Anda di halaman 1dari 6

Tujuan Laporan Keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia 1984

By Webadmin / Senin 11 Mei 2015 / No Comments

Dalam prinsip akuntansi Indonesia (PAI 1984), tujuan pelaporan keuangan


dinyatakan sebagai Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia 1984


Dalam prinsip akuntansi Indonesia (PAI 1984), tujuan pelaporan keuangan
dinyatakan sebagai Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan. Tujuan
tersebut terdiri dari dua tujuan pokok, yaitu Tujuan Umum dan Tujuan Kualitatif.
Tujuan umum akuntansi keuangan dan laporan keuangan merupakan gambaran
mengenai informasi apa yang akan dihasilkan oleh akuntansi keuangan.

Dalam tujuan tersebut tidak dinyatakan secara tegas mengenai siapa pihak
yang dituju oleh informasi keuangan, namun begitu secara implisit dapat
disimpulkan bahwa pihak yang dituju oleh informasi keuangan adalah
terbatas pada pihak investor dan kreditor. Sedangkan Tujuan Kualitatif
dalam PAI 1984 sebenarnya merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh
informasi keuangan agar mampu mencapai tujuan laporan keuangan itu
sendiri.

Dalam buku ini tidak akan dibahas mengenai Tujuan Kualitatif tersebut, tetapi
fokus pembahasannya adalah mengenai Tujuan Umum dan akan diperbandingkan
dengan tujuan pelaporan keuangan menurut FASB dalam SFAC No. 1.

Tujuan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan menurut PAI 384 adalah
seperti berikut ini: Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan
dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha
yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dasar penetapan tujuan akuntansi
keuangan adalah siapa yang menjadi pihak yang dituju oleh informasi keuangan
yang dihasilkan oleh aktivitas akuntansi keuangan. Pihak yang dituju oleh akuntansi
keuangan dinyatakan dengan kata pihak-pihak yang berkepentingan. PAI tidak

secara tegas menunjuk mengenai siapa pihak yang berkepentingan


terhadap suatu unit usaha. Jika hal ini dibandingkan dengan SFAC No. 1, maka
pihak yang dituju oleh informasi keuangan jelas dinyatakan dalam paragraph ke-24.
SFAC No. 1 menyebutkan bahwa pihak yang berkepentingan terhadap suatu
informasi keuangan unit usaha adalah: pemilik, pemberi kredit, pemasok,
calon investor dan kreditor, karyawan, manajemen, direktur, pelanggan,
analis keuangan, penjamin efek dan broker, pasar modal, dinas
perpajakan, pemerintah, organisasi buruh, asosiasi perdagangan, peneliti
bisnis, pengajar/dosen akuntansi dan siswanya, dan masyarakat luas.

Begitu luasnya pihak yang dituju oleh informasi keuangan menurut SFAC No. 1
menunjukkan bahwa akuntansi merupakan aktivitas sosial. Dengan demikian
akuntansi dituntut untuk memenuhi berbagai kepentingan yang berbeda di antara
para pemakai informasi tersebut. Jika kata pihak-pihak yang berkepentingan
dalam PAI mempunyai maksud yang sama dengan pihak yang dituju oleh informasi
keuangan seperti dalam SFAC No. 1, maka tujuan umum laporan keuangan
dalam PAI menjadi terlalu sempit, karena tidak konsisten dengan siapa
saja pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan yang
dihasilkan oleh akuntansi keuangan.

Tujuan umum laporan keuangan menurut PAI terdiri dari lima tujuan, masing-masing
adalah sebagai berikut:

Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan
kewajiban serta modal suatu perusahaan.
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari
kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan
investasi.
Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Tujuan umum yang pertama mengisyaratkan bahwa tujuan akuntansi/laporan
keuangan adalah menghasilkan informasi mengenai aktiva dan kewajiban serta
modal pemilik suatu perusahaan. Media informasi keuangan yang memberikan
informasi mengenai aktiva, kewajiban dan modal pemilik adalah neraca. Sampai di

sini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pihak-pihak yang


berkepentingan menurut PAI adalah investor dan kreditor, karena investor dan
kreditor yang paling berkepentingan terhadap informasi neraca.

Tujuan umum yang pertama ini mempunyai makna yang hampir sama dengan yang
dinyatakan dalam SFAC No. 1 paragraph ke-41, yaitu mengenai informasi sumbersumber ekonomi, kewajiban, dan modal pemilik.

Financial reporting shauld provide information about an enterprises economic


resources, obligations, and owners eguity. That information helps investors,
creditors, and others identify the enterprises financial strengths and weaknesses
and assess its liquidity and solvency.

Menurut pernyataan di atas tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan


informasi mengenai sumber-sumber ekonomik perusahaan, kewajibankewajibannya, dan informasi mengenai modal pemilik. Tujuan tersebut dimaksudkan
untuk membantu investor dan kreditor serta pemakai lain dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan finansial perusahaan dan untuk mengetahui likuiditas dan
solvabilitas perusahaan.

Tujuan umum laporan keuangan yang ke-2 menurut PAI adalah informasi mengenai
perubahan aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul
dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. Aktiva neto mempunyai
pengertian sejumlah modal pemilik berupa modal saham atau modal disetor. Fokus
yang menjadi tujuan informasi mengenai perubahan aktiva neto adalah pihak
investor dan kreditor. Tujuan umum yang ke-2 ini juga menunjukkan bahwa yang
dimaksud dengan pihak-pihak yang berkepentingan oleh PAI adalah investor dan
kreditor.

Tujuan umum yang ke-2 tersebut dapat dibandingkan dengan tujuan pelaporan
keuangan menurut SFAC No. 1 paragraph ke-40. Tujuan pelaporan keuangan
sebagaimana terdapat dalam paragraph ke-40 mempunyai pengertian yang lebih
luas, karena juga mencakup pengertian tujuan umum yang pertama dalam PAI,
yakni mengenai informasi aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Tujuan pelaporan
keuangan dalam paragraph ke-40 dinyatakan sebagai berikut:

Financial reporting should provide information about the econamic resources of an


enterprise, the claims to those resources (obligations of the enterprise to transfer
resources to other entities and owners equity), and the effects of transactions,
events, and circumstances that change resources and claims to those resources.

Informasi yang dimaksud dalam tujuan di atas adalah untuk memenuhi kepentingan
investor dan kreditor, sebagaimana juga yang dimaksud oleh PAI dalam tujuan
umum yang pertama dan kedua. Sampai di sini dapat disimpulkan bahwa fokus
informasi keuangan yang dimaksud oleh PAI adalah terbatas hanya untuk
memenuhi kepentingan investor dan kreditor.

Tujuan umum laporan keuangan yang ke-3 menurut PAI adalah mengenai informasi
keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba. Ada dua pihak yang berkepentingan
terhadap informasi laba perusahaan, yaitu pihak investor selaku pemilik dan
kreditor selaku pemberi pinjaman.

Terhadap informasi laba, investor berkepentingan untuk memperkirakan dividen


yang menjadi bagiannya, atau memprediksi harga saham di pasar modal. Pihak
kreditor menggunakan informasi laba perusahaan (sekarang dan potensial) untuk
mengurangi ketidakpastian mengenai tingkat risiko kredit yang diberikan. Tujuan
umum menurut PAI ini mempunyai maksud yang hampir sama dengan tujuan
pelaporan keuangan dalam SFAC No. 1 paragraph ke-42 berikut:

Financial reporting should provide information about an enterprises financial


performance during a period. Investors and creditors often use information about
the past to help in assessing the prospects of an enterprise. Thus, athough
investment and credit decisions reflect investors and creditors expectations about
future enterprise performance, these expectations are commonly based at least
partly on evaluations of past enterprise performance.

Berdasarkan tujuan di atas, pelaporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan


informasi mengenai kinerja finansial perusahaan selama periode tertentu. Informasi
mengenai kinerja finansial perusahaan terdapat dalam laporan laba/rugi. Investor
dan kreditor menggunakan informasi tersebut untuk membantu memperkirakan
prospek perusahaan di masa yang akan datang. Dalam tujuan umum yang ke-3 ini,
PAI masih memfokuskan tujuan informasi keuangan kepada pihak investor dan
kreditor.

Tujuan umum laporan keuangan yang ke-4 menurut PAI adalah mengenai informasi
penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu
perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
Sebenarnya tujuan tersebut sudah tercakup dalam tujuan umum yang pertama dan

kedua. Tujuan umum yang keempat ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada investor dan kreditor.

Tujuan umum yang kelima menyatakan bahwa laporan keuangan dimaksudkan


untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. Secara sepintas tujuan
tersebut memberi kemungkinan bahwa laporan keuangan dapat menyajikan
informasi lain, selain neraca, laba/rugi dan perubahan posisi keuangan. Tetapi
dengan kalimat seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut
perusahaan., menyebabkan tujuan tersebut tetap saja terlalu sempit, karena yang
dimaksud dengan informasi lain hanyalah keterangan-keterangan tambahan
untuk laporan keuangan itu sendiri.

Tujuan umum laporan keuangan yang kelima tersebut di atas mempunyai


pengertian yang hampir sama dengan SFAC No. 1 paragraph ke-54, mengenai
keterangan dan penafsiran manajemen. Menurut paragraph tersebut, hal-hal yang
mempunyai sifat khusus dalam pelaporan keuangan perlu diperjelas lagi dengan
keterangan atau interpretasi manajemen. Tujuannya adalah agar investor dan
kreditor serta pemakai lain lebih mudah untuk memahami informasi keuangan yang
disajikan.

Financial reporting should include explanations and interpretations to help users


understand financial information provided.

Dari uraian mengenai perbandingan antara tujuan umum laporan keuangan


menurut PAI 1984 dengan SFAC No. 1 di atas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

Pihak-pihak yang dituju oleh informasi keuangan menurut PAI 1984 terlalu sempit,
karena hanya meliputi pihak investor dan kreditor. Dengan demikian maka fungsi
laporan keuangan sebagai alat pertanggungjawaban hanya terbatas pada
tanggungjawab manajemen kepada investor dan kreditor saja.
Secara sepintas tujuan umum laporan keuangan menurut PAI 1984 mempunyai
maksud yang sama dengan tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC No. 1, tetapi
pihak yang dituju oleh informasi tersebut sesungguhnya sangat lain. SFAC No. 1
secara tegas memang menyebutkan pihak investor dan kreditor sebagai salah satu
pihak yang dituju oleh informasi, tetapi di samping itu juga disebut pihak pemakai
potensial. Para pemakai potensial inilah yang menjadikan akuntansi sebagai
aktivitas sosial, karena begitu luasnya pihak yang dituju oleh informasi akuntansi

keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa akuntansi dituntut untuk lebih mampu
memenuhi tugasnya sebagai alat pertanggungjawaban yang tidak hanya terbatas
pada pihak investor dan kreditor saja, tetapi juga tenggungjawab perusahaan
kepada publik.
Tujuan umum laporan keuangan menurut PA1 1984 tidak ditetapkan atas dasar
pertimbangan tanggungjawab perusahaan secara lengkap, yang meliputi
tanggungjawab kepada investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat luas. Tujuan
umum laporan keuangan dalam PAI 1984 secara khusus dan PAI 1984 secara umum
merupakan terjemahan dari apa yang ada dalam standar akuntansi di Amerika
Serikat, yakni Accounting Principle Board Opinion No. 4. Tujuan umum laporan
keuangan PAI 1984 tidak ditetapkan atas dasar pertimbangan tujuan sosial
ekonomik nasional, sedangkan FASB menetapkan SFAC No. 1 atas dasar
pertimbangan mengenai tujuan sosial ekonomik di Amerika. Tujuan umum menurut
PAI 1984 tersebut menyebabkan lingkup akuntansi keuangan menjadi sangat
sempit, karena hanya menghasilkan laporan keuangan yang tidak meliputi
tanggungjawab perusahaan secara lengkap.
Disarikan dari buku: Tujuan Pelaporan Keuangan, Penulis: Suwaldiman, M.Accy., SE.,
Akt., Hal: 47-52.

Artikel Terkait:

Laporan Keuangan Tujuan Internal dan Laporan Keuangan Berlaku Umum


Rumusan Tujuan Pelaporan Keuangan
Perekayasaan Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Umum Pelaporan Keuangan Eksternal dalam SFAC No. 1
Fungsi Laporan Keuangan
Tujuan Pelaporan Keuangan dan Tanggungjaawab Sosial
Fungsi Akuntansi Laporan Keuangan
Perekayasa Tujuan Pelaporan Keuangan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
http://keuanganlsm.com/tujuan-laporan-keuangan-menurut-prinsip-akuntansiindonesia-1984/

Anda mungkin juga menyukai