Anda di halaman 1dari 4

Sena Adjie Sancoko

10511800000039

CRITICAL REVIEW
Saya disini akan menulis critical review dari salah satu bab buku karya Prof Miriam
Budiardjo yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Politik. Disini saya akan mengulas
mengenai bab yang pertama dari buku ini yaitu mengenai Sifat, Arti, dan Hubungan
Politik dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya. Dalam sub bab yang pertama Prof Miriam
Budiardjo membahas mengenai perkembangan dan definisi ilmu politik. Antara lain
bahwa ilmu politik tergolong ilmu yang baru lahir pada abad ke 19 akan tetapi jika
politik diartikan sebagai pembahasan mengenai aspek negara dan kehidupan politik
maka ilmu politik sudah ada sebelum abad ke-19. Dikatakan bahwa diberbagai dunia
pada masa sebelum masehi sudah banyak pemikiran-pemikiran mengenai politik
misal di Yunani Kuno (450 SM) oleh Heredotus, Plato dan aristoteles. Sedangkan di
Asia tepatnya di India sudah ada sejak (500 SM) pada kitab Dharmasastra dan
Arthasastra. Selain itu juga di cina dengan para filsufnya yang terkenal antara lain
Conficius, Mencius, dan mazhab Legalists oleh Shang Yang dimana seluruhnya pada
masa 350 SM. Sementara di Indonesia sudah ada sejak abad ke 13 dan ke 15 masehi
pada masa majapahit yaitu pada kitab Negarakertagama dan juga Babad Tanah Jawi.
Disini juga disebutkan bahwa pemikiran politik Indonesia semakin terdesak oleh
pemikiran barat pada masa imperialisme. Sedangkan di Eropa bahasan politik
dimulai sejak abad ke 18 dan 19 dan banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena
itu fokus perhatiannya hanya negara. Hal yang sama juga terjadi di Amerika. Disini
penulis tidak memberikan bagaimana penjelasan bagaimana istilah politik terbentuk.
Selain itu juga sejarah mengenai negara polis di Yunani juga tidak terdapat dalam
penjelasan ini dimana negara polis tersebut merupakan contoh sejarah dalam
perpolitikan. Penulis juga menjelaskan bagaimana perkembangan politik setelah
perang dunia ke-2 yang dimana semakin pesat dengan didirikannya berbagai fakultas
yang mencakup kajian politik didalamnya di berbagai universitas di dunia. Selain itu
perkembangan ilmu politik juga mendapat dorongan dari UNESCO, dimana pada
tahun 1948 menyelenggarakan suatu survei mengenai kedudukan ilmu politik di kira-
kira 30 negara. Yang dimana terbitlah buku berjudul Contemporary Political Science.
Selain itu, UNESCO bersama IPSA juga menerbitkan buku The University Teaching
of Social Sciences : Political Sciences mengenai pengajaran beberapa ilmu sosial di
perguruan tinggi. Yang dimana kedua buku ini bertujuan untuk membina
perkembangan ilmu politik dan mempertemukan pandangan-pandangan yang
berbeda. Sub-bab ini diakhiri oleh penulis dengan pernyataan bahwa ilmu politik
telah menjadi ilmu yang terpandang yang perlu dipelajari untuk mengerti kehidupan
politik. Disini saya sangat setuju dengan hal tersebut. Dimana ilmu politik merupakan
hal yang penting untuk dipelajari terutama bagi orang-orang yang nantinya akan
berakhir di pemerintahan. Walaupun tidak berakhir di pemerintahan pun tidak ada
Sena Adjie Sancoko
10511800000039

salahnya juga mempelajari ilmu politik karena ilmu politik juga tidak semata-mata
tentang negara.

Sub-bab yang kedua membahas mengenai ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan.
Dimana penulis menjelaskan yang selama ini juga menjadi polemik, yaitu apakah
ilmu politik termasuk ilmu pengetahuan. Maka penulis memeberikan karakteristik
dari suatu ilmu pengetahuan yaitu tantangan untuk menguji hipotesis melalui
eksperimen yang dapat dilakukan dalam keadaan terkontrol. Namun jika hal tersebut
menjadi patokan maka ilmu politik bukanlah ilmu pengetahuan karena obyek yang
diteliti oleh ilmu politik adalah manusia, dan perilaku manusia tidak bisa diamati
dalam keadaan terkontrol. Jadi pada tahun 1948 para ilmuwan politik mendefinisikan
ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenai
pokok pemikiran tertentu. Jika definisi tersebut dipakai sebagai patokan Maka ilmu
politik bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan. Selain menjelaskan hal diatas,
penulis pun juga menjelaskan mengenai 2 pendekatan dalam revolusi ilmu politik
yaitu pendekatan perilaku dan pendekatan tradisional. Yang dimana tidak dijelaskan
dalam buku-buku pengantar ilmu politik lainnya, seperti buku karya Rodee dkk tahun
1988 yang berjudul Pengantar Ilmu Politik yang dimana hanya menjelaskan
mengenai bagaimana ilmu politik agar menjadi ilmu yang ilmiah. Singkatnya, dimana
pendekatan tradisional menekankan pada nilai-nilai dan norma, dibanding fakta,
filsafat dibanding penelitian empiris, ilmu terapan dibanding ilmu murni, historis-
yuridis dibanding sosiologis-psikologis, serta tidak kuantitatif, dimana pendekatan
perilaku berkebalikan dari pendekatan tradisional. Subb-bab yang ketiga mengenai
definisi ilmu politik. Disini penulis menuliskan definisi ilmu politik secara umum
maupun dari para ahli, antara lain Plato, Aristoteles, Peter Merkl, Rod Hague serta
Andrew Heywood. Ahli-ahli politik selalu menekankan politik hanya pada satu
bidang antara negara, kebijakan, kekuasaan, ataupun alokasi. Sehingga penulis
menyimpulkan bahwa politik dalam suatu negara berkaitan dengan masalah
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan publik, dan alokasi atau distribusi. Hal
ini sama persis dengan apa yang selalu berkaitan dengan politik di Indonesia. Bahwa
masyarakat umum mengartikan politik berkaitan dengan hal-hal tersebut. Maka dari
itu penulis pun juga menyertakan definisi-definisi dari hal-hal diatas dalam sub-bab
ini

Negara :Suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Ahli-ahli yang menekankan politik pada negara
antara lain. Roger F Sultau dan J. Barents'

Kekuasaan: Kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk memengaruhi


perilaku seseorang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan perilaku. Perebutan
Sena Adjie Sancoko
10511800000039

kekuasaan dalam pemerintahan sangatlah menjadi pusat perhatian masyarakat


Indonesia dalam percaturan politik di Indonesia.

Pengambilan keputusan :Keputusan adalah hasil dari membuat pilihan diantara


beberapa alternatif, sedangkan istilah pengambilan keputusan merujuk pada proses
yang terjadi sampai keputusan itu tercapai. Pengambilan keputusan sebagai konsep
politik menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif mengikat
seluruh masyarakat.

Kebijakan Umum :suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku
atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan
itu.

Pembagian atau Alokasi :Pembagian dan alokasi adalah pembagian dan penjatahan
nilai-nilai dalam masyarakat dalam hal politik, jika pembagian atau alokasi yang
tidak merata kerap kali mengakibatkan konflik. Pembagian yang tidak merata ini erat
hubungannya dengan kekuasaan dan kebijakan pemerintah.

Pada sub-bab terakhir pada bab 1 ini ialah mengenai hubungan ilmu poitik dengan
ilmu pengetahuan lain. Yang pertama ialah hubungan politik dengan sejarah,
dijelaskan bahwa sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik karena
menyumbang bahan berupa data dan fakta masa lampau untuk diolah. Selanjutnya
ialah hubungan antara filsafat dengan ilmu politik. Dimana terdapat filsafat politik
yang nantinya akan dijelaskan juga di bab ke 2, filsafat politk yaitu bagian dari
filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal mula
dan nilai (value) dari negara. Selain sejarah dan filsafat, penulis juga menjelaskan
hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya. Yang pertama adalah sosiologi,
dengan pengertian dan teori-teori sosiologi membantu untuk mengetahui sampai
dimana susunan dan stratifikasi sosial memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh
misalnya keputusan kebijakan, corak dan sifat keabsahan politik, sumber-sumber
kewenangan politik, pengendalian sosial dan perubahan sosial. Sedangkan jasa
antropologi kepada ilmu politik adalah menyumbang pengertian dan teori tentang
kedudukan serta peran berbagai satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana.
Sementara itu ilmu ekonomi terutama pada pengertian pembangunan ekonomi
mempengaruhi pengertian pembangunan politik pada ilmu politik. Hubungan
psikologi sosial dengan ilmu politik adalah metode pengamatan dari psikologi sosial
dapat digunakan ilmu politik untuk menganalisis secara lebih mendalam kebijakan-
kebijakan politik dan fenomena-fenomena politik pada umumnya. Sedangkan pada
geografi tentu saja bagaimana perbatasan strategis, desakan penduduk, daerah
pengaruh bisa mempengaruhi politik. Ilmu hukum dan ilmu politik sejak dulu
Sena Adjie Sancoko
10511800000039

memang berhubungan erat karena mengatur dan melaksanakan undang-undang


merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Dimana salah satu fokus ilmu
politik adalah negara. Pembagian dan alokasi adalah pembagian dan penjatahan nilai-
nilai dalam masyarakat dalam hal politik, jika pembagian atau alokasi yang tidak
merata kerap kali mengakibatkan konflik. Pembagian yang tidak merata ini erat
hubungannya dengan kekuasaan dan kebijakan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai