Anda di halaman 1dari 6

sKelompok 10: 1.

Ahmad Reyvaldi (150543602485)


2. Eriska Yuriska Indriya P.D. (150543601143)
3. Misbahul Hasal E. (150543604160)
4. Muhammad Dedi A. (150543604772)
5. Tri Asih Mutmainah (150543608354)

SIMULASI SIKAP DASAR DAN ETIKA PROFESI KEGURUAN

Pada pagi hari yang cerah, kegiatan pembelajaran di SMK akan dimulai. Suara bel
masuk pun berbunyi (kriiinnnggg............). Semua siswa pun bergegas masuk ke kelasnya
(siswa-siswi menyibukkan dirinya dengan aktivitasnya masing-masing). Salah satu siswa
bernama Rere yang baru datang langsung menghampiri temannya Dedi dan duduk
disebelahnya.

Rere: “Ada tugas tidak pagi ini?” (tanya pada teman sebangkunya yaitu Dedi).

Dedi: “Aduh re, aku gak tau. Aku sering bolos mata pelajaran ini, aku saja hari ini
sekolah karena aku dimarahi sama mamaku. Tanya aja ke anak di depan itu lo, dia
kan anak yang rajin!” (yang dimaksudkan adalah Bahul).

Rere pun langsung menghampiri Bahul yang sedang membaca buku dimejanya.

Rere: “ Oy bro, mau tanya nih, ada tugas gak sih hari ini?”

Bahul : “Oh, ada, mau nyontek? Goceng dulu dong!”

Rere : “Ah, pamrih banget sih ke temen sendiri? Kita kan kolega dekat!”

Trias : “Kamu itu low re kok sukanya nyontek aja sih, makanya belajar dong!”

Rere : “Ya terserah aku, kan ini hidup aku”.

Lalu Bu Eriska yang berjadwal mengajar mata pelajaran pagi ini masuk untuk
memulai mata pelajaran ilmu gizi.

Eriska : “Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi anak-anak. Apa kabar kalian hari ini? Apa
PR dari Ibu minggu kemarin sudah selesai? Apa jangan-jangan ada yang belum
mengerjakan?” (Bu Eriska pun menunjuk Trias untuk mengumpulkan PR teman-
temannya). Trias pun langsung memberikan tugas tersebut ke bu Eriska.

Trias: “Ini bu tugasnya, tetapi masih ada yang kurang tugasnya Rere dan Dedi”.

Bu Eriska memanggil kedua siswanya yang tidak mengerjakan tugasnya untuk


menghadap ke mejanya.

Eriska: “ Rere, Dedi, maju kesini!” (Rere dan Dedi maju ke meja Bu Eriska). “Kalian tidak
mengerjakan PR yang ibu berikan ya, jadi kalian saya beri tugas tambahan dan harus
dikumpulkan setelah mata pelajaran saya”.
Rere dan Dedi: “Baik bu akan dilaksanakan”.

Setelah memberikan hukuman, Bu Eriska menyuruh mereka kembali duduk dan


beliau melanjutkan materinya. Pada akhir pelajaran, Bu Eriska teringat untuk menyampaikan
mengenai kegiatan yang akan dilakukan siswa-siswinya saat liburan semester yaitu magang
di berbagai industri yang ada seperti hotel, catering, dll.

Eriska: “ oh iya nak-anak, ibu teringat sesuatu, bagaimana rencana magang kalian nanti?.
Apakah sudah mencari dan menghubungi tempat yang ingin dituju?”

Rere: Sudah bu, kami sudah menghubungi pihak Hotel Miami dengan bintang 5 dan kami
sudah disetujui untuk magang bu. Kami juga sudah membagi menjadi 2 kelompok yang mana
ingin magang di hotel semua bu. Kelompok 1 terdiri dari Rere, Bahul, Aziz dan kelompok 2
terdiri dari Dedi, Trias, Fachmi untuk kelompok 2 ingin magang di hotel Makau dengan
bingtang 5 juga bu.

Tiba-tiba datanglah Trias yang merupakan salah satu siswa yang memiliki karakter
yang sedikit kurang sopan. Trias menghampiri Rere dan berbicara dengan kasar.

Trias: “ Re, aku mau pindah kelompok biar aku sekelompok sama Bahul ya, soalnya
dikelompoknya ada Aziz, dan nanti aku bisa magang di Hotel Miami ya ya ya? (nada bicara
Trias yang memaksa dan membuat Rere terpancing emosinya)

Rere: “ Tidak mau lah, ngapain kok ganti kelompok?, itukan sudah pilihan masing-masing.
Pokoknya tidak mau, aku tetap sama Bahul dan di Hotel Miami.

Bu Eriska yang mendengarkan kegaduhan di kelas tersebut, mencoba menanyakan


mengenai persoalan mereka.

Eriska: “Ada apa ini?, kenapa kalian berisik sekali disaat jam mata pelajaran masih
berlangsung.

Trias pun langsung menjawab pertanyaan dari gurunya dengan suara yang lantang.

Trias: “Bu...... ini saya mau ganti kelompok magang! (Trias pun mulai bercerita mengenai
persoalannya). Bu saya kelompok 2 magang di Hotel Makau tetapi tempatnya
jauh bu dan saya satu kelompok sama Dedi bu. Saya gak mau bu kalau sama Dedi bu,
saya mau pindah ke kelompok 1 karena disana ada bahul dan aziz bu, ya bu?” (Trias
memasang wajah memelas dan penuh berharap).

Akhirnya bu Eriska mencoba membantu menyelesaikan persoalan muridnya dengan


mengajak mereka berdua ke ruangan guru. Mereka pun menuruti perintah gurunya dan pergi
ke ruang guru.

Eriska: “Silahkan duduk kalian berdua!. Apa yang sebenarnya menjadi permasalahan `
kalian?”.
Setelah masing-masing mendapatkan penjelasan dari bu Eriska. Mereka berdua
paham dan keluar dengan kondisi yang sudah baik. Permasalahan mereka pun sudah
terselesaikan dengan cara yang baik bertepatan dengan itu bel pulangpun berbunyi. Siswa-
siswi pun bergegas untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Sementara itu, selepas jam sekolah berakhir, di ruang guru Bu Eriska sedang merekap
nilai, kemudian Pak Bahul datang dan menanyakan sesuatu mengenai materi pelajaran baru.
Mereka merupakan guru yang mengajar mata pelajaran yang berbeda.

Bahul: “ Bu Eriska, saya mau tanya, mengenai kandungan gizi pada sayuran yang diolah
kurang lebih dalam waktu 20 menit, apakah masih baik ya Bu?

Eriska: “Jadi begini Pak, pengolahan sayur itu seharusnya tidak terlalu lama, supaya
kandungan gizi yang ada pada sayur tidak larut. Memang akan praktikum masakan
apa Pak?”.

Bahul: “ Masakan indonesia Bu, kebetulan nanti akan praktik membuat gado-gado”.

Eriska: “Jadi begini Pak, makanan yang sehat dan lengkap akan pemenuhan gizinya sebab
ada gizi protein dari telur, karbohidrat dari kentang, dan vitamin dari semua sayuran
yang ada Pak”.

Bahul:”Iya Bu, terimakasih banyak sudah membantu dan memberikan penjelasan kepada
saya Bu, jadi sekarang saya lebih paham materinya”.

Di tempat yang berbeda ternyata Rere dan Dedi tidak langsung pulang ke rumahnya
setelah sekolah berakhir, tetapi mereka nongkrong di tempat ngopi dan mereka merokok.
Beberapa warga yaitu Fachmi, Trias, Aziz yang sedang berada di warung itu sangat tidak
menyukai kelakuan anak sekolah yang seperti itu, sehingga mereka mencoba menasehati
mereka.

Warga: “ Nak, kok gak pulang ke rumah dulu?, ganti bajunya baru main keluar”.

Dedi: “ Apa sih pak kok ngatur kita, bapak kan gak ikut bayarin uang jajan kita” ( Dedi
menjawab pertanyaannya dengan kaliamt yang tidak sopan).

Warga: “ Iya sudah kalau tidak mau diingatkan, jangan menyesal jika masa muda kalian akan
sia-sia”.

Rere: “iya, iya”.

Warga: “kami hanya mengingatkan saja”.

Dedi dan Rere: “Iya bu, iya”. (dengan mada yang membentak dan langsung pergi)

Pada sore harinya selepas mengajar, bu Eriska pulang dengan berjalan kaki. Tiba-tiba
ada yang menegur diseberang jalan. Bu Eriska pun menghentingkan langkahnya.

Warga: “Bu!!!, tunggu sebentar bu”.


Eriska: “ Ada apa pak, bu?. Ada yang bisa saya bantu?”.

Warga: “ Saya ingin memberitahu ibu mengenai beberapa siswa ibu di SMK jika sedang di
luar sekolah”.

Eriska: “Terimakasih atas informasinya ya pak, bu”.

Warga dan bu Eriska pun berbicara dengan intens mengenai siswanya. Setelah
mengetahui persoalannya, akhirnya bu Eriska memutuskan untuk esok harinya memanggil
Dedi dan Rere untuk ke ruangannya.

Keesokan harinya di sekolah

Bel masuk pun berbunyi (kring......). Bu Eriska berangkat lebih awal dan saat
berjalan ke ruangannya bu Eriska bertemu dengan salah satu murid yang satu kelas dengan
Dedi dan Rere untuk memberi tahu agar nanti mereka berdua ke ruangannya. Tidak
berlangsung lama ada yang mengetok pintu ruangan bu Eriska (tok,,,,tok,,tok,,,).

Rere: “Permisi bu”.

Eriska: “ Langsung masuk saja dan duduk disini” (dengan nada omonganyang tegas bu
Eriska memberi perintah).

Rere dan Dedi: “ Baik bu”.

Eriska: “Kemarin saat jam pulang sekolah kalian kemana?”

Rere dan Dedi: “ Kita langsung pulang kok bu...”

Eriska: “ Jangan berbohong, saya sudah tau mengenai permasalahan kalian, kemarin kalian
merokok dan berbicara kasar dengan warga di sana. Atas kesalahan kalian, saya akan
memanggil kedua orang tua kalian, tolong berikan surat ini ke orangtua kalian dan
pastikan mereka dapat hadir kesini”.

Rere dan Dedi meninggalkan ruangan bu Eriska dengan perasaan takut jika orang tua
mereka mengetahui apa yang mereka lakukan.

(Hari sudah berganti)

Keesokan harinya sudah ada wali murid dari Rere yaitu Aziz selaku ayah dan Trias
selaku ibu dan wali murid dedi yaitu Bahul selaku ayah dan Fachmi selaku ibu yang
menemui bu Eriska diruangannya.

Orangtua: “Assalamualaikum bu permisi” (mereka memperkenalkan diri kepada Bu Eriska).

Eriska: “Waalaikumsalam, silahkan masuk dan duduk disini bu”.

Orangtua:”iya ibu, terimakasih”.


Eriska: “Mohon maaf sebelumnya pak, bu, maksud dari saya mengundang bapak dan ibu
ingin membicarakan mengenai anak bapak dan ibu”. (bu Eriska menceritakan
semuanya tanpa ditutupi).

Trias: ” Mohon maaf bu atas kesalahan anak kami, saya sangat malu dan gagal dalam
mendidik anak saya”

Bahul: “Mohon maaf bu atas kesalahan anak kami juga, saya juga sangat malu dan gagal
dalam mendidik anak saya”

Eriska:” Tidak apa-apa pak, bu. Kami pihak sekolah juga akan membantu mendidik anak
bapak ibu menjadi seseorang yang lebih baik karena ini juga merupakan tanggung
jawab bagian kami sebagai seorang pendidik, mohon kerjasamanya untuk mengawasi
pergaulannya selama tidak berada di sekolah ya pak, bu.

Trias: “Baik bu, terimakasih banyak bu, saya juga percayakan kepada pihak sekolah”.

Bahul: “Baik bu, terimakasih atas bimbingan dari pihak sekolah untuk anak kami”.

Eriska: “Itu memang tugas kami pak, bu selaku wali murid di sekolah”.

Trias: “Kami percayakan anak kami di sekolah ini, mohon bantuannya untuk merubah anak
kami agar lebih baik lagi ya bu”.

Bahul: “Iya bu”.

Eriska: “ Baik pak, bu, terimakasih atas kepercayaannya dan waktunya, mohon maaf
mengganggu waktu bapak dan ibu, sekali lagi terimakasih atas kedatangannya”.

Trias dan Bahul : “Iya bu kami juga terimakasih”. (mereka meninggalkan ruangan guru
dengan berjabat tangan).

~SEKIAN DAN TERIMAKASIH~


 Pembagian Peran:

- Ahmad Reyvaldi Gresby Firstyanov Sajid (Siswa)

-Mohammad Dedi Arieswan (Siswa)

-Tri Asih Mutmainah (Siswa dan Orangtua Rere)

-Misbahul Hasan Elgani (Siswa, Guru, dan Orangtua Dedi)

-Eriska Yuriska I.P.D. (Guru)

 Figuran dari kelompok 4:

-Aziz Ferdiansyah (Murid, Orangtua Rere)

-Fachmi Ariyani (Murid, orangtua Dedi)

-Dwi Normalia (Penjual Kopi)

-Nur Wahidatul (Operator)

-Fatimah Agus Triana (Narator, Moderator)

Anda mungkin juga menyukai