Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Teori Ilmu Politik

Dosen : Prof. Mawasdi Rauf, MA

Kelas : Ilmu Politik

Tugas Critical Review

Political Science : The Decipline and Dimensions

By Stephen L.Wasby

Sahroni

211186518088

Berbicara mengenai ilmu politik, ada beberapa pertanyaan terkait, Apa itu ilmu politik?
Metode dan pendekatan apa yang digunakan dalam mengkaji politik? Pertanyaan tersrebut dapat
dijawab dengan mendefinisikan yang dapat menggambarkan ruang lingkup stdui yang bahannya
berada di lingkup kajian Ilmu Politik itu sendiri, dan perselisihan tentang ilmu politik, serta sifat
berubah dan batas-batas yang tidak pasti, membuat, satu definisi tetap akurat. Ini kebingungan
dan fluiditas mengharuskan kita untuk menggambarkan ruang lingkup kajian kita sehingga kita
tidak menemukan diri kita belajar alam semesta yang tak terbatas material.

Abad ke-20 bisa dikatakan sebagai abad dimana politik sebagai sebuah ilmu pengetahuan
berkembang pesat. Berbagai konsep dan teori dikemukakan banyakpakar untuk menjelaskan
berbagai fenomena politik dengan tujuan bukan sajamendefinisakan peristiwa tersebut tetapi juga
memahami penyebabnya, apadampaknya, dan bagaimana penanggulangannya. Akan tetapi dari
abad ke-20hingga sekarang ini politik masih belum bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu
secarautuh. Hal ini dikarenakan para ilmuwan alam menuntut agar politik sebagai sebuahilmu
harus berlaku secara universal, akan tetapi hingga saat ini belum ada satupunteori atau konsep
politik yang berlaku secara universal. Walaupun telah banyakkonsep dan teori yang
dikemukakan oleh ilmuwan. Ilmuwan politik yang sangat komprehensif, teori dan konsep
tersebut hanya bersifat relatif, artinya bahwa teoridan konsep tersebut belum tentu bisa
diaplikasikan untuk menjelaskan suatupermasalahan politik atau sebagai solusi bagi fenomena
politik diseluruh wilayah didunia ini. Perdebatan yang terjadi mengenai definisi dari politik
sebagai ilmu dan politiksebagai praktek yang begitu banyak dan variatif membuat Wasby
mencobamenjelaskan politik dari berbagai perspektif. Menurut Wasby politik sangat sulituntuk
menemukan sebuah definisi yang berlaku secara universal dikarenakan antaranegara dan
masyarakat serta interaksi antara mereka yang menjadi objek kajian penelian untuk
pembelajaran.

Di dalam ilmu politik, membuat definisi atau menyusun formula dengan batasan


batasannya, bukan hanya soal berguna atau tidak berguna, salah atau benar.Lebih dari itu,
definisi itu harus dibuat agar bisa membatasi ruang lingkup ilmu politikitu sendiri. Untuk itu
perlu membentuk elemen-elemen yang jelas dalam mempelajariilmu politik sebagai pijakan
dasar, dengan tetap membiarkan beberapa cabangnyaterbuka untuk kajian di masa depan.Sebagai
gambaran, Wasby menyebutkan dua definisi, yang tidak
terlalu berguna bagi ilmu politik, yaitu (1) studi politik, dan (2) apa yang dilakukan oleh
ilmuwan politik dari jam 09.00-17.00. Definisi pertama hanya sedikit membantu
untukmendefinisikan apa itu politik. Sementara, definisi kedua akan membuat ruang
lingkupmenjadi begitu luas tanpa tujuan yang jelas di dalam merumuskan apa yang kita
sebutsebagai ilmu politik.Definisi ilmu politik harus jelas. Walaupun sudah banyak diskusi
dilakukan dalam hal ini Wasby menyebut tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di American
Political Science Association yang berusaha mengembangkan istilah-istilah baru, tapitetap saja
mengulangi argumen-argumen lama, hanya dalam bahasa yang berbeda.Perlu upaya yang lebih
keras untuk menemukan fakta-fakta terhadap apa yang disebutilmu politik. Sehingga para
praktisi dan ilmuwan politik, bisa membedakan secara jelasapa yang dimaksud dengan ilmu
politik. Dengan pemikiran ini, Wasby membuatelemen-elemen yang bisa menjadi pijakan dasar
untuk mendefinisikan ilmu politik danruang lingkupnya

Konsep-konsep dasar dalam ilmu politik, antara lain: kekuasaan, wewenang, legitimasi,
pengaruh, negara, pengambilan keputusan, kebijakan umum, distribusi dan alokasi nilai. Untuk
mencari pemahaman tentang pengertian dan esensi dari politik sebagai sebuah ilmu
pengetahuan. Menurut Wasby esensi dari politik itu sendiri mengandung dua unsur mendasar.
Pertamaadalah studi mengenai politik itu sendiri sebagai sebuah ilmu, hal ini dimaksudkanbahwa
politik sebagai sebuah bagian dari ilmu harus dikaji dan dikritisi secaramenyeluruh demi
perkembangan politik itu sendiri. Sedangkan unsur kedua adalahperanan para ilmuwan politik
dan konstribusi mereka terhadap ilmu politik danperkembangannya. Dalam hal ini para ilmuwan
politik dituntut untuk menjadikanpolitik sebagai ilmu yang berlaku secara universal, walaupun
dewasa ini ilmu politikdan politik sendiri memang tidak terlepas dari kehidupan diberbagai
wilayah di duniaini, namun belum ada suatu definisi universal terhadap politik. Dalam satu
tempat belum tentu sama dengan pengertian di berbagai wilayah lain.

Stepent L Wasby seorang profesor dan akademisi Ilmu politik di Universitas New York,
dalam memahami politik itu kita mulai mulai dengan pertanyaan, apakah politik adalah seni atau
ilmu? umumnya setuju untuk menjadi sebuah seni, seni kemungkinan, sementara studi politik
dianggap ilmu pengetahuan, meskipun kita harus berhati-hati untuk tidak terlalu menekankan
perbedaan ini. Beberapa keterampilan dalam politik dapat dipelajari, dan untuk yang sejauh ini
memiliki aspek-aspek ilmiah, sementara banyak dari proses pengumpulan data (atau
memutuskan di mana dan bagaimana untuk mengumpulkan itu) adalah "kreatif", dan karena itu
mengambil bagian dari kualitas seni. yang pasti, teknik-teknik untuk menganalisis data yang jauh
lebih sedikit dari kualitas ini, meskipun mengetahui teknik-teknik untuk diterapkan dalam rangka
untuk mengambil yang terbaik dari apa yang tersedia juga melibatkan bakat kreatif. Bidang
Akademik Karena ada Departemen Ilmu Politik (atau Pemerintah), kita dapat mengatakan bahwa
ilmu politik adalah bidang akademik. Atau bisa kita? Karena tidak ada keselarasan yang tepat
antara batas-batas bidang studi dan perbatasan departemen di sebuah lembaga pendidikan tinggi,
beberapa ilmu politik mungkin bisa ditemukan di luar Departemen Ilmu Politik, dan sebagian
dari apa yang ditemukan di dalam mungkin tidak ilmu politik. Membuat sebuah departemen
terpisah untuk universitas ilmu politik tidak, sayangnya, secara otomatis memberikan suatu
kesatuan atas lapangan. (Beberapa pergi begitu jauh mengatakan bahwa tidak hanya ilmu politik
sekarang tidak bersatu, tetapi itu tidak sistematis.) Menurut Wasby, meskipun ilmu politik
dianggap sebagai "lunak" ilmu pengetahuan bersama dengan ilmu-ilmu perilaku atau sosial,
beberapa model penggunaan politik. meliputi Ilmu perilaku. Bidang-bidang pengetahuan
berkonsentrasi pada perilaku manusia, baik dalam bentuk individu dan kolektif. Pada satu sisi,
itu adalah istilah yang lebih luas dari "ilmu sosial", yang tampaknya menyiratkan hanya
konsentrasi pada bentuk-bentuk kolektif (yaitu, sosial) perilaku. Psikologi, ekonomi, sosiologi,
antropologi, dan ilmu politik dianggap ilmu perilaku, tapi ilmu perilaku tidak co-ekstensif
dengan totalitas bidang-bidang itu, mereka hanya memenuhi syarat untuk sejauh mereka
menekankan studi tentang perilaku.
Untuk mencari pemahaman tentang pengertian dan esensi dari politik sebagai sebuah
ilmu pengetahuan. MenurutWasby esensi dari politik itu sendiri mengandung dua unsur
mendasar. Pertamaadalah studi mengenai politik itu sendiri sebagai sebuah ilmu, hal ini
dimaksudkanbahwa politik sebagai sebuah bagian dari ilmu harus dikaji dan dikritisi
secaramenyeluruh demi perkembangan politik itu sendiri. Sedangkan unsur kedua adalahperanan
para ilmuwan politik dan konstribusi mereka terhadap ilmu politik danperkembangannya. Dalam
hal ini para ilmuwan politik dituntut untuk menjadikanpolitik sebagai ilmu yang berlaku secara
universal, walaupun dewasa ini ilmu politikdan politik sendiri memang tidak terlepas dari
kehidupan diberbagai wilayah di duniaini, namun belum ada suatu definisi universal terhadap
polit

Salah satu pandangan adalah bahwa materi-subjek ilmu politik karena itu harus
ditentukan oleh masalah kebijakan yang ada atau yang akan datang atau isu-isu Informasi yang
dikumpulkan akan langsung applicapble atau digunakan oleh para pembuat kebijakan, yang tidak
bisa menunggu beberapa generasi bagi kita untuk mengembangkan penjelasan yang lebih
lengkap dan analisis politik. Untuk mengatakan bahwa para pejabat politik harus menjadi ilmu
kebijakan tidak perlu untuk mengatakan bahwa pejabat politik harus menentukan apa yang harus
dipelajari oleh ilmuwan politik. Ide Info Ekonomi & Perdagangan kebijakan hanya membantu
memberikan kriteria untuk apa yang signifikan untuk belajar. Namun, kita tidak boleh lupa
bahwa materi berasal dari penelitian berorientasi aksi dapat memberikan dasar bagi pengetahuan
teoritis, seperti yang terjadi dengan informasi kita tentang perubahan sikap (yang berasal dari
riset pemasaran), seperti temuan yang berasal studi ilmiah yang digunakan secara di dunia
"nyata" politik.

Untuk lebih mendalami tentang Ilmu Politik yang  mempelajari tentang kehidupan


politik. Istilah ilmu politik dalam kepustakaan ilmu politik dapat dipahami seri berbagai defenisi.
Perlu untuk dikemukakan bahwa perbedaan-perbedaan yang muncul antara satu defenisi dengan
defenisi yang lain sesungguhnya disebabkan oleh karena setiap sarjana hanya melihat pada
salahsatu aspek politik. Aspek inilah yang kemudian dipergunakan sebagai konsep utama dalam
menganalisa konsep yang lain. Tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa politik ialah berbagai
kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari
sistem itu, dan bagaimana melaksanakan tujuan-tujuannya. Pembuatan keputusan (decision
making) mengenai apa yang menjadi tujuan dari sistem politik atau Negara itu tidak dapat
dipisahkan dari pemiliharan antara beberapa alternatif dan penentuan urutan prioritas.  

Namun, pembahasan mengenai politik dan apa itu ilmu politik masih menjadi perdebatan oleh
para ilmuwan, mereka berfikir mengenai batas-batas ilmun politik metode dan pendekatan-
pendekatan yang digunakan didalamnya. Tidak hanya ilmuwan atau akademisi semata, bahkan
pemerintah disetiap Negara hampir memiliki apa yang disebut ilmu politik, untuk mengkaji dan
menganalisis ilmu politik. Harold D Laswell dan A Kaplan dalam Power and Social mengatkan
bahwa Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan. Sedangkan W.A.
Robson, dalam The University Teaching of Social menyatakan bahwa, Ilmu Politik mempelajari
kekausaan dalam masyarakat, yaitu sifat dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil.
Fokus seorang sarjana ilmu politik tertuju pada perjuangan untuk mencapai kekuasaan,
mempertahankan kekauasaan, melaksanakan kekausaan atau pengaruh atas orang lain atau
menentang pelaksanaan kekuasaan itu. Sedangkan bidang akademis, ilmu politik meliputi studi
politik atau pemerintah atau pemerintah mempertimbangkan hal-hal yang relevan, dan
pengajaran dari bahan yang dihasilkan oleh penelitian ini. Sebagian besar penelitian ilmu politik
dilakukan di universitas, namun beberapa dilakukan ini dilakukan di luar rumpun
akademisi. Dalam bidang akademik, profesi atau ilmuwan politik telah memiliki pelatihan
khusus, di mana pengetahuaan khusus serta perbedaan dalam pendekatan ilmu politik memiliki
suatu tujuan yang sama.pelatihan khusus membantu masyarakat mengidentifikasikan ilmu politik
sebagai profesi. Fakta menunjukan bahwa banyak orang menunjukan minat dalam politik,
dengan seringnya masyarakat melakukan diskusi-diskusi tentang ilmu politik didalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu pada awalnya para sarjana ilmu sosial cenderung untuk merumuskan
definisi yang umum sifatnya.

Menurut Deliar Noer, Ilmu pengetahuan politik melingkupi persoalan yang lebih dari
pada sekedar penumpuan mengenai negara, lebih lagi jika penumpuan terhadap negara itu
ditunjukan semata-mata pada hukum dan ketaatan belaka. Ilmu pengetahuan politik,
singkatannya ilmu politik, sebagaimana yang dapat dijelaskan, memusatkan perhatian kepada
kekuasaan dalam kehidupan bersama atau bermsyarakat, kehidupan itu tidak sebatas kepada
bidang hukum saja, dan tidak pula hanya kepada negara yang tumbuh dalam sejarah hidup
manusia relative baru. Di luar bidang hukum serta sebelum negara ada, masalah  kekuasaan itu
pun telah pula ada. Dalam zaman modern ini memamnglah masalah kekuasaan.

Ilmu politik berbeda dari bidang-bidang lainnya bahkan ketika beberapa disiplin ilmu
mempelajari objek yang sama, tetapi ilmu politik tidak dapat didefinisikan dalam suatu metode
yang khusus dan unik. Terminologi yang digunakan oleh para ilmuwan politik memungkinkan
identifikasi karakterisitik yang lebih baik dari pada suatu metode. Jadi ilmu politik dapat
didefinisikan juga sebagai suatu bidang studi yang dapat di identifikasikan dengan berbagai
profesi, seperti praktisi, peneliti dan akademisi.

Politik melibatkan kekuasaan dan pengaruh, formulasi dan gagasan ini memberikan jawaban atas
pertanyaan, “siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana?. Kekuasaan umumnya dianggap
melibatkan terwujudnya suatu tindakan oleh seseorang terhadap kehendak atau keinginan orang
lain. Sampai saat ini para ilmuwan politik sepakat bahwa kekuasaan yang diberikan pemerintah
atau pemerintah adalah kekuasaan politik. Dalam mendefinisikan politik kita sering
membedakan antara publik dan swasta, karena kekuasaan politik yang dimiliki Negara tidak
berhubungan dengan kepentingan-kepentingan yang sifatnya pribadi. Konsensus diperlukan
untuk meminimalisirkan terjadinya  konflik, kesepakatan mengenai sejumlah nilai biasanya
melandasi konflik tentang nilai-nilai lainnya . Kadang-kadang dasar disepakati dan hanya
spesifik adalah subyek perdebatan , tetapi ada saat lain ketika bahkan dasar-dasar menjadi area
bentrokan . Jika kita berhenti dan bertanya kepada diri sendiri apa yang akan terjadi jika ada
kontroversi tentang segala sesuatu , mungkin kita bisa melihat lebih jelas berapa banyak
sebenarnya kita sepakati. Kesepakatan-kesepakatan factual tidak jarang dihasilkan melalui uang
dan kekerasan dan hanya memenuhui tuntutan parsial dari pihak berkuasa. Kesepakatan macam
ini tentu tak dapat dinilai legitim. Intuisi sehari-hari kita sulit menerima bahwa kesepakatan
memihak yag dihasilkan lewat paksaan itu seharusnya dipatuhi oleh semua orang. Logika
sederhana dari hidup sehari-hari kita adalah sebuah konsensus yang legitim yang seharusnya
dipatuhi oleh semua orang.

Political selama bertahun-tahun berkonsentrasi pada apa yang sekarang kita anggap
sebagai hanya aspek politik terbatas , yang berkaitan dengan pemerintah , lembaga-lembaga
formal, dan khususnya untuk negara . Kesulitan timbul sehubungan dengan implikasi konsep
menyatakan bahwa kegiatan politik hanya terjadi dalam batas-batas yang jelas dan bahwa politik
tidak bisa jika tidak adanya lembaga formal yang ditetapkan artinya bahwa batas-batas dalam
ilmu politik bukan hanya soal pemerintah, masyarakat dan kekuasaan, pendekatan perilaku,
budaya, ketergantungan dan konflik perlu menjadi fokus pula di dalam ilmu politik. Sebab ilmu
poltik dikatakan sebagai ilmu sosial tertua, apabila dilihat dari sebagai suatu pembahasan tentang
berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tetapi baru sejak akhir abad ke- 19
ilmu ini memiliki dasar, kerangka, pusat perhatian dan ruang lingkup yang jelas dan terinci.
Faktor penting yang mempengaruhi perkembangan ilmu poltik adalah perkembangan ilmu-ilmu
sosial yang lain serta ketidakpuasan di kalangan ilmuan pilitik sendiri.  Diskusi ilmu
pengetahuan , khususnya yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial , memerlukan pemeriksaan
perbedaan antara fakta dan nilai . Pemeriksaan ini sangat diperlukan karena pentingnya nilai-
nilai dalam politik dan karena sering kebingungan antara pernyataan fakta dan pernyataan nilai
oleh orang-orang yang menulis tentang politik . Nilai dan Studi politik .adalah Sebuah
pandangan yang seimbang dari tempat yang tepat untuk nilai-nilai dalam ilmu politik
membutuhkan pengakuan bahwa mereka mempengaruhi studi politik . Meskipun kita tidak
pernah bisa benar-benar berhasil , perhatian kita adalah untuk mencoba untuk menjaga nilai-nilai
ke satu sisi , bukan untuk menghilangkan mereka sepenuhnya.

Pandangan saya pada bebeapa bagian buku ini membahas mengenai definisi tentang
politik dan ilmu politik, dalam buku ini, penulis memaparkan tentang politik dengan berbagai
macam definisi dan pendekatannya. Perdebatan tentang politik yang dilakukan oleh para
ilmuwan politik menimbulkan banyaknya definisi tentang politik, di mana politik dianggap
sebagai sebuah inteaksi sosial di tengah-tengah masyarakat yang fokus membahas berbagai
macam konflik di dalamnya. Sedangkan ilmu politik didefinisikan sebagai ilmu yang fokus
mempelajari kekuasaan. Di dalam buku ini penulis juga memaparkan tentang identifikasi dari
ilmu politik, tentang profesi ilmu politik, seperti praktisi dan politisi. Profesi ilmu politik
merupakan suatu pembeda di tengah-tengah masyarakat yang untuk mempermudah melakukan
identifikasinya. Karena perkembangan ilmu politik yang pesat di tengah-tengah kehidupan
bermasyarakat. Ilmu politik yang dikembangkan oleh para ilmuwan politik tidak hanya berbicara
tentang bagaimana sebuah pemerintahan yang baik dan Negara sebagai kekuasaan politik, tetapi
bagaimana ilmu politik dapat memberikan pemahaman untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
baik lagi.
Hubungan-hubungan ilmu politik tidak hanya terbatas pada sejarah dan filsafat, ilmu
politik merupakan salah satu dari kelompok besar ilmu sosial dan erat sekali hubungannya
dengan ilmu-ilmu lainnya. Salah satu pendekatan politik yang menjadi suatu pendekatan yang
banyak dibicarakan orang adalah kekuasaan, artinya kekuasaan yang dicapai itu merupakan suatu
ekspresi dari berlangsungnya sebuah Negara, atau lebih tepatnya pemerintah adalah kekuasaan
politik. Ossip K. Flechtheim dalam Fundamentals of Political Science, mengatakan bahwa
politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara
merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang
tidak resmi yang dapat mempengaruhi negara. Dalam perkembangnya ilmu politik menjadi
kontoversi dalam membedakan suatu kekuasaan Negara dan kepentingan swata, karena
kekuasaan yang didapat sering kali melibatkan suatu dukungan atau support materiil yang
didapat dari swasta atau masyarakat yang mempunyai kepentingan dalam melakukan bisnis
untuk kepentingan pribadi. Ini akibat elemen-elemen politik yang ada disekitarnya. Dalam hal ini
kita ketahui bahwa adanya partai politik yang selalu bersaing untuk mendapatkan kekuasaan.

Kontoversi dalam ilmu politik ini yang menimbulkan terjadinya konflik, konflik akibat
gagalnya suatu kesepakatan dengan adanya posisi tawar yang dilakukan oleh partai politik dan
para politisi. Maka perlu dilakukan batas-batas terhadap kekuasaan Negara itu sendiri dengan
mendirikan institusi-intitusi atau lembaga-lembaga Negara yang membawahi berbagai
keperluaan masyarakat, dan diberikan kewenangan yang bersifat mandiri agar tidak
menimbulkan intervensi akibat adanya kepentingan dari penguasa. Maka ilmu politik juga akan
bersinggungan dengan ilmu hukum, untuk mengatur hak dan kewajiban pemerintah kepada
warga Negara dan kewajiban warga Negara kepada pemerintah.

Perkembangan lain dari politik ialah studi mengenai Pembangunan Politik (Political


Development). Kajian ini menelah dampak pembangunan sosial ekonomi terhadap susunan
masyarakat, khususnya bagaimana pengaruh lembaga politik tehadap perubahan-perubahan yang
terjadi dalam masyarakat. Kajian mengenai pembangunan masyarakat ini dikembangkan oleh
sarjana-sarjana Barat sehubungan dengan upaya mereka untuk memahami perubahan sosial
politik di Negara-negara berkembang. Banyak ahli berada dalam kelompok ini
bersikap etnosentrik dalam melihat perkembangan yang terjadi di Negara-negara berkembang;
artinya mereka mempergunakan tradisi barat untuk menilai apa yang terjadi di Negara
berkembang, sehingga para ahli beranggapa bahwa perkembangan yang terjadi senatiasa harus
melewati tahapan yang pernah mereka lewati oleh perkembangan dibenarkan. Seperti telah
dikemukakan sebelumnya, perkembangan atau perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat
tidak mungkin dapat dilepaskan begitu saja dari ide-ide atau gagasan politik yang berakar dalam
masyarakat itu sendiri, meskipun metoda penelitian dapat menggunakan cara-cara terbaru. Di
samping itu, telah timbul beberapa bidang kajian lain seperti Ekonomi Politik dan peranan
Militer dalam Politik. Ilmu politik sebagai ilmu pengetahuaan tidak berdiri sendiri, ini dasarkan
kepada pembentukan ilmu yang secara sistematis dapat dibuktikan, yaitu melalui sejarah, filsafat,
budaya dan perilaku. Masyarakat dan Negara menjadi fokus didalam kajian politik, dan apa yang
terdapat didalamnya merupan suatu konsep-konsep yang layak untu diteliti berdasarkan
kebutuhan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari politik itu sendiri.

Buku ini banyak memberikan sumbangsih dalam kajian ilmu politik, terutama dalam
definisi ilmu politik yang terdalamnya terdapat banyak konsep yang digunakan untuk
menyimpulkannya. Karena penulis ingin sekali memberikan keseimbangan antara ilmu politik
dan politik beserta pendekatan dan batas-batas kajiannya. Penulis juga memberikan identifikasi
tentang profesi dari ilmu politik yang berkembang ditengah-tengah masyarakat, agar dapat
memnbedakan antara praktisi dan politisi. Buku ini juga membahas bagaimana ilmu politik
dikaitkan dengan pendekatan kekuasaan. Seperti yang di ungkapkan oleh Ossip K. Fletcheim
dalam fundamental of Political Science menegaskan: Ilmu Politik adalah ilmu sosial yang khusus
mempelajari sifat dan tujuan dari Negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan
tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tidak resmi yang dapat mempengaruhi Negara.

Nilai dan studi politik juga menjadi pembahasan dari buku ini, seperti nilai perilaku dan
nilai dalam fakta yang mempengaruhi kajian politik itu sendiri. Mengamati kegiatan politik dapat
dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada perspektif atau kerangka acuan yang dipakai,
seorang sarjana politik terkemuka, Vernon van Dyke mengatakan bahwa : suatu pendekatan
adalah criteria untuk menyeleksi masalah dan data yang relevan”. Dengan kata lain, istilah
pendekatan mencakup standar atau tolak ukur yang dipakai untuk memilih masalah, menentukan
data mana yang akan diteliti dan data mana yang akan dikesampingkan. Ini tentu saja berbeda
dengan metode yang hanya mencakup prosedur untuk memperoleh dan mempergunakan data.
Rujukan pembanding dari buku yang dilaporkan adalah buku Dasar-dasar ilmu politik
karangan Prof. Miriam Budiarjo yang diterbitkan oleh PT Gramedia edisi revisi kedua tahun
2008, memulai bukunya dengan memaparkan definisi politik, yang menjelaskan sejarah dan
perkembangan ilmu politik itu sendiri. Selanjutnya menjelaskan tentang ilmu politik sebagai
ilmu pengetahuaan dan definisi ilmu politik yang berhubungan dengan Negara, kebijakan,
pengambilan keputusan, pembagiaan dan kekuasaan. Buku yang ditulis oleh Prof. Miriam
Budiarjo ini lengkap dan menjadi rujukan untuk setiap mahasiswa ilmu politik di Indonesia.

Buku ini layak dibaca dan dipelajari  untuk dapat memahami apa itu ilmu politik yang
berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya dan perbandingan politik. kedua buku tersebut penulis
gunakan untuk membuat laporan bacaan dari buku Stephen L Wasby, yang penulis harapkan
dapat memberikan informasi-informasi baru serta mendalam. Rujukan lain yang juga digunakan
dalam menulis laporan bacaan ini adalah Pengantar Ilmu Politik, Prof. Miriam Budiardjo,.dkk.
serta laporan bacaan lain dari buku Prof Syamsudidin Haris, M.Si,. dkk. Pemikiran Politik
Indonesia. (Jakarta:Pusat Studi Sosial Politik Universitas Nasional.2010,Walaupun penulis
hanya mengambil sedikit pembahasan di dalamnya, tentang ilmu, bidang kajian dan defenisi
ilmu politik yang terdapat dalam bab 1, 2 dan bab 3.

Referensi buku ini berbicara tentang berbagai hal yang terkait persoalan politik, buku ini
pula memberikan sumbangsih yang besar dalam kajian politik, terutama tentang definisi politik
dan ilmu politik. Karena penulisnya berupaya memaparkan tentang definisi, identifikasi,
pendekatan dan metode yang terdapat di dalam ilmu politik. penulis meyakini bahwa buku ini
tentunya akan lebih bermanfaat bagi para mahasiswa ilmu politik, sarjana politik, politisi serta
para pembuat kebijakan. Keunggulan buku ini adalah setiap definisi yang dikemukakan maka
akan diikuti pula dengan berbagai macam konsep dan pendekatan. Di mana untuk dapat
menyimpulkan tentang ilmu politik adalah salah satunya dengan menggunakan pendekatann
kekuasaan, maka buku ini sebelumnya memberikan pengertiaan tentang daya  dan kekuasaan
dari hal yang kecil sampai kekuasan dalam ruang lingkup yang besar. Buku ini pula memaparkan
suatu nilai-nilai, etika serta fakta dalam ilmu politik.

Saya berpendapat dari kelemahan yang saya temukan dalam buku ini adalah kurangnya
pembahasan terkait dengan teori dan sistem politik, artinya bahwa kelemahan ini bukan pada
pengetahuaan dari penulisnya, melainkan terdapat dalam pembatasan pembahasannya. Tapi
kelemahan ini yang akan merangsang pembaca untuk melakukan analisa yang lebih dalam
tentang politik dan ilmu politik. maka kelemahan ini harusnya dapat dipahami sebagai suatu
pembatasan pembahasan yang sengaja dilakukan oleh penulis agar dapat member fokus kepada
definisi politik. Perkembangan dalam ilmu politik itu penting, tetapi apa yang mendasari itu jauh
lebih penting, seperti yang diungkapkan dalam buku ini. Analisa-analisa dari para ilmuwan
politik tentunya banyak memberikan masukan terhadap buku ini. Maka apa yang para ilmuwan
politik telah berikan dalam buku ini setidaknya menjadi pelengkap dan memperkuat penulisan di
dalam buku ini.

DAFTAR PUSTAKA

Buku   :Budiarjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu politik, PT Gramedia Pustaka Utama :


Jakarta, 2008.

Stephen L Wasby, Political Science – The Diciplince and Its Dimensions, Charles
Cribner Sons, Library of Congress Catalog Card Number 79-100129, Unites State of America

F.   Budi Hardiman, dkk. Empat Esai Politik. WWW. Srimulyani Net - Komunitas
Salihara.2011

Prof. Miriam Budiardjo,MA,.dkk. Pengantar Ilmu Politik. Pusat Penerbitan Universitas


Terbuka, 2004.

Prof Syamsudidin Haris, M.Si,. dkk. Pemikiran Politik Indonesia. Jakarta:Pusat Studi


Sosial Politik Universitas Nasional.2010

Imam Mawardi Sumarsono, Jakarta:Pusat Studi Sosial Politik Universitas Nasional

Anda mungkin juga menyukai