Anda di halaman 1dari 14

Materi KD 3.

3 Administrai Usaha
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
KD 3.3 Administrasi Usaha
ADMINISTRASI USAHA

biasamembaca.blogspot.com

A. Pengertian Administrasi Usaha


 

1. Pengertian Administrasi Usaha


Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi: catat-catat, surat-menyurat,
pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan lain sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan
Menurut HA Simon: administrasi adalah suatu kegiatan dari suatu kelompok orang yang
mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
George Terry Administrasi adalah perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Sedangkan menurut Prof. Dr. S prajudi atmosudirjo: administrasi adalah proses dan tata kerja yang
terdapat pada setiap usaha, apakah usaha kenegaraan atau swasta, usaha sipil atau militer, usaha besar
atau kecil.
Secara garis besar administrasi   adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada kelompok
usaha negara, swasta, atau militer serta berbagai bentuk perkumpulan untuk mencapai tujuan
bersama.

2. Ciri-ciri Administrasi Usaha


Dari pengertian administrasi tersebut, dapat kita ketahui bahwa administrasi mempunyai ciri - ciri
sebagai berikut:
1. Adanya kerja sama dari sekelompok orang
2. Adanya tujuan yang harus dicapai
3. Adanya proses kegiatan usaha
4. Adanya aspek bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan.
5. ADMINISTRASI FUNGSI

3. Unsur-unsur Administrasi Usaha


Selain pengertian pengertian administrasi, ada beberapa unsur penting yang wajib ada di sebuah
bidang bisnis. Menurut The Liang Gie, ada 8 unsur yang harus ada:
1. Organisasi
Tempat dimana kegiatan administrasi dilakukan. Dalam bisnis, orang-orang yang bekerja di
dalamnya akan dihimpun mejadi sebuah wadah.
2. Manajemen
Alat utama pelaksanaan administrasi. Ada pengatur, penggerak, manajer dan tenaga
operasional. Dalam manajemen ini masih dibagi menjadi tiga kelompok; manajemen puncak,
manajemen menengah dan manajemen bawah (mandor).
3. Komunikasi
Administrasi juga mengatur pola komunikasi antar departemen. Misalnya melalui surat atau warta.
4. Kepegawaian
Ini berkaitan dengan penggunaan ternaga kerja. Dalam administrasi ada proses yang saling
berhubungan, yaitu; penerimaan, pidato, pendayagunaan dan kemacetan kerja.
5. Keuangan
Ini berkaitan dengan pembiayaan kontrak kerjasama mulai dari cara memperoleh dana hingga
pertanggungjawabannya.
6. Perbekalan
Berhubungan dengan pengadaan barang, penyimpanan dan penyingkiran. Pihak administrasi akan
menyisir mana barang yang dibutuhkan untuk kerja dan tidak.
7. Tata usaha
Meliputi kegiatan pencatatan, penyimpanan dan pengiriman.
8. Humas
Administrasi akan menciptakan peraturan bagaimana berhubungan dengan masyarakat terutama
konsumen.

3. Fungsi Administrasi Usaha


Berikut ini adalah beberapa fungsi administrasi dalam organisasi:
1. Perencanaan (Perencanaan)
Perencanaan adalah kegiatan perencana yang membutuhkan sebuah kegiatan administrasi, mulai dari
data, pengolahan data, penyusunan perencanaan.
2. Pengorganisasian (Penyusunan)
Pengorganisasian adalah kegiatan menyusun dan membangun komunikasi antara anggota-anggota
dalam organisasi sehingga akan tercapai suatu kesatuan usaha untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut
3. Koordinasi (Kordinasi)
Koordinasi merupakan bagian dari fungsi manajemen yang melakukan sejumlah aktivitas agar
berjalan baik dengan mewujudkan suatu kekacauan, bentrok, kekosongan aktivitas yang
dilaksanakan dengan terhubung, menyatukan dan menyesuaikan suatu pekerjaan bawahan yang
sehingga terdapat kerjasama yang terencana dalam suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan
organisasi.
4. Pelaporan (Laporan)
Pelaporan adalah aktivitas penyampaian perkembangan atau hasil dari suatu kegiatan dengan
membuat dan memberikan laporan dari tugas dan fungsi para pejabat yang lebih tinggi baik lisan atau
tulisan untuk mendapatkan gambaran tentang pelakasanaan tugas para anggota organisasi.
5. Penganggaran (Penyusunan Anggaran)
Penganggaran adalah aktivitas perencanaan dan pengelolaan keuangan atau anggaran dalam
organisasi yang dilakukan secara berkesinambungan.
6. Kepegawaian (Penempatan)
Staffing adalah kegiatan yang berhubuungan dengan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
dalam sebuah organisasi; mulai dari perkrutan tenaga kerja, pengembangan, perlengkapan di dalam
organisasi tersebut.
7. Pengarahan (Pengarahan atau Bimbingan)
Mengarahkan adalah suatu perilaku dengan anggota organisasi dalam bentuk memberi bimbingan,
perintah-perintah, agar dijalankan dengan baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4. Tujuan Administrasi Usaha


Tujuan wirausaha melakukan pencatatan atau pembukuan dokumen
usaha dalam kegiatan usahanya, di antaranya untuk:
Sebuah. berada dalam posisi keuangan suatu usahanya dalam suatu periode:
b.Melihat kondisi keuntungan dan kerugian usahanya dalam suatu periode:
saran
c. melihat maju mundurnya usaha yang dijalankan;
neraca sisa
d. siaga persiapan awal dan akhirnya barang produk yang dijualnya.
masa
Karena itu siaga hal tersebut, wirausaha harus mampu dan mampu  melakukan pencatatan dokumen
dan pembukuan dengan baik dan sistematis. Seorang wirausaha harus dapat melakukan pencatatan
dokumen atau pembukuan dengan sederhana. Beberapa pembukuan yang dilakukan, di antaranya:
Sebuah. Buku Pencatatan Pembelian atas barang untuk bahan baku, peralatan,  perlengkapan, dan
lainnya yang terkaitdenganproduk yang akanditawarkan
b. Buku pencatatan penjualan atas produk / barang yang ditawarkan dan laku.
c. Buku Penerimaan uang dari hasil kegiatan usaha yang dijalankan.
d. Buku Pengeluaran uang untuk operasional perusahaan dalam periode tertentu  .
e. Buku Arus Kas (Arus Kas) untuk melihat kelancaran dan rencana arus  keuangan arus masuk dan
arus uang keluar.
f. Buku Persediaan atas barang yang disimpan dan dicadangkan untuk periode  berikutnya.

4. Alur administrasi usaha


Aktivitas transaksi yang terjadi dalam suatu kegiatan usaha:
                                              Gambar 3.1 Alur Administrasi Usaha

Pencatatan dokumen kegiatan wirausaha bisa dikatakan sederhana karena

hanya terkait dengan:

Sebuah. Kegiatan pembelian bahan baku atau barang lainnya.

b. Kegiatan penjualan barang / produk.

c. Kegiatan kegiatan untuk suatu kegiatan transaksi.

d. Kegiatan penerimaan / pendapatan dari suatu transaksi usaha.

e. Kegiatan laporan arus kas untuk melihat arus uang masuk dan keluar.

Dengan kata lain, wirausaha secara praktis dalam melakukan pencatatan

hanya memanfaatkan 5 pencatatan atau pembukuan saja.

Wirausaha dalam kegiatan usahanya dapat melakukan proses dokumen


pencatatan, baik secara sederhana, manual, maupun komputerisasi sesuai dengan aplikasi yang

sudah ada. Namun pada awalnya, semua wirausaha harus waspada pencatatan apa saja yang

harus mereka kerjakan selama melakukan kegiatan usahanya.

B.   Jenis-jenis Dokumen Usaha


 

Transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti transaksi atau dokumen
perusahaan yang kemudian dijadikan dokumen pencatatan. Selainitu, bukti transaksi juga
menerangkan mengenai transaksi apakah dilakukan secara tunai atau kredit. Bukti-buktitransaksi, di
antaranya:
1. Kuitansi, yaitu bukti penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.
2. Cek, yaitu surat perintah kepada bank dari orang yang menanda tangani untuk  membayarkan
sejumlah uang yang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang yang namanya disebut dalamcek.
3. Bilyet Giro, surat perintah pemindah bukuan dari nasabah suatu bank  kepada yang mana yaitu
memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam
bilyetgiro.
4. Faktur, yaitu bukti transaksi pembelian atau penjualan secara
kredit. Faktur  dibuatolehpihakpenjualdandiserahkankepadapembelibersama-samadenganbarang yang
dijual
5. Nota Kontan, yaitu bukti transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan  secara
kontan. Informasi yang adapada nota kontan ini adalah nama perusahaan yang dikeluarkan nota,
nomor nota, tanggal transaksi, jenis barang banyaknya, harga satuan, dan total harga
6. Nota Kredit / Debet, yaitu bukti transaksi penerimaan kembali barang telah  atau bukti persetujuan
daripihak penjual permohonan pembeli untuk menandakan harga barang, karena sebagian rusak atau
tidak sesuai pesanan Dengan demikian, nota kredit dibuat oleh pihak penjual. Namun jika, barang
yang diterima oleh pembeli ternyata sebagian rusak atau tidak sesuai pesanan,
maka pembeli dapat menyampaikan tidak kepada penjual yang menerima pengiriman  kembalibarang
yang rusak atau berharga. Nota ini yang dinamakan nota debet
7. Bukti Memo, bukti transaksi magang, berupa memo dari pejabat tertentu  kepada bagian akuntansi
untuk melakukan pencatatan, misalnya, bukti memo mencatat pembayaran gaji, penarikan cek, dan
sebagainya

Transaksi adalah kejadian-kejadian atau kejadian keadaan (kondisi) dalam  perusahaan yang harus,
mulaidaripencatatantransaksisampaidisajikandalambentuklaporankeuangan. Secaragarisbesar,
kegiatantransaksi yang
terjadi, termasuk:
1) Pembelian,
2) Pengeluaran Uang,
3) Penjualan,
4) Penerimaan Uang.

C.   Pencatatan Dokumen Usaha


 

Proses pembukuan atau pencatatan dokumen usaha merupakan suatu kegiatan yang penting, terutama
dalam kegiatan usaha dimana proses tersebut akan menjadi suatu kondisi keuangan suatu perusahaan
apakah bertambah maju atau mundur, harta yang bertambah atau berkurang termasuk apakah laba
atau keuntungan yang didapat atau malah kerugian yang didapat. Pembukuan usaha merupakan
bagian penting sehingga setiap wirausaha harus mampu dan bisa membantu pembukuan agar bisa
memajukan usahanya. Salah satu kerjaan usaha berwirausaha adalah mampu keuangan atau biasa
disebut harus melek finansial, di antaranya harus mampu melaporkan dan melaporkan pembukuan
usahanya. Kemampuan wirausaha dalam pembukuan sangat penting, terutama dalam pencatatan
yang terdiri atas 4 bagian utama dalam kegiatan pencatatan usaha,
1. Pembukuan pembelian, pembelian bahan baku, pembelian bahan baku, pembelian bahan baku,
pembelian bahan baku, dan pembelian bahan baku
2. Pembukuan Penjualan, seperti penjualan produk dan layanan jasa), penjualan bahan produksi, dan
penjualan barang dagangan
3. Pembukuan Penerimaan, seperti penerimaan penerimaan, penerimaan penerimaan penerimaan
bunga penerimaan hasil penjualan bahan produksi, dan penerimaan penerimaan hasil produk
4. Pembukuan Pengeluaran, pengeluaran pengeluaran, pengeluaran atas pembelian bahan baku
produk, pengeluaran untuk investasi, pengeluaran perusahaan (operasional). transportasi transportasi,
dan lain-lain
Administrasi keuangan dapat berarti pembukuan keuangan, yaitu catatan dokumen transaksi
keuangan yang dibuat secara kronologis (menurut urutan waktu) dan sistematis (menurut cara-cara
tertentu). Setiap organisasi organisasi wajib organisasi administrasi keuangan dengan baik, yaitu
sesuai jenis dan diisi dengan tersier, teratur dan benar. Dengan administrasi keuangan, yang baik,
keuangan dapat terkendali dan pada waktu tertentu akan mudah untuk diketahui, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratu untuk mengumpulkan data
dan informasi keuangan termasuk harta kewajiban, tahap, dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan Barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca
dan laporan laba rugi pada setiap tahun. Biasanya, setiap pembukuan usaha harus bekerja dengan
dokumen pendukungnya sehingga tahu bukti yang mengawasi dan mengontrol kegiatan keuangan
yang akan terus berlangsung. Secara online kadang-kadang pembukuan sama pengertiannya dengan
pencatatan transaksi: keuangan, meskipun secara konsep berbeda, namun hasil dan laporan yang
dihasilkan sama berupa data dalam posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu,
Pembukuan itu merupakan penjelasan lain dari Akuntansi Keuangan, namun agar tidak terlalu rumit
dan agar lebih sederhana dalam kegiatannya maka dinamakanlah pembukuan
asumsinya. Pengimplemensaian sistem akuntansi atau pembukuan dalam kegiatan usaha dan
pengelolaan keuangan bertujuan untuk:
Sebuah. Meningkatkan efisiensi dan kinerja dalam pekerjaan karena semuanya dilakukan dengan
kinerja yang akan mengarah kepada uang.
b. Mendukung operasional perusahaan secara rutin dan alokasi harian secara lebih terarah dan fokus.
c. Meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga lebih mudah diimplementasikan oleh semua
orang
d. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam perusahaan agar perusahaan yang lebih
maju dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.
e. Melindungi aset perusahaan sekaligus mampu meningkatkan aset
Dalam pembukuan banyak metode pembukuan yang dikerjakan oleh usaha atau pengelolaan
keuangan. Dalam kegiatan usaha, metode yang digunakan dalam catatan transaksi operasional
perusahaan, terutama dalam persediaan dan lainnya secara sederhana adalah pembukuan:
Sebuah. Catatan per transaksi atau metode terus menerus.
b. secara berkala atau metode periodik
Namun dalam kegiatan transaksinya, selain itu, ada juga metode umum lainnya yang sering
dikerjakan dan dilaksanakan dalam kegiatan pembukuan. Dalam pembukuan usaha, ada dua sistem
pembukuan yang umum digunakan di dunia usaha dan organisasi lainnya, di antaranya:
Sebuah. Pembukuan tunggal atau masukan tunggal.
b. Pembukuan berpasangan.
Setiap metode memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun perusahaan akan menyesuaikan
dengan produk dan usaha yang dijalankan sehingga kegiatan Pembukuan atau pencatatan transaksi
keuangan berjalan dengan baik dan lancar. Berikut ini bentuk-bentuk metode pembukuan secara
sederhana yang dapat dilakukan dan dikerjakan oleh setiap orang, terutama dalam kegiatan usaha,
yaitu:
Sebuah. Metode Perpetual
Metode perpetual atau metode dimana setiap transaksi akan langsung diketahui dalam pembukuan
usaha dan langsung diketahui perubahan apa yang terjadi dalam posisi keuangan
perusahaan. Keuntungan metode ini adalah perusahaan yang dapat menentukan dan mengambil
keputusan itu juga karena kita dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada suatu kegiatan
usaha. Metode yang terus menerus ini bisa digunakan oleh orang yang baru memulai suatu usaha
sederhana sehingga setiap saatnya kita bisa melihat perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu
serta naik turunnya pendapatan perusahaan.
Namum dalam metode abadi ini juga memiliki kelemahan, seperti wirausaha harus memiliki catatan
yang lengkap dan setiap transaksi harus disimpan meskipun kondisi kita tidak
memungkinnkan. Contoh kegiatan usaha yang menggunakan metode ini adalah toko isi ulang pulsa
hp, dan token listrik. Metode perpetual biasanya lebih umum digunakan dalam menghitung
persediaan, namun dalam penerapannya juga bisa menerapakan metode
tersebut dalam pencatatan transaksi harian suatu perusahaan karena metode ini lebih mudah dan lebih
cepat dari kondisi perusahaan seperti apa.
b. Metode Periodik
Dalam periodik atau sistem pelaporan secara berkala, perusahaan yang menggunakan catatan harian
dalam suatu buku yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan dalam suatu
periode usaha. Dalam metode periodik, kita mengumpulkan data dengan menyusunnya ke dalam
suatu file tertentu sesuai bagian dan divisinya masing-masing, yang nantinya akan direkap dan sesuai
bagiannya. Keuntungan menggunakan sistem ini, kita menyusun laporannya bisa di akhir periode
yang ditentukan, jadi tidak terlalu menghabiskan waktu, lebih rapi dalam pencatatannya karena setiap
bukti transaksi akan dikelompokkan sesuai kegiatannya dalam suatu file. Jadi ketika membutuhkan
maka kita tinggal menggambil bukti tersebut sesuai dengan penempatan filenya. Metode periodik
pada kenyataan merupakan lanjutan dari metode, tetapi yang membedakannya adalah ketika
menerapkannya. Dalam metode periodik kadang-kadang bon atau nota akan ditentukan terlebih
dahulu, setelah terkumpul dalam jumlah tertentu akan direkap. Pencatatan periodik akan bekerja
secara berkala biasanya minimal per tiga bulan.
c. Metode Masukan Tunggal
Sistem Pembukuan Tunggal atau sistem posting tunggal / pembukuan single entry, yaitu sistem
pembukuan sederhana yang menghitung dengan pencatatan beberapa transaksi dengan satu kali
pembukuan saja. Sistem ini tidak tersedia pada keseimbangan debit dan kredit. Sistem pembukuan
masukan-tunggal hanya menggunakan akun pendapatan dan pengeluaran, Terutama di dalam jurnal
pendapatan dan pengeluaran Pembukuan masukan-tunggal yang cocok digunakan untuk usaha mikro
dan kecil. Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa sumber catatan pembukuan primer dalam
pembukuan masukan-tunggal adalah buku kas, sama dengan daftar rekening koran, tetapi pelaporan
pendapatan dan pengeluaran. Catatan akun yang terpisah dari memelihara untuk kas kecil, status
keterbayaran dan keterterimaan akun,
d. Metode Berpasangan
Pembukuan berpasangan memerlukan pengeposan (pencatatan) setiap transaksi dua kali,
menggunakan debit dan kredit. Selain itu, sistem pembukuan berpasangan dalam setiap transaksi
akuntansinya akan disebut dua kali. Artinya pada setiap transaksi terdapat dua rekening rekening
(akun) yang akan terlihat. Dalam sistem pembukuan berpasangan dikenal istilah debit dan
kredit. Setiap rekening yang didebit diikuti dengan rekening lain yang di kredit, demikian pula
sebaliknya. Jumlah sisi debit dan kredit harus sama, jika tidak maka pencatatannya menjadi salah,
neraca yang dihasilkan tidak seimbang antara sisi aset dan pasivanya. Proses pembukuan akan
terjadi, ketika transaksi terjadi, sebuah data atau
dokumen yang dihasilkan. Dokumen ini dirujuk sebagai sumber dokumen pencatatan
perusahaan. Beberapa sumber dokumen sebagai berikut:
Sebuah. Laporan saldo bank bulanan Anda.
b. Catatan transaksi harian yang terjadi.
c. Kuitansi yang Anda dapatkan ketika membeli sesuatu di toko.
d. Bukti atau nota yang didapat pada saat transaksi.
Di dalam sistem pembukuan berpasangan, setiap transaksi keuangan yang terjadi selalu dicatat
dengan cara sedemikian rupa sehingga jelas pengaruhnya terhadap aktiva, utang, modal, pendapatan,
dan biaya. Prinsip utama sistem ini adalah bahwa setiap transaksi selalu berhubungan dengan
mendebet dan mengkredit dua buah rekening atau lebih dengan jumlah yang sama.  Format dan
bentuk dalam pencatatan dokumen usaha selalu berbeda-beda karena menyesuaikan dengan jenis
usaha dan produknya serta kepentingan dari pemilik usahanya, namun secara umum, bentuk atau
format pencatatan yang sering kali dilihat secara konsep umum, berikut ini adalah format yang bisa
dijadikan contoh dalam pencatatan dan dokumen usaha.
Pencatatan yang sering dikerjakan oleh wirausaha dan berhubungan dengan dokumennya, di
antaranya:
(model pencatatan ini hanya contoh, bisa dikalahkan oleh wirausaha)

Sebuah. Pencatatan Pembelian
Kegiatan pencatatan pembelian biasanya dibuat sesederhana dan simpel serta praktis agar dalam
pembacaan dan memahaminya mudah, berapa banyak banyak produk barang atau bahan baku yang
dibeli serta dengan kualitas bahan yang seperti apa dan jangan lupa jika dokumen, baik nota / faktur /
kuitansi atau dokumen lainnya juga dicantumkan sebagai dokumen pengendali.

KARTU KENDALI PEMBELIAN

Bulan: ……………………………………

Nama Kode Harga


Tidak Barang Barang No.Nota / Faktur Tgl Jumlah Satuan Total

b. Pencatatan Penjualan
Kegiatan pencatatan penjualan dibuat agar tahu berapa banyak barang / bahan yang terjual atau
berapa banyak jasa yang kita lakukan.

KARTU KENDALI PENJUALAN

Bulan: ……………………………………
Nama Kode No.Nota / Jumlah Harga
Tidak Barang Barang Faktur Tgl Terjual Satuan Total Keterangan

b. Pencatatan Persediaan
Kegiatan pencatatan penjualan dibuat agar lebih mudah mengontrol barang / bahan yang akan
digunakan untuk periode berikutnya.

KARTU KENDALI PERSEDIAAN

Bulan: ……………………………………

Tida Tota
k Nama Barang Jumlah Beli Tgl Harga Satuan l Jumlah Terjual Harga Satuan Total Sisa Harga Satuan Total Ket

Selain pencatata di atas kita pun dapat membuat buku keuangan sebagai dokumen pengendali, dan
mengawasi keuangan agar kemajuan keuangan dalam suatu periode.
Buku keuangan sebagai bagian dari dokumen pencatatan keuangan usaha, di antaranya:
1.      Buku Penerimaan Kas
Buku ini hanya mencatat transaksi uang yang masuk saja ke dalam operasional usaha. Di uraian
ditulis, sumber penerimaannya dari mana secara jelas, ditul di nominal jumlah yang diterima oleh
perusahaan, lalu tuliskan di saldo setia ada perubahan maka saldo total ikut berubah sehingga pada
saat akhir bula kita bisa melihat berapa penerimaan total usaha kita. Format dan modelnya   bisa di
sesuaikan setidaknya model ini hanya sebagai gambaran saja.

Buku Penerimaan Kas

Bulan ………………………

Tidak Tgl Uraian Nominal Saldo Total Ket

2) Buku Pengeluaran Kas


Buku ini hanya mencatat transaksi uang yang keluar saja ke dalam operasional usaha. Di uraian
ditulis pengeluarannya untuk apa saja secara jelas, ditulis di nominal jumlah yang dikeluarkan oleh
perusahaan, lalu tuliskan di saldo setiap ada perubahan maka saldo total ikut berubah sehingga pada
saat akhir bulan kita bisa melihat berapa total pengeluaran usaha kita. Format dan modelnya bisa di
sesuaikan setidaknya model ini hanya sebagai gambaran saja.

Buku Pengeluaran Kas

Bulan ………………………

Tidak Tgl Uraian Nominal Saldo Total Ket

2) Buku Pengendali Rekapan Penerimaan dan Pengeluaran


Buku ini hanya merekap data dari penerimaan dan pengeluaran biasanya dilaksanakan pada akhir
bulan atau bergantung dari kebutuhan perusahaan.

Buku Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran

Periode (Tahun): ……………………………………….

Tidak Bulan Penerimaan Pengeluaran Selisih (L / R) Ket

D. Bentuk-Bentuk Perizinan Usaha


 

Dalam menetapkan usaha maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah usaha. Perizinan usaha
adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari instansi pemerintah yang terkait dengan
usaha yang akan diselenggarakan. Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri
Perdagangan No.1458 / KP / XII / 1984, dalam rangka memperlancar dan mempermudah perizinan
sebagai berikut:
1. Izin prinsip, persetujuan yang dikeluarkan Pemda setempat untuk perusahaan industri
2. Penggunaan Tanah, yang berkaitan dengan lelucon tanah.
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bangunan yang didirikan harus sesuai dengan gambar yang
direncanakan.

4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU), gunanya untuk menciptakan keseimbangan perekonomian dan
perdagangan di tengah masyarakat serta untuk memudahkan dalam pajak dan administrasi lainnya.

5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dibuat bagi perusahaan yang golongan usaha menengah
ke atas atau yang investasi totalnya di luar tanah dan bangunan bernilai di atas Rp 200 juta,
sedangkan perusahaan yang total investasinya di luar tanah dan bangunan bernilai sampai dengan Rp
200 juta harus membuat Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP).
6 Wajib Daftar Perusahaan.

7. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).


Dalam menyiapkan sebuah usaha tentunya kita akan dihadapkan dengan berbagai jenis surat
dokumen kelengkapan di dalam usaha yang dijalankan. Hal ini perlu Anda ketahui agar usaha yang
kalian kelola tidak memiliki hambatan atau hambatan di mata hukum yang diberlakukan. Selain itu
harus melengkapi dan memiliki perizinan usaha lainnya yaitu:
# NRP (Nomor Register Perusahaan).
# NRB (Nomor Rekening Bank).
# ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan).

Secara umum, ada 12 jenis surat dokumen yang didirikan pada usaha yang harus
diketahui, di antaranya:
1. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Izin Usaha Dagang (UD)
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Surat Izin Prinsip
6 Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
7. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
8 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
9 Tanda Daftar Industri (TDI)
10. Surat izin gangguan (HO)
11. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
12. Izin BPOM
Ada juga ketentuan pembantuan bahwa untuk usaha tertentu tidak perlu mendapat izin. Misalnya
usaha yang dijalankan masyarakat yang tergolong usaha informal dan tradisional yang belum
berkembang.

Anda mungkin juga menyukai