Anda di halaman 1dari 2

PAHAM-PAHAM BEDAR DUNIA DAN GERAKAN NASIONALISME DI ASIA DAN AFRIKA

Beberapa paham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, dan pan-islamisme
mempengaruhi sejarah di kawasan Asia-Afrika. Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idea yang
berarti ide atau gagasan dan logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, secara istilah ideologi
dapat diartikan sebagai ilmu tentang ide atau gagasan. Ideologi pertama kali dikenalkan oleh
seorang filosof berkebangsaan Prancis bernama Destutt de Tracy tahun 1796. Firdaus Syam dalam
Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Ketiga (2007:
238), menyebutkan Ideologi dapat dikatakan sebagai mitos yang menjadi political doctrin (doktrin
politik) dan political formula (formula politik). Inilah yang menjadikan ideologi dipandang sebagai
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam serta dipegang teguh oleh masyarakat. Sejak pertama
kali berkembang di Prancis, ideologi memberikan pengaruh penting terhadap berbagai peristiwa
diberbagai belahan dunia. Masuknya ideologi, seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme,
demokrasi, dan pan-islamisme memberikan pengaruh terhadap sejarah pergerakan di wilayah Asia-
Afrika.

NASIONALISME

Nasionalisme berasal dari bahasa Inggris nation atau natie dalam bahasa Belanda yang berarti
bangsa.

Paham ini awalnya berkembang di Eropa, tepatnya pada akhir abad pertengahan. Masih dari Yuliani,
perkembangan nasionalisme dipengaruhi dari peristiwa perang agama antara Belanda (Kristen
Protestan) dengan Spanyol (Kristen Katolik). Perjuangan Belanda terhadap penjajahan Spanyol
merupakan upaya untuk menegakkan nasionalisme di Eropa untuk pertama kalinya pada abad ke-17.
Di Asia-Afrika, paham nasionalisme muncul sebagai akibat dari kolonialisme dan imperialisme yang
dilakukan bangsa Barat. Sebagai contoh di Indonesia paham ini lahir pada 1920 setelah terjadi
penjajahan dan perbudakan yang dilakukan Belanda. Selain itu, di Mesir paham ini muncul dari
pemberontakan Arabi Pasha (1881-1882). Awalnya gerakan itu anti terhadap bangsa asing,
kemudian menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan.

LIBERIALISME

Liberalisme merupakan suatu paham yang menghendaki kebebasan individu, baik dalam bidang
ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama, maupun kebebasan sebagai warga negara.
Paham ini muncul sebagai reaksi penindasan oleh kaum bangsawan dan agamawan pada masa
perkembangan feodalisme dengan pemerintahan monarki absolute. Puncaknya adalah peristiwa
Revolusi Prancis tahun 1789-1815. Pengaruh paham liberalisme di Asia-Afrika dapat dirasakan saat
terjadi penjajahan oleh bangsa Barat, seperti Indonesia saat dijajah Belanda, dan Mesir saat dijajah
oleh Prancis.

SOSIALISME
Sosialisme merupakan paham yang menghendaki masyarakat disusun kolektif dan menghendaki
sektor alat produksi terpenting dikuasai negara demi kemakmuran masyarakat. Dalam
pelaksanaannya paham ini menganut prinsip sama rata sama rasa. Sosialisme lahir atas reaksi
terhadap melebarnya sayap-sayap ideologi liberalisme. Saat itu, industrialisasi dikuasai oleh kaum
kapitalis. Dalam menjalankan perusahaan, kaum kapitalis telah menyengsarakan pekerja (buruh).
Sementara itu, kaum kapital semakin kaya dan menguasai ekonomi rakyat. Perjuangan tokoh-tokoh
sosialisme dunia antara lain Karl Marx dan Friedrich Engels yang menulis buku berjudul Das Capital.
Perjuangan mereka kemudian melahirkan paham komunisme. Paham inilah yang kemudian
memberi pengaruh bagi kehidupan di Asia-Afrika, seperti di Tiongkok, Vietnam, Kuba, dan Korea
Utara.

DEMOKRASI

Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos yang berarti pemerintahan.
Secara bahasa demokrasi diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Saat itu pelaksanaan demokrasi melibatkan rakyat secara
langsung dalam pemikiran, pembahasan, dan pengambilan keputusan mengenai berbagai hal yang
mengangkut kehidupan negara. Namun, pada perjalanannya, saat memasuki abad pertengahan
demokrasi sempat hilang di Eropa. Demokrasi kembali muncul di Eropa ketika memasuki abad
pencerahan (Renaissance). Saat itu, ada dua tokoh terkenal yang mendukung demokrasi, yaitu John
Locke dari Inggris (1632-1704) dan Montesquieu dari Perancis (1689-1755). Hingga saat ini,
demokrasi menjadi suatu ideologi yang dianut oleh banyak negara di dunia salah satunya Indonesia.

PAN-ISLAMISME

Pan-Islamisme merupakan manifestasi dari prinsip-prinsip Islam mengenai pentingnya persatuan


dan kesatuan antar umat di seluruh dunia. Ideologi ini lazim disebut al-wahdah alIslamiyyah atau al-
ittihad al-Islamiyyah. Tokoh yang mencetuskan paham ini ialah Jamaluddin Al-Afghani. Jamaluddin
mencetuskan ideologi ini karena pada abad ke-19 Islam mengalami kemunduran dalam segala hal.
Menurut Jamalauddin, kemunduran Islam disebabkan beberapa faktor, diantaranya: Umat Islam
meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang murni, Berpegang kuat pada taklid, Bersikap fatalis,
Meninggalkan akhlak mulia, Melemahnya persaudaraan Islam, Menyerahkan urusan administrasi
negara kepada yang bukan ahlinya, Melupakan ilmu pengetahuan. Pengaruh dari paham ini dapat
dilihat dari kemunculan banyak negara-negara Islam di kawasan Asia-Afrika. Selain itu pengaruh dari
semangat Pan-Islamisme ikut membentuk Liga Dunia Islam tahun 1962 dan Organisasi Konferensi
Islam tahun 1969.

Baca selengkapnya di artikel “Daftar Paham Besar Ideologi yang Pengaruhi Sejarah Asia-Afrika”,
https://tirto.id/gkfG.

Anda mungkin juga menyukai