1. Berdasarkan kasus di atas, apakah menurut Anda akan terjadi konflik? Coba
dianalisis dan berikan penjelasan secara detail termasuk jenis konflik apa dan
bersumber konflik tersebut!
Jawaban :
Konflik berasal dari bahasa Latin “configure” yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan
tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat,
keyakinan, dan lain sebagainya.
Louis R. Pondy mengembangkan suatu model untuk mengidentifikasi konflik.
Menurutnya, model ini dapat digunakan untuk membaca tanda-tanda dan arah konflik
sehingga para pimpinan dapat mengendalikan dan mengola konflik dalam organisasinya.
Pondy membagi tahapan konflik menjadi 5, yaitu sebagai berikut :
Konflik Laten (latent conflict)
Pada tahapan ini konflik belum muncul, tetapi fakto-faktor yang potensi untuk
menimbulkan konflik telah muncul.
Tahap munculnya bibit-bibit konflik (perceived conflict)
Ditandai oleh munculnya kesadaran bahwa konflik telah muncul di dalam organisasi.
Organisasi mulai menganalisis konflik dan mencoba memerangi sumbernya.
Tahap munculnya kelompok-kelompok yang konflik (felt conflict)
Konflik telah menciptakan polarisasi (pengelompokan) antara kelompok-kelompok
yang berkonflik. Setiap kelompok kakan merespon setiap tindakan kelompok lawannya.
Rangsangan yang kecil saja akan mampu memunculkan konflik terbuka.
Tahap terjadi saling serang antarkelompok (manifest conflict)
Kelompok-kelompok yang bertikai saling menyerang. Pada tahap ini kinerja organisasi
sangat buruk.
Akibat dari konflik (aftermatch conflict)
Ada dua kemungkinan dampak dari sebuah konflik, yaitu pertama konflik akan selesai
damai, artinya pihak-pihak yang berkonflik kembali bekerja sama. Kedua, konflik tidak
selesai dengan meninggalkan suasana perang didalam organisasi. Konflik yang tidak
selesai ini akan menjadi bibit-bibit konflik baru bagi organisasi (latent conflict)
Dari beberap jenis konfik yang sudah disebutkan diatas, menurut saya konflik akan
terjadi dilihat dari permasalahan ada pada contoh kasus tersebut. Namun masih sebatas
Konflik Laten (latent conflict), perceived conflict dan felt conflict.
Penyelasaian Konflik pada level individu dapat dilakukan dengan 6 cara yaitu :