Pancasila, ideologi, dasar hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sudah
ditanamkan pada kita sejak kecil. Pancasila umumnya ditanamkan lewat pelajaran di kelas, dari
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, dan bahkan sekarang juga di perkuliahan.Kita
ditanamkan Pancasila untuk mempertahankan keberadaan dari Pancasila itu sendiri. Hal ini
penting karena Indonesia memiliki lokasi strategis untuk perdagangan dimana negara mudah
mendapat pengaruh dari luar dengan mudah.
Masuknya pengaruh dari luar kemudian dipermudah dengan adanya era globalisasi.
Kebanyakan dari pengaruh luar ini dianggap buruk, salah satu pengaruh luar yang sangat ditolak
tentunya adalah yang dapat mempengaruhi ideologi bangsa secara buruk. Ideologi secara umum
adalah ide atau gagasan yang dijadikan sebagai cita - cita, tujuan suatu kelompok atau negara.
Secara umum di dunia ini terdapat dua sisi pemikiran ideologi yang berbeda, Sosialisme dan
Liberalisme.
Ada spekulasi setelah mendalami Marxisme, dasar dari Komunisme, bahwa sebenarnya
yang dimaksudkan Marx saat ia mengecap agama sebagai candu adalah ia memang menolak
keberadaan agama atau ia ingin menciptakan kondisi dimana agama tidak dimunculkan lagi dalam
politik dan kegiatan masyarakat yang akan menyebabkan konflik tidak berarti sehingga agama
benar - benar hanyalah sesuatu yang bersifat personal. Namun seperti yang bisa dilihat, pada
akhirnya agama tidak didukung dalam Komunisme.
Di sisi lain terdapat Liberalisme. Liebralisme secara sederhana merupakan ideologi yang
sangat mementingkan kepentingan dan hak - hak setiap individu dalam masyarakat. Liberalisme
dapat ditemui di segala penjuru dunia. Apapun yang demokrasi pasti memiliki nilai - nilai dari
Liberalisme. Kebebasan hak yang dijunjung oleh Liberalisme adalah hak dari segala hal yang kita
dapat lakukan dari hak hidup hingga hak berjualan. Berbicara hak berjualan, salah satu cabang dari
Liberalisme yang terkenal adalah Kapitalisme. Kapitalisme adalah kebalikan Sosialisme dan
Komunisme dimana objek dagang, industri, produksi merupakan milik individu atau swasta.
Pemerintah dalam hal ini tidak memiliki urusan dengan perdaganan dan industri kecuali
jika terdapat individu yang merasa hak nya terlanggar oleh individu lain yang sedang menikmati
hak nya. Karena sangat melekat dalam perdagangan yang bebas, Kapitalisme dapat dengan mudah
dihubungkan dengan konsumerisme. Konsumerisme ini telah memasuki banyak negara termasuk
negara - negara yang harusnya menentang nya.
Adanya Liberalisme di Belanda mendorong politisi Belanda saat itu untuk menciptakan
sebuah program balas budi bagi Hindia Belanda Timur yang telah mengisi kas negara dan
mensejahterakan Belanda.Dalam program balas budi tersebut salah satunya adalah berupa
pemberian edukasi bagi bangsa pribumi, hal ini tentu berdampak besar terlebihnya bagaimana
bangsa pribumi menjadi terpelajar dan sadar akan penjajahan akan hak mereka sebagai penduduk
asli Nusantara.Indonesia menjujung tinggi ideologi Pancasila dan menolak penuh ideologi lain
nya. Secara pribadi saya sempat melihat spanduk dari Polres yang isinya berupa ajakan untuk
melawan ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Imperialisme, saya sempat tersenyum ingin
tertawa melihat sepanduk tersebut semenjak negara ini menjalankan praktek Liberalisme sebagai
sebuah negara demokrasi.
Namun Sosialisme juga dapat ditemui dengan mudah. Ideologi Pancasila menjadi
semacam campuran antara ideologi Liberalisme dan Sosialisme. Namun jika Pancasila merupakan
ideologi campuran maka lebih kearah manakah Pancasila? Liberalisme yang dapat ditemui di
hampir semua negara di muka Bumi atau Sosialisme yang masih sering dipandang negatif oleh
masyarakat karena kemiripan nya dengan Komunisme yang terlarang? Pancasila terdiri atas lima
sila. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan,
dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jika kita lihat sila-sila dalam Pancasila, khususnya pada butir - butir pengamalan nya,
terdapat hal - hal yang merupakan bentuk dari Liberalisme dan Sosialisme. Pada sila pertama hak
individu untuk beragama dijujung tinggi oleh Pancasila, hal ini tentu nya lebih menggambarkan
Liberalisme dalam Pancasila karena hal ini mendukung dan mementingkan hak pribadi, walaupun
Sosialisme juga memperbolehkan individu untuk beragama dan tidak ada diberi hak bagi mereka
yang atheis. Pada sila kedua jika dilihat dari butir - butir pengamalan nya berdasarkan Ketetapan
MPR No.II/MPR/1978, lebih bersifat Sosialis karena terdapat dukungan untuk mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Sementara
sila ketiga lebih bersifat atau menunjukan ideologi lain yaitu Nasionalisme. Pada sila keempat
terdapat butir pengamalan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat yang tentunya
terlihat seperti suatu hal yang mendukung Sosialisme. Dan pada sila kelima keadilan
sosial dijujung tinggi, keadilan ini adalah berupa pemberian hak dan pelaksanaan hukum yang
tidak pilih - pilih. Semua individu, kelompok, intitusi yang merupakan bagian dari masyarakat
Indonesia memiliki hak dan tunduk pada hukum yang sama. Dengan ini dapat di simpulkan bahwa
sila kelima termasuk dalam bentuk Liberalisme.
Setelah melihat setiap sila dalam Pancasila dan mengkategorikan sifat sila tersebut, dapat
dilihat bahwa sebenarnya Pancasila seimbang antara Sosialisme dan Liberalisme. Namun mengapa
Pancasila tetap lebih condong pada Sosialisme. Hal ini dikarenakan Pancasila pada akhirnya lebih
mementingkan kepentingan masyarakat dan negara dibandingkan kepentingan pribadi. Hal ini
tentu dapat berubah karena Pancasila merupakan ideologi yang fleksibel, dapat mengikuti
perubahan dalam masyarakat.
Pendapat saya tentang pernyataan tersebut adalah tidak benar. Pancasila mengandung asas sosialis
seperti yang ditunjukkan sila kelima. Akan tetapi, Pancasila tidak menganut asas liberalis. Hal ini
setidaknya dibuktikan dengan keberadaan sila kedua, keempat, dan kelima.
Penjelasan:
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Sebagai sebuah bangsa, kita menempatkan
Pancasila sebagai cara berpikir. Hal ini dapat terjadi karena Pancasila pada dasarnya berasal dari
dalam bangsa Indonesia itu sendiri.
Pendapat Menurut Berlianti Rory Novitasari:
Mungkin sebagian kita berpikir bahwa Pancasila itu sebagai Ideologi Negara saja, tetapi
Pancasila juga bisa sebagai liberalisme maupun sosialisme. Akan tetapi kita bingung di antara
liberalisme dan sosialisme mana yang bisa kita sebut sebagai dari Pancasila. Dari disitu kita harus
tau pengertian dari Pancasila, Ideologi Negara, liberalism, dan sosialisme. Itu artinya kita harus
tau apa itu Pancasila, apa itu liberalisme dan apa itu sosialisme.
Apa itu Pancasila?
Apa itu Pancasila? Menurut kita semua Pancasila adalah patung burung garuda dengan
lima sila bermakna didadanya. Pancasila juga diartikan sebagai ideologi dasar dalam kehidupan
bagi Negara Indonesia. Penyebutan Pancasila itu sendiri terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta,
yang artinya Panca dan Sila. Panca diartikan sebagai lima dan Sila diartikan sebagai prinsip atau
asas.Pancasila memiliki lima sila yang masing-masing mempunyai artinya. Kelima sila tersebut
mempunyai lambang silanya masing-masing, yaitu lambang sila pertama adalah bintang, sila
kedua adalah rantai, sila ketiga yaitu pohon beringin, sila keempat adalah kepala banteng, dan
terakhir sila kelima yaitu padi dan kapas. Sila pertama yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa", sila
kedua yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab", sila ketiga yaitu "Persatuan Indonesia", sila
keempat adalah "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan", serta sila kelima adalah "Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia".
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila
yang berlangsung dalam bebrapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Apa itu Liberalisme?
Liberalisme atau bisa disebut sebagai Liberal adalah sebuah ideology, pandangan filsafat,
dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah
nilai politik yang utama. Secara umum, liberalism mencita-citakan suatu rakyat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalism menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme adalah ideology yang
mengagungkan kebebasan. Ada dua macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Modern.
Liberalisme Klasik muncul pada awal abad ke-16, sedangkan Liberalisme Modern muncul pada
abad ke-20. Walaupun pada abad sekarang (abad ke-21) kita masih mengagungkan pada
Liberalisme Modern, bukan artinya Liberalisme Klasik itu digantikan maupun dihapuskan.
Pada dasarnya, Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang dasar, tetapi mengubah
hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah, hanya saja ada
tambahan-tambahan saja dalam versi yang baru. Jadi Liberalisme Klasik itu sendiri masih ada
hingga abad saat ini, hanya saja ada penambahan-penambahan saja dalah versi yang baru.Dalam
Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Setiap individu
memiliki kebebasan berpikir masing-masing akan menghasilkan paham baru. Dalam penghasilan
tersebut, ada dua pemahaman baru pada tersebut, yaitu demokrasi (politik) dan capitalism
(ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu adalah kebebasan
yang mutlak, melainkan kebebasan yang harus diprtanggungjawabkan.
Penghasilan pemahaman baru dalam Demokrasi (Politik)
Pengertian Demokrasi itu termuat dari nilai-nilai hak asasi manusia, karena demokrasi dan
hak-hak asasi manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu
dengan yang lainnya. Jelaslah bahwa demokrasi berlandaskan nilai hak kebebasan manusia.
Penghasilan pemahaman baru dalam Kapitalisme (Ekonomi)
Tatanan ekonomi memainkan peranan rangkap dalam memajukan masyarakat yang bebas.
Di satu pihak, kebebasan dalam tatanan ekonomi itu sendiri merupakan komponen dari kebebasan
dalam arti luas. Jadi, kebebasan di ekonomi itu sendiri menjadi tujuan. Selama kebebasan untuk
mengadakan system transaksi dipertahankan secara efektif, maka ciri pokok dari usaha untuk
mengatur aktivitas ekonomi melalui system pasaran adalah bahwa ia mencegah campur tangan
seseorang terhadup orang lain.
https://www.kompasiana.com/nicklausmadjid/5ce6d2346b07c55b5915234b/pancasila-di-antara-
sosialisme-dan-liberalisme?page=2
https://id.quora.com/Apa-perbedaan-utama-dari-ideologi-Pancasila-dan
Liberalisme?q=ideologi+pancasila+dan+liberalisme
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.kompasiana.com/amp/j
ejen17/5d018426c01a4c7fef212403/pancasila-itu-sebagai-liberalisme-atau
sosialisme&ved=2ahUKEwjojuiTrMToAhUWXn0KHWFSCM0QFjABegQIBRAK&usg=AOv
Vaw2wIcsmL-kdlRsTwOr5rHL8&cf=1