Anda di halaman 1dari 3

1.

LIBERALISME

Liberalisme merupakan aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang


menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan
berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur).

Liberalisme muncul di Eropa reaksi dari kekuasaan raja yang absolut.


Di mana rakyat tidak diberi kebebasan dalam bidang politik,
ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan memeluk agama.

Perkembangan liberalisme di Eropa didukung oleh kaum borjuis


(pemodal). Pengaruh tersebut muncul di Indonesia sebagai bentuk
perlawanan terhadap penjajah yang dilaksanakan tidak memakai
senjata tapi organisasi di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

2.SOSIALISME

Sosialisme adalah ajarab atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha
supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara. Sosialisme
sangat berkaitan dengan ekonomi yang menentang pemilikan perorangan
secara mutlak. Sosialisme muncul pada awal abad ke-19.

Di mana muncul sebagai tanggung jawab terhadap nasib kaum pekerja di


Inggris sejak terjadinya revolusi Inggris. Sosialisme mencakup banyak teori, dari
moderat yang berpandangan jika perusahaan umum dan sumber alam yang
seharusnya menjadi milik negara. Sosialisme muncul di Indonesia pada 1913
setelah terbentuknya gerakan serikat buruh.

Organisasi tersebut merupakan kumpulan dari kaum sosialis Belanda yang


bekerja di Hindia- Belanda. Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia,
Diawali Organisasi Budi Utomo  Dibentuk oleh kegelisahan seorang sosialis
Belanda yang berhadapan dengan kondisi-kondisi sosial-politik Hindia Belanda.
Setelah itu gerakan-gerakan serikat buruh di Indonesia semakin terlihat lebih
terstruktur dan perjuangannya lebih radikal. Demokrasi

3. NASIONALISME

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) nasionalisme adalah paham


(ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, sifat kenasionalan.
Nasionalisme sudah ada sejak akhir abad ke-18. Nasionalisme muncul pertama
kali di Eropa dan Amerika, seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Amerika
Serikat. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), nasionalisme adalah gerakan
modern.

Pada akhir abad ke-18 nasionalisme menjadi sentimen yang dikenal secara
umum di masyarakat dan menjadi penentu faktor terbesar dalam sejarah
modern. Pada awal abad ke-19 menyebar ke Eropa Tengah, selanjut di Eropa
Timur dan Tenggara. Berkembang di Asia dan Afrika pada awal abad ke-20. Itu
menjadi kebangkitan dan perjuangan yang kuat di dua benua tersebut.

Nasionalisme di Indonesia mulai muncul ejak abad ke-19 dan abad ke-20. Awal
kebangkitan nasionalisme di Indonesia berawal dari lahirnya Budi Utomo yang
didirikan oleh Wahidin Soedirohoesoedo dan Soetomo. Berawal dari embrio
yang bersifat kultural, nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai
berkembang dan terwujud dalam pembantukan organisasi Budi Utomo.
Nasionalisme berperan kuat dalam perjuangan dan mempertahankan

kemerdekaan. Tidak mustahil ke depan akan muncul ancaman dan bahaya.


4. PAN-ISLAMISME

Pan-Islamisme bermula pada saat terjadi perang dunia II, para bangsa Timur
Tengah mengikuti paham yang tertulis dalam al-a’mal al-kamilah dari Jamal al-
Din Afghani yang kemudian berkembang menjadi gerakan untuk
mempersatukan umat Islam dalam satu naungan negara Islam atau
kekhalifahan.

Gerakan Pan-Islamisme ini banyak mempengaruhi rasa nasionalisme untuk


memperoleh kemerdekaan di banyak wilayah Islam, seperti Turki, Mesir, India,
hingga ke Indonesia. Pemikiran Afgani kelak mengilhami gerakan Ikhwanul
Muslim di Mesir sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai