Anda di halaman 1dari 3

1. Apa yang kalian ketahui tentang proses pergerakan nasional India/Cina?

Kebangkitan India :

India dijajah Inggris. Selama penjajahan Inggris rakyat India mengalami penderitaan dan merasa
terhinakan secara keagamaan (Hindu, bahkan juga Islam). Perlawanan pertama bangsa India,
pemberontakan Sepoy pun diawali oleh adanya pelecehan Inggris yang melumuri peluru tentara
Inggris dari India dengan minyak sapi dan babi, dua binatang yang diharamkan oleh Hindu dan Islam.

Kebangkitan India diprakarsai oleh gerakan intelektual mereka memprotes kebijakan Inggris yang
dianggap tidak merepresentasikan aspirasi rakyat India. Upaya tersebut sedikit-sedikit berhasil
dengan dikeluarkannya kebijakan Inggris yang mau menempatkan orang India dalam wakil kongres,
walaupun tanpa hak suara yang berarti. Salah satu orgnisasi terpenting dalam kebangkitan India
adalah India National Congress/INC. Organisasi ini yang paling dekat dan paling lantang bersuara
dalam diskurus politik India. Salah satu tokoh pentingnya ialah Gandhi. Dalam fase awal
pergerakannya, Gandhi menggunakan beberapa taktik berikut : swadesi/memakai produk sendiri,
satyagraha/non-kooperatif dengan Inggris, ahimsa/tidak menggunakan kekerasan, hartal/mogok
kerja. Namun strategi yang relatif halus ini berubah pasca peristiwa pembantaian Amritsar Massacre,
yang menewaskan anak-anak, perempuan, dan rakyat jelata India. Pasca peristiwa ini, Gandhi
kemudian bersikap lebih tegas di hadapan Inggris dan mulai menggalang gerakan secara sistematis di
kalangan masyarakat. India akirnya mendapat status dominion pada 1946 oleh Inggris, sebelum
akhirnya merdeka secara penuh pada 1947.

Kebangkitan Cina :

Cina memiliki sejarah yang amat panjang sebagai suatu entitas budaya dan entitas politik. Kekaisaran
Cina sendiri sudah ada selama kurang lebih 2000 tahun sebelum bubar pada 1911. Ketika dunia
mengalami periode kejayaan imperialisme pada abad ke-19, Cina menjadi salah satu negara yang
sangat dpermalukan. Cina yang meyakini kejayaan kekaisarannya, justru harus tunduk dan
mengalami kekalahan kala menghadapi dominasi asing baik itu bangsa Eropa, tetangganya, Jepang,
maupun oleh bangsa Manchu yang menjadi pemimpin dinasti mereka. Hal ini yang dikenal kemudian
sebagai bahan bakar nasionalisme Cina yaitu : perasaan dipermalukan. Rakyat Cina merasa bahwa
bangsanya sendirii, yang menurutnya merupakan bangsa yang besar itu, telah dipermalukan oleh
bangsa-bangsa lain sehingga harus dijajah secara parsial olehnya.

Untuk mengatasi kegelishan ini, para intelektual Cina melakukukan pergerakan untuk menggalang
kebangkitan nasional Cina. Mereka menggarisbawahi bahwa kebangkitan Cina harus berangkat dari
semangat kemodernan dan semangat persatuan Cina. Dua kelompok penting dalam kebangkitan
Cina ini adalah : Partai Komunis Cina dan Partai Kuomintang. Tokoh-tokoh penting yang terkait
adalah Sun Yat Sen, Yuan Shikai, Chiang Kai Sek, Mao Zedong.

2. Apa itu paham x dan bagaimana paham x dapat muncul?

Liberalisme adalah suatu paham yang menekankan pada kebebasan hak individu. Kebebasan
yang dimaksud adalah kebebasan untuk bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak untuk
menentang penindasan, serta hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik.
Istilah liberalisme sendiri berasal dari bahasa Latin, libertas atau dalam bahasa Inggris
disebut liberty yang artinya kebebasan.
Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos yang berarti
pemerintahan. Dengan demikian, demokrasi dapat diartikan pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. dalam
negara demokrasi, rakyatlah yang berdaulat.

Latar belakang hadirnya liberalisme dan demokrasi : sebagai suatu gerakan, liberalisme dan
demokrasi hadir sebagia respon untuk memperjuangkan kebebasan manusia dari
kungkungan gereja dan agama. Saat itu, kekuasaan raja, bangsawan, dan gereja
mendominasi seluruh kehidupan masyarakat. Rakyat tidak memiliki kebebasan dalam
berpendapat dan bertindak baik dalam sosial-masyarakat maupun dalam pemerintahan.
Keadaan tertekan ini menimbulkan kritik dari berbagai kalangan yang menginginkan
kebebasan di semua bidang kehidupan khususnya dalam pemerintahan agar aspirasi rakyat
dapat lebih didengarkan oleh pemimpinnya.

Sosialisme adalah paham yang menekankan pada kepemilikan bersama serta menghendaki
adanya masyarakat tanpa kelas sosial. Berdasarkan sosialisme, maka harta benda, industri
dan perusahaan menjadi milik negara. Tujuannya, yaitu untuk mewujudkan masyarakat
sosial yang sejahtera dan setara.

Sosialisme muncul akibat adanya perkembangan industrialisasi di Eropa. Dalam


industrialisasi, Perusahaan-perusahaan yang didirikan merupakan milik swasta atau
perorangan. Pemilik modal perusahaan itu disebut kaum kapitalis/burjois. Dalam
menjalankan perusahaan atau pabrik-pabriknya, para pengusaha (pemilik modal)
memerlukan orang-orang sebagai pekerja. Para pekerja ini disebut dengan buruh (proletar).
Upah buruh sangat rendah dengan beban kerja yang sangat berat. Buruh juga tidak
mendapatkan jaminan dan perlindungan kesejahteraan. Sehingga kemiskinan dan
kriminalitas meningkat. Sementara itu kaum burjois semakin kaya raya dan menguasai
ekonomi rakyat. Fenomena ini lah yang mendorong gerakan kaum buruh yang ngin
menuntut hak-haknya, serta kaum intelektual seperti Marx, Robert Owen, Friedrich Engels,
yang menghendaki terciptanya masyarakat yang setara. Karena kelas-kelas sosial merupakan
sumber utama dari penindasan.

Nasionalisme merupakan paham yang menekankan pada semangat dan perasaan kesadaran
sebagai satu bangsa untuk menentukan pilihannya sendiri (self-determination). Perasaan
satu bangsa ini dipersatukan oleh kesamaan nasib, budaya, bahasa, wilayah, cita-cita,
disertai dengan adanya kesetiaan terhadap bangsanya. Kata Nasionalisme berasal dari
bahasa Inggris nation, atau natie dalam bahasa Belanda, yang berarti bangsa.

Paham nasionalisme pada awalnya berkembang di Eropa pada akhir abad pertengahan dan
menguat pada abad ke-19. Pada saat itu Belanda yang sebagian besar rakyatnya beragama
kristen Protestan dikuasai oleh Sepanyol yang beragama Kristen Katolik. Perjuangan bangsa
Belanda terhadap penajahan Sepanyol ini merupakan perjuangan untuk menegakkan
nasionalisme di Eropa untuk pertama kalinya pada abad ke-17.Pada akhir abad ke-18
perjuangan nasionalisme bangsa-banga Eropa semakin nyata. Hal itu nampak ketika
Napoleon Bonaparte mengusasi hampir seluruh Eropa kecuali Inggris dan Rusia. Semangat
bangsa-bangsa Eropa untuk melepaskan diri dari kekuasaan Napoleon membangkitkan
semangat nasionalisme. Perjuangan nasionalisme banga-bangsa Eropa mendapatkan hasil
nyata, diantaranya Belgia mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1839 lepas dari
kekuasaan Belanda dan Hongaria mendapatkan pengakuan kedaulatannya pada tahun 1948.
3. Apa saja yang mendorong Sultan Agung untuk melawan Belanda?

Awalnya Mataram dan VOC sempat menjalin kerjasama pada masa Panembahan Krapyak, raja
sebelum Sultan Agung. VOC pun diberi izin untuk mendirikan loji dagang di Jepara. Namun lama
kelamaan, sikap VOC ini cenderung monopolistik dalam perdagangan, melanggarkan janji, serta
bertindak tidak senonoh (kepala VOC Adaerah Jepara mengencingi masjid). Di sini lah penyerangan
pertama Mataram ke VOC dimulai ketika Mataram menyerang loji VOC di Jepara.

Mulai peristiwa itu, hubungan VOC-Mataram semakin memanas. Sultan Agung semakin yakin bahwa
kehadiran VOC di Jawa akan sangat berbahaya bagi orang-orang Jawa. Terlebih lagi, tersiar kabar
pula bahwa umat Islam di Banda dibantai oleh VOC. Hal-hal ini semakin menguatkan keyakinan
Sultan Agung bahwa VOC ke depannya akan banyak mengganggu ketentraman orang-orang Jawa
dan juga kedaulatan Mataram.

4. Apa yang menyebabkan Belanda hanya dapat menguasai sebagian kecil wilayah Aceh
(Kotaraja saja) selama berlangsungnya Perang Aceh?

Pada tahun 1873, Belanda sempat menyerah Aceh tapi gagal.

Pada tahun 1874, Belanda menyerah Aceh. Belanda berhasil menduduki ibukoa Aceh, Kotaraja, serta
mampu menduduki istana Kerajaan Aceh. Belanda lewat Van Swieten mendeklrasaikan bahwa
mereka telah menang dan Kerajaan Aceh sudah musnah, padahal sebenarnya perang baru saja
dimulai.

Kehadiran Belanda di Aceh sebenarnya bertujuan untuk menguasai sumber daya alam di wilayah
Aceh berupa perkebunan dan lainnya. Namun tujuan Belanda itu tidak dapat tercapai oleh Belanda
selama Perang Aceh ini berlangsung.. Belanda hanaya terpojok dan menguasai Kotaraja saja, dan
tidak dapat menguasai wilayah Aceh yang lain. Hal ini setidaknya disebabkan oleh dua hal yaitu :

1. Ketangguhan rakyat Aceh melalui slogan jihad fii sabilillah. Seperti yang ktia ketahui,
Kerajaan Aceh merupakan wilayah dengan pengaruh Islam yang amat kental diantara
rakyatnya. Rakyat Aceh mendapat warisan keagamaan seperti tasawuf Hamzah Fansuri sejak
tahun 1600-an. Ajaran ini yang menjadi fondasi keIslaman Aceh di kemudian hari. Pada fase
ketika perang aceh dipimpin oleh ulama, semangat fii sabililah ini mampu menggerakkan
rakyat Aceh untuk berjuang hingga titik darah penghabisan. Para rakyat Aceh bisa berani
melakukan hal tersebut karena ajaran jihad fii sabilillah yang menyatakan bahwa
barangsiapa yang tewas saat berperang melawan kaum kafir akan dianggap mati syahid di
jalan Allah. Fakta sosiologis ini yang mendorong Belanda untuk mengirim Snouck Hurgronje
sebagai mata-mata untuk mempelajari Islam di Aceh dan memberikan rekomendasi
kebijakan kepada Belanda.
2. Keberhasilan Perang Gerilya juga menjadi salah satu faktor penting dalam Perang Aceh. Pada
dasarnya, perang gerilya ini adalah taktik perang yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi
tetapi penuh dengan kecepatan oleh kelompok yang lebih kecil, sehingga hasilnya pun lebih
fokus dan efektif. Penggunaan perang gerilya dalam sebuah perang menjadi langkah efektif
karena dapat mengelabui, menipu, dan melakukan sabotase terhadap lawan secara kilat.
Para pejuang Aceh pada waktu itu jauh lebih menguasai medan ketimbang para serdadu
Belanda baik medan secara fisik, maupun medan dalam artian sosial-masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai