Anda di halaman 1dari 2

Niki, kan kamu yang mengambil judul penelitian kamu, Peran Kesbampol Dalam Perlidikan Politik, lagi

masyarakatnya menuju pilih kuban. Niki, kamu yang mau tanya-tanya sedikit tentang perannya kamu, Pak.
Bagaimana harapannya Pak tentang Peran Kesbampol Dalam Perlidikan Politik ini? Ya, negara ini negara
demokrasi.

Negara demokrasi semua pergerak dalam rangka mensusuhaskan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
negara. Ya, itulah kemudian kami pengampu urusan kesatuan bangsa dan politik di Kabupaten Badung
berkepentingan bahwa perlidikan politik itu dalam rangka tujuan pencapaian demokrasi yang substansial
menjadi sangat penting. Karena itulah kemudian kami membuat kegiatan-gegiatan yang lebih banyak pada
sosialisasi, baik kepada sosialisasi masyarakat maupun lembaga-lembaga peridikan. Kegiatan-gegiatan kami itu
bisa berupa narasumer por kompimda, walaupun di situ tujuannya adalah distribusi nilai kemudian pemantapan
terhadap wawasan kebangsaan. Tapi kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan pastilah menyerempet atau
berisi materi tentang demokrasi, tentang politik, dan seterusnya. Begitu juga kami punya kegiatan narasumer
dengan KAPIU dan Bawah Selung. Yang kegiatan itu menjadi kegiatan utama dari bidang Poldagri. Karena
itulah kemudian kami punya kegiatan IBAH Bantuan terhadap Partai Politik, yang dimana 70% itu adalah untuk
memperkuat pemahaman politik bagi kader-kader partai politik. Sedangkan yang 30% sipatnya ada administrasi,
dimana setiap satu suara sah pemerintah daerah menghitungnya Rp10.000 per suara sah. Kemudian kita juga
melibatkan Ketua Tim Penggerak PKK dalam rangka narasumer. Narasumer tentang antinat kurti PKK berbasis
keluarga. Dan materi-materi di situ juga sedikit banyak ada hal-hal tentang sosialisasi, bagaimana berdemokrasi,
kemudian bagaimana pentingnya kehidupan politik dalam masyarakatnya. Sehingga semua komponen-
komponen itu, payah-payah bidang-bidang kami di KSPAN Poldagri itu semua mengacu ke peningkatan
pendidikan politik masyarakatnya. Begitu juga terhadap IBAH daerah, kepada penjelenggara pemilu, KPU,
Bawas, Leonis Rusnya, di situ juga ada unsur-unsur pendidikan politik masyarakatnya. Sehingga menjadi
penting bagi kami dalam rangka proses capaian dari demokrasi prosedural sampai terjadi proses demokrasi yang
substansial.

Proses demokrasi terlalu substansial. Kalau dengan diberikan pendidikan politik ini kepada masyarakat dan
berkoordinasi dengan IBAH, apa harapannya Bapak ini ke masyarakat setelah diberikan pendidikan politik ini?

Pertama, harapan kita satu, pastilah sosialisasi minimal mendapatkan pengetahuan.

Pengetahuan akan merubah pemahaman.

Pemahaman kemudian akan muncul sikap. Setelah sikap akan muncul perilaku. Karena itulah kemudian
sosialisasi ini menjadi penting dalam rangka merubah pemahaman menjadi sikap yang demokratis dalam
kehidupan politis. Karena itu kemudian harapannya adalah tidak ada hal yang membuat konflik. Terutama
konflik bisik antar warga masyarakat dengan pilihan yang berbeda. Sehingga dengan kondusipitas daerah,
pembangunan daerah akan berjalan normal. Kemudian kehidupan demokrasi dalam rangka pemilih dan
seterusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kalau seandainya di beberapa wilayah,

terdapat beberapa wilayah yang setelah diberikan pendidikan politik, malah partisipasinya itu menurun. Apakah
wenten sanksinya itu pada wilayah tersebut?

Sesungguhnya berbicara mengenai partisipasi politik, kita tidak boleh dan tidak bisa memaksa warga itu harus
memberikan suara. Karena hak suara itu adalah hak individu warga negara. Karena itulah kemudian partisipasi
bukan menjadi ukuran. Negara itu demokrasi atau tidak. Tetapi adalah bagaimana nilai sustansial demokrasi di
mana warga negara menggunakan hak pilihnya atau tidak itu kebutuhan menjadi keputusan warga negara yang
bersangkutan.

Jadi balik lagi ke individunya masing-masing?

Bahwa partisipasi tidak mempengaruhi perolehan suara dan tidak mempengaruhi otoritas sebuah kekuasaan itu.

Kalau dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tes bampol, ini wenten apa yang berkumpulnya? Kesatuan
bangsa dan politik tidak boleh interpensi

atas penyelenggara pemilu. Tetapi pemerintah daerah sesuai dengan aturan permeneragi 57 wajib memfasilitasi
penyelenggaraan.

Wajib memfasilitasi penyelenggara pemilu khususnya


penyelenggara pemilihan kepala daerah. Kemudian kami di Kesbangpol itu, kewajiban kami adalah menjaga
stabilitas politik daerah. Sehingga kami punya kepentingan penyelenggaraan pemilu itu menjadi sebuah potensi
yang produktif dalam rangka menjaga stabilitas masyarakat. Sehingga stabilitas politik daerah menjadi tugas
pokok kami.

Niki, metode yang digunakan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat ini berada dalam bentuk napi?

Ada metode dengan model ceramah, tetap muka. Ada model media sosial. Kita punya media sosial yang ada
menggunakan seni tradisional. Misalkan KPU dengan penari-penari podresnya dan stresnya. Selama pendidikan
politik ini

yang dilakukan oleh Kesbangpol Wenten ada kendala yang dihadapi di media sosial, tetap muka?

Kesulitan itu tetap muka. Warga kita yang mobilitasnya tinggi. Karena bergerak lebih banyak daripada sektor
jasa, terutama jasa perusahaan. Di situ kemudian sering sekali tetap muka itu tidak mencapai 100% karena
faktor kesibukan warga negara. Dan harapannya adalah penyempurnaan dari proses sosialisasi itu bisa melalui
media sosial dan lembaga-lembaga tradisional kita.

Artinya dari kendala proses kata-mukanya sudah ada alternatif lain yaitu media sosial

kemudian pertemuan dengan lembaga-lembaga tradisional kita seperti pecalang, berdesa adat, kemudian dengan
subah, pekaseh

seketrune berkontribusi juga

untuk menjaga stabilitas politik daerah.

Pak, suksuman ini? Saya ya? Sukses selalu ya. Pak, suksuman Pak.

Anda mungkin juga menyukai