Anda di halaman 1dari 21

ANALIS

ISBAB
PERTAMA
Memahami Ilmu Politik
Karya Prof. Ramlan
KELOMPOK 7
MUHAMAD ZUFAR AMMAR MUSYAFA PRIYO MOCHAMMAD FASYA RAMADHANA
JATMIKO PUTRA
23040284085
23040284106 23040284095
BIODATA PENULIS DAN

Ramlan Surbakti, MA., Ph.D.


Penulis : Ramlan Surbakti
-lahir 20 Juni 1953
Penerbit : PT Grasindo, anggota Ikapi,
-Guru Besar FISIP Unair
Jakarta
-Wakil Ketua KPU
PROFIL BUKU

Tahun Terbit : Oktober, 2014


Jumlah Halaman : 331 halaman

Tujuan: Menjabarkan lebih lanjut tentang


buku ini khususnya bagian bab pertama
PENDAHULU
AN
Politik?? Apa itu politik
aristoteles pernah mengatakan bahwa politik adalah master
of sience, bukan berarti bahwa politik adalah ilmu
pengetahuan, tapi bagi aristoteles pengetahuan tentang
politik merupakan kunci untuk memahami lingkungan.
Bagi aristoteles politik berarti mengatur apa yang seharusnya Aristoteles
dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan politik adalah
master of sience
Jadi apa itu politik???
Ada banyak definisi tentang politik, para tokoh ahli
mendefinisikan politik dengan sudut pandang yang berbeda
beda
KONSEP-
KONSEP
1
POLITIK
Politik ialah usaha usaha yang ditempuh warga negara untuk
membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama (klasik)

2 Politik ialah segalh hal yang berkaitan dengan penyelengaraan


negara dan pemerintahan (kelembagaan)

3 Politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan


mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat (kekuasaan)

4 Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan


pelaksanaan kebijakan umum (fungsionalisme)
Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan/atauu
5 mempertahankan sumber sumber yang di anggap penting (konflik)
KLASIK
• Aristoteles: manusia merupakan makhluk politik dan
sudah menjadi hakekat manusia untuk hidup dalam
polis. Hanya dalam polis manusia dapat memperoleh
sifat moral yang paling tinggi, karena disana urusan
yang berkaitan dengan seluruh masyarakat
dibicarakan dan diperdebatkan dan tindakan untuk
mewujudkan kebaikan bersama akan diambil.
• Jadi, politik klasik adalah usaha yang ditempuh warga
Negara untuk membicarakan dan mewujudkan
kebaikan bersama.
KELEMBAGAAN
• Max Weber: Persaingan untuk membagi kekuasaan
atau persaingan untuk mempengaruhi pembagian
kekuasaan atar Negara maupun antar kelompok
didalam suatu Negara.
• Menurutnya juga, Negara merupakan suatu struktur
administrasi atau organisasi yang kongkrit, dan
membatasi pengertian Negara semata-mata sebagai
paksaan fisik yang digunakan untuk memaksakan
ketaatan.
• Jadi, politik ialah segala hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Negara dan pemerintahan
KEKUASAAN
• Robson merumuskan ilmu politik sebagai ilmu yang
memusatkan perhatian pada perjuangan untuk
memperoleh dan mempertahankan kekuasaan,
melaksanakan kekuasaan, mempengaruhi pihak lain,
ataupun menentang pelaksanaan kekuasaan.
• Jadi, politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan
untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan
dalam masyarakat.
FUNGSIONALIS
ME
• David Easton dan Harold Laswell merumuskan politik
sebagai the authoritative allocation of values for a
society (alokasi nilai-nillai secara otoritatif,
berdasarkan kewenangan, oleh karena itu mengikat
untuk suatu masyarakat).
• Jadi, politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum.
KONFLIK
• Perbedaan pendapat, perdebatan , persaingan,
bahkan pertentangan dan perebutan dalam upaya
mendapatkan dan/atau mempertahankan nilai-nilai
disebut konflik.
• Menurut pandangan konflik, pada dasarnya politik
adalah konflik, sebab konflik merupakan gejala yang
serba hadir dalam masyarakat, termasuk dalam
proses politik.

Paul Conn
ASUMSI-ASUMSI
POLITIK
• Dugaan Yang Diterima Sebagai Dasar Landasan Berpikir Karena Dianggap Benar.

Dan Kenapa Ini Penting???


• Karena Setiap Konsep Dan Teori Bermula Dari Sejumlah Anggapan Dasar (Asumsi) Yang
Menjadi Titik Tolak Kerangka Berpikirnya
• Contoh, Pandangan Fungsionalisme Berawal Dari Asumsi Bahwa Masyarakat Dan
Sistem Politik Mengandung Bagian Bagian Yang Berbeda Fungsi, Namun Bagian Bagian
Itu Tergantung Satu Sama Lain, Akibatnya, Masyarakat Dan Sistem Politik Selalu Berada
Dalam Keadaan Berkeseimbangan Dan Konsensus, Dan Karena Itu Stabil
CONTOH ASUMSI-ASUMSI
• Setiap POLITIK
masyarakat menghadapi kelangkaan dan keterbatasan sumber-sumber sehingga konflik timbul
dalam proses penentuan distribusi.
• Kelompok yang dominan dalam masyarakat ikut dalam proses pendistribusiandan pengalokasian sumber-
sumber melalui keputusan politik sebagai upaya menegakkannpelaksanaan keputusan politik.
• Pemerintah mengalokasian sumber-sumber yang langka, tetapi mengurangiatau tidak mengalokasikannya
kepada kelompok dan individu lain. Olehkarena itu, kebijakan pemerintah yang diambil tidak akan pernah
menguntungkan semua pihak.
• Ada tekanan secara terus-menerus untuk mengalokasikan sumber-sumberyang langka. Tekanan-tekanan
itu bisa berupa petisi, demonstrasi, protes,huru-hara dan perdebatan dalam proses pemilihan umum yang
berasal darikelompok yang tidak puas.
• Meluasnya tekanan-tekanan maka kelompok atau individu yang mendapatkankeuntungan dari pola
distribusi sumber yang ada, berusaha untukmempertahankan struktur yang menguntungkan.
RANGKUMAN
• Setelah melihat penjelasan sebelumnya baik tentang konsep dan asumsi
politik, dalam buku ini penulis merumuskan suatu konsep tentang politik yang
lebih komprehensif. Yaitu politik ialah interaksi antara pemerintah dan
masyarakat dalam rangka proses pembuatann dan pelaksanaan keputusan
yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu
wilayah tertentu
• Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di poin 1.4 hal 10 karena memang sangat
banyak detail detail yang dijelaskan disana, dan kami rasa tidak cukup bila
harus kami masukkan ke dalam presentasi kami, dan selanjutnya kami akan
menjelaskan tentang beberapa aspek dalam politik
PERILAKU POLITIK
• Interaksi antara pemerintah dan masyarakat di antara lembaga
lembaga pemerintah, dan di antara kelompok dan individu
dalam masyarakat di dalam rangka proses pembuatan,
pelaksanaan, dan penegakan keputusan

Perilaku politik dibagi menjadi 2


• perilaku politik lembaga-lembaga dan para pejabat
• perilaku politik warga negara biasa
• yang pertama bertanggung jawab membuat, melaksanakan,
dan menegakkan keputusan politik
• sedangkan yang kedua tidak berwenang seperti yang pertama
tetapi berhak mempengaruhi pihak yang pertama
Suatu keputusan dikatakan mengikat (otoritatif) apabila anggota
masyarakat merasa bahwa mereka harus menaati kewenangan yang ada
Menurut gene sharp ada 7 alasan menaati kewenangan
KEPUTUSA • tradisi
• takut akan paksaan
N YANG • Kewajiban moral
• kepentingan sendiri
MENGIKAT • identifikasi psikologi dengan penguasa
• tak berdampak baginya
• sikap kurang percaya diri
KONFLIK, KONSENSUS, DAN
• PERUBAHAN
Dalam proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik
terjadi sejumlah konflik, konsensus, dan perubahan, di dalam
hampir setiap proses politik selalu berlangsung konflik antara
pihak pihak yang berupaya mendapatkan dan/atau
mempertahankan sumber yang dipandang penting dan pihak
pihak lain yang juga berikthiar mendapatkan dan/atau
mempertahankan sumber-sumber tersebut
MASYARAKAT UMUM
3 perbedaan sistem politik bangsa-negara dan pemerintah
lokal dengan organisasi masyarakat :
• Warga masyarakat-negara lebih banyak daripada warga
organisasi sub masyarakat
• Ruang lingkup urusan yang ditangani oleh masyarakat
negara jauh lebih luas daripada urusan yang ditangani
oleh organisasi submasyarakat
• Pada umumnya masyarakat-negara memiliki sumber-
sumber yang lebih besar daripada organisasi
submasyarakat
STUDI KASUS
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat
demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa
Universitas Trisakti di Jakarta Indonesia serta puluhan lainnya luka.

Pada waktu itu, ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia
(juga disebut krisis moneter) sepanjang 1997-1999. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-
besaran ke Gedung Nusantara, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.Mereka melakukan aksi damai dari
kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade
dari Polri dan militer datang kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri.

Akhir dari peristiwa tersebut, dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak dan satu orang dalam
keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi
menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam. Hasil sementara diprediksi peluru tersebut hasil pantulan
dari tanah peluru tajam untuk tembakan peringatan.
ANALISIS STUDI KASUS
Tragedi trisakti pada tahun 1998 jika diidentifikasi dengan subbab keputusan yang mengikat, menjelaskan
bahwa ada kalanya anggota masyarakat tidak lagi merasa terikat pada kewenangan yang ada. Yang
disebabkan oleh masyarakat tidak lagi mendukung pejabat pemerintah yang membuat dan melaksanakan
keputusan serta menganggap substansi keputusan politik yang bersangkutan sangat merugikan. Selain itu,
ada pula anggota masyarakat yang tidak menaati kewenangan yang ada karena terpaksa atau tidak ada jalan
lain. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akibat kemerosotan
perekonomian Indonesia pada waktu itu. Hal ini tidak sejalan dengan konsep politik klasik yaitu, kebijakan
politik ditujukan untuk mewujudkan kebaikan bersama. Pada akhirnya , para mahasiswa yang mewakili
masyarakat melakukan demostrasi untuk memberikan gambaran kepada pemerintah mengenai keinginan
masyarakat untuk mewujudkan kebaikan bersama.
ANALISIS STUDI KASUS
Tragedi trisakti pada tahun 1998 jika diidentifikasi dengan subbab keputusan yang mengikat, menjelaskan
bahwa ada kalanya anggota masyarakat tidak lagi merasa terikat pada kewenangan yang ada. Yang
disebabkan oleh masyarakat tidak lagi mendukung pejabat pemerintah yang membuat dan melaksanakan
keputusan serta menganggap substansi keputusan politik yang bersangkutan sangat merugikan. Selain itu,
ada pula anggota masyarakat yang tidak menaati kewenangan yang ada karena terpaksa atau tidak ada jalan
lain. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akibat kemerosotan
perekonomian Indonesia pada waktu itu. Hal ini tidak sejalan dengan konsep politik klasik yaitu, kebijakan
politik ditujukan untuk mewujudkan kebaikan bersama. Pada akhirnya , para mahasiswa yang mewakili
masyarakat melakukan demostrasi untuk memberikan gambaran kepada pemerintah mengenai keinginan
masyarakat untuk mewujudkan kebaikan bersama.
TERIMA KASIH
Adakah yang ingin ditanyakan???

Anda mungkin juga menyukai