Anda di halaman 1dari 7

kelompok 1

semua karena iri dengki!


Anggota
Semua karena iri dengki!
Suatu hari di suatu sekolah, yaitu sekolah SMP negeri 69 Parakan tepatnya di kelas 8 I. ada suatu Geng
yang bernama matikin (remaja anti orang miskin) mereka sangat anti dengan orang-orang yang
kampungan, apalagi miskin. Geng itu beranggotakan 4 orang yaitu Tata, Farhan, Ilham, dan Arif. Mereka
selalu mencari masalah di kelas, mereka juga sangat suka mengejek Diva, karna Diva merupakan siswa
yang miskin dan tidak pantas menjadi teman mereka.

Tata : halo Guys, nyium gak? bau apaan ya ini??

Ilham : iya ya, bau apaan dah?

Farhan : oalah inimah kayak bau sampah gitu.

Arif : bener banget ni brok, gue aja ampe mual nyiumnya

( mereka berbicara sambil melihat kepada Diva)

Cinta : kalian jahat banget sih?? Kalian pikir diva tuh sampah?!!

Diva : udah cin… udah, jangan ngeladenin mereka

Tata : emangnya siapa yang nyebut nama orang kampungan itu? ya kalau emang

tersindir berarti dia ngaku dong kalau dia sama kayak sampah.

Cinta : asalkan kalian tahu ya.. ine itu anaknya baik, enggak sombong, pintar lagi. Ga

kaya kalian yang bisanya cuma bacot doang.

Diva : udah jangan berantem lagi, kalian jangan berantem cuma gara-gara aku.

Arif : GR banget dah lo, siapa juga yang mau berantem cuma gara-gara lo

(bel pun berbunyi, menandakan bahwa sekarang waktunya pelajaran yang di gurui oleh pak Bima, yaitu
pelajaran matematika.)

Pak Bima : siang anak-anak!

Murid : siang pak..

Pak Bima : buka buku cetak halaman 177 kerjakan soal 1 – 20, waktunya 15 menit.

Murid : hah, tapi pak??!

Pak Bima : jangan protes. mau ga mau harus dikerjakan . murid pertama selesai dan
benar semua akan bapak kasih nilai plus

(beberapa menit kemudian. waktu untuk mengerjakan tugas tinggal 5 menit lagi, dan ine sudah
menyelesaikan tugas itu duluan lalu menyerahkannya kepada pak Bima)

Diva :ini pak saya sudah slesai

Pak Bima : wah, bagus ine ini sudah benar semua kamu saya beri nilai plus untuk kamu.

T, F, A, I : loh kok gitu pak?

Pak Bima : gitu gimana? tadi kan saya sudah bilang. sudah, diam kalian semua.

Arif : ya lagian, bapak cuma kasih waktu 15 menit. (berbicara pelan)

Ilham : hooh, mana si kampungan itu caper banget lagi.

Cinta : mending kalian diem aja, kalo iri mah saingin. jangan bacot doang.

Farhan : brisik deh lo.

Diva : lagian, kalian kenapa sih selalu gitu sama aku? emang aku punya salah apa

sama kalian?

Tata : jangan sok imut dah, jijik.

Pak Bima : loh, kenapa kalian malah jadi berantem gini? farhan, arif, ilham, tata. kalo

minggu depan seperti ini lagi, nilai kalian bapak kosongin.

T, F, A, I : loh, tapi pak?

( namun tiba-tiba bel pulang berbunyi)

Pak Bima : gaada tapi-tapian. bel sudah berbunyi, silahkan kalian siap-siap untuk pulang.

( semua murid sudah pulang, kecuali tata, farhan, ilham, arif. karena mereka sedang berdiskusi untuk
menjahili Diva besok.)

Tata : enaknya kita ngapain ya besok?

Arif : jailin aja kali yak sekali-kali

Ilham : jailin gimana tapi coeg?

Tata : hmmm gimana kalo besok gw taruh dompet gw ke tasnya diva?

Farhan : boleh tuh


( keesokan harinya, saat istirahat. clara melakukan rencananya, dan pura-pura kehilangan dompet pada
saat pelajaran BK. namun ternyata, cinta melihat semua yang tata lakukan.)

Tata : hah, woy. dompet w ilang nih.

Farhan : lah, kok bisa ta?

Ilham : iya, kok bisa? tadi lo ke kantin gabawa dompet dah.

Tata : gatau dah, tadi pas istirahat udah w taro tas padahal.

Cinta : coba cari dulu yang bener! (sedikit teriak)

Bu Hana : kenapa ini ribut-ribut? kamu kenapa ta? apa yang hilang?

Tata : dompet saya bu. padahal tadi sebelum istirahat masih ada.

Bu Hana : kok bisa? tadi yang waktu istirahat tidak keluar kelas siapa?

( semua melirik diva)

Farhan : ya diva lah bu, siapa lagi yang ansos selain dia.

Arif : iya bu, pasti dia juga yang ngambil dompet tata. dia kan miskin.

ine : loh, enggak bu. kebetulan tadi saya waktu istirahat sedang mencari buku di

perpustakaan.

Tata : alah. pake ngeles segala lagi lo.

Bu Hana : sudah sudah. kalian ini, jangan menuduh seseorang tanpa bukti atau saksi.

Tata : saya punya saksi bu. ilham saksinya bu.

Ilham : iya bu. tadi saya lihat diva naruh dompet tata kedalam tas-nya

Diva : hah? aneh. saya belum buka sama sekali tas saya dari sebelum bel istirahat

bunyi bu.

Tata : alah berisik. mending tas lo gw periksa.

nah-kan ada. dasar pembohong.

Bu Hana : hah, yaallah diva. ibu tidak menyangka kamu seperti itu sama temanmu. kamu

harus minta maaf sama teman-teman mu ini, karna udah buat kegaduhan.

Diva : tapi bu, saya benar-benar tidak pernah mengambil dompet tata.
Arif : alah, jangan sok imut dah dip, lagian mana ada maling ngaku.

(Cinta yang sedari tadi sudah malas meladeni mereka, akhirnya angkat bicara.)

Cinta : kalian mending diem deh, lagian kenapa sih tega banget fitnah diva?

Bu Hana : loh maksud kamu apa cin? bukannya sudah terbukti ini salah diva?

Cinta : iya bu, soalnya tadi pas saya ingin masuk ke kelas dari kantin saya lihat sendiri bu, tata
yang masukkin dompetnya sendiri ke tas diva

Bu Hana : bener apa yang dibicarakan oleh cinta, tata?

Tata : enggak bener bu, cinta fitnah saya.

Bu Hana : oh yasudah kalau begitu. namun kalo kamu benar berbohong, kamu akan masuk

neraka dengan teman-teman yang sudah membantu mu.

( diam beberapa saat)

Ilham : mmm, maaf bu. sebenarnya saya hanya mengikuti rencana tata.

Tata : ih, apaan si ham. kok lo ngaku.

Diva : jadi bener itu ulah kalian?

Bu Hana : sekarang sudah jelas kan siapa yang salah? yaudah sekarang tata dan yang lain

minta maaf sama diva.

Tata : hah? saya bu?

Bu Hana : ya iya. apa mau ibu hukum kamu?

Tata : jangan dong bu..

Diva : sudah-sudah bu, saya sudah maafin mereka. tidak ada gunanya juga

memperpanjang masalah sepele seperti ini.

Bu Hana : yasudah, ibu anggap selesai ya masalahnya. untuk tata dan teman-temannya tolong
introfeksi diri saja masing-masing.

( saat pulang)

Cinta : hati kalian itu dari apa sih? diva sudah maafin kalian, tapi kalian masih aja ganggu
dia.

( setelah mendengar perkataan cinta, tata dan teman-temannya sadar, bahwa apa yang mereka lakukan
adalah sebuah kesalahan. dan meminta maaf pada Diva)

Tata : Maaf ya dip, maaf selama ini aku jahat sama kamu.

A, F, I : kami juga minta maaf dip..

Diva : iya ta, rif, han, ham. gapapa, udah aku maafin kok. asal kalian jangan ulangi lagi ya.

Cinta : yasudah, mulai sekarang kita damai ya

Semua : iya, damai!

( mereka pun damai, dan bersahabat )

The End

Anda mungkin juga menyukai