PENDAHULUAN
1
Secara Detail mengetahui Definisi Transaksi Bisnis dan Persamaan
Akuntansi.
Melatih Pengimplementasian Persamaan Akuntansi dan Pencatatan
Transaksi Keuangan.
1.4 Manfaat
Meningkatkan pemahaman mengenai Persamaan Akuntansi dan Pencatatan
Transaksi Keuangan secara menyeluruh.
Pengimplementasian secara riil mengenai Pelaporan Keuangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dana yang didapat dari transaksi bisnis akan diputar lagi untuk kelangsungan
operasional perusahaan. Kegiatan operasional bukan hanya terkait penjualan produk atau
segala sesuatu yang berhubungan dengan barang yang kita produksi. Kegiatan
operasional juga mencakup pembayaran gaji pegawai, pembayaran biaya-biaya yang
ditanggung perusahaan, penanaman modal untuk kerjasama dengan pihak lain, dan lain
sebagainya.
Transaksi bisnis sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu transaksi berdasarkan
pihak yang melakukannya dan transaksi berdasarkan sumbernya. Berikut penjelasan lebih
lengkapnya.
3
Transaksi Bisnis Eksternal
Pengertian transaksi bisnis eksternal adalah segala transaksi atau kejadian
bisnis yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Transaksi eksternal
biasanya berkaitan erat dengan usaha mendapatkan laba dari kegiatan operasional
perusahaan. Atau kegiatan perputaran modal guna menjalankan kegiatan
operasional perusahaan.
4
Transaksi Usaha
Pengertian transaksi usaha adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi
yang berkaitan dengan kegiatan usaha atau operasional perusahaan.
Transaksi Modal
Pengertian transaksi modal adalah segala transaksi atau kegiatan ekonomi
yang berkaitan dengan modal perusahaan, pemilik perusahan, atau penanam
saham (investor).
Berikut adalah beberapa contoh transaksi modal yang terjadi dalam perusahaan:
Bukti Transaksi
Bukti transaksi sangat penting dalam melakukan kegiatan atau transaksi
bisnis, terutama jika menyangkut perusahaan dan dana yang tidak sedikit.
Dengan adanya bukti transaksi, para pihak yang terlibat dalam transaksi bisnis
terhindar dari kemungkinan terjadinya masalah atau sengketa di masa
mendatang. Bukti transaksi sendiri merupakan bukti tertulis yang mencatat dan
merangkum setiap kegiatan transaksi yang dilakukan perusahaan. Bukti transaksi
5
terbagi menjadi dua, yaitu bukti transaksi internal dan eksternal. Berikut adalah
penjelasannya.
1. Faktur, yaitu bukti dari perhitungan penjualan yang dilakukan secara kredit.
Faktur dibuat oleh pihak penjual dan diberikan pada pihak pembeli dan dibuat
rangkap dua. Faktur yang asli diberikan kepada pembeli sebagai bukti pembelian,
dan yang salinan disimpan penjual sebagai bukti penjualan.
2. Kwitansi, atau official receipt. Kwitansi mungkin sudah lebih familiar di telinga
kita, merupakan bukti transaksi atas penerimaan uang dari pembayaran sesuatu.
Kwitansi harus ditanda tangani oleh kedua belah pihak, dan dibuat rangkap dua
juga lalu disimpan masing-masing. Kegunaan kwitansi adalah sebagai bukti
pencaatatan penerimaan uang.
3. Nota debet, atau debit memo, yaitu bukti transaksi mengenai pemberitahuan atau
perhitungan yang dikirim perusahaan kepada konsumen. Dalam nota debet,
perusahaan menyampaikan bahwa akun konsumen telah ditambah di bagian
debet.
4. Nota kredit, yaitu bukti transaksi mengenai pemberitahuan atau perhitungan yang
dikirim perusahaan kepada konsumennya. Namun berberbeda dengan nota debet,
6
di nota kredit perusahaan memberi tahu pada konsumen mengenai perubahan
akun di bagian kredit.
5. Cek, yaitu bukti transaksi yang digunakan sebagai surat perintah kepada bank
untuk mencairkan sejumlah dana pada nasabah atau pemilik cek. Cek biasanya
digunakan sebagai alat pembayaran transaksi bisnis yang dilakukan perusahan,
karena menggunakan uang tunai akan tidak praktis. Cek memiliki dua lembar,
yaitu lembar utama dan struk. Lembar utama diserahkan pada pihak lain untuk
pembayaran, sedangkan lembar struk disimpan sebagai bukti transaksi berikut
kwitansi pembayaran.
6. Bilyet giro, yaitu bukti transaksi yang juga merupakan surat perintah kepada
bank. Namun berbeda dengan cek, bilyet giro berisi perintah untuk memindah
bukukan sejumlah dana dari rekening nasabah ke rekening penerima. Bilyet giro
juga tidak bisa dicairkan langsung menjadi uang tunai, namun dapat
disetorkan kepada bank untuk menambah saldo pada rekeningnya.
7. Bukti kas masuk dan kas keluar. Bukti kas merupakan bukti transaksi
penerimaan uang masuk dan pengeluaran uang perusahaan. Contoh bukti kas
masuk adalah kwitansi yang diberikan pada pembeli dan nota, sedangkan contoh
bukti kas keluar adalah kwitansi dari penjual dan nota kontan.
1. Aktiva
Aktiva (assets) adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi
perusahaan. Aktiva (assets) juga bisa diartikan sebagai sebuah harta
perusahaan yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan
aktivitasnya. Aktiva juga dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai sub, yaitu:
7
Aktiva lancar (Current Assets)
a. Kas (cash) adalah uang tunai yang disimpan di brankas atau kantor, ataupun
simpanan di bank, yang berbentuk giro atau simpanan lain yang dapat diambil
setiap saat.
b. Deposito Bank/deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan pada bank
yang berbentuk deposito yang dapat diambil pada waktu-waktu tertentu, misalnya
1 bulan, 3 bulan, 6 bulan.
c. Surat Berharga/ efek (marketable securities) adalah saham dan obligasi
perusahaan lain yang segera dapat diuangkan atau dijual di bursa efek. Tujuan
pemiliknya adalah untuk memanfaatkan kelebihan uang kas (idle money).
d. Piutang Usaha (account receivable) adalah hak untuk menagih kepada pihak lain
karena sebelumnya perusahaan memberikan pinjaman atau menjual barang/ jasa
secara kredit kepada pihak lain.
e. Piutang Wesel/wesel tagih (notes receivable) adalah surat perintah yang
ditujukan kepada seseoran atau badan tertentu untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya ditulis
dalam surat tersebut atau pada orang yang membawa surat tersebut.
f. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) adalah persediaan barang
yang siap untuk dijual.
g. Perlengkapan kantor (office supplies) adalah perlengkapan yang digunakann
untuk lancarnya administrasi perkantoran. Contoh kertas, pensil, dll.
h. Perlengkapan toko (store supplies) adalah perlengkapan yang digunakan untuk
kelancaran kegiatan di toko. Contoh kantong plastik, isi stapler,dll.
i. Beban dibayar dimuka/ persekot biaya (prepaid expenses) adalah biaya yang
telah dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi belum menjadi kewajiban atau belum
dikonsumsi. Contoh:
Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance)
Sewa dibayar dimuka (prepaid rent)
Gaji dibayar dimuka (prepaid salaries)
Bunga dibayar dimuka (prepaid interest)
8
j. Pendapatan yang masih harus diterima/piutang pendapatan (accrued
revenues) adalah pendapatan yang sudah diperhitungkan /sudah menjadi hak,
tetapi belum diterima pembayarannya. Contoh: bunga yang akan diterima/piutang
bunga (interest receivable), piutang sewa (rent receivable)
9
5) Hak sewa (leasing) yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam
jangka waktu panjang.
6) Franchise yaitu hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perseorangan dari pihak
lain untuk mengkomersialkan produk, teknik atau formula tertentu.
Aktiva lain-lain.
Aktiva lain-lain (other assets) adalah aktiva yang tidak dapat digolongkan
dalam empat jenis aktiva diatas, misalnya biaya pendirian dan biaya emisi saham
serta aktiva tetap yang tidak dipakai.
3. Kewajiban
Kewajiban/utang (liabilities/passiva) adalah kewajiban membayar
kepada pihak lain yang disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya.
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, kewajiban diklasifikasikan ke dalam 3
kelompok, yaitu:
Kewajiban lancar
Kewajiban lancar/utang lancar/utang jangka pendek (current
liabilities) adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak lwbih dari 1
tahun/1 siklus normal operasi perusahaan, antara lain
a. Utang usaha (account payable) adalah kewajiban yang harus dilunasi karena
pembelian barang/jasa secara kredit.
b. Utang wesel/wesel bayar (notes payable) adalah janji tertulis untuk membayar
kepada pihak lain dalam jumlahh tertentu dan pada tanggal yang telah ditetapkan.
c. Utang beban adalah kewajiban membayar karena perusahaan sudah menerima
manfaatnya, seperti utang bunga (interest payable), utang gaji (salaries payable),
utang sewa (rent payable)
d. Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang belum merupakan hak,
tetapi sudah diterima pembayarannya, contoh sewa diterima dimuka, bunga
diterima dimuka.
10
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban jangka panjang/utang jangka panjang (long term debt)
adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu lwbih dari 1tahun atau 1 siklus
normal operasi perusahaan,diantaranya :
a. Utang hipotek (mortgage payable) adalah pinjaman jangka panjang dengan
jaminan aktiva tetap.
b. Utang obligasi (bons payable) adalah pinjaman jangka panjang yang timbul
karena perusahaan menjual/mengeluarkan surat-surat obligasi. Obligasi adalah
surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang obligasi meminjamkan sejumlah
uang kepada perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut.
c. Kredit investasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima bank atau lembaga
keuangan lain yang digunakan untuk perluasa perusahaan.
Kewajiban lain-lain
Kewajiban/utang lain-lain adalah meliputi semua kewajiban yang tidak
sesuai untuk diklasifikasikan sebagai kewajibann lancar dan kewajiban jangka
panjang. Contoh uang jaminan yang diterima dari pelanggan.
4. Ekuitas
Ekuitas/modal (equity) adalah hak milik atas aktiva perusahaan yang
merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva –kewajiban). Ekuitas terdiri dari
setoran pemilik dan sisa laba yang ditahan (retained earning).
11
pemilik dapat mempersuasif kreditur agar memberikan pinjaman kepada perusahaan.
Tahap selanjutnya ialah mengolah keuangan menjadi aktiva produksi seperti pabrik,
peralatan, dan perlengkapan. Perusahaan nantinya akan memproduksi barang dengan
pemanfaatan bahan baku, usaha tenaga kerja, dan jasa pihak lainnya. Perusahaan
selanjutnya menjual barang atau jasa kepada konsumen langganan dan memperoleh
pendapatan dimana digunakan untuk membayar kembali pinjaman kreditur dan
memberikan laba kepada pemilik perusahaan.
Gambar 1.1
Dalam proses akuntansi dapat kita bagi menjadi 8 tahap/steps. Ketiga tahap siklus
akuntansi seperti yang akan dijelaskan dibawah ini:
12
1. Identifikasi Transaksi
Tahap pertama dalam proses akuntansi adalah melakukan
identifikasi atau identity transaction dengan detail untuk semua transaksi.
Cara identifikasi ini bisa dengan mengumpulkan semua nota pembayaran
sebagai bukti pengeluaran, atau melihat data record debit dan kredit di
buku tabungan.Tahap ini tidak boleh salah dan harus detail, karena banyak
perusahaan yang jebol keuangannya karena tidak bisa melakukan
identifikasi transaksi dengan baik. Tahap ini biasanya dilakukan
pengumpulan dalam kurun waktu satu bulan, atau biasa disebut dengan
tutup buku.
2. Tahap Pencatatan dan Penggolongan (Pencatatan Bukti Transaksi
Keuangan)
Langkah kedua adalah record transaction atau memasukkan
transaksi yang telah diidentifikasi kedalam bentuk laporan atau jurnal
keuangan. Untuk memulai semua proses tentu saja kita membutuhkan data
secara otentik dan akuntable, karena itulah pada tahap pertama kita harus
mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi, pencatatan yang detail
akan sangat memudahkan menganalisis arus kas (cash flow)
perusahaan.“Setelah data-data kita catat berdasarkan bukti transaksi
berupa nota/kwitansi atau tanda transaksi lain maka step selanjutnya kita
menggolongkan pengeluaran tersebut”.Tujuan penggolongan tersebut
untuk memudahkan kita dalam menganalisis data keuangan tersebut. Step-
step pencatatan serta penggolongan transaksi keuangan tersebut antara
lain:
a) Pembuatan/penyusunan bukti-bukti transaksi, baik transaksi
internal ataupun eksternal perusahaan.
b) Pencatatan setiap transaksi pada jurnal tertentu (jurnal umum atau
khusus).
c) Catat hasil pencatatan di jurnal tersebut ke laporan buku besar.
13
3. Tahap Cata di Buku Besar
Setelah daftar transaksi di identifikasi dan ditulis di jurnal, langkah
ketiga adalah mencatatnya di dalam buku besar. Apa itu buku besar? Buku
besar ialah buku utama yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi
keuangan yang merupakan input dari semua jurnal akuntansi serta
penggolongan dari rekening yang sejenis. Buku besar inilah yang menjadi
dasar untuk membuat laporan laba rugi atau neraca.
4. Membuat Neraca Uji Coba yang Tidak Disesuaikan
Untuk membuat buku yang akurat, maka langkah keempat adalah
membuat neraca uji coba yang tidak disesuaikan atau unadjusted trial
balance. Tahap ini digunakan untuk menguji apakah debit dan kreditnya
cocok. Debit adalah pemasukan sedangkan kredit adalah pengeluaran.
Caranya mudah, yaitu masukkan semua pengeluaran dan pemasukan. Jika
total dari keduanya tidak sama, maka ada yang salah dari pencatatan Anda.
Karena itulah tahap pertama yaitu mencatat dengan detail setiap transaksi
adalah mutlak untuk dilakukan.
5. Menyesuaikan Entri
Langkah kelima adalah menyesuaikan entri, maksudnya adalah
mungkin dalam suatu transaksi masih ada yang belum tertulis. Seperti
ketika kita mendapatkan pemasukan tetapi belum sempat
memasukkannya, atau mendapatkan bunga dari tabungan tapi juga belum
diinputkan kedalam neraca. Gunakan proses penyesuaian entri untuk
mengelompokkan setiap transaksi.
6. Neraca Ujicoba yang Disesuaikan
Langkah keenam adalah trial balance yang disesuaikan, dalam
tahap ini dilakukan pengujian apakah debet dan kredit atau pemasukan
dengan pengeluaran cocok setelah dilakukan proses penyesuaian entri.
7. Tahap Laporan Keuangan atau Financial Statement
Tahap paling akhir ialah pembuatan/perumusan laporan keuangan
atau financial statements. Laporan tersebut hasil dari analisis di tahap
kedua tadi. Ada beberapa tahap untuk melakukan analisa laporan
keuangan, tahap laporan keuangan sebagai berikut :
14
a) Laporan Neraca (Balance Sheets) adalah laporan keuangan untuk
menunjukkan posisi assets atau aktiva, Liabilities atau hutang,
serta Equity atau modal.
b) Laporan Rugi Laba (Income Statments) adalah laporan
keuangan yang terdiri dari seluruh beban pengeluaran serta
pendapatan/income sehingga diperoleh nilai laba dan rugi.
c) Laporan Perubahan Modal (Equity Statements) adalah inti
dari laporan keuangan yang berisi informasi tentang perubahan
modal perusahaan, misal jumlah modal yang disetor di awal
(capital stock), saldo laba periode berjalan (current earning),
tambahan modal disetor (paid-in capital), serta saldo laba
ditahan (reatained earning).
d) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statments) adalah bagian dari
laporan keuangan dalam periode tertentu yang berisi aliran dana
kas baik masuk ataupun keluar. Biasanya di golongkan
berdasarkan arus kas dari aktivasi investasi, aktivasi operasi,
serta aktivasi pendanaan.
e) Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan tambahan yang
berisi catatan informasi yang lebih detail tentang akun tertentu
sehingga memberikan nilai yang lebih komprehensif dari suatu
laporan finansial perusahaan.
8. Melakukan Tutup Buku
Tahap terakhir adalah melakukan tutup buku, biasanya dilakukan dalam
periode tertentu. Bisa tutup buku bulanan dan tahunan. Langkah ini dilakukan
untuk menghentikan proses pencatatan akuntansi dalam periode tersebut.
Kemudian ulangi lagi dari tahap pertama untuk melakukan siklus akuntansi untuk
periode waktu yang baru.
15
2.5 Pengertian, Jenis, dan Bentuk Perusahaan
Perusahaan adalah tempat kegiatan produksi dilakukan serta berkumpulnya
semua faktor produksi terjadi. Perusahaan yang terdaftar secara resmi dalam
pemerintahan maka akan memiliki badan usaha untuk perusahaannya. Keberadaan
badan usaha ini menjadi status perusahaan yang terdaftar pemerintah secara resmi.
Selain itu, perusahaan memiliki makna badan usaha yang melakukan kegiatan
ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa serta memiliki bangunan khusus untuk
dijadikan lokasinya.
~ Jenis-jenis Perusahaan
1. Perusahaan Ekstraktif
Perusahaan ekstraktif adalah badan yang mengambil berbagai hal yang
berasal dari alam secara langsung misalnya pembuatan garam, pengambilan
rumput laut, penangkapan ikan dan sejenisnya.
2. Perusahaan Agraris
Perusahaan agraris bergerak dengan mengelola tanah agar menjadi lahan
dalam memenuhi kebutuhan. Perusahaan ini terbagi menjadi perkebunan,
perikanan, pertanian serta peternakan.
3. Perusahaan Industri
Perusahaan industri adalah badan yang mengelola bahan mentah hingga
menjadi bahan setengah jadi yang nantinya dijadikan sebagai bahan baku atau
sampai ke barang jadi.
16
4. Perusahaan Dagang
Perusahaan perdagangan menjadi penyalur untuk barang hasil produksi
dari produsen kepada konsumen. Sehingga dapat dikatakan perusahaan ini
hanya sebagai perantara produk yang diperdagangkan.
5. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa tentunya menyediakan jasa untuk para konsumennya
dengan imbalan sebagai keuntungan yang didapatkan.
Bentuk Perusahaan
1. Perusahaan Perseorangan
3. Persekutuan Firma
17
perusahaan. Untuk bisa mendirikan perusahaan ini dengan baik maka ada
beberapa persyaratan surat-surat resmi yang harus diselesaikan terlebih
dahulu.
6. Yayasan
7. Koperasi
18
2.6 Persamaan Akuntansi
“Aktiva = Ekuitas”
Ekuitas terdiri atas dua komponen utama, yaitu kewajiban atau liabilities dan modal
atau capital/owner’s equity. Kewajiban merupakan keharusan suatu perusahaan untuk
melunasi jumlah tertentu atau melaksanakan suatu jasa kepada pihak lain pada saat jatuh
tempo.
Adapun modal merupakan hak pemilik dalam suatu perusahaan sebagai akibat adanya
modal pokok yang diserahkan untuk memulai usaha. Kedua komponen ekuitas ini dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Dengan demikian, persamaan akuntansi tersebut dapat ditulis ulang menjadi seperti
berikut.
Dari persamaan ini menunjukkan hubungan antara aktiva, kewajiban, dan modal yang
kemudian disebut sebagai persamaan akuntansi atau accounting equation. Persamaan
19
akuntansi merupakan perangkat dasar dalam bidang akuntansi. Persamaan akuntansi
menjelaskan bahwa nilai aktiva selalu sama dengan penjumlahan nilai kewajiban dan modal.
Artinya, aktiva dipengeruhi oleh dua variabel, yaitu kewajiban dan modal. Ada beberapa hal
yang memengaruhi modal, yaitu sebagai berikut.
Ketika nilai kewajiban dalam suatu periode konstan, sedangkan modal berubah
menjadi lebih tinggi, maka nilai aktiva akan naik. Artinya aset perusahaan bertambah pada
periode tersebut. Ketika nilai modal tetap dalam satu periode tertentu, dan nilai kewajiban
yang harus diselesaikan oleh perusahaan naik, maka nilai aktiva turun. Artinya aset
perusahaan berkurang pada periode tersebut.
~ Karakteristik Akun
Akun yang paling sederhana memiliki tiga bagian. Pertama, setiap akun
mempunyai judul atau nama transaksi. Kedua, setiap akun memiliki ruang untuk
mencatat peningkatan jumlah pos atau item yang bersangkutan. Ketiga, setiap
akun memiliki ruang untuk mencatat penurunan jumlah pos atau item yang
20
bersangkutan. Dalam akun T (T account), sisi kiri dinamakan dengan debit (D)
sedangkan sisi kanan dinamakan dengan kredit (K).
Penggolongan Akun
Akun Neraca
Rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam
neraca. Termasuk dalam rekening ini adalah yang termasuk dalam aktiva,
kewajiban dan modal.
Akun Laba-Rugi
Rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan didalam
Laporan Laba Rugi. Termasuk dalam rekening ini adalah yang termasuk
dalam pendapatan dan biaya.
21
menyebabkan perubahan pada persamaan akuntansi yang kemudian harus
dicatat dan dan dilaporkan.
Gambar 1.2
Gambar 1.3
22
Neraca
Gambar 1.4
Catatan :
1. Pendapatan dan beban merupakan komponen/item/unsur dari Laporan Laba
Rugi.
2. Prive merupakan komponen dari Laporan Ekuitas Pemilik.
3. Sedangkan beberapa contoh komponen dari Neraca adalah kas, piutang
usaha, perlengkapan, utang usaha, modal.
4. Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya, haruslah selalu
dimulai dari Laporan Laba Rugi, Laporan Ekuitas Pemilik, Neraca, dan
Laporan Arus Kas.
23
BAB III
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dalam melaksanakan suatu transaksi bisnis, perlu adanya peran akuntansi demi
terjaminnya hasil yang diperoleh oleh suatu perusahaan, sehingga dapat menentukan laba
atau keuntungan yang diperoleh dan bahkan kerugian yang di dapat. Kedua hal ini sangat
berkaitan erat demi terciptanya kepastian dalam perusahaan dan melakukan suatu usaha.
Selain itu, juga dapat memprediksi kebutuhan produksi yang diperlukan selanjutnya dan
juga menentukan nasib perusahaan di masa depan sehingga mulai dari awal, kita sebagai
pemilik suatu perusahaan dapat menentukan bahan produksi serta strategi apa saja untuk
memajukan perusahaan serta mempertahankannya sekaligus.
24
DAFTAR PUSTAKA
IDFZ. 2013. Contoh format laporan keuangan pada perusahaan perorangan. Jakarta:
http://indofilezzz.blogspot.com/2013/09/contoh-format-laporan-keuangan-pada.html.
Jusup, Al. Haryono. 2011. Dasar – dasar Akuntansi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.
25