Cast:
1. … sebagai Nissa (peran utama)
Karakter : Lugu, Kampungan, protagonis, gagap teknologi
2. sebagai Carissa (peran pendamping)
Karakter : Antagonis, Modern, Stylish, gaul, up to date
3. sebagai Bella (Peran pendamping)
Karakter : Tegas, pintar teknologi, care dengan teman
4. sebagai Dena (teman carissa)
5. sebagai Rara (teman carissa)
6. sebagai Riska (temaan bella)
7. Sebagai ibu (orang tua nissa)
8. …. Sebagai bapak
Nissa (VO Prolog) :
Kalau aku tidak merantau mungkin tidak tau rasanya jadi perempuan
mandiri dan didewasakan oleh keadaan. Pengalaman merantaukulah
yang membawa aku menjadi sukses seperti ini. Hai perkenalkan
Namaku Nissa, seorang gadis desa sederhana yang ingin melanjutkan
pendidikan di kota dan menjadi orang sukses..
*Visualnya nissa sedang datang ke sekolah sambil tersenyum,
mengingat masa lalu ia yang kelam.
VO Prolog :
Disinilah perjalananku yang sesungguhnya baru dimulai, menjadi
perantauan di kota orang, mengadu nasib demi pendidikan dan masa
depan.
(kemudian yolanda tidur)
(nissa mematikan tlp ibunya dan segera tlp temannya untuk tau
harga hp tersebut)
Nissa : Assalamualaikum rara…
Rara : waalaikumsalam, iya nis ada apa?
Nissa : Ra,hp yang disentuh-sentuh, berapaan ya harganya?
Rara : lumayan mahal itu, nis.
Nissa : berapa?
Rara : setauku 3 jutaan itu harganya.
Nissa : oke, terima kasih ya ra. (sambil menutup tlpnya)
*keesokan harinya*
SCENE 9 INT/EXT, DI DALAM KELAS
Cast. Riska, Carrisa and the gang
(Carrisa and the gang menggosipin Nissa)
Rara : eh bukannya ini si nissa ya?
Dena : hah? Nissa?
Carrisa : mana-mana coba liat
(Carrisa and the gang melihat video hits nissa)
(suasana kelas istirahat dan kemudian geng carrisa masuk kelas,
melihat nissa sedari tadi di dalam kelas dan asik dengan hp dan
ketenarannya)
Carrisa : eh nissa, sekarang kamu sangat viral sekali ya
Rara : iya ku lihat-lihat muka kau aja yang di explore itu
Nissa : hahaha apasih sirik aja yang followersnya kalah dari
followers ku
Carrisa : ngomongnya biasa aja kali, dasar orang kampong (sambil
menunjukkan muka amarah)
Geng : iya norak wooo
Nissa : emang aku orang kampong tapi followers aku lebih banyak
kan dari kelen ahhaha, gini nih orang syirik
Riska : udah beda sekarang tampilan si nissa sekarang (berkata
dalam hati memperhatikan nissa diam-diam)
(carrisa yang gak tahan dengan omongan nissa ingin menamparnya
namun dosen juga masuk kelas pada saat dan membatalkan niat
carrisa)
Carrisa : aduhhh… udah masuk lagi ibu ini kalau gak abis kau
(sambil melirik nissa dengan wajah emosi)
Carrisa and the geng duduk dan merencanakan sesuatu
*keesokan harinya*
SCENE 13 INT, DI DALAM KELAS
Cast. Nissa, Bella
(nissa yang murung dari awal dan tidak ada ngomong sama sekali
sampai pulang dan kemudian bella menghampiri nissa)
Bella : kamu kenapa nis?
Nissa : gpp bel
Bella : ke kantin yuk
Nissa : aku lagi ga mood
Bella : ouwh gak mau ke kantin, jadi kenapa sih dari tadi murung
terus mukanya aku liat.
Nissa : (tersenyum..)
Nissa : iya Bel, jadi gini, carrisa dan teman-temannya ngejauhin
aku, menjelek-jelekin aku, sampe satu kelas semua ikutan
ngejelekin aku hanya karena followersku lebih banyak dari mereka,
dan video ku lebih banyak disukain sama orang-orang, sama banyak
juga sekarang yg ngejek-ngejekin aku di instagram bel..
(nissa mulai menceritakan semua yang di alaminya kepada bella)
Bella : hahaha kamu sih tidak mempergunakan media dengan baik
Nissa : ihhh bukannya ngasi solusi malah ngata-ngatain lagi
(cemberut lagi)
Bella: hahaha yaudah kamu senyum dulu dong, mau tau cara bagaimana
memanfaatkan media gak?
Bella : bagus deh kalau kamu sadar, yaudah kamu jangan bersedih
lagi, mulai sekarang kamu pergunakan media sebaik mungkin bisa
dengan berjualan juga, nah gimana kalau kamu jual batik saja?
Nissa : ide yang bagus tuh bella, iyadeh mulai besok aku coba
jualan batik
Bella : yaudah kalau gitu aku pergi dulu ya hahaha ( pergi
meninggalkan yolanda)
Nissa : bener juga itu kata bella, aku coba jual batik aja
(berkata dalam hati)
(kemudian nissa pulang kerumah juga)
Dear diary, akhirnya aku menemukan jati diriku, dari masa lalu
aku belajar bahwa media tidak selamanya tentang mencari
eksistensi diri, tapi bagiku media adalah alat untuk mencapai
impianku.