Anda di halaman 1dari 75

PENGANTAR ILMU

POLITIK
Dr Andi Cudai Nur, M.Si
Prodi Administrasi Negara
Universitas Negeri Makassar
APA ITU POLITIK ?
Bermacam-macam kegiatan dalam suatu
Sistem Politik (negara) yang menyangkut
proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem
tersebut, dan dalam rangka melaksanakan
tujuan tersebut
POLITIK DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
• Pemerintah mengatur masyarakat melalui pajak,
berlalu lintas, bersekolah, hingga urusan perpakiran
• Kewenangan pemerintah untuk mengatur dan
memaksa terlihat dari adanya sangsi serta denda
apabila tidak menaati
• Secara personal, kita sebagai warga bisa melakukan
protes apabila aturan tersebut tidak dijalankan
dengan semestinya
MENGENAL GEJALA
POLITIK
1. DALAM INTERAKSI ANTAR MANUSIA

(A) S U A M I (B) ISTRi Ii

- DOMINASI
- PENGARUH
- WEWENANG
2. DALAM KEHIDUPAN NEGARA
- Penetapan tujuan Negara
- Pelaksanaan tujuan Negara
- Pengambilan keputusan/ formulasi kebijakan
- Implementasi kebijakan Negara

3. PADA TINGKAT MASYARAKAT


Pendirian Parpol
Kampanye
Pemilu Untuk Legislatif/Eksekutif
POLITIK ADALAH…..

• Defenisi Ilmu Politik


Politik adalah keseluruhan dari interaksi-interaksi yang
mengatur pembagian nilai-nilai secara autoritatif
( berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama
masyarakat.
PENGUASA
• Semua lembaga yang menyelenggarakan tugas dan
kewenangan negara.
• Ciri khas pemerintah ialah kewenangannya membuat dan
melaksanakan kebijakan umum.
• Pemerintah merupakan mekanisme penerapan aturan-
aturan berperilaku bagi anggota masyarakat, yang
semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan negara.
• Apa saja yg dilakukan lembaga pemerintah dpt
dikategorikan politik, tetapi politik tdk terbatas pada
kegiatan lembaga, kareana ada juga elit-elit yg
melaksanakan fungsi lembaga pemerintah
MASYARAKAT
• Seluruh individu dan kelompok yg berinteraksi
dengan pemerintah
• Dari segi kelas dikenal pengelompokan berdasarkan
kepentingan (kelompok kepentingan), berdasarkan
platform politik (partai politik) serta menurut
kekuasaan (elite dan khalayak)
• Yg dipelajari ilmu politik, tidak hanya perilaku
kelompok, tetapi juga perilaku anggota kelompok
(interaksi individu dan kelompok dengan pemerintah)
ISTILAH POLITIK
BERASAL DARI BAHASA YUNANI :
1. Polis - Negara Kota
2. Polities - Warga Negara
3. Politikos - Sifat Kewarganegaraan
4. Politik Techne - Kemahiran Politik
5. Politik Epesteme - Ilmu Politik
6. Arts Politica - Kemahiran Politik
DALAM BAHASA INGGRIS: Political Science,
The Science Of Political (Ilmu Pol), Politics (Ilmu Tata Negara), Political
( Mengenai Paham Politik), Politic (Mengenai Politik Dan Siasat)
KONSEP POLITIK
• PANDANGAN KLASIK : negara adalah pusat
segala-galanya
• KELEMBAGAAN : usaha penyelenggara negara
• KEKUASAAN : mempertahankan atau merebut
• FUNGSIONALISME : dalam kebijakan publik
• KONFLIK : perbedaan pandangan
• Analisis wacana
KLASIK

• Aristoteles: manusia merupakan makhluk politik dan


sudah menjadi hakekat manusia untuk hidup dalam
polis. Hanya dalam polis manusia dapat memperoleh
sifat moral yang paling tinggi, karena disana urusan
yang berkaitan dengan seluruh masyarakat
dibicarakan dan diperdebatkan dan tindakan untuk
mewujudkan kebaikan bersama akan diambil.
• Jadi, politik klasik adalah usaha yang ditempuh
warga Negara untuk membicarakan dan
mewujudkan kebaikan bersama.
KELEMBAGAAN
• Max Weber: Persaingan untuk membagi kekuasaan atau
persaingan untuk mempengaruhi pembagian kekuasaan atar
Negara maupun antar kelompok didalam suatu Negara.
• Menurutnya juga, Negara merupakan suatu struktur
administrasi atau organisasi yang kongkrit, dan membatasi
pengertian Negara semata-mata sebagai paksaan fisik yang
digunakan untuk memaksakan ketaatan.
• Jadi, politik ialah segala hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Negara dan pemerintahan.
KEKUASAAN
• Robson merumuskan ilmu politik sebagai ilmu yang
memusatkan perhatian pada perjuangan untuk
memperoleh dan mempertahankan kekuasaan,
melaksanakan kekuasaan, mempengaruhi pihak lain,
ataupun menentang pelaksanaan kekuasaan.
• Jadi, politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan
untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan
dalam masyarakat.
FUNGSIONALISME

• David Easton dan Harold Laswell merumuskan politik sebagai the


authoritative allocation of values for a society (alokasi nilai-nillai
secara otoritatif, berdasarkan kewenangan, oleh karena itu
mengikat untuk suatu masyarakat).
• Jadi, politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan umum.
KONFLIK
• Perbedaan pendapat, perdebatan , persaingan, bahkan
pertentangan dan perebutan dalam upaya mendapatkan
dan/atau mempertahankan nilai-nilai disebut konflik.
• Menurut pandangan konflik, pada dasarnya politik
adalah konflik, sebab konflik merupakan gejala yang
serba hadir dalam masyarakat, termasuk dalam proses
politik.
• Jadi, sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau
mempertahankan sumber-sumber yang dianggap
penting.
• Pendekatan analisis wacana politik: politik adalah
kegiatan mendiskusikan situasi dari suatu fenomena
politik. (misal : JKW memberhentikan Anis Baswedan,
didiskusilkan karena beberapa sebab/alasan)

16
KONSEP-KONSEP POLITIK

• Kekuasaan • Demokrasi
• Kedaulatan • Pemilihan Umum
• Kontrol Sosial • Partai Politik
• Negara • Desentralisasi
• Pemerintah • Persamaan
• Legitimasi • Demonstrasi
• Oposisi • Hak Asasi Manusia
• Sistem Politik • Voting (Pemungutan Suara)
ISTILAH ILMU POLITIK
• PERTAMA DIGUNAKAN OLEH JEAN BODIN (1576) –
SCIENCE POLITIQUE – DITERJEMAHKAN DLM BHS
INGGRIS POLITICAL SCIENCE/THE SCIENCE OF POLITICS
• ISTILAH LAIN ILMU POLITIK :
1. DI JERMAN – STATE SWISSENSCHATF
2. PERANCIS - LES SCIENCES POLITIQUES
3. BELANDA - STAAT WETENSHAPPEN
4. ITALIA - SCENZA POLITICS
5. INDIA - RAJA NITI SASTRA
6. MAC IVER - THE SCIENCE OF GOVERNMENT/STATE
19

• Interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam


rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan
yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat
yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. (Ramlan
Surbakti,1992).
• Bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistim
politik (atau negara) yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistim itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu (Miriam Budiardjo).
DEFINISI ILMU POLITIK

• Menurut Roger F, Soltau :


Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan
negara dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antar
negara dan warganegaranya serta dengan negara-
negara lain.
DEFINISI ILMU POLITIK
• Menurut J. Barent ;
Ilmu Politik ilmu yang mempelajari kehidupan
negara, yang merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat, mempelajari negara-negara itu
melakukan tugas-tugasnya
KELOMPOK PENDIFINISIAN POLITIK :

a) Pendefinisian Secara Institusional (Penyelenggaraan


negara)
b) Pendefinisian Secara Fungsional (Perumusan dan
implementasi kebijakan umum)
c) Pendefinisian Berdasar Hakekat Politik/Kekuasaan
(mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam
masyarakat)
23

• Negara
• Pemerintah
• Kekuasaan
• Fakta Politik
• Kegiatan Politik
• Organisasi Masyarakat
• Pengambilan Keputusan/kebijakan
• NEGARA:
• Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara,
lembaga-lembaga negara, hubungan antara warga negara
dengan warga negaranya dan warga negara lain.

• PEMERINTAH:
• Ilmu politik mempelajari keadaan yang menimbulkan
berbagai pemerintahan, hubungan antara pemerintah dan yg
diperintah, fungsinya, dll.

24
• KEKUASAAN :
Ilmu politik mempelajari kekuasaan masyarakat, sifat hakiki,
dasar, proses-proses, ruang lingkup, dan hasil-hasil ,
perjuangan mencapai dan mempertahankan kekuasaan,
pelaksanaan kekuasaan.

FAKTA POLITIK :
Ilmu politik mempelajari fakta-fakta /fenomena politik atau
lapangan politik/dunia politik. Fakta politik merupakan
elemen daripada susunan yang umum tentang masyarakat
(konsepsi masyarakat dan hubungan-hubungan politik).

25
• KEGIATAN POLITIK:
Ilmu politik mempelajari tentang kegiatan politik,
studies the abstract nature of the state and other
political institution.

ORGANISASI MASYARAKAT
Ilmu politik mempelajari seluruh organisasi-
organisasi yang ada dalam masyarakat.

26
• Kebijakan Umum/Pengambilan Keputusan:
membuat keputusan berarti memilih alternatif terbaik
dari berbagai alternatif yang ada, sedangkan alternatif-
alternatif itu tidak selalu semua mengandung akibat yg
positif. Patokan dlm mengambil keputusan politik:
ideologi, konstitusi, undang-undang, tersedia anggaran,
sumber daya manusia, etika dan moral, gama, efisensi
dan efektivitas,

27
28

• Setiap masyarakat menghadapi kelangkaan dan keterbatasan


sumber-sumber sehingga konflik timbul dalam proses
distribusi.
• Kelompok yang dominan dalam masyarakat ikut serta dalam
proses pendistribusian dan pengalokasian sumber-sumber
melalui keputusan politik.
• Pemerintah mengalokasikan sumber-sumber yang langka pada
beberapa kelompok dan individu, sekaligus mengurangi/tak
mengalokasikan kepada kelompok/individu lain. Kebijakan
pemerintah tidak akan pernah menguntungkan semua pihak.
29

• Ada tekanan secara terus menerus untuk mengalokasikan


sumber-sumber yang langka. Tekanan berupa petisi,
demonstrasi, protes, huru hara, dan perdebatan dalam proses
pemilihan umum, dari golongan yang tidak puas/tidak
kebagian/merasa dirugikan terhadap pola distribusi .
• Meluasnya berbagai tekanan, menyebabkan
kelompok/individu yang mendapatkan keuntungan akan
berupaya keras untuk mempertahankan struktur yang
menguntungkan.
30

• Makin mampu penguasa meyakinkan masyarakat umum bahwa


sistem politik yang ada memiliki keabsahan (legitimasi) maka
makin mantap kedudukan penguasa dan dan kelompok yang
diuntungkan dalam perjuangan mereka menghadapi golongan
yang hendak mengalami perubahan.
• Politik merupakan” the art of the possible “
• Dalam politik tidak ada yang serba gratis, maksudnya setiap aksi
yang dilakukan selalu ada ongkos yang harus dibayar atau
resiko yang ditanggung.
• Peranan penting dimainkan oleh manusia dalam proses politik .
Manusia menjadi subyek politik dan obyek politik.
31

• Pendefinisian secara Institusional: struktur


formal lembaga- lembaga politik.
• Pendefinisian secara Fungsional: fungsi dan
aktivitas dari struktur formal lembaga-lembaga
politik
• Pendefinisian menurut Hakekat Politik:
manusia , motif dan kekuasaan sebagai gejala
sosial
32

• Secara Institusional, dilihat dari lembaga-lembaga


politik.
• Secara Fungsional, dlihat dari fungsi dan aktivitas
dari struktur formal lembaga tersebut.
• Secara Hakekat Politik:
• Approach postulasional
• Approach psikologis
• Approach Sosiologis
POLITIK MENGANDUNG
4 ASPEK
• Perilaku politik pemerintah dan masyarakat
(interaksi)
• Kemampuan mengikat (otoritatif) yg dimiliki
setiap keputusan politik
• Keputusan untuk masyarakat umum
• Konflik, konsesus dan perubahan
34

• Ilmu Politik dapat diberikan makna/penafsiranyang berbeda


tergantung pada perspektik/sudut pandang yang digunakan
sehingga beragam pula definisi Ilmu Politik.
• Tiap definisi yang ada, tidak ada yang secara mutlak dapat ditolak
. Setiap definisi ada kelebihan dan kelemahan.
• Ilmu Politik tidak membatasi penyelidikannya pada suatu gejala
politik tertentu, tetapi mempelajari seluruh fenomena politik.
35

• Hakekat politik adalah POWER/


KEKUASAAN POLITIK
• Tetapi tidak semua kekuasaan adalah
kekuasaan politik
• Kekuasaan politik pada hakekatnya ada pada
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan
politik.
• Keputusan politik selalu menyangkut
kepentingan publik .
• Keputusan politik selalu umum mencakup 2
hal:
• Program –program perilaku untuk
mencapai tujuan masyarakat-negara
(kebijakan umum)
• Orang-orang yang akan menyelenggarakan
kebijakan umum.

36
ILmu Politik adalah ilmu yang mempelajari
mengenai proses pembuatan dan
pelaksanaan keputusan politik. (pembuatan
dan pelaksanaan keputusan yang mengikat
tentang kebaikan bersama)

37
UNSUR UTAMA DALAM ILMU
POLITIK
1. Negara (status )
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijaksanaan (policy)
5. Pembagian ( distribution) atau alokasi
(allocation)
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ILMU POLITIK
SEBAGAI DISIPLIN ILMU
• 450 SM - FILSUF YUNANI MEMIKIRKAN
BENTUK NEGARA IDEAL
• ABAD PERTENGAHAN - MEMIKIRKAN
BERDIRINYA KERAJAAN TUHAN DI DUNIA
• SESUDAH ABAD PERTENGAHAN -
MEMIKIRKAN KEKUASAAN DAN
WEWENANG SELANJUTNYA ILMU POL.
BERFOKUS PADA KELEMBAGAAN POLITIK
• ABAD 18 – 19 - Di Benua Eropa Banyak Dipengaruhi
Ilmu Hukum Dan Bahasannya Pada Negara Saja.
Sedangkan Di Benua Amerika Ada Kecenderungan Untuk
Melepaskan Diri Pembahasan Pol. Dari Aspek Yuridis
Ingin Membahas Politik Dari Segi Realitas.
• THN 1858 - FRANCIS LIEBER Diangkat Sebagai Guru
Besar Dlm Sejarah Dan Ilmu Politik Di Columbia
College. Dianggap Sbg Pengakuan Pertama Ilmu Politik
Sebagai Ilmu Tersendiri.
• THN 1880 - SCHOOL OF POLITICAL SCIENCE BERDIRI
• THN 1886 – SEKOLAH TERSEBUT MENERBITKAN THE
POLITICAL SCIENCE QUATERLY – WADAH PENEULISAN
KARYA ILMIAH ILMU POLITIK.
• THN 1904 - DIDIRIKAN AMIRICAN POLITICAL SCIENCE
ASSOCIATION (APSA)
• DI INDONESIA :
1. THN 1946 - BERDIRI AKADEMI ILMU POL DI UGM
2. THN 1962 - DI UI MENJADI BAGIAN IP
KEMASYARAKATAN DI FH dan THN 1968 - DI UI
BERDIRI SENDIRI DNG SEBUTAN FISIPOL
3. THN 1961-FISBUD DI UNHAS
SEGI METODOLOGI ILMU POLITIK
1. Ilmu politik tradisional:
• Memandang ilmu politik dari segi normatif (ought to
be atau yang seharusnya) dan menganggap tugas
ilmu politik untuk memahami dan memberikan
gejala politik, bukan menjelaskan atau
memperkirakan apa yang akan terjadi.
• Ilmu politik tradisional melihat politik sebagai
perwujudan tujuan masyarakat dan Negara.
• Kategori ini: pandangan klasik dan kelembagaan.
2. Ilmu politik behavioralisme:
• Politik dari segi apa adanya (what it is) yang berupaya
menjelaskan mengapa gejala politik tertentu terjadi seperti
itu, kalau mungkin memperkirakan juga gejala politik apa
yang akan terjadi.
• Behavioralisme melihat politik sebagai kegiatan (perilaku)
yang punya pola dan dapat dijelaskan dan diperkirakan.
• Kategori behaviralisme: kekuasaan, konflik, dan
fungsionalisme.
1.NEGARA

Negara adalah Suatu organisasi dalam


suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan diakui
oleh rakyatnya
TUGAS NEGARA:
1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang a
sosial, yakni yang bertentangan satu sama lain, supaya tidak
menjadi antagonisme yang membahayakan
2. Mengorganisir dan mengintegrasaikan kegiatan manusia dan
golongan-golongan ke arah tercapainya tujuan-tujuan dari
masyarakat seluruhnya.
DEFINISI NEGARA
1. Menurut Roger H, Soltau : Negara adalah alat
(agency) atau wewenang (authority) yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama, atas nama masyarakat.
2. Menurut Harold J. Laski : Negara adalah suatu
masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa
dan secara sah lebih agung daripada individu dan
kelompok yang merupakan bagian dari
masyarakat itu.
3. Menurut Max Weber : Negara adalah suatu
masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam
suatu wilayah.
4. Robert L. Maclver : Negara adalah asosiasi yang
menyelenggarakan penertiban dalam suatu
masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan
oleh suatu pemerintah yang untuk maksud
tersebut diberi kekuasaan memaksa.
Definisi umum :

Negara adalah suatu daerah teritorial yang


rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan
yang berhasil menuntut dari warga negaranya
ketaatan pada peraturan perundang-undangannya
melalui penguasaan monopolitis dari kekuasaan
yang sah.
SIFAT-SIFAT NEGARA

• Sifat memaksa
• Sifat monopoli
• Sifat Mencakup semua
UNSUR-UNSUR NEGARA

• Wilayah
• Penduduk
• Pemerintah
• Kedaulatan
TUJUAN NEGARA

• Memungkinkan rakyatnya berkembang


serta menyelenggarakan daya ciptanya
sebebas mungkin.
• Menciptakan keadaan dimana rakyatnya
dapat mencapai terkabulnya keinginan-
keinginan secara maksimal.
FUNGSI NEGARA
1. Melaksanakan penertiban (Law of order); untuk mencapai
tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam
masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban.
Negara sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
3. Pertahanan; hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan
serangan dari luar. Untuk itu negara perlu dilengkapi dengan
alat-alat pertahanan
4. Menegakkan keadilan. Dilaksanakan oleh badan-badan
pengadilan
NEGARA
SUATU ORGANISASI DALAM SUATU
WILAYAH YANG MEMPUNYAI
KEKUASAAN TERTINGGI YANG SAH
DAN DITAATI OLEH RAKYATNYA.

NEGARA MEMILIKI DUA TUGAS:


1. MENGENDALIKAN DAN MENGATUR
GEJALA-GEJALA KEKUASAAN DI
MASYARAKAT.
2. MENGORGANISIR DAN
MENGINTEGRASIKAN KEGIATAN
MANUSIA DAN GOLONGAN-GOLONGAN
KE ARAH TERCAPAINYA TUJUAN-
TUJUAN DARI MASYARAKAT
SELURUHNYA.
PANDANGAN TENTANG NEGARA

NEGARA DI PANDANG SECARA “LEGALISTIK”

NEGARA YANG DIPANDANG DARI SUDUT “MARXIANI”

NEGARA DIPANDANG SEBAGAI “HEGEMONI”


UNSUR-UNSUR POKOK NEGARA

WILAYAH
SIFAT NEGARA
Sifat Memaksa
PENDUDUK Sifat Monopoli
Sifat Mencakup
Semua
PEMERINTAHAN

KEDAULATAN
2. KEKUASAAN
Kekuasaan adalah kemampuan
seseorang atau suatu kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang
atau kelompok lain sedemikian rupa
sehingga tingkah laku itu menjadi
sesuai dengan keinginan dan tujuan
dari orang yang mempunyai kekuasaan
itu.
DEFINISI KEKUASAAN

• Menurut Ossip K. Flechthein :


Kekuasaan adalah keseluruhan dari
kemampuan, hubungan-hubungan dan
proses-proses yang menghasilkan
ketaatan dari pihak untuk tujuan-tujuan
yang ditetapkan oleh pemegang
kekuasaan
• Menurut Robert M. Maclver :
Kekuasaan sosial adalah kemampuan
untuk mengendalikan tingkah laku orang
lain, baik secara langsung dengan jalan
memberi perintah, maupun secara tidak
langsung dengan mempergunakan segala
alat dan cara yang tersedia.
Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan (relationship),
dalam arti :
ada satu pihak yang memerintah dan ada pihak lain yang
diperintah
Satu pihak memberi perintah dan satu pihak yang
mematuhi perintah
Selalu yang memerintah lebih tinggi dari yang diperintah
Ada unsur paksaan walaupun tidak gamblang
Setiap manusia merupakan subjek dan objek dari
kekuasaan
SUMBER KEKUASAAN
• Bersumber pada kekerasan
• Bersumber pada kedudukan
• Bersumber pada kekayaan
• Bersumber pada kepercayaan
KEKUASAAN

Kemampuan seseorang / sekelompok


manusia untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang / kelompok lain dengan
sedemikian rupa sehingga tingkah
lakunya seseuai dengan keinginan dan
tujuan dari orang yang mempunyai
kekuasaan itu sendiri (Miriam
Budiardjo, 1992:35).
O Kekuasaan sebagai dominasi, yaitu
kemampuan untuk melaksanakan
kemauan, walaupun orang lain
menentangnya (C. Wright Mills,
1962:359-360).
TEORI KEKUASAAN

TEORI KEKUASAAN
NEGARA
TEORI
KEKUASAAN
TUHAN

TEORI
KEKUASAAN
HUKUM TEORI
KEKUASAAN
RAKYAT
APAPUN TEORINYA,
SEORANG PENGUASA MEMILIKI
KEMAMPUAN

1. MEMAKSA KEPADA WARGA NEGARA


2. MEMONOPOLI SUMBER-SUMBER
KEBUTUHAN PUBLIK
3. MENETAPKAN SEBUAH PERATURAN ATAU
KEBIJAKAN PUBLIK YANG MENGATUR
SELURUH ASPEK KEHIDUPAN NEGARA
TANPA TERKECUALI.
KEKUASAAN POLITIK
Adalah kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaksanaan umum(pemerintah) baik terbentuknya
maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-
tujuan pemegang kekuasaan sendiri.

Menyangkut kekuasaan untuk memperoleh ketaatan


dari warga masyarakat,dan menyangkut
pengendalian orang lain dengan tujuan
mempengaruhi tindakan dan aktifitas negara di
bidang administratif, legislatif dan yudikatif.
3. PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
• Keputusan (decision) : membuat pilihan di antara beberapa
alternatif.
• Pengambilan keputusan ( decision making) : proses yang
terjadi sampai keputusan itu tercapai
• Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari politik
menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara
kolektif dan yang mengikat seluruh masyarakat
• keputusan-keputusan dapat menyangkut tujuan masyarakat,
dapat pula menyangkut kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk
mencapai tujuan
• Pengambilan keputusan memilih beberapa diantara alternatif,
yang akhirnya ditetapkan menjadi kebijaksanaan pemerintah
• Contoh :
• Pemerintah memutuskan memberi
prioritas pada pengembangan pertanian,
maka ini merupakan suatu keputusan
yang diambil sesudah mempelajari
alternatif lain misalnya memprioritaskan
pendidikan atau industri.
4. KEBIJAKSANAAN
UMUM

Kebijaksanaan (policy) adalah suatu


keputusan yang diambil oleh seorang pelaku
atau oleh kelompok politik dalam usaha
memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.

Pihak yang membuat kebijaksanaan itu


mempunyai kekuasaan untuk
melaksanakannya
• Kebijaksanaan umum:
• Membangun masyarakat
secara terarah melalui
pemakaian kekuasaan.
5. PEMBAGIAN
(DISTRIBUTION)
• Yang dimaksud dengan pembagian
(distribution) dan alokasi ( allocation)
ialah pembagian dan penjatahan dari
nilai-nilai dalam masyarakat. Apabila
pembagian tidak merata akan
menyebabkan konflik.Ketidak merataan
pembagian nilai-nilai perlu diteliti dalam
hubungannya dengan kekuasaan
pemerintah.
NILAI-NILAI (VALUE) :
• Sesuatu yang dianggap baik atau benar
• Sesuatu yang diinginkan
• Sesuatu yang mempunyai harga
• Sesuatu yang ingin dimiliki oleh manusia

Nilai-nilai bersifat abstrak : kejujuran, kebebasan


berpendapat, kebebasan mimbar, dsb

Nilai-nilai bersifat konkrit : rumah, kekayaan

Politik adalah keseluruhan dari interaksi-interaksi yang


mengatur pembagian nilai-nilai secara autoritatif
( berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama
masyarakat.
MEMAHAMI SISTEM POLITIK
INDONESIA
 Di dalam memahami masalah yang serupa, di dalam
ilmu politik dikenal sejumlah konsep: pemerintahan
(government), negara (state), dan sistem politik;
 Ketiganya acapkali dirujukkan pada perihal yang
sama, yaitu suatu kelompok yang memiliki otoritas
di dalam wilayah tertentu. Karena itu, ketiganya juga
acapkali digunakan secara bergantian
(interchangeable)
 Istilah government banyak dipakai di Amerika Serikat,
merujuk pada kelembagaan pemerintahan;
 Istilah negara lebih banyak dipakai di Eropa;
 Istilah sistem politik banyak dikenal, khususnya setelah
diperkenalkannya pendekatan sistem di dalam ilmu
politik;
 Di dalam pendekatan sistem, entitas kelompok itu
dipahami sebagai sesuatu yang terdiri dari berbagai
bagian yang saling berkaitan satu sama lain. Selain itu,
juga berinteraksi dengan lingkungannya, baik
lingkungan domestik maupun lingkungan internasinal;
 Secara sederhana, David Easton memahami inti sistem
politik sebagai: ‘authoritative allocation of values’
Bagan Sistem Politik: David Easton 73

gan
kun
ing
L Tuntutan

Outputs
Inputs

Keputusan atau
Dukungan
Sistem Politik Kebijakan

g an
un
Umpan-balik gk
n
Li
Bagan Sistem Politik : 74

Gabriel A Almond
Environmental
Outputs into
Outcomes
Inputs Conversion Environment
Demands Policy-Making Extractions Domestic and
Processes Distributions International
Participant Regulations Welfare and
Support Symbols Security

Subject Preceding
Support Environmental
States

Endogenous
Changes in
Environment*
Feedback loops

*Changes not caused by actions of political system itself


Buat Makalah (Final Test)
Judul: Analisis Ilmu Politik dalam pelaksanaan
Pemilihan Umum
( Pemilihan Bupati di daerah Masing Masing
dengan Tinjauan Sifat Negara)
Halaman: 7-10
Kirim via Email
Batas Waktu: 3 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai