Anda di halaman 1dari 12

MOHAMAD KHODIRIN, S,PD

183143674830

LKS / LKPD BAHAN AJAR

KORESPONDENSI
Untuk SMK atau MAK Kelas X Semester Gasal

KOMPETENSI DASAR
 Menerapkan tata naskah dalam kegiatan surat menyurat Bahasa Indonesi
• Pengertian surat
• Jenis-jenis surat
• Bagian-bagian surat
• Bentuk-bentuk surat
• Macam-macam lipatan sura

SMK PGRI 6 Malang


Jl. Janti Sel., Gadang, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65148
URAIAN MATERI

1.Pengertian Korespondensi

Korespondensi adalah penyampaian maksud melalui lesan dan tertulis dari satu pihak kepada
pihak lain dapat atas nama jabatan dalam suatu perusahaan/organisasi dan dapat atas nama
perseorangan (individu). Kegiatan saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh organisasi
disebut surat menyurat atau korespondensi. Pihak yang terlibat disebut koresponden.

2. Pengertian Surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain, yang
memiliki persyaratan khusus yaitu penggunaan kode 2 notasi (lampiran dan perihal), penggunaan
kertas, penggunaan model dan bentuk, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda
tangan. Adapun fungsi surat antaralain, alat untuk mengingat, sebagai dokumen yang bersifat
tertulis,sebagai bahan bukti,sebagai alat untuk memperpendek jarak,tenaga dan waktu, dan masih
banyak-lainnya.

3. Jenis – jenis Surat


A. Berdasarkan Wujud Surat
1. Kartu Pos
Kartu pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10 x 15 cm. Lembaran
kertas surat ini biasanya tebal, sehingga berbentuk kartu. Kegunaan surat ini untuk
menyampaikan berita yang singkat. Akan tetapi, pesan yang tertulis dapat diketahui oleh
orang lain yang bukan haknya sebab berada pada halaman terbuka. Jenis surat ini biasanya
dijual di kantor pos.
2. Warkat Pos
Warkat pos adalah surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas. Surat seperti ini dapat
dilipat menjadi amplop. Jadi, lembaran surat ini dapat dipakai sekaligus sebagai amplop.
Kegunaan surat jenis ini adalah untuk menyampaikan berita yang agak panjang dalam sehelai
kertas. Lembaran surat jenis ini biasanya dijual di kantor pos.
3. Telegram
Telegram adalah jenis surat yang berisikan pesan yang relatif singkat yang mana dikirim
dengan bantuan pesawat telegram. Surat ini akan sampai ke tujuan dalam waktu yang singkat.
4. Surat Bersampul
Surat bersampul adalah surat yang dikirimkan kepada seseorang dengan menggunakan
sampul surat. Surat jenis ini lah yang banyak kita gunakan dalam berkomunikasi. Kelebihan
surat ini dibanding dengan jenis surat yang lain adalah lebih terjamin kerahasiaan isinya; lebih
leluasa dalam menulis isi surat; lebih santun dalam surat menyurat.

B. Berdasarkan Pembuatan Surat


1. Surat Pribadi
Jenis surat ini ditulis atas nama pribadi seseorang serta berisi masalah pribadi penulis,
baik yang ditujukan kepada teman, keluarga maupun instansi tertentu. Contoh surat ini adalah
surat untuk keluarga, surat lamaran kerja, dan surat permohonan izin bangunan.
2. Surat Resmi
Surat resmi dibuat suatu instansi, organisasi atau lembaga perusahaan tertentu yang
ditujukan kepada seseorang atau lembaga tertentu lainnya. Keberadaan instansi, lembaga,
organisasi dan perusahaan tersebut disahkan secara hukum. Contoh surat resmi adalah surat
dinas, surat niaga, dan surat sosial.

C. Berdasarkan Pesan Surat


1. Surat Keluarga
Surat keluarga adalah surat yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan.
Contoh surat keluarga adalah surat untuk orang tua, saudara, dan teman.
2. Surat Setengah Resmi
Surat setengah resmi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada instansi atau
lembaga organisasi tertentu. Jenis surat ini misalnya surat lamaran kerja, permohonan IMB
dan surat permohonan cuti.
3. Surat Sosial
Surat sosial adalah surat yang dibuat oleh lembaga sosial kepada seseorang, organisasi,
atau instansi tertentu yang biasanya berisi berbagai masalah sosial. Misalnya, surat
permintaan sumbangan dan edaran untuk kerja bakti.
4. Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu perusahaan perniagaan dengan pesan
berniaga. Contoh jenis surat ini adalah surat penawaran harga, penagihan utang, lelang
barang, atau pesanan barang.
5. Surat Dinas
Surat ini berisikan masalah kepemerintahan atau kedinasan dari suatu lembaga atau
keorganisasian. Surat ini dapat ditujukan kepada instansi lain, perorangan dan organisasi
tertentu. Misalnya, surat keputusan, surat perintah, dan surat tugas.
6. Surat Pengantar
Surat ini ditujukan kepada perorangan atau lembaga sebagai pengatur atau referensi
seseorang untuk berhubungan dengan pihak penerima surat.

D. Berdasarkan Keamanan Pesan Surat


1. Surat Sangat Rahasia
Surat ini berisi pesan dokumen penting yang berkaitan dengan rahasia atau keamanan
suatu negara. Jenis surat ini dikirim dengan menggunakan tiga buah sampul. Pada sampul
pertama dituliskan kode SR yang merupakan singkatan dari "Sangat Rahasia". Pada sampul
kedua dituliskan kode SRS, yaitu singkatan dari "Sangat Rahasia Sekali" serta dibubuhi segel
atau lak untuk membuktikan keutuhan pesan surat. Pada sampul terakhir (luar) dibuat biasa
agar tidak mengundang kecurigaan orang lain. Surat jenis ini, misalnya surat dari kementerian
luar negeri, surat untuk negara-negara tetangga, dan surat dokumen kemiliteran.
2. Surat Rahasia
Jenis surat ini berisi dokumen ringan yang pesannya hanya pantas diketahui oleh satu
atau beberapa pejabat tertentu atau yang berwenang pada sebuah instansi. Pengiriman surat ini
menggunakan dua buah sampul. Sampul pertama dituliskan kode R atau RS yaitu singkatan
dari "Rahasia" atau "Rahasia Sekali" serta disegel, sedangkan sampul kedua tidak diberi kode
apa pun. Surat jenis ini misalnya surat tentang konduet pejabat dan surat dokumen suatu
instansi.
3. Surat Konfidensial
Surat yang isinya haya layak diketahui oleh beberapa pejabat tertentu sebab pesannya
memerlukan tindakan kebijaksanaan dari para pejabat tersebut. Misalnya surat hasil rapat
pimpinan dan usulan kenaikan pangkat seseorang.
4. Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang pesannya dapat diketahui oleh orang lain tanpa
mengakibatkan kerugian bagi pihak mana pun. Misalnya, surat edaran dan surat undangan.

E. Berdasarkan Ruang Lingkup Surat


1. Memorandum/ Memo
Memorandum adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau kepada pejabat
yang setingkat dengan pejabat pembuat memo. Memorandum ini hanya berisikan catatan
singkat tentang pokok-pokok permasalahan sebagai pesan yang ingin dikomunikasikan.
2. Nota
Nota adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya di dalam satu
kantor untuk meminta data atau informasi.
3. Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang dikirimkan kepada orang lain, baik yang berada di dalam
maupun di luar instansi yang bersangkutan.

F. Berdasarkan Jumlah Pembaca Surat


1. Pengumuman
Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada beberapa orang, instansi, atau pihak
lain yang namanya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Pengumuman ini dapat
digunakan dalam raung lingkup yang terbatas maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Misalnya, pengumuman penerimaan pegawai dan kelulusan tes.
2. Surat Edaran
Surat edaran adalah surat yang dikirimkan kepada beberapa orang, baik di dalam maupun
di luar kantor yang bersangkutan. Kadang-kadang, surat ini hanya berisi sesuatu yang hanya
diketahui oleh para pejabat tertentu. Ada pula surat edaran yang dapat disebarkan ke raung
lingkup yang lebih luas.
3. Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang khusus dikirimkan kepada seseorang yang namanya tertera
pada alamat surat dan hanya untuk diketahui oleh orang yang dituju.

G. Berdasarkan Penyelesaian Surat


1. Surat Kilat
Surat kilat adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat
secepat mungkin. Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu dilakukan dengan
cepat.
2. Surat Segera
Pesan dalam jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak
harus dikerjakan atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat.
3. Surat Biasa
Jenis surat ini baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti
kedua jenis surat di atas.

H. Berdasarkan Pengertian Umum


1. Surat Terbuka
Surat terbuka adalah surat yang ditujukan kepada pihak lain, biak perorangan maupun
kelompok yang biasanya dimuat di media massa atau diedarkan secara terbuka.
2. Surat Tertutup
Surat tertutup adalah surat yang cara pengirimannya diberi sampul karena isinya tidak
layak diketahui oleh pihak lain.
3. Surat Kaleng
Surat kaleng adalah surat yang pengirimannya tidak mencantumkan nama dan alamat
pengirim secara jelas. Pengirim surat ini tidak bertanggung jawab terhadap isi surat. Akan
tetapi untuk beberapa hal perlu juga diperhatikan oleh penerima surat pesan dalam surat itu.

4. Bagian-bagian Surat
Ada banyak jenis-jenis surat dari mulai surat pribadi, surat dinas, surat lembaga, surat niaga,
surat pemberitahuan atau bahkan surat kaleng. Surat menjadi media komunikasi formal yang biasa
dilakukan oleh sebuah lembaga, instansi, organisasi dan perusahaan. Adapun surat elektronik
disebut sebagai email atau electronic mail.
Pada surat resmi, terdapat kaidah dan format yang harus dipenuhi, termasuk juga adanya
bagian-bagian surat yang harus ada, misalnya seperti kop surat atau nomor surat. Apa sajakah
bagian-bagian surat pada surat resmi dan seperti apa contohnya?
Nah di bawah ini akan dibagikan 11 bagian-bagian surat resmi beserta penjelasan dan
contohnya, di antaranya meliputi kop surat, nomor surat, alamat tujuan, isi surat dan nama
pengirim surat.

1. Kepala Surat (Kop Surat)


Bagian paling atas dalam surat adalah kepala surat atau yang juga dikenal sebagai kop
surat. Kop surat memuat informasi mengenai nama, logo, identitas dan alamat kantor lembaga
pengirim surat. Fungsi kop surat juga penting sebagai media promosi dari lembaga atau
organisasi pengirimnya.
Bagian kepala surat biasanya terdiri dari hal-hal berikut

Nama lembaga
Logo/lambang lembaga
Alamat lembaga
Nomor telepon lembaga
Kode pos dan fax lembaga (jika ada)
Alamat email dan website lembaga (jika ada)

2. Tempat dan Tanggal Surat


Bagian surat berikutnya adalah tempat dan tanggal surat. Pencatuman tempat dan tanggal
surat bertujuan untuk memberi informasi mengenai kapan dan dari mana surat tersebut dikirim.

Tempat surat kadang juga tidak dicantumkan kembali jika sudah ditulis di alamat instansi
pada bagian kop surat, meski kadang juga dicantumkan kembali. Sementara tanggal surat
ditulis sesuai waktu surat dikirim.
Cara penulisan tempat dan tanggal surat di Indonesia dimulai dari kabupaten/kota diikuti
oleh tanggal, lalu bulan dan tahun.
Contoh penulisan tempat tanggal surat :
Surabaya, 26 September 2018
Jakarta, 5 Januari 2019
Medan, 13 Agustus 2015
3. Nomor Surat
Dalam surat resmi selalu ada nomor surat yang dicantumkan. Penomoran surat ini
dilakukan oleh surat resmi yang dikirim oleh lembaga, instansi, perusahaan atau organisasi
yang resmi dan terdaftar.
Penggunaan nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat,
tanggal, bulan dan tahun penulisan surat. Fungsi nomor surat adalah untuk memudahkan
pengaturan dan penyimpanan surat serta mengetahui jumlah surat yang dikeluarkan sebuah
lembaga.
Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya. Nomor
surat bisa diletakkan di sebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal serta bisa juga diletakkan
di bawah judul untuk surat yang berjudul.
Contoh penulisan nomor surat :
045/BNS/01/08/2017
127/PMI/X/2018

4. Lampiran yang Disertakan


Pada beberapa surat juga terdapat lampiran yang disertakan. Bagian lampiran merupakan
penjelas yang memberi informasi bahwa ada berkas atau dokumen lain yang disertakan dalam
surat tersebut. Jika misal tidak terdapat berkas atau dokumen yang dilampirkan, maka bagian
lampiran ditiadakan.
Penulisan lampiran yang disertakan bisa disebutkan jumlah lembar, eksemplar atau
cukup jumlah berkasnya dengan bentuk huruf. Jika lebih dari sepuluh maka ditulis dalam
bentuk angka. Sedangkan jika tidak ada lampiran bisa ditulis tanda penghubung atau tanda
minus.

5. Hal/Perihal
Bagian-bagian surat resmi berikutnya adalah bagian hal atau perihal. Fungsi bagian hal
dalam surat adalah memberi petunjuk pada pembaca tentang kepentingan dan isi pokok dalam
surat tersebut. Singkatnya, hal atau perihal hampir sama dengan judul pada surat berjudul.

Tata cara penulisan hal atau perihal yaitu tidak ditulis dengan huruf kapital
keseluruhannya, tapi pada huruf pertama kata utamanya saja. Di akhir hal atau perihal juga
tidak perlu diberikan tanda titik.

6. Alamat Tujuan
Alamat tujuan juga menjadi salah satu bagian surat, yaitu alamat yang dituju dalam
pengiriman surat. Terdapat dua alamat tujuan yang ditulis yakni alamat luar yang ditulis di
sampul surat serta alamat dalam yang ditulis di bagian dalam kertas surat.
Pada alamat di bagian sampul harus ditulis secara lengkap, sedangkan di bagian dalam,
alamat tujuan boleh ditulis sebagian saja. Biasanya juga ditujukan orang atau instansi yang
dituju dan menggunakan kata-kata seperti ‘Bapak/Ibu’ atau ‘Yth.’

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan surat:


Bisa menggunakan kata Yth (singkatan dari yang terhormat) untuk menghormati pihak yang
dikirim surat bisa berupa atasan, rekan kerja, kolega atau teman.
Bisa menggunakan sebutan Bapak, Ibu atau Sdr yang diikuti oleh nama orang yang dituju.
Di akhir tiap baris tidak perlu diberikan tanda titik, kecuali untuk singkatan.
Dianjurkan menyertakan kode pos untuk memudahkan pengiriman surat pada yang dituju.
Contoh penulisan alamat tujuan surat :
Yth. Direktur PT Maju Jaya
Jalan Airlangga No. 15
Surabaya

Yth. Bapak Sukamto


Kepala Sekolah SMA 1 Malang
Jalan Arlita No. 26
Kabupaten Malang

PT Rajawali Jaya Karta


Jalan Pahlawan No. 125
Medan 15320
Sumatera Utara

7. Salam Pembuka
Bagian surat berikutnya adalah bagian salam pembuka. Fungsi salam pembuka adalah
untuk membuka pembicaraan dalam surat sesuai adab sopan santun. Salam pembuka berisi
sapaan-sapaan pada umumnya. Penulisan salam pembuka diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda koma.

Contoh salam pembuka :


Dengan hormat,
Assalamualaikum wr. wb,
Selamat pagi,

8. Isi surat
Bagian ini merupakan bagian inti dari surat yakni isi surat. Isi surat memuat apa saja
yang perlu disampaikan oleh pengirim kepada orang atau lembaga yang dituju. Layaknya
bentuk karangan pada umumnya, isi surat terdiri dari 3 bagian yakni bagian pembuka, bagian
inti dan bagian penutup.
Bagian pembuka pada isi surat berisi pengantar bagi pembaca untuk mengetahui isi dan
berita yang akan disampaikan oleh pengirim surat. Pokok masalah atau berita sudah tertera
dalam bagian pembuka ini dan akan lebih dijelaskan di bagian inti.
Bagian inti pada isi surat berisi maksud dan tujuan utama dari pengiriman surat. Maksud
pengiriman surat disinggung secara jelas, singkat dan padat pada bagian inti agar pesan surat
bisa tersampaikan pada pembacanya.
Bagian penutup pada isi surat berisi penegasan dan kesimpulan dari isi surat secara
keseluruhan. Selain itu penutup juga bisa berisi harapan atau ucapan terima kasih pada pembaca
atas penyampaian pesannya.
Bagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih.
Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin disampaikan
melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya singkat, tegas, dan tidak perlu berbasa-
basi secara berlebihan.
9. Salam Penutup
Bagian salam penutup berada pada bagian akhir surat. Salam penutup digunakan sebagai
ucapan salam akhir untuk menambah kesantunan dalam berkirim pesan, meski tidak harus ada.
Penulisannya diawali huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.

Contoh salam penutup :


Hormat kami,
Wassalamualaikum wr.wb,
Terima kasih,

10. Nama pengirim dan tanda tangan


Pada bagian bawah surat, harus terdapat nama pengirim beserta tandatangannya. Nama
yang tercantum adalah nama lengkap atau nama terang dari pengirim atau orang yang
bertanggungjawab pada pengiriman surat tersebut. Selain itu juga dibubuhi tandatangan dari
pengirim.

11. Tembusan
Bagian tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang lain yang
juga berhak mendapatkan surat tersebut. Meski begitu, tidak semua surat memiliki tembusan.

5.Macam-macam Bentuk Surat


Bentuk surat adalah susunan atau tata letak bagian-bagian surat (layout).Surat memiliki banyak
ragam baentuk, tetapi disini saya akan mengulas jenis surat yang biasa digunakan dalam surat dinas,
Yaitu :
1.Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)
Pada bentuk surat lurus penuh (Full Block Style) seluruh bagian surat kecuali kop surat,
pengetikannya dimulai dari margin sebelah kiri.

2. Bentuk Lurus (Block Style)


Surat bentuk lurus atau block style adalah bentuk surat dengan pengetikan secara lurus rata
dari margin kertas sebelah kiri, namun untuk tanggal dan salam penutup tidak diketik dari margin
sebelah kiri.

3. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)


Yang membedakan bentuk Semi Block Style dengan Block Style maupun Full Block Style
adalah pada awal paragraph yang menjorok 5 karakter ke dalam, kemudian tanda tangan berada di
sebelah kanan surat.

4. Bentuk Lekuk (Idented Style)


Bentuk surat ini dikenali pada alamat dalamnya yang berlekuk, dan setiap awal paragraph selalu
menjorok 5 baris kedalam sedangkan baris berikutnya tetap pada margin kiri.

5. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Style)


Perbedaan surat bentuk ini terletak pada isi paragpraphnya, dimana baris kedua pada
paragraph surat tersebut dimulai 5 baris (menggantung).
6.Bentuk Resmi ( Official Style)
Bentuk resmi ini sering digunakan dalam institusi pemerintahan, pada pengetikannya alamat
dalam berada pada sisi sebelah kanan, kemudian paragraf isi surat menjorok sedikit kedalam,
setiap awal paragraf menjorok 5 spasi kedalam.

Berikut gambar-gambar bentuk surat :


6. Jenis – jenis Lipatan Surat
Macam, model, jenis lipatan surat dan cara melipat surat jenis Baku, Setengah Baku,
Akordion, Semi Akordion, Tunggal, Ganda, Perancis, Baron.

Adapun penjelasan dari macam atau model atau jenis lipatan surat dan cara melipat surat
dari lipatan jenis Baku, Setengah Baku, Akordion, Semi Akordion, Tunggal, Ganda, Perancis,
Baron adalah sebagai berikut.

1. Lipatan Baku (Standard Fold)


Lipatan kertas jenis Baku adalah jenis lipatan surat yang paling umum digunakan. Cara
melipat jenis Baku : Kertas dibagi menjadi tiga bagian sama besar (Bagian 1, 2, dan 3) lalu
dilipat dengan posisi bagian 1 dan bagian 3 semuanya dilipat ke arah bagian 2

2. Lipatan Setengah Baku (Semi Standard Fold)


Lipatan kertas surat jenis Setengah Baku adalah variasi dari lipatan surat bentuk baku,
perbedaan terletak pada bagian lipatan atasnya saja.Cara melipat jenis Setengah Baku : Kertas
dibagi tiga bagian, dua bagian sama besar dan satu bagian lebih kecil, kemudian kertas dilipat.

3. Lipatan Akordion (Accordion Fold)


Lipatan Surat jenis Akordion adalah variasi lain dari lipatan surat bentuk baku.Cara
melipat jenis Akordion : Kertas dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan 3) kemudian bagian 1
dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah..

4. Lipatan Semi Akordion (Semi Accordion Fold)


Lipatan Surat jenis Semi Akordion adalah variasi lain dari lipatan surat bentuk
baku.Cara melipat jenis Semi Akordion : Kertas dibagi 3 bagian (bagian 1 dan 2 sama besar
dan bagian 3 lebih kecil). Bagian 1 dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah.
5. Lipatan Tunggal (Single Fold)
Lipatan kertas jenis Tunggal adalah jenis lipatan kertas yang paling sederhana serta
paling mudah dibuat karena hanya dengan membagi kertas surat menjadi dua bagian yang
sama panjang kemudian dilipat.Cara melipat jenis Tunggal : Kertas dibagi dua bagian sama
besar, lalu dilipat.

6. Lipatan Ganda (Parallel Double Fold)


Lipatan kertas surat jenis Ganda juga adalah jenis lipatan yang mudah untuk dibuat,
karena hanya meneruskan lipatan sekali lagi setelah lipatan tunggal.Cara melipat jenis
Ganda : Kertas dibagi dua sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 1). Lipatan ke 1 dibagi 2
sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 2).

7. Lipatan Perancis (French Fold)


Lipatan kertas jenis Perancis sering digunakan untuk surat-surat niaga. Tetapi sekarang
banyak surat surat dinas yang menggunakan jenis lipatan kertas surat yang semula merupakan
lipatan kertas surat yang digunakan oleh raja dan kaum bangsawan Eropa tersebut.Cara
melipat jenis Perancis : Kertas dibagi dua sama besar kemudiam dilipat (lipatan ke 1). Lipatan
ke 1 dilipat kembali sama besar sehingga menghasilkan lipatan ke 2

8. Lipatan Baron (Baronial Fold)


Lipatan surat jenis Baron sering digunakan untuk surat-surat dinas atau surat yang
menggunakan amplop atau sampul yang panjang karena panjang lipatan ini melebihi sampul
atau amplop ukuran pendek.Cara melipat jenis Baron : Kertas dibagi dua sama besar
kemudian dilipat (lipatan ke 1), kemudian lipatan ke 1 dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan
3). Bagian 1 dilipat ke kiri dan bagian 2 dilipat ke kanan.

Anda mungkin juga menyukai