Ciri-ciri Administrasi
Dari pengertian administrasi tersebut, dapat kita ketahui bahwa administrasi mempunyai
ciri – ciri sebagai berikut:
Fungsi Administrasi
Pembinaan terhadap penyelenggaraan buku-buku Administrasi perusahaan harus lebih
ditingkatkan dan dikerjakan secara continue. Maka dari itu, administrasi memang harus
dibuat dan diatur sebaik - Baiknya dengan fungsi yang sudah ditentukan yaitu:
o Planning (Perencanaan)
Planning adalah kegiatan perencana yang membutuhkan sebuah aktivitas
administrasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, hingga penyusunan
perencanaan.
o Organizing (Penyusunan)
Organizing adalah kegiatan menyusun dan membangun komunikasi kerja antara
anggota-anggota dalam organisasi sehingga akan tercapai suatu kesatuan usaha
untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
o Coordinating (Kordinasi)
Coordinating merupakan sebagian dari fungsi manajemen yang melakukan
sejumlah aktivitas agar berjalan baik dengan menjauhi terjadinya suatu
kekacauan, bentrok, kekosongan aktivitas yang dilaksanakan dengan
menghubungkan, menyatukan dan menyesuaikan suatu pekerjaan bawahan yang
sehingga terdapat kerjasama yang terencana dalam suatu usaha untuk mencapai
suatu tujuan organisasi.
o Reporting (Laporan)
Reporting adalah aktivitas penyampaian perkembangan atau hasil dari suatu
kegiatan dengan membuat dan memberikan laporan dari tugas dan fungsi para
pejabat yang lebih tinggi baik lisan ataupun tulisan untuk mendapatkan gambaran
tentang pelakasanaan tugas para anggota organisasi.
o Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Budgeting adalah aktivitas perencanaan dan pengelolaan keuangan atau anggaran
dalam organisasi yang dilakukan secara berkesinambungan.
o Staffing (Penempatan)
Staffing adalah kegiatan yang berhubuungan dengan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya dalam sebuah organisasi; mulai dari perkrutan tenaga kerja,
pengembangan, perlengkapan di dalam organisasi tersebut.
o Directing (Pengarahan atau Bimbingan)
Directing adalah aktivitas berinteraksi dengan anggota organisasi dalam bentuk
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dijalankan dengan baik
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
1. Sistem pencatatan terus – menerus, sistem ini juga disebut sistem buku yang
pencatatan persediaan barang dilakukan secara terus – menerus. Untuk setiap jenis
barang dibuat perkiraan, rekening, kartu atau buku administrasi khusus.
2. Sistem pencatatan secara periodik, pada sistem ini setiap terjadinya transaksi
penjualan produk hanya penerimaan uang atau piutang yang perlu dicatat. Sementara
itu, harga pokok penjualan produk harus ditetapkan dan dicatat berdasarkan daftar
perincian persediaan produk yang ada.
Perlengkapan Administrasi Usaha
o Buku pembelian:
Buku persediaan barang.
Buku pembelian tunai.
Buku pembelian kredit.
o Buku penjualan:
Buku penjualan tunai.
Buku penjualan kredit.
o Buku perlengkapan:
Buku voucher untuk mencatat prioritas pembayaran utang.
Kuitansi, faktur, nota dan sebagainya.
Peningkatan Administrasi
Dengan semakin meningkatnya perkembangan usaha, administrasi perlu ditingkatkan
terutama pembukuan keuangan usaha. Hal ini berguna untuk:
o Membantu wirausaha guna mengambil keputusan sehubungan dengan perencanaan
usaha.
o Membantu wirausaha guna mengetahui keadaan keuangan usaha.
Kegiatan Transaksi
o Pembelian
o Pengeluaran uang
o Penjualan
o Penerimaan uang
Dalam mendirikan sebuah usaha tentunya kita akan dihadapkan dengan berbagai jenis
surat dokumen kelengkapan di dalam usaha yang dijalankan. Hal ini perlu anda ketahui
agar usaha yang kalian kelola nantinya tidak mendapatkan hambatan atau kendala di mata
hukum yang diberlakukan. Selain itu maka harus melengkapi dan memiliki perizinan
usaha lainnya yaitu:
o NRP (Nomor Register Perusahaan)
o NRB (Nomor Rekening Bank)
o ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
Secara umum, ada 12 jenis surat dokumen mendirikan usaha yang harus
diketahui, di antaranya:
1. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Izin Usaha Dagang (UD)
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Surat Izin Prinsip
6. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
7. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
8. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
9. Tanda Daftar Industri (TDI)
10. Surat izin gangguan (HO)
11. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
12. Izin BPOM
Ada juga ketentuan yang mengatur bahwa untuk usaha tertentu tidak perlu mendapat izin.
Misalnya usaha yang dijalankan masyarakat yang tergolong usaha informal dan
tradisional yang belum berkembang.