MENERAPKAN DOKUMEN
ADMINISTRASI USAHA
Maksud dan tujuan administrasi usaha adalah agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat
melakukan kegiatan berikut yaitu:
1. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat memonitor kegiatan dan pengendalian
usaha.
2. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengamankan jalannya pelaksanaan
kegiatan usaha.
3. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan usaha.
4. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat menyusun program pengembangan
kegiatan usaha.
5. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat menunjukkan adanya bukti-bukti
kegiatan usaha.
6. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengambil keputusan dalam
pengembangan dan pengendalian usaha.
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam melakukan kegitan administrasi dan pencatatan, yaitu :
a. Sistem Pencatatan Terus Menerus
Pada sistem pencatatan ini, semua kekayaan milik perusahaan dicatat secara kontinu (terus
menerus). Untuk tiap jenis barang dibuat perkiraan atau rekening kartu atau buku administrasi
tersendiri.
Surat menyurat
Perjanjian dagang
Pemesanan dan pengiriman produk
Pemasaran produk
Pembekalan atau persediaan
Kepegawaian
Proses produksi
Gudang
1) buku pembelian:
a. Buku persediaan barang.
b. Buku pembelian tunai.
c. Buku pembelian kredit.
2) buku penjualan:
a. Buku penjualan tunai.
b. Buku penjualan kredit.
3) buku perlengkapan:
a. Buku voucher untuk mencatat prioritas pembayaran utang.
b. Kuitansi, faktur, nota dan sebagainya.
1. Perizinan Usaha
Perizinan usaha/perusahaan adalah suatau bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak
yang berwenang atas penyelenggarakan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perseorangan
maupun badan.
Maksud dikeluarkannya izin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan pembinaan,
pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga ketertiban dalam usaha serta
menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.
2. Surat Menyurat
Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak lain, baik
atas nama pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan maksud tertentu. Kegiatan surat-
menyurat merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam perusahaan atau kantor. Kegiatan
ini dilakukan untuk intern maupun ekstern.
o Penggolongan Surat
1) Surat pribadi, adalah surat yang isinya bersifat kekeluargaan, persahabatan dan
perkenalan.
2) Surat dinas, adalah surat yang isinya menyangkut masalah kedinasan yang dibuat oleh
instansi pemerintah.
3) Surat niaga, adalah surat yang isinya menyangkut masalah perniagaan yang dibuat oleh
perusahaan atau pengelola usaha.
1) Surat sangat rahasia, adalah surat yang isinya berhubungan dengan keamanan Negara.
2) Surat rahasia, adalah surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
3) Surat konfidensial, adalah surat yang isinya cukup diketahui oleh pejabat yang
bersangkutan saja.
4) Surat biasa, adalah surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk /merugikan
oganisasi/pejabat yang bersangkutan.
o Transaksi perusahaan dan bukti transaksi Secara garis besar, kegiatan transaksi yang terjadi dapat
meliputi:
- Pembelian,
- Pembelian Utang Usaha,
- pengeluaran uang,
- penjualan,
- penerimaan uang.
o Bukti transaksi
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti-bukti transaksi yang
kemudian akan dijadikan dokumen pencatatan. Selain itu, bukti transaksi juga menerangkan
mengenai sifat transaksi, apakah secara tunai atau kredit.
Berikut ini beberapa contoh bukti transaksi:
Kebutuhan (demand) atau permintaan akan sumber daya manusia oleh suatu organisasi
adalah merupakan ramalan kebutuhan akan sumber daya manusia ini bukan sekedar kuantitas
atau jumlah saja tetapi juga menyangkut soal kualitas. Dalam meramalkan kebutuhan sumber
daya manusia yang akan datang perlu memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan organisasi itu.
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali perusahaan yang
berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional, sehingga langsung atau tidak
langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat
dikategorikan sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah
organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:
Faktor ini pada dasarnya berupa kondisi dan kecendrungan pertumbuhan ekonomi dan moneter
nasional dan/atau Internasional yang berpengaruh pada kegiatan bisnis setiap dan semua
organisasi atau perusahaan.
Faktor ini tercermin dalam kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
wilayah Negara tempat operasional sebuah organisasi atau perusahaan menjalankan operasional
bisnisnya.
Perkembangan dan kemajuan Ilmu dan Teknologi berpengaruh pada kecepatan dan kualitas
proses produksi dalam bentuk teknologi untuk mendesain produk, meningkatkan efisiensi kerja,
produktivitas dan kualitas produk, termasuk juga teknologi pemberian pelayanan yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Organisasi yang tidak mampu mengadaptasi
kemajuan dan perkembangan teknologi baru yang canggih dalam melaksanakan pekerjaan, akan
ditinggalkan atau tersisih dalam berkompetisi.
Pasar tenaga kerja adalah areal geografi yang memiliki persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan
(demand) sebuah perusahaan. Dan perusahaan pesaing adalah hal yang harus dipertimbangkan
dalam memprediksi kebutuhan SDM.
2. Faktor internal
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam
melakukan operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi perkembangannya
dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber
dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang
menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:
Faktor ini merupakan penyebab utama yang terpenting dalam memprediksi kebutuhan SDM.
Sebuah organisasi atau perusahaan harus melakukan prediksi produk yang akan dihasilkannya
dan memprediksi pula produk yang bisa dipasarkan. Prediksi ini pada dasarnya merupakan
prediksi laba yang dapat diraih, dengan mempergunakan jumlah dan kualitas SDM yang sudah
dimiliki oleh organisasi/perusahaan. Kemungkinan meningkat dan menurunnya produk dan
pemasaran atau laba perusahaan, sangat besar pengaruhnya pada prediksi kebutuhan SDM.
Pengembangan produk baru akan berdampak diperlukannya penambahan SDM, karena terjadi
penambahan pekerjaan dan bahkan mungkin bertambahnya jabatan baru. Untuk itu perlu
dilakukan prediksi kebutuhan SDM dalam perencanaan SDM, baik jumlah maupun kualitasnya,
yang disebabkan oleh pengembangan bisnis baru dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.
Semakin banyak unit kerja dalam struktur organisasi, maka semakin banyak dan semakin
bervariasi kualifikasi permintaan dalam perencanaan SDM sebuah organisasi/perusahaan.
3. Persediaan karyawan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang dan prediksinya
dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga kerja baru. Kondisi tersebut dapat
diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem
Informasi manajemen (SIM) sebuah organisasi/perusahaan. Beberapa dari faktor ini adalah:
Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang akan pension, yang harus dimasukkan dalam prediksi
kebutuhan SDM sebagai pekerjaan atau jabatan kosong yang harus dicari penggantinya.
Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti atau keluar dan pemutusan hubungan
kerja (PHK) sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau kontrak kerja, yang harus
diprediksi oleh penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat, baik dari
sumber internal maupun eksternal.
Prediksi yang meninggal dunia. Prediksi ini perlu dilakukan di lingkungan organisasi atau
perusahaan yang telah memiliki SDM dalam jumlah besar yang seharusnya memiliki Sistem
Informasi SDM yang akurat. Prediksi yang meninggal dunia dilakukan karena kemungkinan
terjadi diluar kekuasaan manusia atau tidak tergantung usia, sehingga mungkin saja dialami oleh
pekerja yang usianya relative masih muda.
B. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisa yang dilakukan untuk mengetahui situasi yang sedang dihadapi
dalam melakukan sebuah usaha
SWOT adalah singkatan dari:
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
Tujuan dan manfaat analisis SWOT adalah untuk memadukan 4 faktor atau komposisi secara
tepat tentang bagaimana mempersiapkan kekuatan (strengths), mengatasi kelemahan
(weaknesess), menemukan peluang (opportunities) dan strategi menghadapi beragam ancaman.
1. Strengths (Kekuatan)
Pengertian Strenght / kekuatan adalah segala sumber daya yang dimiliki perusahaan baik sumber
daya manusia, keterampilan, soft skill, maupun keunggulan lain yang dimiliki perusahaan yang
mana dihubungkan dengan para pesaing perusahaan serta kebutuhan pasar. Kekuatan adalah
sebuah persaingan khusus yang mampu memberikan keunggulan daripada perusahaan lain dalam
hal kompetisi.
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness / kelemahan merupakan suatu keterbatasan serta kekurangan dalam sebuah perusahaan
(dalam hal sumber dayanya, kapabilitas karyawannya, serta penguasaan keterampilan dimana
nantinya akan menghambat kinerja perusahaan ke depannya. Keterbatasan lain yang dapat
menghambat jalannya perusahaan antara lain : fasilitas, tunjangan, sumber daya keuangan
perusahaan, kapabilitas manajemen, serta kelihaian bagian pemasaran.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan suatu kesempatan yang sangat penting yang sangat ditunggu oleh masing-
masing perusahaan. Peluang-peluang yang datang ini pada umumnya bersifat akan
menguntungkan perusahaan. Namun terkadang peluang yang datang ini belum tentu langsung
bisa disambut oleh perusahaan tersebut dikarenakan kendala-kendala tertentu.Contoh peluang
yang kedepannya bisa mendatangkan keuntungan kepada perusahaan antara lain perubahan
teknologi, peningkatan hubungan dengan pembeli maupun supplier, dan lain-lain.
4. Threats (Ancaman)
Kebalikannya dengan peluang, Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan
perusahaan. Hal ini menjadi pengganggu jalannya roda bisnis perusahaan dan mengancam posisi
perusahaan di dalam pasar, maupun mengganggu tujuan perusahaan. Contoh ancaman yang
sering dihadapi perusahaan yaitu aturan-aturan baru dari pemerintah yang sangat merugikan
pengusaha.
2. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan
alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
·3. Materials (bahan-bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki
dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
·4. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
·5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti
atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
a. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah
baru. Manfaat atau faedah terdiri dari faedah bentuk (form utility), misalnya tepung menjadi roti;
faedah waktu (time utility), misalnya hasil produksi ditempat produsen dipasarkan ditempat
konsumen; faedah tempat (place utility) misalnya pasir di sungai dibawah ke proyek.
b. Pengertian Produk
Produk merupakan hasil kegiatan produksi yang berwujud barang atau jasa. Barang
mempunyai wujud tertentu dan memiliki sifat-sifat fisik, dan ada tenggang waktu antara saat
produksi dan yang dikonsumsi. Pendapat lain mengatakan produk adalah hasil dari proses
produksi yang semual berupa bahan mentah menjadi produk jadi yang siap untuk dijual / dipakai
dan memiliki nilai tambah secara ekonomis. Produk bersifat konkret dan nyata.
A. MENETAPKAN SISTEM PROSES PRODUKSI DAN JASA
1. Perencanaan sistem proses produksi dan jasa
Beberapa hal yang perlu dipahami oleh seorang wirausahawan jika membuat perencanaan
sistem proses produksi dan jasa, yaitu perencanaan produk, perencanaan lokasi pabrik,
perencanaan letak
fasilitas produksi, perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi. Penyusunan
perencanaan sistem proses produksi sudah selayaknya dipersiapkan dengan cermat dan teliti;
karena sistem produksi yang sudah dipersiapkan, akan dipergunakan dalam jangka waktu yang
panjang.
Apabila penetapan sistem proses produksi sudah ditelaah dengan saksama, maka akan dapat
diperoleh hal-hal sebagai berikut.
Sistem produksi dan jasa dalam perusahaan terdiri atas beberapa subsistem. Subsistem dari sistem
produksi dalam perusahaan antara lain produk yang dapat diproduksi, lokasi pabrik yang dipergunakan,
letak atau susunan fasilitas produksi, lingkungan kerja yang dipersiapkan, serta standar kerja yang berlaku.
1) Produk yang dapat diproduksi
Suatu perusahaan yang didirikan, tentu harus mempunyai rencana tentang produk apa yang akan
diproduksi. Sehingga di dalam penyusunan sistem produksi dan j asa, perusahaan sudah dapat menentukan
produk apa yang dapat diproduksi. Produk yang dapat diproduksi, bukan berarti seluruhnya harus
diproduksi dalam periode yang sama, melainkan akan dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun sistem
produksi. Dengan diketahuinya produk yang akan diproduksi, manajemen
perusahaan akan dapat menentukan subsistem produksi yang lain, misalnya mesin-mesin dan
peralatan yang diperlukan, lingkungan kerja, dan sebagainya.
2) Lokasi pabrik
Subsistem yang lain, setelah produk perusahaan, ialah lokasi pabrik. Lokasi pabrik adalah tempat
fungsi teknis pelaksanaan kegiatan produksi, sehingga pemilihannya pun harus
dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Pemilihan lokasi pabrik yang tidak mendukung
pelaksanaan produksi di dalam perusahaan, merupakan suatu hambatan bagi perkembangan
perusahaan yang bersangkutan pada mass yang akan datang. Salah satu keuntungan yang akan
diperoleh seorang wirausahawan dengan adanya lokasi pabrik yang tepat ialah kemudahan untuk
berkembang dalam mengelola usahanya.
f. Pengendalian pemeliharaan
Penggunaan sarana, prasarana, dan fasilitas produksi yang terus-menerus, apabila tidak
didukung dengan adanya pemeliharaan, akan mengakibatkan timbulnya kerusakan peralatan
produksi.
Gangguan-gangguan dalam pelaksanaan proses produksi karena peralatan produksi yang
kurang terpelihara atau terawat dengan baik, akan mengakibatkan terhentinya proses produksi.
Maka dari itu, pengendalian pemeliharaan sarana, prasarana, dan fasilitas proses produksi yang
baik dan teratur, akan menunjang kelancaran proses produksi dalam suatu perusahaan.
BAB IV
MENERAPKAN PRODUKSI/LAYANAN USAHA
A. Definisi Pengertian Pelayanan
Pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan hal pemberian kepuasaan terhadap
pelanggan, pelayanan dengan mutu yang baik dapat memberikan kepuasaan yang baik pula bagi
pelanggannya, sehingga pelanggan dapat lebih merasa diperhatikan akan keberadaanya oleh
pihak perusahaan.
Dalam bukunya yang bertajuk Hubungan Masyarakat Membina Hubungan Baik Dengan Publik
(2001 : 138), Loina beranggapan bahwa :
Pelayanan merupakan suatu proses keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan, baik melalui
media berita, membentuk budaya perusahaan secara internal, maupun melakukan komunikasi
tentang pandangan perusahaan kepada para pemimpin pemerintahan serta publik lainnya yang
berkepentingan.
Menurut Moenir dalam bukunya Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, mengatakan bahwa
: ” Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melelui aktivitas orang lain secara langsung.”
(Moenir, 1992 : 16)
Penekanan terhadap definisi pelayanan diatas adalah pelayanan yang diberikan menyangkut
segala usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mencapai tujuan guna untuk
mendapatkan kepuasan dalan hal pemenuhan kebutuhan.
Sedangkan Brata mengeluarkan definisi yang berbeda dalam karyanya yang berjudul Dasar-
Dasar Pelayanan Prima, mengatakan bahwa : ”Suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya
proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayanai.”
(Brata, 2003 : 9)
Selain itu Brata juga menambahkan bahwa suatu layanan dapat terjadi antara seseorang dengan
seseorang, seseorang dengan kelompok, ataupun kelompok dengan seseorang seperti halnya
orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi.Yang memberikan layanan kepada orang-
orang yang berada disekitarnya yang membutuhkan informasi organisasi tersebut.
Dan jika dikaitkan dengan masalah penelitian ini, maka hal ini dapat dilihat dari peran dan fungsi
Humas itu sendiri dalam menjalankan setiap program-program kegiatannya, dengan kata lain
pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Humas Carrefour dapat terlihat dari bagaimana
Humas itu memanfaatkan salah satu media informasi eksternal sebagai alat perantara dalam
menunjang kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan Publik eksternalnya, yakni para
pelanggan pada khususnya.
Kejelasan akan pemberian informasi kepada pelanggan merupakan salah satu bentuk pelayanan
yang diberikan oleh pihak perusahaan yang bergerak di bisnis retail seperti Carrefour ini. Dapat
dilihat pada setiap Brosur yang di terbitkan oleh Humas Carrefour yang selalu mencantumkan
alamat-alamat lengkap dari kantor-kantor cabang Carefour di Jabodetabek, serta carrefour selalu
memberikan kejelasan informasi setiap mutu dan kualitas produk yang ditawarkan kepada para
pelangganya.
Sehingga pelanggan dapat mengerti dan paham akan isi dari informasi yang disampaikan oleh
pihak perusahaan melalui media Brosur ini, dan pelanggan pun diharapkan dapat memberikan
pandangan yang positif terhadap perusahaan.
Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan dari definisi-definisi diatas bahwa pelayanan merupakan
segala usaha atau kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan orang lain.
BAB V
MENERAPKAN MEDIA PROMOSI PEMASARAN
A. Pengertian Promosi
Berikut ini akan dijabarkan beberapa pengertian promosi yang diambil dari beberapa sumber
yang terpercaya :
Menurut Wikipedia, promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan
penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Ini adalah salah satu dari empat elemen
dasar bauran pemasaran, yang mencakup empat P: price, product, promotion, and place atau
harga, produk, promosi, dan tempat.
Promosi mencakup metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk memberikan informasi
tentang produknya. Informasi bisa bersifat verbal dan visual.
Kalau menurut ahli pemasaran Harper Boyd : promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang
untuk menerima produk, konsep dan gagasan.
Menurut pakar pemasaran lainnya yaitu Boone dan Kurtz, promosi adalah proses
menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
Sebenarnya ada banyak sekali versi pengertian promosi yang dikemukakan oleh para ahli
pemasaran diseluruh dunia, tetapi kesimpulannya kurang lebih sama, yaitu promosi adalah untuk
memberitahukan, menginformasikan, menawarkan, membujuk, atau menyebarluaskan suatu
produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan agar calon konsumen tersebut pada
akhirnya dapat melakukan pembelian.
B. Tujuan Promosi
Orang melakukan promosi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, adapun tujuan promosi
berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber adalah :
Kesimpulannya, tujuan utama dari promosi adalah produsen atau distributor akan mendapatkan
kenaikan angka penjualan dan meningkatkan profit atau keuntungan.
C. Jenis-Jenis Promosi
Ada banyak sekali jenis dan cara orang melakukan promosi, beda produk atau jasa beda pula
cara dan media promosinya. Berikut ini adalah jenis-jenis promosi yang biasa kita lihat seperti
dikutip dari Wikipedia :
Promosi dapat diadakan di lingkungan fisik yang biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu
atau event-event khusus yang diadakan di suatu tempat seperti pameran, bazar, festival, konser,
dan semacamnya. Biasanya para penjual membuka semacam “stand” atau “booth” untuk
menampilkan dan menawarkan produk atau jasanya.
Kelebihan jenis promosi secara fisik dan langsung adalah dapat menjangkau langsung para calon
konsumen, mereka dapat secara langsung melihat produk atau jasa yang ditawarkan, dan dapat
langsung bertanya segala sesuatu hal mengenai produk atau jasa tersebut, dan dari pihak penjual
hal ini dimanfaatkan untuk membujuk dan merayu calon konsumen agar membeli produk atau
jasa yang mereka tawarkan pada saat itu juga. Ya, interaksi di lapangan sangat memungkinkan
orang langsung melakukan pembelian.
Kekurangan cara promosi secara fisik adalah sangat terbatasnya jumlah calon konsumen karena
hanya diadakan di lingkungan atau area tertentu seperti perkantoran, kampus, sekolah, dan
semacamnya.
Yang dimaksud jenis promosi melalui media tradisional adalah via media cetak seperti koran,
majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media elektronik seperti radio dan televisi, serta media di
luar ruangan seperti iklan banner atau papan reklame atau papan billboard.
Kelebihan jenis promosi melalui media tradisional adalah dapat menjangkau lebih banyak calon
konsumen daripada dengan promosi secara fisik, karena jangkauan media yang memang cukup
luas.
Kekurangan cara promosi melalui media tradisional adalah membutuhkan biaya yang sangat
besar, karena melibatkan media-media besar seperti televisi, penyedia papan billboard, dan lain
sebagainya.
Jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan social media atau jejaring
social. Ini adalah cara modern untuk berpromosi karena memungkinkan orang melihat produk
atau jasa yang dipromosikan melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop. Banyak para
pengusaha yang sudah beralih menggunakan media digital sebagai strategi promosi mereka
karena memang media digital saat ini merupakan cara paling efektif untuk menjangkau
konsumen mereka setiap hari. Lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan internet di seluruh
dunia, yaitu sekitar 40% dari populasi dunia. 67% dari semua pengguna internet secara global
menggunakan media sosial.
Kelebihan promosi menggunakan media digital adalah dapat menjangkau orang secara sangat
luas dengan waktu dan biaya yang efisien.
Kekurangannya berpromosi dengan media digital adalah banyak sekali kompetitor atau pesaing
yang ikut bermain didalamnya. Tugas yang cukup berat bagi para pemasar agar lebih kreatif lagi
dalam berpromosi di media digital ini agar lebih menarik calon konsumen dibandingkan
kompetitor.
Dari beberapa jenis promosi diatas, promosi melalui media digital adalah yang paling banyak
dilakukan saat ini, karena faktor efisiensi biaya dan penyebarannya yang luas dan relatif lebih
cepat.
Ilmu menjual adalah suatu ilmu yang dapat digunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa
yang ditawarkan.
Menurut Kho hwat yoe, ilmu menjual adalah suatu seni dalam dagang dan hidup untuk dapat
mempengaruhi orang-orang supaya berpikir, merasakan dan melakukan kehendak kita, sehingga
mereka merasa mendapat keuntungan bila memiliki atau membeli barang yang kita tawarkan.
a. penjual
b. barang atau jasa yang dijual
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang telah
memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan. Teori yang menerangkan dengan rinci
mengenai tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang penjual di dalam melakukan kegiatan
penjualan adalah :
1. Attention / perhatian
2. Interest / minat
3. Desire / keinginan
4. Action / tindakan
5. Service / pelayanan
Prinsip kepuasan pelanggan :
1. kualitas produkharga
2. kualitas pelayanan
3. faktor emosional
4. faktor kemudahan
Metode-metode yang bias digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan adalah
sebagai berikut :
Sasaran promosi
Ada 6 kegiatan dan rencana yang bias dilakukan untuk mengkomunikasikan produk dan merk
usaha yaitu :
a. Advertensi (periklanan)
personal selling adalah penyajian secara lisan dan bertatap muka kepada satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan dapat terjual
1) jumpa pers
2) publisitas produk
3) komunikasi perusahaan
4) pendekatan
5) bimbingan
Tujuan publicity:
1) meyakinkan para konsumen tentang produk atau perusahaan
2) meningkatkan citra produk dan perusahaan
e. Sponsorship
Sponsorship merupakan aplikasi dalam mempromosikan produk atau merek yang berasosiasi
dengan kegiatan perusahaan lain atau kegiatan pemerintah dan masyarakat. Sponsorship
biasanya dilakukan pada :
1. Kegiatan seminar yang berhubungan erat dengan manfaat produk
2. Acara bincang di radio, televise
3. Kegiatan kepemerintahan
4. Peluncuran produk baru perusahaan
5. Kegiatan social kemasyrakatan
f. Komunikasi di tempat konsumen yang akan membeli /point of purchase
Komunikasi dengan system ini bertujuan untuk mempengaruhi seseorang pada saat orang
tersebut akan mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk.
Strategi bernegoisasi
Strategi bernegoisasi adalah rencana mengenai berbagai persiapan dalam rangka
mengantisipasi berbagai masalah dan segala kemungkinan yang terjadi dalam suatu
pandangan.
Beberapa strategi bernegoisasi:
1. Strategi menang-menang (win-win strategy), Negoisasi yang berorientasi pada
kemenangan kedua belah pihak.
2. Strategi menang kalah (win-lose strategy), Strategi perundingan untuk memperoleh
kemenangan mutlak dengan mengalahkan orang lain
3. Strategi kalah kalah (lose-lose strategy), Strategi yang dipilih oleh seseorang karena
didasari oleh perasaan untuk melampiaskan kemarahan dan cenderung tidak
menggunakan akal pikiran yang sehat
Adapun persyaratan dan kriteria yang harus dimiliki oleh negoisator:
1. mempunyai wawasan yang luas dalam bidang yang akan dirundingkan
2. mempunyai kemampuan berkomunikasi
3. mempunyai kemampuan mengungkapkan dan mengekspresikan substansi
permasalahan
4. mempunyai kepercayaan diri yang kuat, tetapi tidak berlebihan
5. sikap dan penampilan yang baik
6. mempunyai kepandaian dalam mengambil keputusan
7. selalu berpikir positif
8. pandai mengendalikan emosinya
Negosiasi dalam jual beli
Pengertian distribusi
Distribusi adalah kegiatan dalam menyebarkan barang/jasa dari tangan produsen ke tangan
konsumen.
1. Secara langsung, produk yang dihasilkan produsen disampaikan secara langsung ke tangan
konsumen akhir tanpa perantara
2. Secara semi langsung, produk yang dihasilkan perusahaan disalurkan kepada konsumen
melalui saluran milik produsen sendiri
3. Secara tidak langsung, produk yang dihasilkan produsen disampaikan secara tidak
langsung ke tangan konsumen, melainkan harus melalui lembaga-lembaga penyalur
1. Distribusi intensif, Barang yang disalurkan barang convinience goods misal gula,minyak
goreng, beras dan sabun mandi
2. Distribusi selektif, Barang yang disalurkan barang consumers durable goods yaitu produk
pakai yang tahan lama dan memerlukan pemeliharaan khusus. Misal mobil, motor dan barang
mewah
3. Distribusi eksklusif, Distribusi produk hanya diberikan pada lembaga penyalur yang
menjadi sales representative dari produsen
Pengertian modal
Modal adalah keseluruhan barang-barang yang masih ada dalam proses produksi. Pada
umumnya, modal yang didapatkan dalam perusahaan berasal dari dua sumber, yaitu sumber
internal dan eksternal
Modal yang berasal dari eksternal meliputi semua pinjaman yang berasal dari luar perusahaan
2. Net working capital, jumlah kelebihan aktiva lancar di atas jumlah utang lancar, atau
jumlah aktiva lancar dikurangi jumlah utang lancar
Rencana anggaran biaya (RAB), proyeksi arus kas (cash flow), break event point (BEP),
laba rugi, not present value (NPV), internal rate of return (IRR)
Penggolongan biaya :
b. Biaya advertensi
c. Biaya lembur
a. Biaya produksi yaitu biaya yang terjadi karena adanya proses produksi
b. Biaya pemasaran yaitu biaya yang terjadi karena adanya usaha memperoleh pesanan dan
memenuhi pesanan
c. Biaya administrasi dan umum yaitu biaya yang terjadi karena adanya pengaturan,
pengawasan dan tata usaha organisasi perusahaan yang bersangkutan
a. Biaya langsung yaitu biaya yang terjadi karena ada sesuatu yang dibiayai
b. Biaya tak langsung yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pembuatan produk selain
biaya lain dan biaya tenaga kerja langsung
a. Biaya tetap yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan
b. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan
Kas merupakan aktiva yang paling likuid, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari hal-hal:
2. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik
perusahaan dalam bentuk kas
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek maunpun jangka panjang
4. Adanya penurunan aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan
kas
Break event point (BEP) adalah titik keseimbangan antara jumlah hasil penjualan dengan
jumlah biaya produksi
1. penggolongan biaya dalam perusahaan menjadi biaya tetap dan biaya variabel
2. besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah sebanding dengan volume penjualan
3. besarnya biaya tetap secara total tidak berubah, meskipun terdapat perubahan volume
produksi
4. selama periode pelaksanaan analisis harga jual per unit tidak berubah
BAB VI
MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI
Selain untuk menentukan harga jual suatu produk atau barang, tujuan perhitungan harga
pokok produksi adalah :
Informasi biaya prduksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk sebuah produk biasanya
dibutuhkan untuk membandingkan dengan pelaksanaan rencana prduksi.
Informasi biaya produksi digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan
pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau rugi bruto.
Informasi laba rugi bruto periodik dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi produk dalam
menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba rugi.
#3. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.
Di dalam neraca harus disajikan harga pokok produk jadi dan harga pokok produksi pada saat
tanggal neraca.
Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca
disajikan dalam neraca sebagai harga persediaan produk dalam proses.
Bahan adalah bahan-bahan yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Ada 2
jenis bahan, yaitu bahan baku dan bahan pembantu.
Cara untuk menentukan harga pokok bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
Biaya bahan baku adalah nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, sedangkan
nilai bahan pembantu atau bahan penolong yang igunakan dalam proses produksi disebut
dengan biaya bahan pembantu.
Cara untuk menentukan harga pokok bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
Biaya tenaga kerja pada fungsi produksi lebih lanjut diklasifikasikan kedalam biaya tenaga
kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah upah yang dibayarkan tenaga kerja yang secara
langsung menangani proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai dan dapat
ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
Contoh upah tukang potong, tukang jahit, border, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian,
dan operator mesin jika menggunakan mesin.
Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah jumlah upah yang dibayarkan kepada
tenaga kerja yang secara tidak langsung menangani pengolaan bahan.
Cara untuk menentukan upah tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut :
Biaya Overhead (BOP) adalah adalah biaya produksi selain bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
BAB VII
MENGANALISIS PEMASARAN PRODUK
1. Pasar
Pada dasarnya pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli atau kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk
membentuk suatu harga. Pendapat lain mengatakan bahwa pasar merupakan kelompok orang
yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar sehingga terbentuk harga.1[1]
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan kedalam empat golongan, yakni: (1)
pasar konsumen, (2) pasar industry, (3) pasar penjual, dan (4) pasar pemerintah.
a. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk
dikonsumsikan, bukanya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk dalam pasar konsumen
ini adalah pembeli-pembeli individual dan/atau pembeli rumah tangga (non-bisnis). Barang
yang dibeli adalah barang konsumsi.
b. Pasar industry adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi
yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah
barang industry.
c. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang
membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan
laba.
d. Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti :
departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.2[2]
2. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip Kotler,2002:9)
American Marketing Association 1960, yang menyatakan pemasaran adalah hasil
prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari
3. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan yang
menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Segala kegiatan perusahaan di bidang produksi, teknik, keuangan, dan
pemasaran diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli dan kemudian
memuaskan keinginan tersebut dengan mendapatkan laba. Jadi, bagian pemasaran
mempunyai peranan aktif sejak dimulainya proses produksi. Semua kegiatan perusahaan
untuk menghasilkan dan menjual barang didasarkan pada masalah pemasaran.
Perusahaan yang menganut konsep pemasaran ini tidak hanya sekedar menjual barang
saja, tetapi lebih dari itu, dimana perusahaan harus memperhatikan konsumen beserta
kebutuhannya.
a. Konsep Pemasaran Berdasarkan STP
1. Segmentasi (Segmentation)
Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan perusahaan.
Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar
dengan keinginan, dayabeli, lokasi geografis, perilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian
serupa. 3[4]
Segmentasi adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen
sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal,
penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
2. Targeting
Market targeting/target pasar yang dimaksud dengan target marketing adalah
keputusan pasar yang akan dituju oleh perusahaan yang terdiri dari sejumlah pembeli yang
memiliki kebutuhan dan karakteristik seperti yang dimaksudkan perusahaan4[6].
3. Positioning :
Market Positioning, adalah cara pandang konsumen terhadap produk tersebut pada
atribut yang paling penting. Yang pada akhirnya akan menghasilkan citra positif atau citra
negative dari konsumen terhadap suatu produk. Penetapan posisi produk dipandang sebagai
salah satu elemen yang sangat penting dalam strategi pemasaran perusahaan, karena
mengarahkan seluruh bauran pemasaran perusahaan. Laporan penetapan posisi yang jelas dan
tepat menentukan penentu arah aktifitas promosi. Dalam melaksanakan positioning produk,
bisa ditetakan melalui salah satu dari empat pendekatan sebagai berikut:
a. Ciri produk
b. Harga dan kualitas
c. Penggunaan
d. Pengguna produk
Sedangkan dalam rangka menetapkan posisi, pemasar dapat menerapkan beberapa
strategi sebagai berikut:
a. Penetapan posisi berdasarkan ciri khas produk.
b. Penetapan posisi berdasarkan manfaat produk.
c. Penetapan posisi berdasarkan penggunaan sesuai dengan event.
d. Penetapan posisi berdasarkan tingkat pengguna tertentu.
e. Penetapan posisi berdasarkan pembandingan langsung dengan produk pesaing.
f. Penetapan produk berdasarkan perbedaan kategori produk5[7].
Produk Perusahaan/Industri
Produk perusahaan ialah barang yang dimaksudkan terutama untuk membuat produk lain atau
untuk penyediaan jasa dalam perusahaan. Klasifikasi produk industri yaitu meliputi ; bahan
mentah, bahan manufaktur dan bagiannya, instalasi, perlengkapan operasi, alat bantu.8[10]
Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merk (brand). Merk tersebut
dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan pandangan tertentu dari para pembeli baik
melalui periklanan maupun melalui kegiatan promosi yang lain.
Produk menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya juga digolongkan menjadi dua yaitu
produk tahan lama dan produk tidak tahan lama.
Produk tahan lama ( durable goods) merupakan barang –barang yang secara normal dapat
dipakai berkali-kali; jadi dapat dipakaiuntuk jangka waktu yang relative lama.
Produk tidak tahan lama (nondurable goods) merupakan barang-barang yang secara normal
hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja. Artinya sekali barang itu dipakai akan
habis, rusak atau tidak dapat dipakai lagi.
2. Harga (Price)
Harga bagi sebagian besar masyarakat masih menduduki tempat teratas, sebelum ia
membeli barang atau jasa. Bagi penjual yang penting bagaimana menetapkan harga yang
pantas, terjangkau oleh masyarakat dan tidak merugikan perusahaan.9[11]
Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Harga
juga merupakan elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel, karena harga dapat diubah
dengan cepat, beda halnya dengan feature produk atau distribusi. Penetapan harga yang
berlaku berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya perusahaan. Pada perusahaan kecil
harga ditetapkan oleh manajemen puncak bukan oleh bagian pemasaran atau penjualan.
Sedangkan pada perusahaan besar penetapan harga ditangani oleh manajer divisi dan
liniproduk.
Dalam istilah harga, dapat diuaraikan beberapa konsep yang saling berhubungan yaitu
harga,nilai, dan manfaat.
Harga adalah nilai yang dinyatak dalam bentuk uang. Nilai adalah tolok ukur
kuantitatif manfaat suatu produk dalam pertukaran dengan produk lain. Manfaat adalah sifat
produk atau barang yang memberikan kepuasan pada suatu keinginan.
Harga suatu produk merupakan factor penentu permintaan pasar pada suatu barang
atau produk. Harga berpengaruh terhadap posisi kompetitif perusahaan dan pasarnya.karena
itu harga menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih. Penetapan harga dipengaruhi
oleh berbagai factor, baik factor internal maupun factor eksternal.
3. Tempat (Place)
Elemen lain dalam marketing mix adalah place atau disebut juga saluran distribusi.
Sebagian besar produsen tidak langsung menjual produknya ke konsumen. Mereka
menggunakan perantara.
Distribusi merupakan bagian dari proses pertukaran dalam pemasaran dan melibatkan
perpindahan secara fisik atas barang dan jasa dari produsen ke konsumen serta melibatkan
perantara yang memiliki peran penting dalam rantai saluran. Melalui kegiatan distribusi, akan
terjalin ikatan antara suplier, perantara, dan pelanggan.
Fungsi distribusi dalam bauran pemasaran adalah membawa produk ke pasar sasaran.
Membawa produk ke pasar memerlukan serangkaian aktivitas, yang terpenting dari aktivitas
tersebut adalah penjualan dari produsen ke konsumen akhir. Fungsi lainnya adalah
mempromosikan produk,menyimpannya, dan menanggung resiko selama proses distribusi.
4. Promosi (Promotion)
Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh konsumen. Mungkin juga barang
sudah lama tetapi sudah mulai dilupakan orang. Oleh sebab itu perlu dilakukan promosi
karena promosi itu kegiatannya memperkenalkan dan mengingatkan kembali akan suatu
produk, penjualnya maupun pembuatnya.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran harus ditunjang dengan berhasilnya
memilih produk yang tepat, harga yang pantas, saluran distribusi yang baik dan promosi yang
efaktif. Keempat P tersebut harus berfungsi secara terpadu10[12].
Promosi juga dilakukan untuk menciptakan positioning dan citra produk. Keuntungan
dari kegiatan promosi adalah; (1) menciptakan citra merek, (2) mengkomunikasikan
keunggulan produk dan jasa (3) menciptakan perhatian atas produk baru (4) menjaga
kepopuleran produk dan jasa (5) menciptakan kesetiaan konsumen.
Kotler menyebutkan beberapa elemen dalam Promotion Mix yaitu :
1. Penjualan personal, lebih efektif untuk menjaga hubungan pribadi dengan konsumennya..
2. Promosi penjualan, seperti promosi atau beli satu dapat gratis satu. Contoh lainnya seperti
pemberian kupon, aksesoris gratis, penawaran dengan harga perkenalan, pertunjukan dan
pameran. Pameran bermanfaat memperkenalkan produk baru ke pasar. Dengan pameran
konsumen mendapat manfaat berupa harga yang lebih murah, sedangkan bagi produsen
adalah pengenalan produk baru atau juga memperbarui citra produk lama.
3. Hubungan masyarakat, meliputi kegiatan menjaga hubungan dan saling pengertian antara
produsen dengan masyarakat (pelanggan, pemilik perusahaan, karyawan, pemerintah, buruh
dan masyarakat lokal). Kegiatan ini selain dimaksudkan untuk menjaga citra jangka panjang
bagi perusahaan juga untuk mendidik publik tentang tujuan sasaran perusahaan, produk baru
dan membantu memperkenalkan upaya penjualan. Contoh kegiatan humas antara lain
bantuan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, sponsorship tim olah raga dan penyebaran
informasi melalui pameran.
4. Pemasaran langsung, katalog, telepon, fax dan e-mail kepada konsumen potensial yang
diketahui berdasarkan data yang telah dihimpun oleh perusahaan.
5. Iklan, adalah harga untuk komunikasi. Iklan digunakan untuk membangun citra serta
menyebarluaskan informasi agar mendapat tanggapan dari pasar atau konsumen. Media iklan
seperti media cetak (surat kabar, poster, majalah, tabloid), media elektronik (televisi, radio,
internet)
BAB VIII
NERACA
Secara garis besar komponen neraca dapat digambarkan sebagai berikut:
ASET LANCAR (AL)
Adalah aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya tidak lebih
satu tahun. Contohnya Kas, Piutang, Persediaan, Beban dibayar dimuka, dan aset
lainnya yang diharapkan dapat dikonversi ke Kas dalam jangka waktu dekat.
Contoh: Utang usaha, Pinjaman jangka pendek, dan beban beban yang masih harus
dibayar dalam satu periode akuntansi.
EKUITAS
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban.
LAPORAN RUGI LABA
Menurut Munawir (2010:26), laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan,
beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada
keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang
umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
(penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang yang
dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua menunjukkan beban-beban operasional yang terdiri dari beban penjualan dan beban
umum/administrasi (operating expenses).
3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti
dengan beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan (non operating/financial income dan
expenses).
4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
1. PENJUALAN
Berdasarkan laporan rugi laba di atas, tercatat penjualan tahun 2016 tercapai 798
juta, dibanding tahun 2015 maka penjualan tahun 2016 tercatat turun 4,2%. Apabila
dalam tahun 2016 telah dilakukan kenaikan harga jual, maka penurunan penjualan
dalam volume lebih besar dari 4,2%. Dari segi bisnis bila terjadi trend penjualan
cenderung turun, menunjukkan kinerja yang kurang baik. Apabila penurunan
penjualan tersebut sudah terjadi tahun lalu, maka bisnis perusahaan bisa masuk
dalam zona bahaya. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa penjualan lebih jauh,
untuk mendapatkan informasi apa penyebab penjualan tersebut turun. Penyebab
turunnya penjualan bisa dari internal maupun eksternal perusahaan. Oleh karena itu
manajemen harus bisa memberikan kesimpulan yang tepat tentang terjadinya
penurunan penjualan tersebut, sehingga informasi tersebut dapat dijadikan landasan
untuk memperbaiki kinerja di tahun berikutnya.
Secara nominal harga pokok penjualan turun 8,1% dibanding tahun lalu, jumlah
penurunan ini lebih besar dari penurunan penjualan, sehingga dapat menutup
pendapatan yang hilang akibat penurunan penjualan.
Dalam penentuan harga pokok penjualan dengan metode full costing, maka di dalam
harga pokok penjualan terdapat Biaya tetap (fixed cost), sehingga penurunan
penjualan tersebut akan berdampak pada prosentase harga pokok penjualan
terhadap penjualan akan lebih besar. Dalam pencapaian prosentase harga pokok
terhadap penjualan di atas tercatat 49,5% (2016) dan angka ini lebih rendah 2%
dibanding tahun sebelumnya sebesar 51,5%.
3. BEBAN USAHA
Jumlah Beban usaha tahun 2016 dibanding tahun 2015 naik 13,6%, besarnya
kenaikan beban usaha ini melebihi dari tingkat inflasi tahun 2016 sebesar 3%,
ditambah lagi kenaikan beban usaha tersebut tidak meningkatkan penjualan justru
terjadi sebaliknya. Bila dilihat dari kelompok biaya, maka beban penjualan
menempati kenaikan yang tertinggi yaitu sebesar 26,3%, kemudian biaya pegawai
naik 13%, dan beban admin. & umum naik 12,4%, sementara beban marketing
justru terlihat turun 4,1%.
Bila tidak terjadi perubahan dalam internal perusahaan yang terkait beban usaha,
maka beban usaha akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan regulasi pemerintah
tentang ketenagakerjaan, jadi bila biaya operasional naik (dalam rupiah) tidak
melebihi tingkat inflasi, masih dapat diterima.
Yang terjadi dalam perusahaan ini beban usaha mengalami kenaikan jauh melebihi
tingkat inflasi.
Beban Pegawai
Biaya pegawai memang dipengaruhi regulasi pemerintah tentang Upah Minimum
Regional (UMR), namun angka naik 13% ada kemungkinan lebih besar dari
kenaikan UMR dari UMR tahun sebelumnya. Tetapi bisa saja ada tambahan biaya
pegawai yang sebelumnya tidak terjadi misalnya BPJS dan komponen lainnya.
Biaya pegawai ini merupakan biaya tetap, kenaikan sebesar 13% tersebut akan
memperberat operasional perusahaan di tahun berikutnya.
Beban Marketing
Beban marketing tahun 2016 lebih rendah 4,1% dibanding tahun lalu. Beban
marketing tahun 2016 tercatat 4,6% dari penjualan, apakah alokasi beban marketing
sebesar itu mencukupi untuk mempertahan atau meningkatkan pendapatan
perusahaan. Hal ini sangat tergantung dari produk dan di segmen mana perusahaan
berada, apakah berada pada tingkat persaingan yang sangat tinggi atau tidak. Oleh
karena itu biaya marketing ini perlu dievaluasi lebih jauh terhadap keterkaitannya
dengan penurunan penjualan dan posisi perusahaan dalam persaingan yang
dihadapi.
Beban Penjualan
Beban penjualan mengalami kenaikan 26,3% dan kenaikan beban ini tidak
berkorelasi dengan pencapaian penjualan yang terjadi. Apa yang telah dilakukan
oleh divisi penjualan dan bagaimana cara manajemen penjualan dalam
mempertanggungjawabkan kenaikan biaya ini. Oleh karena itu diperlukan analisa
biaya penjualan lebih jauh, karena bisa saja hal ini dikarenakan salah strategi
penjualan, aksi yang tidak efektif dan tidak efisien. Namun secara angka
menunjukkan beban penjualan tersebut tidak terkendali dengan baik.
Dari perbandingan beban usaha tahun 2016 dengan tahun 2015 tersebut di atas,
secara umum ada keyakinan besar bahwa manajemen dalam mengendalikan beban
usaha belum memperhatikan prinsip kehatian-hatian. Selain itu ada kemungkinan
besar telah terjadi pemilihan strategi yang tidak efektif atau pelaksanaannya yang
menyimpang dan tidak efisien. Hal ini terlihat dari beban marketing yang justru lebih
rendah dari tahun sebelumnya dan beban penjualan naik yang paling tinggi namun
tidak memberikan efek terhadap pencapaian penjualan.
Laba bersih setelah pajak turun 26,3% dari tahun lalu, bila dihitung prosentase dari
penjualan (Net Profit Margin), maka laba bersih tahun 2016 hanya tercapai 8,8% dan
turun 2,6% dari tahun lalu yang tercapai sebesar 11,4%.
Dalam pengelolaan bisnis, bila penjualan dan laba bersih turun dari tahun
sebelumnya adalah perform kinerja yang kurang baik. Bila trend penurunan sudah
terjadi dalam dua tahun terakhir, perlu di waspadai, karena sangat mungkin
perusahaan masuk dalam zona bahaya. Jika kondisi itu yang terjadi pada
perusahaan, maka seberapa jauh perusahaan dapat bertahan dari penurunan
penjualan dan laba bersih. Jika perusahaan mempunyai kewajiban membayar utang
melebihi dari hasil operasi, maka perusahaan akan mengalami kesulitan cashflow.
ANALISA KINERJA KEUANGAN
Menurut Munawir (2010:30), kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian
mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio
keuangan perusahaan. Pihak yang berkepentingan sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja
keuangan perusahaan untuk dapat melihat kondisi perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan
yang relevan dan signifikan.
Menurut Riyanto (2010:331), umumnya rasio dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) tipe dasar, yaitu :