Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH

Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua


Making Higher Education Open to All

Organisasi, Kekuasaan, dan


Konflik
Perbedaan Kekuasaan, Kewenangan
dan Pengaruhnya
Kewenangan adalah hak untuk
memanipulasi orang lain. Suatu Kekuasaan semata hanya mengejar
kewenangan akan diakui sasaran-sasaran pribadi atau sasaran
(dilegitimasi) jika kewenangan Sebagian anggota kelompok.
tersebut digunakan untuk mengejar Kekuasaan berhubungan dengan
atau mewujudkan sasaran-sasaran kepatuhan, bukan kesepakatan
kolektif artinya berhubungan dengan kolektif.
consensus kelompok.

Politik dipandang sebagai alat mencapai tujuan jika politik digunakan oleh individu
untuk meraih kekuasaan dan kewenangan dengan cara apapun. Pandangan inilah
yang menyebabkan politik memiliki konotasi negative. Sedangkan pada sisi yang
lebih “beradab dan alamiah”, politik dipandang sebagai proses tawar-menawar dan
negoisasi antara pihak-pihak yang memiliki perbedaan pandangan untuk mengurangi
konflik organisasi
Pandangan Model Rasional dan Model Politik Terhadap Organisasi

Politik organisasi merupakan kegiatan-kegiatan mengejar, mengembangkan dan menggunakan kekuasaan dan sumber-sumber yang lain untuk meraih
suatu yang diinginkan oleh organisasi Ketika tidak ada kepastian atau kesepakatan tentang pilihan-pilihan yang perlu diambil.

No. Karakter Organisasi Model Rasional Model Politik

1. Sasaran, Preferensi Konsisten Tak konsisten, amat beragam tergantung anggota


organisasi
2. Kekuasaan dan kontrol Sentralistik Desentralistik, berpindah-pindah pada kekuatan
yang berkoalisi dan kelompok kepentingan
3. Proses pengambilan Teratur, logis, dan rasional Tak teratur, terjadi Tarik menarik kepentingan
keputusan
4. Aturan dan norma Norma optimalisasi Adanya kebebasan bersaing, konflik dipandang
sebagai sesuatu yang sah dan diharapkan
5. Informasi Luas, sistematis dan akurat Ambigu, informasi digunakan untuk kepentingan
penyusunan strategi
6. Kepercayaan hubungan Ada, paling tidak menghitung Tidak ada kesepakatan tentang sebab akibat
sebab akibat kemungkinan
7. Keputusan Dipilih dari alternatif yang paling Sebagai hasil tawar-menawar dan permainan para
optimal pemilik kepentingan
8. Ideologi Efisiensi dan efektivitas Perjuangan, konflik, pemenang, dan pecundang
Wilayah Organisasi yang Merupakan Arena Politik

Perubahan Struktural Koordinasi Antardepartemen Suksesi Manajemen Alokasi Sumber Daya

Perubahan ini akan Koordinasi ini umumnya Suksesi manajemen akan melibatkan Prinsip ekonomi selalu mewarnai
membawa dampak bagi tidaklah dirumuskan secara baik. Tindakan merekrut, promosi, dan dalam alokasi sumber daya. Prinsip
pembagian tanggung jawab Padahal setiap departemen rotasi manajer. Keputusan rekruitmen, tersebut adalah maximizing,
dan tugas. Para manajer akan dalam usahanya mencapai tujuan promosi dan rotasi ini adalah arena memaksimalkan. Para anggota
melakukan bargaining, sering kali tergantung pada proses politik tingkat tinggi bagi organisasi akan berupaya
pengumpulan dukungan, dan departemen lainnya. Dengan organisasi. Koalisi, aliansi, dan memaksimalkan perolehan sumber
negoisasi untuk memperkuat demikian, konflik dan bahkan suap sering kali terjadi untuk daya bagi dirinya atau bagiannya.
basis kekuasaan dan ketidakpastian akan selalu memperebutkan dukungan. Tingkat Sumber daya yang diperebutkan,
tanggungjawabnya. Struktur muncul dalam melakukan ketidakpastian dalam organisasi seperti keuangan, perlengkapan, gaji,
yang baru terbentuk pada koordinasi antardepartemen. menjadi tinggi. Manajer baru pekerja yang handal, peralatan kerja,
akhirnya merupakan hasil Proses politik akan membantu umumnya akan mebawa serta orang- dan jatah penerbangan
kompromi antara pihak- departemen-departemen dalam orang kepercayaannya untuk
pihak yang berkepentingan menetapkan batas-batas tugas ditempatkan dalam pos-pos penting
dan tanggung jawabnya. dalam organisasi. Penempatan orang-
orang baru akan membawa
ketidakpastian dalam organisasi
Konflik Dalam Organisasi
Robbins mendefinisikan konflik sebagai perilaku anggota organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi
terhadap anggota yang lain. Sedangkan Jones mendefinisikan konflik sebagai pertentangan yang terjadi
Ketika kepentingan salah satu kelompok dihalang-halangi atau disingkirkan oleh kepentingan kelompok
lain.

Pandangan Tradisional. Pandangan Pandangan Interaksionis. Penganut interaksionis memandang


ini memandang bahwa konflik bahwa konflik adalah sesuatu yang perlu ada dalam organisasi,
sebagai sesuatu yang merusak sebab konflik akan merangsang perubahan dalam organisasi
sehingga harus dihindari. Konflik dan mendorong organisasi untuk terus menerus belajar. Namun,
dipersamakan dengan irisionalitas, tidak semua konflik akan menciptakan perubahan. Hanya konflik
kekerasan, dan kehancuran. Jika yang fungsional saja yang mampu merangsang terjadinya
dalam suatu organisasi muncul perubahan. Artinya, konflik yang muncul akan mampu
konflik maka manajemen harus memunculkan adanya cara-cara baru dalam melakukan
segera bisa memadamkan konflik. sesuatu.
Tahapan Konflik

3. Kelompok yang
1. Konflik Laten 2. Bibit konflik 4. Saling serang 5. Akibat dari konflik
konflik
Tahap Tahap ketiga, Tahap keempat, Tahap kelima, ada dua
Tahap pertama,
kedua,ditandai konflik telah kelompok- kemungkinan dampak
konflik belum
dengan munculnya menciptakan kelompok yang dari sebuah konflik,
muncul, tetapi
kesadaran bahwa polarisasi bertikan saling pertama adalah bahw
factor-factor yang
konflik telah (pengelompokan) menyerang. Pada akonflik akan selesai
potensial untuk
muncul di dalam antar kelompok- tahap ini kinerja damai. Artinya pihak
menimbulkan
organisasi. kelompok yang organisasi sangat yang berkonflik Kembali
konflik telah
Organisasi mulai berkonflik. Setiap buruk bekerja sama atau kedua
muncul
menganalisis kelompok akan bahwa konflik tidak
konflik dan merespon setiap selesai dengan
mencoba Tindakan kelompok meninggalkan suasana
memerangi lawannya. “perang” di dalam
sumbernya Rangsangan yang organisasi. Konflik yang
kecil saja akan tidak selesai ini akan
mampu menjadi bibit-bibit konflik
memunculkan baru bagi organisasi
konflik terbuka
Mengatasi Konflik Pada Struktur
1. Melakukan Perubahan Struktural
Saling ketergantungan
2. Meningkatkan Peranan Integrasi

3. Menyesuaikan Hierarki kewenangan dengan kebutuhan


Perbedaan dalam menetapkan organisasi
tujuan dan prioritas
Sumber
Konflik Faktor-factor Birokrasi
Mengatasi Konflik level Individu
Ukuran kinerja yang tidak sesuai 1. Dengan membangun dialog dalam unit-unit kerja atau tim kerja
2. Membentuk attitudinal structuring
3. Penunjukan atau pembentukan pihak ketiga
4. Rotasi dan mutase
Memperebutkan sumber daya yang 5. Penggantian personal
langka 6. Memilih pimpinan yang kuat
TERIMA
KASIH THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai