Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Transaksi Bisnis

Transaksi bisnis (business transaction) adalah kejadian yang bernilai ekonomis,

yang dilakukan dan dijalani perusahaan serta menyebabkan perubahan kondisi

perusahaan terutama kondisi keuangan. Transaksi bisnis yang terjadi mempengaruhi tiga

hal medasar dalam keuangan perusahaan, yaitu harta atau asset, hutang atau kewajiban,

dan modal.

B. Pengelompokkan Transaksi Bisnis

Transaksi bisnis dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu transaksi berdasarkan

pihak yang melakukannya dan transaksi berdasarkan sumbernya. Berikut penjelasannya.

1. Transaksi Bisnis Berdasarkan Pihak yang Melakukannya

Berdasarkan pihak yang melakukan transaksi atau kegiatan bisnis, transaksi bisnis

dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

a. Transaksi Bisnis Eksternal

Transaksi bisnis eksternal adalah segala transaksi atau kejadian bisnis

yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Transaksi eksternal biasanya

berkaitan erat dengan usaha mendapatkan laba dari kegiatan operasional

perusahaan atau dengan kegiatan perputaran modal guna menjalankan kegiatan

operasional perusahaan.

Adapun contoh-contoh dari transaksi bisnis eksternal, yaitu:

1. Pembelian bahan baku produk

2. Pembelian perlengkapan untuk menjalankan usaha

3. Pembayaran untuk sewa gedung

4. Pembelian tempat usaha


b. Transaksi Bisnis Internal

Transaksi bisnis internal adalah segala transaksi atau kejadian bisnis yang

berhubungan dengan pihak di dalam perusahaan atau dengan kata lain, pihak

dalam perusahaan merupakan bagian-bagian dari perusahaan itu sendiri. Transaksi

internal biasanya berhubungan dengan segala sesuatu yang menjalankan kegiatan

operasional perusahaan.

Adapun contoh-contoh dari transaksi internal, yaitu:

1. Pembayaran gaji pegawai

2. Penggunaan perlengkapan perusahaan

3. Pemanfaatan nilai guna mesin

2. Transaksi Bisnis Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumber transaksi atau kegiatan bisnis, transaksi bisnis dibagi ke dalam

dua jenis. Jenis transaksi tersebut adalah:

a. Transaksi Usaha

Transaksi usaha adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi yang

berkaitan dengan kegiatan usaha atau operasional perusahaan.

Berikut adalah beberapa contoh transaksi usaha yang dilakukan perusahaan:

1. Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari operasional.

2. Penjualan barang dagangan baik tunai maupun kredit.

3. Pembelian bahan baku untuk produksi.

4. Pendapatan yang belum diterima atau piutang.

5. Pendapatan yang diterima di awal atau di muka.


b. Transaksi Modal

Transaksi modal adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi yang

berkaitan dengan modal perusahaan, pemilik perusahan, atau penanam saham

(investor).

Berikut adalah beberapa contoh transaksi modal yang terjadi dalam perusahaan:

1. Penyerahan investasi atau dana modal dari pemilik perusahaan.

2. Penanaman investasi atau dana modal dari investor.

3. Pengambilan dana oleh pemilik perusahan, atau yang disebut

juga prive atau drawing.

4. Pembayaran gaji pegawai perusahaan.

5. Pembayaran biaya-biaya rutin seperti biaya listrik, telepon, air, dan lain

sebagainya.

C. Bukti Transaksi

Bukti transaksi merupakan bukti tertulis yang mencatat dan merangkum setiap

kegiatan transaksi yang dilakukan perusahaan. Bukti transaksi terbagi menjadi dua, yaitu

bukti transaksi internal dan eksternal. Penjelasannya dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Bukti Transaksi Internal

Bukti transaksi internal adalah bukti transaksi yang digunakan dalam internal

perusahaan. Biasanya perusahaan memiliki format dan macam-macam bukti

tersendiri, yang berkaitan dengan kebutuhannya masing-masing. Bukti transaksi

internal juga dapat berupa memo tertulis dari bagian tertentu, misalnya bagian

keuangan.

2. Bukti Transaksi Eksternal


Bukti transaksi eksternal merupakan bukti transaksi yang mencatat transaksi yang

terjadi antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Jenis-jenis bukti transaksi

eksternal adalah faktur, kwitansi, nota debet, nota kresit, cek, bilyet giro, dan bukti kas

masuk dan kas keluar.

D. Pengaruh Transaksi Bisnis dalam Akuntansi

Transaksi bisnis tentunya memiliki pengaruh dalam akuntansi. Pengaruh transaksi

bisnis ini akan berimbas pada terjadinya perubahan ketiga unsur dasar persamaan

akuntansi. Ketiga umsur tersebut adalah aset atau harta perusahaan, kewajiban atau

hutang perusahaan, dan modal atau ekuitas perusahaan.

Perubahan pada ketiga unsur itu terjadi karena kenaikan atau penurunan salah satu

atau seluruh ketiga unsur diatas. Dengan adanya perubahan pada ketiga unsur tadi, maka

pencatatan keuangan yang dilakukan pun terdapat perubahan, penambahan

atau update data yang terkait. Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut:

Aset = Kewajiban + Modal

Aset, kewajiban, dan modal ini sangat berpengaruh jumlahnya jika terjadi

transaksi bisnis. Transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan

kebutuhan akan pencatatan unsur dasar akuntansi tersebut. Akan ada unsur yang

bertambah dan unsur lain berkurang.

1. Aktiva , kewajiban, dan ekuitas pemilik

a. Aktiva (assets) adalah sumber-sumber ekonomi yang biasa dinyatakan dalam

satuan uang.

b. Kewajiban/utang (liabilities/pasiva) adalah utang yang harus dibayar oleh

perusahaan dengan uang atau jasa di masa yang akan datang.


c. Ekuitas/modal (equity) adalah hak pemilik perusahaan atas kekayaan (asset)

perusahaan.

d. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

yang biasa (misalnya: penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa).

e. Beban adalah pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan.

2. Siklus Kegiatan Perusahaan

Suatu perekonomian mengalami perlambatan dalam perkembangannya dan

adakalanya ia merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya.

Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang

dinamakan konjungtor atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle).

Suatu siklus dalam satu periode konjungtor berbeda dengan siklus pada periode

yang lain. Namun demikian, sifat-sifat dasar dari setiap siklus adalah sama. Bentuk khas

dari suatu siklus tidak banyak berbeda. Betuk khas dari suatu fluktuasi atau siklus dalam

konjungtor ditunjukkan dalam Gambar 1 di bawah. Grafik yang digambarkan

menerangkan hubungan di antara periode (waktu) pada sumbu x dengan pendapatan

nasional riil pada sumbu y.


Dalam siklus ABCD seperti yang terdapat dalam Gambar 1 di atas, pergerakan

dari A ke B dan dari C ke D mennggambarkan kegiatan ekonomi yang sedang mengalami

kemunduran. Sedangkan pergerakan dari B ke C dan dari D ke E menggambarkan

kegiatan ekonomi yang mengalami pertumbuhan.

3. Proses Kegiatan Perusahaan

a. Tahap Pencatatan

Setelah data kita catat berdasarkan bukti berupa kwitansi atau nota maka langkah

selanjunya adalah menggolongkan pengeluaran tersebut. Tujuan penggolongan

tersebut yaitu untuk memudahkan kita dalam menganalisis keuangan.

b. Tahap Peringkasan Laporan Keuangan

Tujuan peringkasan laporan ini yaitu untuk memudahkan kita dalam menganalisis

data. Pada tahap peringkasan laporan keuangan, ada beberapa langkah yang haru

dilewati, seperti merancang neraca saldo, menyusun jurnal penyesuaian, membuat

jurnal penutup, membuat neraca saldo setelah penutupan, menggunakan informasi

dari data yang ada, dan menyususn jurnal pembalik.

c. Tahap Laporan Keuangan

Laporan ini merupakan hasil dari analisis di tahap kedua tadi. Ada beberapa tahap

untuk melakukan analisa laporan keuangan, yaitu seperti laporan neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

E. Bentuk-Bentuk Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau

sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan

distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Secara garis besar, jenis-jenis
perusahaan dapat dibagi menjadi 3, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan

perusahaan manufaktur. Adapun beberapa bentuk perusahaan, yakni:

1. Perusahaan Perseorangan

Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab

penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan.

2. Firma

Merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk

menjalankan usaha, dimana tanggungjawab masing-masing anggota firma tidak

terbatas.

3. Perseroan Komanditer (CV)

Merupakan suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang-

orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh

dengan kekayaan pribadinya dan dengan orang-orang yang memberikan pinjaman.

4. Perseroan Terbatas (PT)

Merupakan suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal

usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu/persero turut mengambil

bagian sebanyak satu atau lebih saham.

Anda mungkin juga menyukai