Anda di halaman 1dari 4

Paham Besar Ideologi yang Pengaruhi Sejarah Asia-Afrika

Masuknya ideologi besar memberikan pengaruh terhadap sejarah pergerakan di


wilayah Asia-Afrika. Beberapa paham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme,
demokrasi, dan pan-islamisme mempengaruhi sejarah di kawasan Asia sampai dengan
Afrika.

Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idea yang berarti ide atau gagasan dan
logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, secara istilah ideologi dapat diartikan sebagai
ilmu tentang ide atau gagasan.

Ideologi pertama kali diperkenalkan oleh seorang filosof berkebangsaan Prancis


bernama Destutt de Tracy pada tahun 1796.

Firdaus Syam dalam Pemikiran Politik Barat menyebutkan ideologi dapat dikatakan
sebagai mitos yang menjadi political doctrin (doktrin politik) dan political formula (formula
politik). Inilah yang menjadikan ideologi dipandang sebagai sistem nilai yang menyeluruh
dan mendalam serta dipegang teguh oleh masyarakat.

Sejak pertama kali berkembang di Prancis, ideologi memberikan pengaruh penting


terhadap berbagai peristiwa diberbagai belahan dunia. Masuknya ideologi, seperti
nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, dan pan-islamisme memberikan pengaruh
terhadap sejarah pergerakan di wilayah Asia-Afrika.

1. Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari bahasa Inggris nation atau natie dalam bahasa
Belanda yang berarti bangsa.
Mengutip internet , nasionalisme merupakan suatu paham yang menempatkan
kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara dan bangsa.
Paham ini awalnya berkembang di Eropa, tepatnya pada akhir abad
pertengahan. Masih dari Yuliani, perkembangan nasionalisme dipengaruhi dari
peristiwa perang agama antara Belanda (Kristen Protestan) dengan Spanyol (Kristen
Katolik).
Perjuangan Belanda terhadap penjajahan Spanyol merupakan upaya untuk
menegakkan nasionalisme di Eropa untuk pertama kalinya pada abad ke-17.
Di Asia-Afrika, paham nasionalisme muncul sebagai akibat dari kolonialisme
dan imperialisme yang dilakukan bangsa Barat. Sebagai contoh di Indonesia paham
ini lahir pada 1920 setelah terjadi penjajahan dan perbudakan yang dilakukan
Belanda.
Selain itu, di Mesir paham ini muncul dari pemberontakan Arabi Pasha (1881-
1882). Awalnya gerakan itu anti terhadap bangsa asing, kemudian menjadi gerakan
untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan.

2. Liberalisme
Mengutip dari Semangat Melawan Penjajah di Asia Afrika karya Soepriyatno
(2018: 5), liberalisme merupakan suatu paham yang menghendaki kebebasan
individu, baik dalam bidang ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama,
maupun kebebasan sebagai warga negara.
Paham ini muncul sebagai reaksi penindasan oleh kaum bangsawan dan
agamawan pada masa perkembangan feodalisme dengan pemerintahan monarki
absolute.
Puncaknya adalah peristiwa Revolusi Prancis tahun 1789-1815. Pengaruh
paham liberalisme di Asia-Afrika dapat dirasakan saat terjadi penjajahan oleh bangsa
Barat, seperti Indonesia saat dijajah Belanda, dan Mesir saat dijajah oleh Prancis.

3. Sosialisme
Mengutip kembali dari Soepriyatno, sosialisme merupakan paham yang
menghendaki masyarakat disusun kolektif dan menghendaki sektor alat produksi
terpenting dikuasai negara demi kemakmuran masyarakat.
Dalam pelaksanaannya paham ini menganut prinsip sama rata sama rasa.
Sosialisme lahir atas reaksi terhadap melebarnya sayap-sayap ideologi liberalisme.
Saat itu, industrialisasi dikuasai oleh kaum kapitalis. Dalam menjalankan
perusahaan, kaum kapitalis telah menyengsarakan pekerja (buruh). Sementara itu,
kaum kapital semakin kaya dan menguasai ekonomi rakyat.
Perjuangan tokoh-tokoh sosialisme dunia antara lain Karl Marx dan Friedrich
Engels yang menulis buku berjudul Das Capital.
Perjuangan mereka kemudian melahirkan paham komunisme. Paham inilah
yang kemudian memberi pengaruh bagi kehidupan di Asia-Afrika, seperti di
Tiongkok, Vietnam, Kuba, dan Korea Utara.

4. Demokrasi
Dikutip dari Yuliani dalam Modul Pembelajaran Sejarah Kelas XI SMA
(2020: 4), Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno pada abad ke-5 SM.
Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos yang
berarti pemerintahan. Secara bahasa demokrasi diartikan sebagai pemerintahan rakyat,
atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat
Saat itu pelaksanaan demokrasi melibatkan rakyat secara langsung dalam
pemikiran, pembahasan, dan pengambilan keputusan mengenai berbagai hal yang
mengangkut kehidupan negara. Namun, pada perjalanannya, saat memasuki abad
pertengahan demokrasi sempat hilang di Eropa. Demokrasi kembali muncul di Eropa
ketika memasuki abad pencerahan (Renaissance).
Saat itu, ada dua tokoh terkenal yang mendukung demokrasi, yaitu John Locke
dari Inggris (1632-1704) dan Montesquieu dari Perancis (1689-1755).
Hingga saat ini, demokrasi menjadi suatu ideologi yang dianut oleh banyak
negara di dunia salah satunya Indonesia.

5. Pan-Islamisme
Dikutip dari Soepriyatno (2018: 6), Pan-Islamisme merupakan manifestasi
dari prinsip-prinsip Islam mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan antar umat di
seluruh dunia.
Ideologi ini lazim disebut al-wahdah alIslamiyyah atau al-ittihad al-
Islamiyyah. Tokoh yang mencetuskan paham ini ialah Jamaluddin Al-Afghani.
Jamaluddin mencetuskan ideologi ini karena pada abad ke-19 Islam
mengalami kemunduran dalam segala hal. Menurut Jamalauddin, kemunduran Islam
disebabkan beberapa faktor, diantaranya:
Umat Islam meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang murni,
 Berpegang kuat pada taklid,
 Bersikap fatalis,
 Meninggalkan akhlak mulia,
 Melemahnya persaudaraan Islam,
 Menyerahkan urusan administrasi negara kepada yang bukan ahlinya
 Melupakan ilmu pengetahuan.

Pengaruh dari paham ini dapat dilihat dari kemunculan banyak negara-negara
Islam di kawasan Asia-Afrika. Selain itu pengaruh dari semangat Pan-Islamisme ikut
membentuk Liga Dunia Islam tahun 1962 dan Organisasi Konferensi Islam tahun
1969.

Anda mungkin juga menyukai