SHERINA
(sekolah) (bel istirahat berbunyi) anak-anak keluar kelas secara bersamaan. Nadia, Rindu, dan
Nabila menuju kantin sambil membahas tugas yang diberikan oleh Ibu guru, diikuti oleh
davina di belakangnya.
Rindu : Eh.. kita mau gimana nih tugas yang tadi di
kasih sama bu guru
Nadia : oiya, tadi tugasnya disuruh apasih? aku ga
perhatiin pas dia ngasih tugas
Nabila : Makanya nad jangan makan di kelas, jadi gatau kan tadi
tugasnya apa
Nadia : hehehe maaf ya aku tadi laper banget, karena belum
sarapan
Rindu : hahaha yaampun, tadi bu guru ngasih kita tugas untuk
buat pengamatan pada bintang, hasilnya dibuat laporan tertulis
Nadia : oalah, tugas kelompok kah?
Rindu : iyaa tugas kelompok
(vina datang mengikuti dari belakang)
Nabila : kalo mengamati bintang enaknya di ruang terbuka gitu
gasii, kalo di jakarta banyak gedung-gedung tinggi jadi bintangnya
ga terlalu keliatan
rindu : iyaa bener-bener, tapi memangnya kita mau kemana?
Nadia : Coba aku cari-cari tempat ruang terbuka yaa
(nadia menunjukan pilihan pertama : planetarium)
rindu : jangan ke planetarium, disitu kan buatan jadi kita gatau
langsung gimana bintangnya
Nadia : eitss tenang (menunjukan pilihan kedua : gunung rinjani)
Rindu : nad jauh banget yaampun, gaada lokasi yang lebih dekat?
nanti keburu hilang bintangnya kalo kita kesana
nabila : yaampun nad ada ada aja, kita mau lihat bintang bukan
hiking
Nadia : sekalian jalan-jalan maksudnya hehehe, oke tunggu
sebentar
(nadia menunjukan pilihan ketiga : boscha)
nadia : gimana kalo kita ke boscha?
Rindu : Nah inii, boleh tuh
Nabila : nah baru bener ned kalo kesinii, tapi emang boscha itu
dibuka untuk umum?
Nadia : kalau disini tertulis dibuka untuk umum, paling sebelum
kesana kita harus reservasi tempatnya dulu
rindu : tunggu tunggu, kita gamungkin dalam sehari cuma ke
boscha, minimal ada penginapan, karena kalo engga cuma cape di
perjalanan doang
(vina datang menghampiri)
vina : eh gue denger-denger kalian mau ke boscha ya?
nabila : eh vina, iya iya nih vin kita mau ke boscha
vina : gue punya villa di daerah lembang, kebetulan deket sama
boscha, kelompok kalian mau bareng kelompok gue ga?
nabila : serius vin? boleh boleh, tuh rind kita dapet tumpangan vila
alhamdulillah
rindu : serius gapapa vina?
vina : iya gapapa, sekalian ngerjain tugas terus kita refeshing
hitung hitung mencari udara segar kan
rindu : (aaaaa *senang) Vina makasi banyak, oke kalo gitu gue
kabarin najib, fitrah, sama habibi ya
vina : loh najib ikut?
rindu : iyaa, kenapa vin? kamu keberatan kah?
vina : engga, ajak aja gapapa. oiya gimana kalo akhir pekan ini saja
nadia : akhir pekan ini.. wah boleh tuh kebetulan di akhir pekan
nanti ada bintang paling terang yang akan muncul namanya
bintang capella
setelah menentukan tempat untuk pergi ke boscha, vina pun mulai menyusun rencananya
bersama arfa dan azzam
(berdiri didepan gerbang sekolah, menelpon arfa untuk menemuinya )
Davina : “ arfaa lu bisa kedepan gerbang sekolah sekarang ga? Ada yang mau gue omongin nih…
seklaian ajak azzam klo lo lagi sama dia
Arfa : ada apa nihh vin? Sekarang banget? Okee dehh gue kesana sekarang sama azzam
(Rumah vina) semua orang sudah berkumpul dirumah vina untuk persiapan berangkat
menuju villa, namun vina arfa dan azzam belum hadir di tengah-tengah mereka.
(ramai mengobrol dan bermain) habibi fitrah dan najib datang bersamaan
Habibi : assalamualaikum
(nadia, rindu, nabila menjawab salam bersamaan)
Habibi : wih udah rame aja, mana nih yang punya rumah kok belum kelihatan batang hidungnya?
rindu : dia masih packing barang tuh diatas
fitrah : kalian lagi main apasih kok keliatannya seru banget?
nabila : main kartu uno trah, kenapa? mau ikutan? emangnya lo bisa main uno?
fitrah : engga udah kenyang gue main uno, ini mah mainan gue dari kecil
(sorak ramai menyoraki fitrah)
(davina arfa dan azzam memasuki ruangan)
nadia : nah itu dia dateng si vina, hai vinn udah selesai packingnya?
(menaikkan jempol menandakan sudah)
habibi : loh? arfa dan azzam juga ikut ke boscha
azzam : lah lu gatau itu villa deket boscha punya kakek gue?
(arfa senyum aja)
fitrah : yang bener zam?
habibi : serius lu?
azzam : bercanda, villa kakenya vina itu lu berdua gampang ditipu, awas kecopet
nadia : azzam lu percaya, oiya ngomong-ngomong ada najib nih disiniii asik, (batuk meledek)
yang nilai astronominya 100 (batuk meledek) bisa lah bantuin buat laporan tugas nantii
najib : alhamdulillah, bisa aja nad jangan ngomong fakta gitu dong malu nih
vina : yaelah nilai 100 nyontek aja
najib : mana ada nyontek, itu asli, kenapa vin? iri ya nilainya 90
(najib nyanyi)
Dia pikir
Dia Yang paling hebat
Merasa paling pintar
Dan paling kuat
Dia memang pintar.. (azzm dan arfa)
(Pintar ngibul..hahaha) *habibi yang bicara
Dia memang kuat (azzam arfa)
(kuat makannya alias rakus..hahahaha) *fitrah yang bicara
sampailah mereka di villa vina, beberapa orang ada yang menaruh barang, beberapa lainnya
berkeliling
najib : alhamdulillah sudah sampai
arfa & azzam : vina depan dulu yak (taro tas sembarang)
(davina mengangkat jempol)
nabila : vinaa kamar kecilnya ada di
sebelah mana, aku udah ga tahan nih
vina: kamu lurus aja terus nanti
belok kanan
nabila : oke oke, rinduu ayo temenin rin
rindu : eh bile kebiasaan deh, ayo
semua berkumpul di ruang tengah villa vina untuk membahas perjalanan mereka menuju
boscha pada esok hari
Fitrah : Guys, sini ngumpul dulu! Ngomongin rencana untuk besok ke
boscha! (semuanya menghampiri fitrah di ruang tengah)
Habibi : Oke, jadi besok kita berangkat kapan ke boscha?
Nabila : Gimana kalo pagi? kan udara masih segar banget tuh
Nadia : Loh kan ngeliat bintang bil, masa pagi sih (sambil mengusap wajah)
Nabila : hehehe (tertawa kecil)
Najib : Gimana kalau sore? kan perjalanan dari vila ke boscha lumayan lama tuh. Jadi
sampai di sana sudah malam, bintangnya keliatan bagus deh.
Rindu : Nah boleh tuh, pokoknya besok gaboleh ada yang ngaret ya! Siapin
peralatannya juga dari mala
Sherina : Emang ga ada yang berani lawan dia?
Dita : geng nya sadam kan sukanya main kasar , mana ada yang berani lawan dia
Raras : kalau aku bilang sih, orang kayak sadam jangan dilawan. Berurusan sama dia gak enak,
dijahatin melulu
Sherina : jadi kita tetep temenan sama dia, walaupun dia kasar gitu
Mabe : emang kalau kamu jadi aku, kamu mau apa
Sherina : ya lawan dong
Raras dan Dita : hah!? Lawan
Shellya : emangnya kamu berani sama dia?
*sherina berdiri
Sherina : Eh badan doang gede tapi berani sama anak kecil ew ga level keles, wlee
Sadam : Buset ini orang berani amat”
Faiqun : Itu tanda nya dia suka sama kamu Dam hahaha
Sadam : Yang bener saja kamu qun
Sherina: Eh kutil onta sini kalo berani
Adegan: Bel istirahat pun berakhir, lalu anak-anak pun masuk ke kelasnya
Ibu guru : anak-anak, kalian pasti sudah mendengar pengumuman bahwa kita akan libur
selama 3 hari berturut-turut. Ibu punya tugas untuk kalian yaitu tuliskan sebuah sebuah
karangan yang menceritakan tentang pengalaman menarik kalian selama liburan
Murid-murid : yahhh.......
Sherina berteriak karena ada binatang menempel yang disebabkan ulah Sadam.
Sherina : aaaaaaaa *berteriak
Ibu guru : ada apa sherina. Kok berteriak?
Sherina : ini bu, nempel
Ibu guru : apa yang nempel?
Sherina : ini bu *nangis histeris sambil melempar binatang tersebut
Setelah Sherina dan keluarganya sampai di villa mereka langsung bertemu dengan
Pak Ardiwilaga dan Bu Ardiwilaga. Mereka mengobrol di ruang tamu.
Ibu Sherina : Wahh ada Bu Ardiwilaga, lama gak bertemu ya
Ibu Sadam : Iyaa nih. Lagi liburan bareng anak ya. Saya juga bawa anak saya kok. Sepertinya
yayang, anak saya seumuran sama Sherina.
Ibu Sherina : Kebetulan sekali. Kalau begitu bisa tambah ramai.
Ibu Sadam : Sebentar ya, saya panggil yayang dulu, dia emang susah anaknya
*Sherina pun terkejut ternyata Yayang di maksud itu ialah Sadam
Sherina: Hah..Yayang!? *sambil ketawa tawa kecil
Ibu Sadam : Sana, nak, main sama Sherina dan teman-temannya. Mama mau ngobrol sama
ibunya Sherina.
Sedangkan di villa, Sadam, Sherina, dan teman- teman Sherina saling mengobrol
Sherina : Eh Sadam sejak kapan kamu jadi anak mama ? * teman-teman sherina
tertawa Sadam : *diam saja, malu
*Nyanyi lagu “Anak Mami”
Dengarlah kawan, aku punya cerita
Tentang anak laki2 yg merasa
Dirinya pemberani uughhhh!!!
Sadam sedari tadi menguping pembicaraan mereka dan ia mempunyai niat untuk menjaili
Sherina.
Sadam : Ikutin ah..
Sherina menahan buang air kecil, lalu ia pergi untuk mencari tempat untuk buang air kecil
tanpa sepengetahuan teman-temannya.
Dita : Sherina, liat tuh bunga kesukaanmu *menoleh sambil menunjuk
Mabe : Loh Sherina mana ? *panik
Raras : Bukannya tadi kamu habis ngobrol sama Sherina ?
Shellya : Iya, tapi habis itu gak tau, soalnya kamu tadi manggil
aku Mabe : Yaudah yuk, kita cari Sherina !
Sadam melempar ular-ularan ke arah kelompok temen Sherina. Tetapi mereka tidak kaget.
Dita : Kamu ngapain sih. Kami tu lagi panik soalnya Sherina ilang.
Faiqun : Lah kok bisa ?
Shellya : Kalian mau bantu cariin
gak ? Ais : Yaudah deh, ayok
Raras : oke kita bagi ya carinya. Faiz sama Faiqun ke sana. Sadam sama Ais. Aku sama Shellya.
Mabe sama Dita. Ayo mencar !
Mereka mencari sambil berteriak Sherina…!Sherina…!
Teman teman Sadam mendengar teriakan Sherina,kemudian mereka mencari arah suara itu
Ais : eh aku denger suara orang teriak
Sadam : dimana?
Faiqun : iya tuh di sana, ayo ayo
Mereka pun mengikutinya
(Villa) Sedangkan di villa, teman-teman Sherina memberitau ke ibu Sherina kalau Sherina
hilang
Mabe : tante, hmmm kami mau beritau sesuatu *ketakutan
Ibu S : ada apa nak? Ohya sherina mana kok gak samaa kalian
Dita : maka dari itu tante, Sherina hilang
Ibu S : ha? Hilang? Kok bisa? Terus bagaimana?
Shellya : iya tante, jadi tadi waktu kami ngobrol, tiba-tiba Sherina sudah hilang. Kami sudah
mencari disekitar hutan, tapi sherina tidak ada
Raras : bagaimana kalau kita telfon polisi aja
ibu s : iya *muka panik
(Di hutan ) Tidak lama kemudian, polisi datang ke villa dan segera mencari sherina.
Ibu s : haduhh anak aku, dimana kamu sherina
Raras : Sabar tante, sherina gak kenapa-kenapa kok
Dita : kita berdoa saja semoga sherina cepat ketemu
(Villa)
Ibu s : sherina, coba jelasin ke mama gimana kok km bisa hilang?
Sherina : jadi tadi aku kebelet buang air kecil dan karena udah gak tahan sherina mencari
tempat buang air
Dita : terus kenapa kamu gak bilang ke kami dulu ?kan kita bisa nemenin kamu
Sherina : maaf, aku sudah gak tahan tadi
Mabe : bikin khawatir aja
Raras : kamu tu ya sherina, untung kamu gak kenapa2
Shellya : iya sherina, lain kali ngomong dong
Ais : udah-udah kita gak boleh musuh-musuhan lagi, kita adalah teman, harus saling
membantu
Sadam : Maaf ya Sher, selama ini aku selalu usil sama kamu
Sherina : Iya Dam, aku maafin kok
Betapa bahagianya
Punya banyak teman
Betapa senangnya
Betapa bahagianya
Dapat saling menyayangi
Mensyukuri karunia-NYA