untuk mengerti, menyadari, mengkaji, melobi dan memprotes suatu kebijakan yang ditelurkan oleh pemerntah dengan tujuan mempengaruhi kebijakan agar aspirasi terhadap kepentingan mereka.
• Dari ilustrasi di atas, partisipasi rakyat bisa dipahami
sebagai keterlibatan rakyat dalam pengertian 1. politik secara sempit hubungan Negara dan masyarakat (dalam bingkai governance), dan juga 2. politik secara luas, semua bentuk keterlibatan masyarakat dalam proses berhimpun untuk mempengaruhi ataupun melakukan perubahan terbadap keputusan yang diambil partisipasi politik rakyat sebetulnya adalah tema sentral dan proses demokratisasi Dalam kerangka inilah masyarakat bisa berperan sebagai subyek dalam menentukan arah masa depan society-nya.[1] • Hal ini dikarenakan masyarakat akan turut bertanggung jawab terhadap berbagai kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat,karena mereka dilibatkan secara langsung dalam perumusannya.
• Jadi tidak ada lagi perasaan atau kesan,bahwa
masyarakat tidak setuju atau tidak tahu terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan tersebut.
• Untuk mewadahi dan memfasilitasi berbagai
masukan dari masyarakat, sudah barang tentu diperlukan keterbukaan dari pihak Pemerintah Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. • Di Indonesia perdebatan tentang partisipasi politik hanya terbatas pada angka tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap pemilihan umum. Sebelum reformasi bergulir, angka itu selalu berada pada kisaran 90 persen, maka dengan mudah orang akan menyebut bahwa partisipasa politik masyarakat tinggi.
• Tapi sebetulnya bukan itu, atau tepatnya bukan
satu-satunya ukuran tentang tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum. Yang Iebih penting adalah adanya jaminan dan mekanisme yang baku, dan comfortable bagi semua rakyat untuk dapat menyalurkan pikiran- pikirannya kedalam sebuah institusi formal. • Satu peran rakyat yang amat penting adalah melakukan social control terhadap pemerintah, maupun institusi-insitusi lain termasuk DPR/DPRD ataupun peradilan. • Secara kasat mata mungkin bisa kita mengatakan bahwa partisipasi politik masyarakat akhir-akhir ini meningkat. Intensitas demo yang makin marak, interaktif TV dan radio yang makin mendominasi program-program massa, serta meningkatnya keterlibatan publik dalam perdebatan tentang satu wacana tertentu. • Tapi apakah semua kondisi yang disebutkan tadi sudah memberikan jaminan bahwa partisipasi politik sudah benar-benar terjadi? • Sikap dewasa dalam berdemokrasi merupakan sikap yang mengindikasikan adanya kesadaran dan kemauan politik seseorang untuk mematuhi dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. • Di dalamnya, persoalan kepatuhan akan aturan main demokrasi benar-benar dipegang teguh dan semaksimal mungkin diterapkan di dalam setiap pristiwa atau momentun demokrasi. • Tidak terkecuali ketika dirinya melakoni pemilukada sebagai salah satu wujud demokrasi. Hal tersebut dilakukan secara santun berdasarkan prinsip demokrasi. Semua berlangsung dalam suasana yang kondusif, dialogis, argumentative, egaliter, dan berorientasi demi kemajuan bersama. Partisipasi masyarakat dalam Pemilukada Kegiatan pilkada langsung dilaksanakan dalam 2 tahap, yakni masa persiapan dan tahap pelaksanaan. Masing-masing tahap dilakukan berbagai kegiatan yarg merupakan proses pemilukada langsung. Pelaksanaan tahapan kegiatan tidak dapat melompat-lompat. Dalam Pasal 65 Ayat (2) disebutkan kegiatankegiatan yang tercakup dalam masa persiapan, yakni: 1. Pemberitahuan DPRD kepada kepala daerah mengenai berakhirnya masa jabatan; 2. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan kepala daerah; 3. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan jadwal tabapan pelaksanaan pemilihan kepala deerah; 4. Pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS dan KPPS; 5. Pembentukan dan pendaftaran pemantau. Sementara itu, tahap pelaksanaan terdiri dari 6 kegiatan, yang masing-masing merupakan rangkaian yang saling terkait. Sesuai Pasal 65 Ayat (3) tahap pelaksanaan pilkada meliputi:
1. Penetapan daftar pemilih;
2. Pendaftaran dan penetapan calon kepala daerah/wakil
kepala daerah;
3. Kampanye;
4. Pemungutan suara
5. Penghitunga suara; dan
6. Penetapan pasangan calon kepala daerah/wakil
kepala daerah terpilih, pengesahan, dan pelantikan. Dalam kegiatan masa persiapan, keterlibatan rakyat sangat menonjol dalam pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS dan KPPS. Rakyat memiliki akses untuk memantau melalui mekanisme uji publik namun mendaftarkan diri sebagai anggta Panitia Pengawas, PPK, PPS dan KPPS. • Dari 6 kegiatan tahap pelaksanaan tersebut, keterlibatan atau partisipasi masyarakat sebagai pemilih dan pemantau terlihat dalam penetapan daftar pemilih, kampanye; pencalonan, pemungutan suara dan penghitungan suara. • Hal itulah yang mencirikan bahwa pemilukada berdasarkan UU No.32/2004 merupakan pemilukada langsung. • Namun pemilukada langsung akan lebih lengkap dalam pengertian warga menggunakan hak pilih aktif apabila rakyat atau warga terlibat langsung dalam tahap pendaftaran dan penetapan pasangan calon kepala daerah/wakil kepala daerah terpilih. • Keterlibatan tersebut tidak hanya menjadi calon namun juga mengawasi proses yang dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Tugas dan Wewenang DPRD kaitannya dengan Pemilukada Sebagaimana diatur dalam pasal 42 UU Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2004 adalah sebagai berikut:
a. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
Gubernur/Wakil, kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD Propinsi dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPRD kabupaten/kota;
b. memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan
jabatan wakil kepala daerah;
c. menerima laporan keterangan pertanggungjawaban kepala
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d. melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam
penyelenggaraan pemilihan kepala daerah; Hak DPRD • Selain itu DPRD juga mempunyai hak-hak se-bagaimana diatur dalam Pasal 43 UU Republik Indo-nesia No. 32 Tahun 2004, yaitu hak interpelasi, angket dan menyatakan pendapat.
• Pelaksanaan hak angket sebagaimana dimaksud di atas
adalah dilakukan setelah diajukan hak interpelasi dan mendapat persetujuan dari RapatParipurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2 ⁄ 3 (dua pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir.
• Hal ini juga dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat agar
segala kebijakan yang di ambil, menjadi aspiratif. • Moment Pilkada dijadikan tolak ukur menilai partisipasi masyarakat sebagai bagian dari proses pendidikan politik yang baik. • Semakin tinggi partisipasi menjadi nilai tersendiri akan penguatan proses pendidikan politik, demikian sebaliknya. • Maka partisipasi dimaknai sebagai proses penguatan lembaga lokal yang semakin mengerti dan memahami proses penyelenggaraan kekuasaan di daerah. • Masyarakat akan semakin menyadari fungsi dan arti strategisnya dalam mewujudkan pemerintahan yang baik melalui pelayanan yang baik dan tingkat kesejahteraan yang tinggi. PENDIDIKAN POLITIK • Adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. • Pendidikan politik sangatlah efektif sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan kondusifitas wilayah menjelang Pemilukada. TUJUAN, SASARAN DAN PRINSIP
1. Meningkatnya kesadaran hak dan kewajiban
masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
2. Meningkatnya kemandirian, kedewasaan dan
pencapaian prestasi dalam penyelenggaraan kehidupan politik dan kenegaraan; dan
3. Berkembangnya karakter bangsa yang selaras
dengan budaya dan sejarah bangsa. • Mengingat pentingnya Pilkada ini, yaitu demi keberlanjutan pemerintahan di Kabupaten Nganjuk, maka Pilkada kali ini memiliki posisi strategis yang akan menentukan Nganjuk untuk lima tahun kedepan. Untuk itu proses penyelenggaraan Pilkada yang akan datang menjadi perhatian seluruh stakeholders di Kabupaten Nganjuk untuk mensukseskannya.
• Segala persoalan menjadi perhatian terutama
bagi penyelenggara yaitu KPUD. Salah satu masalah krusial tersebut adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. • Dalam rangka meningkatkan partisipasi ini melalui Pendidikan Politik, tentu bukan hanya menjadi tugas penyelenggara, tetapi semua pemangku kepentingan dan stakholder memiliki kewajiban yang sama untuk mendorong partisipasi ini untuk suksesnya pemilukada kita nanti.
• Semuanya harus memiliki kepentingan untuk
membangkitkan optimisme publik dalam penyelenggaraan pemilukada, jika ini yang terjadi maka indikator berikutnya, yakni adanya pendidikan politik yang mencerahkan dalam proses pemilukada secara tidak langsung akan terpenuhi dan sangat mungkin pemimpin yang terpilih adalah yang sesuai harapan publik. • Pendidikan politik bagi seluruh stakeholders sangat efektif untuk mewujudkan dalam pemilukada agar semua proses yang berlangsung, baik yang terjadi dalam penyelenggara (KPU & Panwas), pemerintah daerah (Pemda & DPRD) partai politik, pasangan calon peserta pemilukada, media, pemilih serta yang lainnya menunjukkan sikap-sikap yang benar sesuai tata aturan dan tata etik politik yang ada, serta menjauhnya tindakan-tindakan yang negatif dalam menjalani proses pemilukada ini.
• Begitu juga calon yang terpilih, jika sejak awal yang
bersangkutan ini melaluinya sesuai mekanisme & prosedur yang berlaku, dijaring secara transparan dan melibatkan partisipasi publik, kemudian selama menjalani sebagai calon, menunjukkan perilaku-perilaku yang simpatik kepada masyarakat, dan jauh dari praktek-praktek yang menyimpang, termasuk dalam hal kampanyenya misalnya sanggup menyakinkan program dan visi-misi yang ditawarkan adalah yang benar-benar menjadi harapan riel masyarakat, tentu tampilnya Bupati & wakil bupati terpilih menunjukkan sukses penyelenggaraan pemilukada kita nanti. • Untuk menepis rasa prihatin dan kekhawatiran publik agar tidak berkembang, hari ini juga semua pihak harus mampu meyakinkan bahwa pemilukada yang kita jalani ini akan berlangsung suskes, bahwa belum ada kepastian tentang siapa calon yang akan dipilih nanti, hal ini tinggal menunggu waktu. • Sekarang yang perlu dilakukan adalah membangkitkan optimisme publik akan susksesnya pemilukada yang kita jalani nanti, memobilisir kesadaran partisipasi publik untuk tidak semata-mata mewujudkan partisipasi yang tinggi tetapi menghasilkan pemimpin yang mampu menghantarkan kesejahteran dan keadilan di bumi Anjuk Ladang ini. • sekali lagi kita perlu menyambut kedatangan pemilukada dengan sikap kedewasaan berdemokrasi. Hanya dengan sikap dewasa dalam berdemokrasi, maka pemilukada kedepan akan memiliki nilai yang bermakna bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu