Anda di halaman 1dari 2

Herlangga bintang panulung

215120207111094
Peran Pemuda Dalam Ranah Politik
Pembicara: Bapak Reza Hedi Kurniawan
Pak Reza ialah anggota DPRD Lumajang. Pak Reza mengatakan peluang pemuda untuk
terjun ke politik sangat besar jika menjadi kader partai, simpatisan calon dan mengikuti berbagai
diskusi dalam proses pemilu. Keterlibatan kaum muda dalam politik dapat menjadi daya Tarik
tersendiri bagi pemilih untuk calon pemimpin muda. Menurut Pak Reza peran pemuda dalam
politik masih dirasa kurang khusus nya dalam lembaga legislative. Ini dikarenakan banyak
pembangunan yang kurang melibatkan framing pemuda. Oleh karena itu, bisa menjadi
kesempatan oleh para pemuda untuk ikut serta dan aktif dalam pembangunan dan kegiatan yang
ada. Pak Reza juga mengatakan kurang menjanjikan dalam segi materi untuk mahasiswa yang
baru lulus untuk terlibat di dunia politik dan kurang nya rasa ketertarikan pada politik menjadi
salah satu faktor nya. Sehingga harus dirubah pola pikir para mahasiswa, bahwa keterlibatan nya
di politik merupakan aktualisasi organisasi semasa kuliah.
Menjadi perangkat desa merupakan salah satu cara memaksimalkan peran mahasiswa
sebagai aktivis politik. Tidak perlu terjun langsung ke kancah nasional ataupun daerah terlebih
dahulu agar perkembangan tak terhenti di daerah tetapi sampai ke desa juga.

Pembicara: Mas Asep Nur Hidayatulloh


Mas Asep merupakan salah satu jajaran DPRD Kabupaten Tuban fraksi PKB. Menurut
Mas Asep lembaga eksekutif dan legislatif berbeda jauh, karena lembaga eksekutif memiliki
kewenangan ingin dibawa kemana daerah itu. Lembaga legislatif lebih berfungsi sebagai
penyambung lidah rakyat jika ada yang ingin disampaikan atau ada aspirasi rakyat. Tidak hanya
menyambung tetapi juga terus mengusahakan dan mengawal aspirasi rakyat sampai ke pusat lalu
terwujud. Lembaga legislatif memiliki 3 fungsi, yang pertama ialah fungsi legislasi untuk
memiliki wewenang membuat peraturan yang disepakati bersama lembaga eksekutif. Yang
kedua fungsi anggaran dimana DPR memiliki wewenang untuk mengatur anggaran pendapatan
dan belanja. Yang ketiga fungsi pengawasan yaitu apakah peraturan yang sudah dibuat berjalan
dengan baik atau belum, termasuk anggaran sudah bermanfaat dengan baik atau belum. Diluar
itu lembaga legislatif berfungsi sebagai penyambung lidah rakyat jika ada yang ingin
disampaikan atau ada aspirasi rakyat. Tidak hanya menyambung tetapi juga terus mengusahakan
dan mengawal aspirasi rakyat sampai ke pusat lalu terwujud. Karena DPR tidak bisa mengambil
kebijakan tapi bisa menyampaikan.
Menurut Mas Asep peluang pemuda untuk terjun ke politik sangat besar. Sebagai contoh
banyak kepala daerah, anggota dpr dan masih banyak lain nya yang masih muda karena mereka
mereka sangat menarik. Tetapi sangat disayangkan banyak yang background nya ilmu politik
sangat sedikit. Bisa dilihat peluang besar juga bahwa untuk terjun ke poitik tidak perlu lulusan
ilmu politik. Banyak politisi tua yang tidak mendengarkan dan meremehkan suara politisi muda.
Agar suara politisi muda di dengar oleh politisi tua, politisi muda harus memiliki pola pikir yang
berbeda, politisi muda harus memiliki pola pikir yang berkelanjutan dan sistimable, jika ingin
mengambil kebijakkan harus berdasar pada sains, dan jika ingin berbicara harus berdasarkan
pada data.

Pembicara: Bapak Muhammad Agil Zulfikar


Pak Muhammad Agil Zulfikar merupakan ketua DPRD di Kabupaten Lebak, Banten. Pak
Agil mengatakan bahwa dari bonus demografi jumlah pemilih muda jumlah nya lebih banyak.
Maka para pemuda harus menjadi subjek politik jangan hanya menjadi objek politik. Jika kita
sebagai subjek politik harus mau terjun langsung ke panggung politik. Politik itu luas, turun ke
jalan dan mengkritisi kebijakan juga termasuk kegiatan politik, jadi politik tidak hanya tentang
menjabat di pemerintahan.
Eksistensi pemuda dalam politik praktis mulai bertambah karena pola pikir feodal yang
menganggap umur sebagai tolak ukur kemapanan mulai runtuh. Salah satu faktor yang
menyebabkan adalah determinasi di media. Politisi tua ingin menguasai suara para pemilih muda
dengan cara mempopulerkan peran pemuda sebagai masa depan bangsa. Dari hal itu seharusnya
para pemuda yang ingin terjun ke dunia politik bisa jadi peluang besar. Ada beberapa syarat yang
harus dimiliki pemuda untuk memenangkan politik praktis yaitu modal materi, sosial, dan
politik. Maksud dari modal materi adalah kebanyakan rakyat Indonesia masih memilih calon
legislatif nya berdasarkan materi nya. Budaya politik di Indonesia khusus nya di daerah daerah
belum mencapai budaya politik yang partisipan, modal sosial yaitu bagaimana keaktifan para
pemuda di tengah masyarakat, dan yang ketiga modal politik yang berarti jaringan atau relasi
yang kuat.
Sebagai politisi muda, seharusnya tidak mudah terjebak ke dalam narasi milenial yang di
katakan politisi tua hingga tidak melihat realitas kehidupan. Justru karna kita masih muda, kita
masih mengikuti zaman dan dapat berinteraksi dengan zaman. Politisi tua hanya masuk dalam
satu dimensi saja karena mereka sudah banyak melewati fase fase kehidupan, sedangkan politisi
muda dapat masuk ke berbagai dimensi jadi banyak hal yang akan bisa dicapai. Dengan ini
sebagai politisi muda kita harus lebih berperan saat diberi amanah dan tetap aktif di luar fungsi
fungsi yang ada. Politisi muda seharusnya dapat lebih bersuara pada isu isu darurat yang ada
seperti pendidikan dan upah kerja.
Politisi muda juga diharapkan bisa membangun kontruksi politik di tiap daerah.
Kontruksi politik berupa bangunan atas yang terdiri dari elite politik, kebijakan, dan lain-lain.
Disaat politisi muda naik ke panggung politik, mereka harus mempunyai keyakinan atas nilai
nilai nya yang harus diperjuangkan. Sedangkan kontruksi bawah yang terdiri dari jaringan politik
dan materi. Hal ini lah yang menyebabkan pendapatan DPR harus besar karna politik Indonesia
masih sangat berhubungan dengan materi. Pemuda memiliki peran besar karna diharapkan dapat
menciptakan politik yang sehat, tidak berhubungan lagi dengan materi dan jaringan

Anda mungkin juga menyukai