Cinta : kalian jahat banget sih?? Kalian pikir diva tuh sampah?!!
Tata : emangnya siapa yang nyebut nama orang kampungan itu? ya kalau emang
tersindir berarti dia ngaku dong kalau dia sama kayak sampah.
Cinta : asalkan kalian tahu ya.. ine itu anaknya baik, enggak sombong, pintar lagi. Ga
Diva : udah jangan berantem lagi, kalian jangan berantem cuma gara-gara aku.
Arif : GR banget dah lo, siapa juga yang mau berantem cuma gara-gara lo
(bel pun berbunyi, menandakan bahwa sekarang waktunya pelajaran yang di gurui oleh pak Bima, yaitu
pelajaran matematika.)
Pak Bima : buka buku cetak halaman 177 kerjakan soal 1 – 20, waktunya 15 menit.
Pak Bima : jangan protes. mau ga mau harus dikerjakan . murid pertama selesai dan
benar semua akan bapak kasih nilai plus
(beberapa menit kemudian. waktu untuk mengerjakan tugas tinggal 5 menit lagi, dan ine sudah
menyelesaikan tugas itu duluan lalu menyerahkannya kepada pak Bima)
Pak Bima : wah, bagus ine ini sudah benar semua kamu saya beri nilai plus untuk kamu.
Pak Bima : gitu gimana? tadi kan saya sudah bilang. sudah, diam kalian semua.
Cinta : mending kalian diem aja, kalo iri mah saingin. jangan bacot doang.
Diva : lagian, kalian kenapa sih selalu gitu sama aku? emang aku punya salah apa
sama kalian?
Pak Bima : loh, kenapa kalian malah jadi berantem gini? farhan, arif, ilham, tata. kalo
Pak Bima : gaada tapi-tapian. bel sudah berbunyi, silahkan kalian siap-siap untuk pulang.
( semua murid sudah pulang, kecuali tata, farhan, ilham, arif. karena mereka sedang berdiskusi untuk
menjahili Diva besok.)
Tata : gatau dah, tadi pas istirahat udah w taro tas padahal.
Bu Hana : kenapa ini ribut-ribut? kamu kenapa ta? apa yang hilang?
Tata : dompet saya bu. padahal tadi sebelum istirahat masih ada.
Bu Hana : kok bisa? tadi yang waktu istirahat tidak keluar kelas siapa?
Farhan : ya diva lah bu, siapa lagi yang ansos selain dia.
Arif : iya bu, pasti dia juga yang ngambil dompet tata. dia kan miskin.
ine : loh, enggak bu. kebetulan tadi saya waktu istirahat sedang mencari buku di
perpustakaan.
Bu Hana : sudah sudah. kalian ini, jangan menuduh seseorang tanpa bukti atau saksi.
Ilham : iya bu. tadi saya lihat diva naruh dompet tata kedalam tas-nya
Diva : hah? aneh. saya belum buka sama sekali tas saya dari sebelum bel istirahat
bunyi bu.
Bu Hana : hah, yaallah diva. ibu tidak menyangka kamu seperti itu sama temanmu. kamu
harus minta maaf sama teman-teman mu ini, karna udah buat kegaduhan.
Diva : tapi bu, saya benar-benar tidak pernah mengambil dompet tata.
Arif : alah, jangan sok imut dah dip, lagian mana ada maling ngaku.
(Cinta yang sedari tadi sudah malas meladeni mereka, akhirnya angkat bicara.)
Cinta : kalian mending diem deh, lagian kenapa sih tega banget fitnah diva?
Bu Hana : loh maksud kamu apa cin? bukannya sudah terbukti ini salah diva?
Cinta : iya bu, soalnya tadi pas saya ingin masuk ke kelas dari kantin saya lihat sendiri bu, tata
yang masukkin dompetnya sendiri ke tas diva
Bu Hana : oh yasudah kalau begitu. namun kalo kamu benar berbohong, kamu akan masuk
Ilham : mmm, maaf bu. sebenarnya saya hanya mengikuti rencana tata.
Bu Hana : sekarang sudah jelas kan siapa yang salah? yaudah sekarang tata dan yang lain
Diva : sudah-sudah bu, saya sudah maafin mereka. tidak ada gunanya juga
Bu Hana : yasudah, ibu anggap selesai ya masalahnya. untuk tata dan teman-temannya tolong
introfeksi diri saja masing-masing.
( saat pulang)
Cinta : hati kalian itu dari apa sih? diva sudah maafin kalian, tapi kalian masih aja ganggu
dia.
( setelah mendengar perkataan cinta, tata dan teman-temannya sadar, bahwa apa yang mereka lakukan
adalah sebuah kesalahan. dan meminta maaf pada Diva)
Tata : Maaf ya dip, maaf selama ini aku jahat sama kamu.
Diva : iya ta, rif, han, ham. gapapa, udah aku maafin kok. asal kalian jangan ulangi lagi ya.
The End