Anda di halaman 1dari 5

BAB I

SIFAT, ARTI, DAN HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN


1. Perkembangan dan Definisi Ilmu Politik
Di Yunani Kuno pemikiran mengenai negara sudah mulai ada sejak tahun 450 S.M. di India dan
China ¡À 350-500 S.M telah banyak tulisan politik yang bermutu. Di Indonesia pun ¡À abad ke 13-15
Masehi sudah ada karya tulis mengenai sejarah dan kenegaraan. Sayangnya pemikiran tentang politik di
negara-negara Asia mengalami kemunduran karena terdesak pemikiran Barat. Di negara Eropa bahasan
mengenai politik banyak dipengaruhi ilmu hukum. Di Inggris ilmu poltik dianggap termasuk filsafat. Pada
tahun 1904 Amerika Serikat mendirikan American Political Science Assosiation (APSA).
Setelah Perang Dunia II selesai, perkembangan ilmu politik semakin cepat. Di Amsterdam,
Belanda didirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sejak tahun 1947. Di Indonesia pun didirikan
fakultas serupa.
UNESCO mengadakan survei di 30 negara mengenai kedudukan ilmu politik. UNESCO bersama
Internasional Political Science Association (IPSA) mengadakan penelitian di 10 negara barat kemudian
membahas laporannya pada tahun 1952. Hal 5-7
2. Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan (Science)
Karakteristik ilmu pengetahuan adalah tantangan untuk menguji hipotesis melalui eksperimen
yang dapat dilakukan alam keadaan terkontrol. Jika definisi ini dipakai sebagai patokan, ilmu politik dan
ilmu sosial lainya tidak memenuhi syarat. Karena ilmu politik dan ilmu sosial lainnya yang diteliti adalah
manusia dan manusia itu sendiri perilakunya tidak dapat diamati dalam keadaan terkontrol.
Sarjana ilmu politik di Paris (1948) mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari
pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu. Pendekatan perilaku (behavioral
approach) muncul dalam dekade 1950-an. Namun 10 tahun kemudia banyak pula yang megkritik
pendekatan tersebut. Dan muncullah kelompok pasca-perilaku. Dalam perkembangan selanjutnya
muncul pendapat bahwa pendapat behavioralis, dalam usaha meneliti perilaku manusia, terlalu
meremehkan negara beserta lembaga-lembaganya padahal pentingnya lembaga-lembaga itu tidak
dapat dinafikan.
Berkat timbulnya pendekatan perilaku, berkembang beberapa analisis yang mengajukan
rumusan-rumusan baru tentang kedudukan nilai-nilai dalam penelitian politik serta satuan-satuan
kehendak yang diamati.
Perbedaan Antara Kaum Tradisionalis dan Behavioralis
Tradisionalis menekankan
Behavioralis menekankan
Nilai dan norma
Fakta
Ilmu terapan
Penelitian empiris
Historis-yuridis
Sosiologis-psikologis
Tidak kuantitatif
kuantitatif
Reaksi pasca-behavioralis terutama ditujukan pada usaha untuk mengubah penelitian dan pendidikan
ilmu politik menjadi ilmu pengetahuan yang murni, sesuai pola ilmu eksak. Hal 8-13

3. Definisi Ilmu Politik

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau kepolitikan. Politik adalah usaha mencapai
kehidupan yang baik. Politik menjadi sangat penting karena sejak dahulu kala masyarakat mengatur
kehidupan kolektf dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya summber daya
alam, atau perlu dicari satu cara distribusi sumber agar semua warga merasa bahagia dan puas. Usaha
itu dpat dilakukan dengan berbagai cara meskipun bertentangan satu dengan yang lainnya.
Kesimpulannya, bahwa politik dalam suatu negara berkaitan dengan masalah kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan publik, dan alokasi atau distribusi. Konsep- konsep pokok politik: negara,
kekuasaan, pengambian keputusan, kebijakan, pembagian atau alokasi. Hal 8-17
¡¤ Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati oleh rakyatnya.
¡¤ Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mempengaruhi
perilaku seseorang atau kelomppok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku.
¡¤ Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasi dari membuat pilihan di antara beberapa alternatif, sedangan istilah pengambilan
keputusan menunjuk pada proses yang terjad sampa keputusan itu tercapai.
¡¤ Kebijakan Umum
Kebijakan adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil olehseorang pelaku atau kelompok politik,
dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu. Tujuan yang dicapai melalui usaha
bersama, dan perlu rencana-rencana yang mengikat, yang dituang dalam kebijakan oleh pihak yang
berwenang, dalam hal ini pemerintah.
¡¤ Pembagian atau Alokasi
Pembagian dan alokasi ialah pembagian dan penjatahan nilai-niai dalam masyarakat. Sarjana
menekankan bahwa pilitik adalah membagikan dan mengalokasikan nilai-nilai secara mengikat. Nilai ini
dapat bersifat abstrak atau bisa juga bersifat konkret. Hal 13-21

4. Bidang-Bidang Ilmu Politik


1) Teori politik
a. Teori politik
b. Sejarah perkembangan de-ide politik
2) Lembaga-lembaga politk
a. Undang-undang dasar
b. Pemerintah nasional
c. Pemerintah daerah dan lokal
d. Fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah
e. Perbandingan lembaga-lembaga poitik
3) Partai-partai, golongan-golongan, dan pendapat umum
a. Partai-partai politik
b. Golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi
c. Partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi
d. Pendapat umum
4) Hubungan internasional
a. Politik internasional
b. Organisasi-organisasi dan adminstrasi internasional
c. Hukum internasional
Hal 22-25

5. Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan Lain


¡¤ Sejarah
Sejarah merupakan alat penting bagi ilmu politik, oleh karena penyumbang bahan, yaitu data dan fakta
dari masa lampau untuk diolah lebih lanjut. Untuk kita di Indonesia mempelajari sejarah dunia dan
sejarah Indonesia khususnya merupakan suatu keharusan. Sejarah dipelajari untuk diambil pelajarannya
agar kita tidak terjebak dalam masalah-masalah yang sama.
¡¤ Filsafat
Filsafat adalah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas
persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta dan kehidupan manusia. Filsafat menyagkut
kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal mula, dan nilai dari negara. Dalam pandangan
filsuf Yunani Kuno, filsafat poitik juga mencakup dan erat hubungannya dengan moral filosofis atau
etika. Filsafat politik juga membahas masalah politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai dan
norma tertentu.
¡¤ Hubungan ilmu politik denan ilmu-ilmu sosial lain
o Sosiologi
Sosiologi membantu sarjana politik dalam memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial
dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat. Mengenai masalah perubahan dan pembaruan,
sosiologi menyumbang pengertian akan adanya perubahan dan pembaruan dalam masyarakat. Baik
politik ataupun sosiologi mempelajari negara. Sosiologi menganggap negara sebagai salah satu lembaga
pengendalian sosial. Sedangkan ilmu politik menganggap negara merupakan objek penelitian pokok.
o Antropologi
Antropologi menyumbang pengertian dan teori tetang kedudukan serta peran berbagai satuan sosial-
budaya yang lebih kecil dan sederhana. Antropologi juga mempengaruhi dalam bidang metodelogi
penelitian ilmu politik.
o Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi dikenal sebagai ilmu sosila yang sangat planning-oriented, pengaruhnya meluas pada
politik. Dengan pesatnya perkembangan ilmu ekonomi modern, khususya ekonomi internasional,
kerjasama antar ilmu politik dengan ilmu ekonomi makin dibutuhkan untuk menganalisis siasat-siasat
pembangunan sosial.
o Psikologi sosial
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hbungan timbal balik antara manusia
dengan masyarakat, khususnya faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok
atau golongan. Bidang psikologi umumnya memusatkan perhatian pada kehidupan perorangan. Analisis
sosial politik secara makro dapat diisi dan diperkuat dengan analisis bersifat mikro.
o Geografi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk, daerah
pengaruh juga mempengaruhi politik. Geografi mempengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari
rakyat.
o Ilmu hukum
Mengatur dan melaksanakan undang-undang adalah kewajiban negara. Jika ahli hukum melihat negara
semata-mata sebagai lembaga atau organisasi hukum, maka seorang ahli ilmu politik memandang
negara sebagai asosiasi atau sekelompok manusia yang bertindak untuk mencapai tujuan bersama.
Mengenai perbedaan antara impu politik dan ilmu negara, Herman Heller teah menyimpulkan beberapa
pendapat dalam Encyclopaedia of the Social Science.
Hal 25-38

Anda mungkin juga menyukai